05 April 2021

DESAIN PEMANCAR AM DAN FM UNTUK DAYA BESAR

 

-----------------------------------------------------



146 komentar:

  1. 1E/09/Dwi Ayu Dyah S./2041160056

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar radio am menggunakan penguat kelas c, begitu juga pemancar radio fm. Kelas c dibentuk mulai penguat bumper. Modulator harus 500w apabila final nya 1000w alias separuh dari final. Frekuensi pada buffer dan driver sudah terpotong tapi belum ada informasi, informasi dimasukkan setelah di final. Karena tidak ada penguatan lagi. Penyebab pemotongan adalah terjadinya penguatan. Penguatan disini adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi.

    Radio Pemancar Siaran FM
    Radio siaran pemancar fm memibutuhkan power besar, jadi penguat kelas c adalah yg terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah yg dapat dibuat oleh home industri. Informasi dimasukkan di osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108MHz. Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar fm menggunakan PLL. Output di PLL 100 MHz kemudian masuk ke penguat buffer langsung ke kelas C lalu diperkuat lagi atas dipotong, bawah dipotong tidak masalah karna di batasi oleh catu daya. Modulasi tetap terlihat rapat renggang alias tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitudo. Ini disebut penguat linier.
    Radio Penerima Siaran FM
    Dari antena prima bisa menerima frekuensi 88 – 108 MHz. Bandwithya cukup lebar hingga 20 MHz. Yang diputar adalah disini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yg didapat antena) dan osilator arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama 10.695 IF kedua 455Khz. Ini disebut double stage IF 2 tingkat. Setelah dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    88.000-108.000 KHz
    98.695-118.695 KHz
    186.695 – 226.695 KHz
    10.695 KHz
    Nah yang diambil adalah selisih yaitu 10.695KHz. Amplitudo di mixer lagi dengan 10.695 ditambah 10.240 maka hasilnya akan menjadi selisih menjadi 455 lalu masukkan di demodulator fm kemudian diambil frekuensi audionya lalu fekuensi radionya dibuang karna tidak digunakan dan keluarlah suara yg diucapkan di mikrofon.

    Lokasi : -7,7741708, 112,1955331

    BalasHapus
  2. 1E/08/Dimas Kurniawan/2041160157

    -Pemancar Radio siaran AM
    Pemancar Radio siaran AM dengan penguat kelas C, untuk oscilator kecil tidak masalah karena menggunakan bahasa penguat kelas A, dirangkaian driver dipotong untuk bagian atas & sama juga untuk yang bagian bawah juga dipotong (diperkuat). Lalu sinyal audio dimodulasi makan dari itu frekuensi pada carrier terpotong, tapi power daripada audio Amplifier harus sebesar 500 watt.

    -Pemancar Radio siaran FM
    Pemancar Radio siaran FM dengan penguat kelas C. Pada pemancar Radio siaran FM dibutuhkan sinyal penguat kelas C yang paling kuat biasanya digunakan untuk pemancar FM, sedangkan untuk audio Amplifier tidak perlu besar misalnya untuk di PLL yaitu sebesar 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster), modulasinya tidak terpengaruh Akibat pemotongan amplitudo. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap yaitu pada 100 MHz

    -Radio penerima siaran FM
    Untuk Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM. Ketika oscilator diputar akan berubah yaitu 88=98.695 sedangkan 108=118.695 karena harus selisih sekitar 10.695 KHz (Standarisasi pabrik). Setelah dicampur ke 4 frekuensi asli =
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter (disaring). Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio dan Dikeluarkan suara di speaker seperti yang bisa kita dengarkan.

    Koordinat lokasi = 8°06'20.9"S 112°06'52.5"E

    BalasHapus
  3. Eka Wijaya/2041160107/JTD 1E/10

    Koordinat : 8°06'32.7"S 112°19'19.1"E



    a. Pemancar Radio Siaran AM

    Pemancar radio AM menggunakan penguat dari kelas C, begitu juga pemancar radio FM. Kelas C dibentuk mulai dari penguat bumper. Modulator harus 500 W, apabila finalnya 1000 W atau separuh dari final. Frekuensi pada buffer dan driver sudah terpotong akan tetapi belum ada informasi, informasi tersebut akan dimasukkan setelah pada final karena tidak ada penguatan lagi. Penyebab pemotongan adalah terjadinya penguatan. Penguatan tersebut adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi.



    b. Radio Pemancar Siaran FM

    Radio siaran pemancar FM membutuhkan power besar, sehingga penguat kelas C adalah penguat yg terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah. Informasi dimasukkan pada osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 mHz. Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan PLL. Output di PLL mencapai 100 mHz kemudian masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C lalu diperkuat lagi dengan atas dipotong. Jika bagian bawah dipotong tidak akan menimbulkan masalah karena dibatasi oleh catu daya. Modulasi tetap terlihat rapat renggang atau tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitudo. Hal tersebut disebut dengan penguat linier.




    c. Radio Penerima Siaran FM

    Radio penerima siaran FM dimulai dari antena prima yang dapat menerima frekuensi 88 – 108 mHz. Bandwithya cukup lebar yaitu 20 MHz. Saat osilator diputar, antara RF amplifier dan osilator memiliki arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF yang pertama adalah 10.695 sedangkan IF kedua adalah 455 kHz. Setelah dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    a. 88.000-108.000 kHz
    b. 98.695-118.695 kHz
    c. 186.695 – 226.695 kHz
    d. 10.695 kHz
    Dan yang diambil adalah selisih yaitu 10.695 kHz. Amplitudo dimixer lagi dengan 10.695 kHz ditambah 10.240 kHz maka hasilnya akan menjadi selisih yaitu 455 kHz. lalu dimasukkan pada demodulator FM yang kemudian diambil frekuensi audionya, lalu frekuensi radionya dibuang karena tidak digunakan. Sehingga keluarlah suara yg diucapkan pada mikrofon.

    BalasHapus
  4. 1E/11/ELANDARA FAJAR SYAHPUTERA/2041160018

    - Pemancar Radio siaran AM

    Untuk radio pemancar AM menggunakan penguat kelas C, oscilatornya kecil maka tidak ada masalah ketika menggunakan A dirangkaian drivernya dipotong atas bawah (diperkuat) lalu sinyal audio dimodulasi maka dari itu frekuensi pada carrier terpotong. Akan tetapi power dari audio amplifier harus 500 watt apabila finalnya 1000w ataun separuh dari final.

    - Pemancar Radio siaran FM

    Radio siaran pemancar fm memibutuhkan power besar, jadi penguat kelas c adalah yg terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah yg dapat dibuat oleh home industri. Informasi dimasukkan di osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108MHz. Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar fm menggunakan PLL. Output di PLL 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster), modulasinya tidak terpengaruh Akibat pemotongan amplitudo. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap yaitu pada 100 MHz.

    - Radio Penerima siaran FM

    Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM. Bandwithya cukup lebar hingga 20 MHz. Yang diputar adalah disini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yg didapat antena) dan osilator arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama 10.695 IF kedua 455Khz. Ini disebut double stage IF 2 tingkat. Setelah dicampur ke 4 frekuensi =
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter. Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio dan keluar suara di speakernya.

    Koordinat Lokasi : 8°04'59.6"S 112°11'40.4"E

    BalasHapus
  5. 1E/18/Nasrul Deva Pratama/2041160059
    8°02'22.4"S 111°50'55.2"E

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio AM digunakan penguat kelas C disemua komponennya.Pada tahap pertama dimulai dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian di salurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu berlanjut pada Driver untuk diperkuat kembali,pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu pada Final.Pada Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    Penerima Radio Siaran AM
    Pada penerima radio siaran AM,proses dimulai dari antena 3000KHz, kemudian ditransfer menuju ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu masuk pada Mixer gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi, kemudian Mixer mentransfer gelombang atau sinyal modulasi pada IF Amplifier,pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu masuk pada Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja,dan proses terakhir yaitu Audio Amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker.

    Radio Pemancar Siaran FM
    Pada pemancar siaran FM sinyal modulasi sudah ada pada awal awal proses yaitu pada Oscilator PLL, audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang memiliki besaran yang sangat kecil sekitar 1mili watt, dan menggunakan penguat kelas C sama dengan penguat pada pemancar siaran AM,besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator biasanya sebesar 88-108MHz, tetapi yang sering digunakan sebesar 100MHz, gelombang atau sinyal modulasi ditransfer menuju Buffer,Driver,dan Final, kemudian terakhir disalurkan menuju Antena.

    Radio Penerima Siaran FM
    Pada radio penerima siaran FM proses dimulai dari antena,antena ini menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan agar gelombang modulasi setabil,pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98.695-118.695 KHz, setelah dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 dan dijadikan standar dari komponen di semua pabrik,kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua,pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240, kemudian berlanjut pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz,dan proses terakhir yaitu dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Audio Amplifier dan berakhir pada Load Speaker.

    BalasHapus
  6. 1E/14/Ilham Athaariq Gistanda/2041160113

    Pemancar dan penerima radio AM:
    Pemancar dan penerima radio AM yang terbaik menggunakan penguat kelas C karena penguat tersebut paling stabil dalam melakukan modulasi. Pada pemancar AM, penguat audio harus sebesar 500w atau setengah dari total voltase dari modulator dalam penguat final. Dan pada penerimaan sinyal AM cara kerja nya oscilator harus di mixer dengan RF tuning dan IF amplifier harus memakai frekuensi 455Khz yang setelah itu akan di demolasi oleh demulator dan dirubah sinyalnya menjadi audio oleh Audio amplifier.

    Pemancar radio FM:
    Pemancar dan penerima radio FM akan stabil jika menggunakan penguat kelas C. Ini diterapkan karena pada pemancar dan penerima FM diperlukan power yang cukup besar. Pada pemancar, audio amplifier tidak membutuhkan power yang besar karena pada oscilator PLL, buffer, driver dan final nya memiliki penguat stabil sebesar 100Mhz, jadi pada pemancar FM sendiri sinyal frekuensi tidak akan terpengaruh oleh perubahan amplitudo nya karena Amplitudo hanya sebagai pengirim/carrier dari frekuensi radio tersebut.

    Penerima radio FM:
    Pada penerima FM, antena hanya menangkap sinyal sebesar microwatt yang lalu akan di perkuat oleh RF amplifier sebesar 88-108Mhz. Pada penerima sendiri, oscilator harus memiliki frekuensi selisih sebesar 10695KHz ini dimaksudkan agar pada IF amplifier memiliki frekuensi standard sebesar 10695KHz juga. Lalu pada oscilator kedua yang berfrekuensi 10240KHz akan di mixer dengan IF amplifier sebesar 10695KHz dan akan membentuk 4 frekuensi utama yaitu:
    1. 10.695KHz
    2. 10.240KHz
    3. 20.935KHz
    4. 455KHz
    Pada IF amplifier kedua frekuensi 455KHz yang dipergunakan untuk menguatkan sinyal FM yang akan di demolasi oleh demodulator PLL FM, lalu sinyal tersebut dirubah menjadi audio oleh Audio amplifier dan akan keluar menjadi suara oleh loudspeaker.

    Koordinat lokasi:
    Latitude: -7.966620 / S 7° 57' 59.833''
    Longitude: 112.632632 / E 112° 37' 57.475''

    BalasHapus
  7. 1E/20/Salwa Nadirah/2041160083

    • Pemancar Radio Siaran AM
    Dalam pemancar AM ini menggunakan penguat kelas c, sama juga dengan pemancar radio FM. Kelas c dibentuk dengan penguat bumper. Besar modulator harus separuh dari final. Ketika frekuensi pada buffer dan driver telah terpotong , informasi masih belum masuk ke dalam frekuensi, informasi ini akan dimasukkan setelah di final. Hal ini terjadi karena tidak ada penguatan lagi. Penyebab pemotongan ini adalah terjadinya penguatan. Pada penguatan disini akan terjadi penggabungan antara carrier dan informasi.
    • Pemancar Radio Siaran FM
    Dalam pemancar FM ini membutuhkan power besar, oleh karena itu penguat kelas c adalah pilihan yang terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah dan dapat dibuat oleh home industri sendiri. Informasi ini akan dimasukkan ke osilator yaitu berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 MHz. Rangkaian osilator yang digunakan pada radio siaran pemancar fm ini adalah PLL. Output di PLL yaitu 100 MHz ini masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C kemudian diperkuat lagi pada bagian atas yang dipotong, jika pada bagian bawah dipotong tidak masalah karena di batasi oleh catu daya. Modulasi ini tetap terlihat rapat renggang atau tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitude dan ini yang disebut penguat linier.
    • Radio Penerima Siaran FM
    Dalam antena prima ini bisa menerima frekuensi 88 – 108 MHz. Bandwith pada antena ini cukup lebar bisa sampai 20 MHz. Yang diputar pada bagian ini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yang didapat pada antena) dan osilator arus ini selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama adalah 10.695 KHz dan IF kedua adalah 455 Khz, kedua IF ini disebut double stage IF 2 tingkat. Setelah digabungkan akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    1. 88.000-108.000 KHz
    2. 98.695-118.695 KHz
    3. 186.695 – 226.695 KHz
    4. 10.695 KHz

    Jadi yang diambil adalah selisih dari 10.695 KHz. pada bagian amplitudo akan di mixer lagi dengan 10.695 KHz dan ditambah dengan 10.240 KHz, maka hasilnya adalah selisih dari keduanya yaitu 455 KHz. Lalu masukkan ke demodulator FM kemudian ambil frekuensi audionya dan buang frekuensi radionya karena sudah tidak diperlukan lagi dan keluarlah output suara yang telah diucapkan pada mikrofon.

    Lokasi : -7.9842974, 112.636618

    BalasHapus
  8. 1E/03/Alvin Aldorino Setiawan/2041160158

    -Pemancar Radio siaran AM
    Pemancar Radio AM termasuk dalam penguat kelas C, Osilator ini karena powernya kecil tidak masalah jika menggunakan penguat kelas C, kemudian untuk buffer dapat menggunakan penguat kelas A. di rangkaian driver frekuensi dipotong untuk bagian atas & sama juga untuk yang bagian bawah juga dipotong (diperkuat). Penyebab pemotongan tersebut karena adanya penguatan. Penguatan disini dapat terjadi dikarenakan adanya penggabungan antara sinyal carrier dan sinyal informasi. Sinyal audio dimodulasikan kemudian untuk frekuensi pada carrier terjadi perpotongan, tapi catu daya untuk audio Amplifier harus sebesar 500 watt.

    -Penerima Radio Siaran AM
    proses dimulai dari antena dengan frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian ditransfer menuju ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu masuk pada Mixer gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi, kemudian Mixer mentransfer sinyal modulasi ke IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu dimasukkan pada Demodulator, didalam Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja Pada penguat akhir, suara dimasukkan didalam mikrofon, kemudian audio amplifier, dan terakhir pada modulator. Meskipun frekuensinya terpotong - potong, modulasi yang dihasilkan tidak mengalami perubahan begitupun dengan output yang dihasilkan.

    -Pemancar Radio siaran FM
    Pemancar Radio FM juga termasuk dari jenis penguat kelas C sama dengan pemancar Radio siaran AM. Pada pemancar Radio siaran FM dibutuhkan sinyal penguat kelas C yang paling kuat, biasanya sering digunakan untuk pemancar FM, sedangkan untuk audio Amplifier frekuensinya tidak terlalu besar misalnya untuk di PLL yaitu sebesar 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster), pada FM modulasinya tidak terpengaruh dengan adanya pemotongan pada amplitudo maka bisa disebut dengan penguat linier, karena modulasinya dimasukkan diawal hingga akhir. Maka dari itu frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap yaitu pada 100 MHz .

    -Penerima Radio Siaran FM
    Dari antena diteruskan ke penguat Radio RF amplifier yang bisa menerima frekuensi 88 – 108 MHz. Kemudian memiliki bandwith yang cukup lebar hingga 20.000 MHz. Yang diputar disini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yg didapat antena) dan osilator arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama 10.695KHz (Standarisasi Pabrik) , IF kedua 455Khz. Kedua IF itu disebut double stage, karena IF tersebut memiliki 2 tingkatan. Setelah dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    88.000-108.000 KHz
    98.695-118.695 KHz
    186.695 – 226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil adalah hasil selisih dari total frekuensi pada oscilator dikurangi dengan total frekuensi pada penguat RF Amplifier yaitu 10.695 KHz, karena yang lain di filter (disaring). Setelah itu dilakukan penggabungan pada mixer antara 10.695 Khz dengan 10.240 Khz kemudian dilakukan penjumlahan dan menghasilkan frekuensi sebesar 20.935 Khz dengan selisih 455 Khz kemudian di PLL diambil frekuensi Radio dan dikeluarkan suara pada speaker kemudian bisa kita dengarkan.

    Koordinat lokasi = 7°56'25.2"S 112°38'59.5"E

    BalasHapus
  9. 1E/12/Fadel Filla Akbar Santoso/2041160143

    -Pemancar Radio siaran AM
    Pemancar Radio siaran AM dengan menggunakan penguat kelas C, untuk oscilator yang kecil tidak masalah karena menggunakan bahasa penguat kelas A, dirangkaian driver tersebut dipotong bagian atas dan juga untuk yang bagian bawah juga dipotong (diperkuat). Lalu sinyal audio dimodulasi maka dari itu juga frekuensi pada carrier terpotong, tetapi power daripada audio Amplifier tersebut harus sebesar 500 watt atau setenagah dari total voltase dari modulator dalam penguat final. Dan pada penerimaan sinyal AM cara kerja nya oscilator harus di mixer dengan RF tuning dan IF amplifier harus memakai frekuensi 455Khz yang setelah itu akan di demolasi oleh demulator dan dirubah sinyalnya menjadi audio oleh Audio amplifier.

    -Pemancar Radio siaran FM
    Pemancar Radio siaran FM juga mnggunakan penguat kelas C. Pada pemancar Radio siaran FM tersebut dibutuhkan sinyal penguat kelas C yang paling kuat biasanya digunakan dipemancar FM, sedangkan untuk audio Amplifier sendiri tidak perlu terlalu besar misalnya untuk di PLL yaitu sebesar 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung akan ke kelas C, setelah iyu langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong supaya tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster), modulasinya juga tidak terpengaruh akibat pemotongan amplitudo. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap sama yaitu pada 100 MHz

    -Radio penerima siaran FM
    Untuk Radio penerima siaran FM tersebut dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dan dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM sendiri.Bandwithnya cukup lebar yaitu 20 MHz. Ketika oscilator diputar akan berubah yaitu 88=98.695 sedangkan 108=118.695 karena harus selisih sekitar 10.695 KHz (Standarisasi pabrik). Setelah dicampur akan keluar 4 frekuensi asli yaitu :
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter (disaring). Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio lalu Dikeluarkan/ dibuang suaranya di speaker dan keluarlah suara di loadspeaker.

    Koordinat lokasi :7°16'37.8"S 112°43'31.5"E

    BalasHapus
  10. 1E/04/Ananta Wicaksana/2041160049

    Desain Pemancar Radio Siaran AM
    Sumber pembawa dari osilator 3000 Khz, lalu diperkuat dengan buffer kelas C. Setelah terjadi penguatan oleh buffer dan driver informasi belum masuk, nantinya informasi akan diberikan di final. Ketika sudah tak ada lagi penguatan pada final maka terjadilah penggabungan/mixer antara carrier dengan informasi. Modulator harus 50% dari final yaitu 500watt.setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    Penerima Radio Siaran AM
    -dimulai dari antena 3000KHz lalu dilanjutkan ke Amplifier RF untuk penguatan yang pertama
    -Pada saat masuk ke mixer, mendapat tambahan frekuensi 2545KHz agar frekuensinya stabil
    -Dilanjutkan ke if amplifier, hanya diambil 455KHz maka akan dimodulasi sehingga audionya bisa disalurkan ke Amplifier lalu yang terakhir ke Laudspeaker

    Desain Pemancar Radio Siaran FM
    -Pada pemancar radio siar FM akan membutuhkan power besar, maka dari itu dipilih penguat terbaik yaitu penguat kelas C.
    -Pembuatannya mudah,bahannya terjangkau bisa dibuat oleh home industry.
    -Informasi dimasukkan di osilator antara 88-108MHz. Pada radio siaran pemancar fm menggunakan PLL. Output di PLL 100 MHz masuk ke penguat buffer kelas C lalu diperkuat lagi, yang bagian atas dan bawah dipotong tidak menimbulkan suatu masalah karena menggunakan penguat linier/Booster
    -penguat linier ditandai dengan modulasi konstan, tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitudo.

    Radio Penerima siaran FM
    -dimulai dari antena lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM yang mempunyai bandwith 20MHz
    -pada Mixer pertama gelombang modulasi terjadi penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran antara 98.695-118.695 KHz
    -gelombang modulasi yang dikeluarkan dari mixer hanya sebesar 10.695
    -Pada IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua gelombang modulasi terjadi penambahan frekuensi sebesar 10.240, pada IF Amplifier kedua penambahan sebesar 455KHz

    Pada 4 frekuensi yaitu sebesar =
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz

    yang diambil yaitu 10.695 kHz. Pada amplitudo di campur dengan 10.695kHZ+10.240KHz maka menghasilkan selisih 455KHZ. Proses terakhir yaitu memisahkan gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Amplifier Audio dan berakhir pada Speaker.


    Koordinat lokasi =7.697450, 111.621402 (Wungu, Kabupaten Madiun)

    BalasHapus
  11. 1E/15/Krisna Murti Rachmadani/2041160031

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio siaran AM dimulai dari oscilator. Karena pada oscilator sinyal atau powernya kecil, tidak masalah menggunakan penguat kelas A. Kemudian sinyal diperkuat pada buffer. Pada buffer sudah menggunakan penguat kelas C. Audio belum masuk pada buffer, sehingga rangkaian seperti pada gambar. Kemudian sinyal diperkuat oleh driver, bagian atas dan bawah gelombang dipotong. Kemudian sinyal masuk ke final. Pada final, power dari modulasi setengah dari final. Pada final, suara pada audio amplifier dimasukkan, sehingga seperti pada gambar. Pada pemancar radio siaran AM modulasi dicampur di akhir (pada final), sehingga suara tidak terganggu, carrier terganggu namun tidak terpengaruh. Pemancar radio siaran AM bukan penguat linear, karena jika diberi modulasi akan rusak. Di tingkat awal amplitudo terpotong. Saat di final amplitudo tidak terpotong, sehingga informasi dimasukkan di final dan bisa dikirim ke antena.

    Penerima Radio Siaran AM
    Pada penerima AM, terdapat pergeseran amplitudo namun frekuensinya tetap. Pada penerima radio siaran AM dimulai dari antena 3000 KHz. Kemudian diperkuat di tunning / RF amplifier. Kemudian terdapat oscilator 2545 KHz yang menyetabilkan frekuensi. Setelah itu di mixer dan pada IF amplifier frekuensinya 455 KHz. Kemudian pada demodulator AM, gelombang frekuensi dibuang dan gelombang audio akan diproses pada audio amplifier sehingga suara akan terdengar pada load speaker.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Untuk siaran dibutuhkan power yang besar, sehingga menggunakan penguat kelas C. Penguat kelas C pembuatannya mudah dan bisa home industry. Pemancar radio siaran FM frekuensinya 88-108 MHz. Pada pemancar radio siaran FM, diawali dengan rangkaian oscilator PLL yang memiliki frekuensi yang kecil (1 mHz). Kemudian kurang lebih 100 MHz masuk ke buffer kemudian diperkuat, bagian atas dan bawah dipotong karena dibatasi oleh catu daya. Modulasi tidak terpengaruh (tetap atau tidak rusak) oleh pemotongan amplitudo karena informasi sudah dimasukkan dari oscilator sehingga menggeser frekuensi, sehingga disebut penguat linear. Terdapat modulasi dari awal hingga akhir pada pemancar radio siaran FM, namun tidak terdapat cacat modulasi. Pada frekuensi modulasi, gelombangnya rapat renggang dan memiliki bandwidth yang cukup lebar, yaitu 20 MHz.

    Penerima Radio Siaran FM
    Pada penerima FM, terdapat pergeseran frekuensi namun amplitudonya tetap. Pada penerima FM diawali dari antena penerima. Kemudian ke RF amplifier (88-108 MHz) untuk memperkuat sinyal dari antena, kemudian diberi rangkaian penala untuk mendapat frekuensi dari antena, dengan bandwidth 20 MHz. Yang diputar adalah oscilator (98.695-118.695 KHz), karena pada antena penerima dengan oscilator bedanya 10.695 KHz. Setelah oscilator dan IF amplifier dicampur, terdapat 4 frekuensi yaitu frekuensi asli (88.000 -108.000 KHz), frekuensi dari oscilator (98.695-118.695 KHz), jumlah (186.695 - 226.695 KHz), dan selisih (10.695 KHz). Kemudian IF amplifier pertama di mixer dengan oscilator 10.240 KHz, menghasilkan 4 frekuensi, yaitu frekuensi asli (10.695 KHz), frekuensi dari oscilator (10.240 KHz), jumlah (20.935 KHz), dan selisih (455 KHz). Frekuensi selisih 455 KHz difilter dan diperkuat, kemudian dimasukkan ke demodulator FM. Frekuensi audio akan diteruskan ke audio amplifier (low pass filter) dan frekuensi radio akan dibuang karena tidak dibutuhkan. Sehingga suara akan keluar dari load speaker.

    Koordinat Lokasi : -7.937834,112.694134

    BalasHapus
  12. 1E/13/FEBRI HERMANA PUTRA/2041160072
    -7.9641367 112.64644166666668

    Pemancar Radio Siaran AM :
    Di dalam sebuah pemancar radio siaran AM selalu menggunakan penguat kelas c dikarenakan penguat kelas c memiliki efisiensi yang tinggi, maupun pemancar radio fm juga menggunakan penguat c .didalam penguat Kelas c dimulai dari penguat bumper. Lalu di dalam sebuah Modulator harus memiliki daya 500w yaitu separuh dari daya final. Setelah itu di dalam sebuah Frekuensi buffer dan driver mengalami pemotongan tetapi belum ada informasi di dalam frekuensi tersebut, dikarenakan informasi akan dimasukkan setelah frekuensi tersebut di final dikarenakan tidak ada penguatan lagi. Untuk penyebab pemotongan tersebut dikarenakan terjadinya penguatan. Penguatan tersebut terjadi karena untuk menggabungkan antara carrier dan informasi.
    Radio Pemancar Siaran FM :
    Lalu untuk Radio siaran pemancar sangat membutuhkan power yang besar maka dari itu harus menggunakan penguat kelas c. hal tersebut mempermudah untuk dibuat home industri. Di dalam Radio Pemancar Siaran FM, Informasi yang dimasukkan ke osilator adalah frekuensi modulasi. Frekuensinya memiliki daya sekitar 88-108MHz. lalu di dalam Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar fm menggunakan PLL. Output 100 MHz setelah itu masuk ke penguat buffer menuju ke kelas C lalu diperkuat lagi dan bagian atas dipotong, untuk bagian bawah dipotong tidak masalah dikarenakan dibatasi oleh catu daya. Modulasi akan tetap terlihat rapat renggang aatau tidak terpengaruh oleh pemotongan amplitude. Ini disebut juga sebagai penguat linier.
    Radio Penerima Siaran FM :
    Dari sebuah antena prima frekuensi yang bias di terima adalah 88 MHz hingga 108 MHz.atena tersebut memiliki Bandwith yang cukup lebar hingga 20 MHz. lalu Yang diputar disini adalah osilator. Antara RF amplifier dan osilator arus memiliki selisih dikarenakan memiliki 2 frekuensi IF. Untuk IF pertama memiliiki daya 10.695 KHz lalu untuk IF kedua memiliki daya 455KHz. Ini disebut juga double stage IF 2 tingkat. Saat dicampur akan mengeluarkan 4 macam frekuensi yaitu 88.000-108.000 KHz lalu 98.695-118.695 KHz setelah itu 186.695 – 226.695 KHz dan yang terakhir 10.695 KHz. Dan yang akan diambil adalah selisih yaitu 10.695KHz. Setelah itu Amplitudo akan di mixer lagi dengan 10.695 ditambah 10.240 maka hasilnya adalah selisih dari keduanya yaitu 455 lalu akan dimasukkan ke demodulator FM setelah itu diambil frekuensi audionya lalu fekuensi radionya akan dibuang dikarenakan tidak digunakan dan suara yang di keluakan adalah suara yang di hasilkan dari masukkan dari mikrofon

    BalasHapus
  13. 1E/05/Anisa Yakhtarina/2041160142

    Untuk sistem siaran/broadcast penguat yang digunakan adalah kelas c karena memiliki efisiensi yang tinggi

    Pemancar radio siaran AM

    Cara menggunakan kelas c tanpa cacat, untuk pemancar am audio di masukkan di akhir, karena jika di masukkan di awal maka audio akan hancur. Diawali dari oscillator, karena sinyal kecil menggunakan kelas a. Kelas c mulai dibentuk dari buffer, frekuensi atas bawah terpepotong tapi belum ada modulasi sehingga audio belum masuk lalu di perkuat dirangkaian driver tetap seperti sebelumnya. Penyebab pemotongan adalah terjadinya penguatan. Penguatan disini adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi. Pada penguat akhir, Final dimasukkan suara dari microphone, audio amplifier. Modulator power harus setengah dari Final yaitu 500w apabila final nya 1000w

    Pemancar radio siaran FM

    Untuk siaran ini memang dibutuhkan power besar jadi penguat kelas c dipakai dari awal. Selain itu, membuatnya juga mudah tidak memerlukan pabrik besar. Home industri juga bisa memproduksi. Informasi dimasukkan di osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensi siaran FM adalah 88-108MHz. Rangakaian oscillator menggunakan PLL. Outputnya 100 mhz di oscillator masuk ke penguat buffer langsung ke kelas c. Diperkuat lagi, untuk bagian atas dan bawah dipotong tidak bermasalah karena dibatasi oleh catu daya. Sehingga modulasinya tidak terpegaruh dengan pemotongan amplitude. Hal ini disebut penguat linier karena modulasinya tidak terpengaruh. Pada pemancar fm, audio di masukkan di awal. Penguat fm cenderung bandwithnya lebih lebar. Untuk kelas c di AM tidak bisa disebut dengan penguat liniear Karena modulisanya terpengaruh

    Penerima radio siaran FM

    Dari antena penerima dapat menerima frekuensi 88-108mhz bandwithnya cukup lebar. Jalur untuk fm 20 mhz. Saat memutar radio yang diputar adalah oscillator. Antara antena dengan oscillator harus selisih 10695. Karena ada IF 2 tingkat yang pertama IF 10695 khz dan kedua adalah if 455 khz.
    Setelah dicampur yang keluar ada 4 yaitu frekuensi pertama 88-108, yg kedua frekuensi 96.695-118.695, yang ketiga adalah jumlah dari antena dan oscillator yaitu 186.695-226.995, dan yang ke empat adalah selisihnya, yaitu 10.695. Yang diambil adalah selisihnya. Outputnya tetap 10.695 setelah difilter dan di perkuat, sedangkan frekuensi lainnya diredam. Lalu setelah IF amplifier di mixer lagi di tambah dengan frekuensi 10.240 maka hasilnya adalah 455 dimasukkan ke demodulator FM diambil frekuensi audionya. Frekuensi radionya dibuang, lalu di teruskan di audio amplifier dan dikeluarkan lewat speaker

    8°05'32.8"S 112°10'17.2"E

    BalasHapus
  14. Stasiun radio AM Pemancar radio siaran AM
    transmitter penguat kelas C pada pemacara AM mengunakan penguaat
    yang di mana osilator, gelombang frekuensi sebesar 3000KHz,
    yang di salurkan menuju Buffer dan gelombang informasi nya belum dapat di
    baca masi dalam keaadaan dalam gelombang Carier kemudian di perkuaat
    kembali oleh gelombang driver nya dan mengalami perpotongan kemudian
    dimasukan kedalam Modualtor sehingga gelombang radio akan di buang
    dan meyisakan gelombang audio yang masi berada di modulator kemudian
    di salurakan menuju pemancar (antena)

    Radio Pemancar Siaran AM
    transmitter radio AM, proses dimulai dengan antena 3000KHz, kemudian ditransfer ke penguat Tunning / RF untuk amplifikasi pertama, dan kemudian masuk ke mixer gelombang modulasi untuk mendapatkan frekuensi lain dari osilator 2545 KHz, yang dirancang untuk menstabilkan Frekuensi , kemudian mixer mentransmisikan gelombang atau sinyal termodulasi pada penguat IF, dan memperoleh frekuensi modulasi hanya pada 455 KHz pada penguat IF, dan kemudian memasuki demodulator, di mana gelombang frekuensi dibuang, hanya menyisakan gelombang audio, Terakhir Proses penguat audio adalah mendistribusikan audio ke beban speaker.

    Pemancar radio FM:
    Jika amplifier Kelas C dipakai,pada pemancar dan penerima radio FM akan tetap stabil, karena pemancar dan penerima FM membutuhkan daya yang besar. Pada transmitter, penguat audio tidak membutuhkan banyak daya, karena osilator PLL, buffer, driver dan penguat akhir memiliki penguat stabil 100Mhz, jadi pada pemancar FM itu sendiri, sinyal frekuensi tidak akan terpengaruh oleh perubahan amplitudo , Karena amplitudo hanya pemancar / pembawa frekuensi tersebut.

    Radio Penerima Siaran FM
    Pada antena utama ini dapat menerima frekuensi sebesara 88-108 MHz. Bandwidth pada antena ini cukup lebar, hingga 20 MHz. Di bagian ini, ini adalah osilator. Antara penguat RF (penguat frekuensi radio yang diperoleh antena) dan osilator, arus ini berbeda karena terdapat 2 frekuensi IF. IF pertama adalah 10.695 KHz, IF kedua adalah 455 KHz, dan IF kedua disebut IF dua tahap dua tahap. Setelah dilakukan penggabungan maka akan meghasilkan empat jenis frekuensi, yaitu:
    1. 88.000-108.000 kHz
    2,98.695-118.695 kHz
    3.186.695-226.695 KHz
    123,Di Redam kan
    4. 10.695 kHz<<di munculkan Amplifier

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. 1EJTD/21/SOFYAN HARIS/2041160118

    Pemancar radio AM menggunakan penguat dari kelas C. Frekuensi pada buffer dan driver sudah terpotong akan tetapi belum ada informasi, informasi tersebut akan dimasukkan setelah pada akhir karena tidak ada penguatan ulang. Informasinya terpotong penyebabnya adanya penguatan.Penguatan=informasi dan carrier.Modulasi harus 500 W



    2. Radio Pemancar Siaran FM
    Radio siaran pemancar FM membutuhkan power besar, sehingga penguat kelas C .Selain itu, membuatnya juga mudah. Informasi dimasukkan pada osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 mHz(20mHz). 10240 adalah osilator yang berada dimicser yang dicampur.Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan PLL. Modulasi tidak terpengaruh dengan AM karena am bukan modulasi. Output di PLL mencapai 100 mHz kemudian masuk ke penguat buffer .pengeseran frekuensi ada penguatan AM masih terpotong tetapi tidak apa apa.Terjadinya penguatan linier karena adanya pemodulasian.



    3.Radio Penerima Siaran FM
    Radio penerima siaran FM dimulai dari antena prima yang dapat menerima frekuensi 88 – 108 mHz. Bandwithya cukup lebar yaitu 20 MHz.FM memiliki IF duan tingkat dan memiliki 2 selisih:
    -IF yang pertama 10695
    -IF yang keduan 455 kHz.
    Setelah dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    a. 88.000-108.000 kHz
    b. 98.695-118.695 kHz
    c. 186.695 – 226.695 kHz
    d. 10.695 kHz
    Dan selisihnya harus 10.695 kHz. Amplitudo dimixer lagi dengan 10.695 kHz +10.240 kHz maka hasilnya akan menjadi selisih yaitu 455 kHz. lalu dimasukkan pada demodulator FM kemudian diambil frekuensi audionya, lalu frekuensi radionya dibuang karena tidak digunakan. Sehingga keluarlah suara yg diucapkan pada mikrofon.

    -7.813818,112,716362

    BalasHapus
  17. 1E/01/Abirawa Agung Laksana

    Pemancar radio AM menggunakan penguat kelas C pada semua komponennya.Di langkah pertama dimulai dari Oscilator yang mempunyai gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, setelah itu di salurkan ke Buffer dengan upaya memperkuat gelombang frekuensinya, kemudian ke Driver dengan upaya memperkuat kembali,di dalam Buffer dan Driver gelombang amplitude ini mengalami perpotongan, maka dari itu gelombang audio dimasukkan pada Final.Di Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung pada mixer, gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.
    Penerima radio siaran AM,awalnya dimulai dari antena 3000KHz,setelah itu ditransferkan ke Tunning/RF Amplifier yang gunanya untuk penguatan pertama pada AM,kemudian berlanjut pada Mixer gelombang modulasi yang mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz dengan tujuan menyetabilkan frekuensi, setelah itu Mixer mentransferkan gelombangnya atau sinyal modulasi ke IF Amplifier,dan di IF Amplifier hanya mengambil frekuensi modulasi sebesar 455 KHz, kemudian menuju pada Demodulator,di Demodulator gelombang frekuensi dibuang dan hanya menyisakan gelombang audio saja,dan proses yang terakhir adalah Audio Amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker
    Pemancar siaran FM sinyal modulasi yang awalnya pada Oscilator PLL,menghasilkan audio yang berasal dari Audio Amplifier yang hanya memiliki besaran yang sangat kecil yaitu kurang lebih 1mili watt, dan menggunakan penguat kelas C yang sama dengan penguat di pemancar siaran AM,besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator sebesar kurang lebih 88-108MHz, namun yang sering digunakan sebesar 100MHz, gelombang atau sinyal modulasi ditransfer menuju Buffer,Driver,dan Final, terakhir disalurkan ke Antena
    Radio penerima siaran FM awalnya dari antena,antena inilah yang menerima gelombang modulasi yang rendah, karena itu pada RF Amplifier dikuatkan lagi supaya gelombang modulasi bisa stabil,lalu pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98.695-118.695 KHz, setelah proses dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 dan dijadikan standar dari komponen di semua pabrik,kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua,pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240, setelah itu di IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz,dan proses terakhir yaitu dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, dan di akhir baru akan keluar suara pada radio penerima siaran FM.

    koordinat lokasi: -7.9617667, 112.6650373

    BalasHapus
  18. 1E/06/Atsani Dimas Huseini/2041160051

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio siaran AM rangkainnya terdiri dari Oscilator, Buffer, Driver, Final, Audio Amplifier, dan Antena. Pemancar radio siaran AM menggunakan penguat kelas C pada semua komponennya. Untuk prosesnya dimulai dari Oscilator dengan gelombang yang memiliki frekuensi sebesar 3000 KHz, selanjutnya gelombangnya disalurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu gelombangnya disalurkan lagi menuju Driver untuk diperkuat Kembali gelombangnya, pada Buffer dan Driver gelombang amplitudonya mengalami perpotongan sehingga gelombang audio tersebut disalurkan lagi menuju Final. Gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier disalurkan menuju Modulator dan mengalami penggabungan pada Mixer. setelah tergabung gelombangnya disalurkan menuju antena untuk dipancarkan.

    Penerima Radio Siaran AM
    Pada penerima radio siaran AM rangkainnya terdiri dari Antena, Tunning/RF Amplifier, Mixer, Oscilator, IF Amplifier, Demodulator, Audio Amplifier, dan Load Speaker. Untuk prosesnya dimulai dari antena yang memiliki frekuensi sebesar 3000 KHz, selanjutnya disalurkan menuju Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu disalurkan menuju Mixer. Untuk gelombang modulasinya mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menstabilkan frekuensi. Kemudian gelombang pada Mixer disalurkan menuju IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu disalurkan lagi menuju Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dihilangkan sehingga hanya tersisa gelombang audio saja,dan proses selanjutnya disalurkan menuju Audio Amplifier. Setelah itu gelombang audio disalurkan menuju Load Speaker agar bisa diterima oleh pendengar.

    Radio Pemancar Siaran FM
    Pada radio pemancar siaran FM rangkaiannya terdiri dari Oscilator PLL, Audio Amplifier, Buffer, Driver, Final, dan Antena. Radio pemancar siaran FM menggunakan penguat kelas C pada semua komponennya. Untuk prosesnya dimulai dari sinyal modulasi yang sudah ada pada Oscilator PLL dan audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang memiliki besaran frekuensi yang sangat kecil sekitar 1 miliWatt. Besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator biasanya sebesar 88-108MHz, tetapi yang sering digunakan frekuensinya sebesar 100 MHz. Selanjutnya gelombangnya disalurkan menuju Buffer dengan frekuensi yang sama 100 MHz. Setelah itu gelombangnya disalurkan lagi menuju Driver dengan frekuensi 100 MHz. Kemudian gelombang atau sinyal modulasinya disalurkan menuju Final. Dan proses yang terakhir gelombang disalurkan menuju Antena untuk dipancarkan.

    Radio Penerima Siaran FM
    Pada radio penerima siaran FM rangkainnya terdiri dari Antena, RF Amplifier, Mixer, IF Amplifier, Demodulator, Audio Amplifier, dan Loud Speaker. Untuk prosesnya dimulai dari antenna yang menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier gelombangnya dikuatkan agar stabil. Selanjutnya pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran sekitar 98.695-118.695 KHz. Setelah itu frekuensi gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 KHz dan frekuensi tersebut dijadikan sebagai standar dari komponen di semua pabrik. Kemudian gelombang disalurkan menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan menuju Mixer kedua, pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240 KHz. Selanjutnya gelombang disalurkan menuju IF Amplifier kedua dengan frekuensi sebesar 455 KHz. dan pada proses terakhir gelombang dipisahkan menjadi gelombang frekuensi dan gelombang audio yang disalurkan menuju Demodulator, setelah itu gelombang audio disalurkan menuju Audio Amplifier dan dilanjutkan menuju pada Load Speaker.

    Koordinat lokasi : -7.723102, 111.942438

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. 1E/16/M.Rafi Mahendra P./2041160115

    A. Radio Siaran AM
    a). Pemancar Radio Siaran AM
    Pada Pemancar radio AM yang berpenguat kelas C, sama halnya dengan pemancar radio FM. Kelas C dibentuk dengan memulainya penguatan pada bumper. Frekuensi pada buffer dan driver sudah dipotong pada bagian atas dan bawah dengan kata lain untuk menguatkan, namun belum ada informasi, informasi dimasukkan setelah di final. Penggabungan antara informasi dengan carrier inilah yang dimaksud Penguatan yang terjadi pada langkah tadi. Dan daya atau power pada Audio Amplifier harus sebesar setengah dari final (500 Watt).

    b). Penerima Radio Siaran AM
    Pada penerima AM, terdapat pergeseran amplitudo namun frekuensinya tetap dan memulai proses dari antena 3000 kHz, lalu ditransfer ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan tahap pertama, setelah itu masuk pada Mixer gelombang modulasi dan mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang dimana untuk menyetabilkan frekuensi, kemudian Mixer mentransfer gelombang atau sinyal modulasi ke IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 kHz, setelah itu masuk pada Demodulator lalu dibuang dan menyisakan gelombang audio saja, dan yang terakhir yaitu Audio Amplifier membawa audio ke Load Speaker dan menghasilkan bunyi.

    B. Radio Siaran FM
    a). Pemancar Radio Siaran FM
    Pada Pemancar Radio FM membutuhkan power yang besar, sehingga menggunakan penguat kelas C. Di pemodulasian sinyal ini sudah terdapat diawal proses pada Oscilator PLL, audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang memiliki besaran yang sangat kecil yaitu kurang lebih 1 Mili Watt. Pemancar radio siaran FM berfrekuensinya antara 88-108 MHz. Namun biasanya yang sering digunakan 100 MHz, yang kemudian masuk ke buffer kemudian diperkuat, bagian atas dan bawah dipotong karena dibatasi oleh catu daya. Dan selanjutnya disalurkan ke driver dan final, lalu yang terakhir dikeluarkan melalui Antenna.

    b). Penerima Radio Siaran FM
    Pada Penerima Radio FM frekuensi mengalami pergeseran, namun amplitudonya tetap. Bagian awal FM diawali dengan antena menerima gelombang modulasi yang tergolong rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan agar gelombang modulasi menjadi stabil, pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran antara 98.695-118.695 KHz. Namun yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 , kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua. Dan selanjutnya gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240, kemudian berlanjut pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455 kHz, lalu proses terakhir yakni dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Audio Amplifier atau low pass filter, dan untuk frekuensi radio dibuang. Dan akhirnya dialirkan ke Load Speaker sehingga menimbulkan bunyi.

    -7.847394,112.011890

    BalasHapus
  21. 1E/07/Daffa Novian Atmaja/2041160001

    -Pemancar Radio Siaran AM-
    Pada pemancar radio siaran AM ini menggunakan pengukat kelas C di semua komponennya .Pada tahap pertama dimulai dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian di salurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu berlanjut pada Driver untuk diperkuat kembali,pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu pada Final.Pada Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    -Pemancar Radio Siaran FM-
    Pada pemancar siaran FM sinyal modulasi sudah ada pada awal awal proses yaitu pada Oscilator PLL, audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang memiliki besaran yang sangat kecil sekitar 1mili watt, dan menggunakan penguat kelas C sama dengan penguat pada pemancar siaran AM,besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator biasanya sebesar 88-108MHz, tetapi yang sering digunakan sebesar 100MHz, gelombang atau sinyal modulasi ditransfer menuju Buffer,Driver,dan Final, kemudian terakhir disalurkan menuju Antena.

    -Penerima Radio Siaran AM-
    Pada penerima radio siaran AM dimulai dari antena 3000KHz lalu dilanjutkan ke Amplifier RF untuk penguatan yang pertama. Pada saat masuk ke mixer, mendapat tambahan frekuensi 2545KHz agar frekuensinya stabil. Dilanjutkan ke if amplifier, hanya diambil 455KHz maka akan dimodulasi sehingga audionya bisa disalurkan ke Amplifier lalu Amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker.

    -Penerima Radio Siaran FM-
    Pada penerima radio siaran FM dimulai dari antena lalu menerima gelombang mudolasi yang sangat rendah lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM yang mempunyai bandwith 20MHz. Saat di Mixer pertama gelombang modulasi terjadi penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran antara 98.695-118.695 KHz dan gelombang yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 KHz. Pada IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua gelombang modulasi terjadi penambahan frekuensi sebesar 10.240, lalu pada saat IF Amplifier kedua penambahan sebesar 455KHz. Pada 4 frekuensi yaitu sebesar,
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Dan yang diambil yaitu 10.695 kHz. Pada amplitudo di campur dengan 10.695kHZ+10.240KHz maka menghasilkan selisih 455KHZ. Proses yang terakhir yaitu memisahkan gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Amplifier Audio, lalu Amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker.

    7°49'16.4"S 111°59'44.5"E

    BalasHapus
  22. 1E / 23 / Vitania Maharani / 2041160091

    • Pemancar Radio Siaran AM
    Untuk pemancar radio siaran AM menggunakan penguat kelas C. Oscillator dengan frekuensi 3000 KHz, disalurkan ke Buffer untuk memperkuat gelombang frekuensinya. Karena frekuensi modulasinya belum masuk, jadi frekuensi carier masih diperkuat di Buffer. Lalu di Driver terjadi penguatan kembali. Ketika di Buffer dan Driver terjadi perpotongan gelombang amplitudonya, maka gelombamg audio dimasukkan di Final. Di Final dimasukkan suara dari mikrofon dan audio amplifier kemudian sinyal audio dicampur di modulator dan dilakukan penggabungan di Mixer. Setelah gelombang tergabung, lalu disalurkan untuk dipancarkan pada antena.

    • Radio Penerima Siaran AM
    Pada penerima radio siaran AM,proses dimulai dari antena 3000KHz, kemudian ditransfer ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu masuk di Mixer. Gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi. Kemudian Mixer mengirim gelombang atau sinyal modulasi pada IF Amplifier,pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu masuk pada Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja,dan terakhir yaitu Audio Amplifier menyalurkan audio pada Speaker

    •Radio Penerima Siaran FM
    Pada radio penerima siaran FM proses dimulai dari antena,antena ini menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan agar gelombang modulasi setabil,pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98.695-118.695 KHz, setelah dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 Karena dijadikan standar dari komponen di semua pabrik. Kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua,pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240 . Kemudian berlanjut pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz,dan proses terakhir yaitu dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Audio Amplifier dan berakhir pada LoadSpeaker.

    •Pemancar Radio Siaran FM
    Frekuensi siaran FM adalah 88-100 MHz. Di pemancar radio siaran FM, sinyal modulasi sudah ada pada Oscillator PLL. Audio yg dihasilkan dari Audio Amplifier yg memiliki besaran 1 Mili watt. Besaran dari frekuensi modulasi pada Oscillator yang sering digunakan adalah sebesar 100 MHz. Lalu sinyal atau gelombang modulasi dikirim ke Buffer lalu Driver dan Final, terakhir disalurkan pada Antena.

    Koordinat Lokasi : 8°07'47.0"S 112°09'08.6"E

    BalasHapus
  23. 1E / 22 / TIKA MAHIRANI / 2041160145

    Pemancar Radio Siaran AM

    Pada pemancar radio siaran AM menggunakan  penguat kelas c, begitu juga pemancar radio FM.  Jika oscilator sinyal atau powernya kecil, tidak masalah menggunakan penguat kelas A. Kelas C dibentuk mulai dari penguat bumper, kemudian sinyal diperkuat pada buffer yang menggunakan penguat kelas c. Audio belum masuk pada buffer kemudian diperkuat lagi di rangkaian driver. Bagian atas dan bawah gelombang dipotong.
    Penyebab pemotongan adalah terjadinya penguatan. Penguatan ini adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi.

    Pemancar Radio Siaran FM

    Pemancar radio siaran FM membutuhkan power besar, jadi penguat kelas c adalah pilihan yang terbaik. Sedangkan untuk audio Amplifier tidak perlu besar misalnya untuk di PLL yaitu sebesar 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (booster), modulasinya tidak terpengaruh akibat pemotongan amplitudo. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap yaitu pada 100 MHz.

    Penerima Radio Siaran FM

    Dari antena penerima bisa menerima frekuensi 88-108MHz. Bandiwith nya cukup lebar yaitu 1020MHz. Untuk jalur FM yang mempunyai bandwith 20MHz. Yang diputar adalah oscilator (98.695-118.695 KHz), karena selisih antena penerima dengan oscilator harus 10.695 KHz. 
    Jika Oscilator dan IF amplifier dicampur, maka terdapat 4 frekuensi yaitu
    1. Frekuensi asli 88.000 -108.000 KHz
    2. Frekuensi asli oscilator 98.695-118.695 KHz
    3. Kalau dijumlahkan 186.695 - 226.695 KHz
    4. Selisih 10.695 KHz
    IF amplifier pertama dengan oscilator dicampur dengan frekuensi 10.240 KHz dan 10.685KHz , menghasilkan  frekuensi masing-masing, yaitu
    1. Frekuensi asli 10.695 KHz,
    2. Frekuensi asli oscilator 10.240 KHz
    3. Jumlah 20.935 KHz
    4. Selisih 455 KHz
    Frekuensi selisih 455 KHz diperkuat dan difilter, kemudian dimasukkan ke demodulator FM dan diambil frekuensi audionya misalnya 1KHz/2KHz dan frekuensi radionya dibuang, lalu diteruskan ke audio amplifier sehingga suara akan keluar dari load speaker.

    Koordinat lokasi : 0°17'59.0"S 100°02'06.2"E

    BalasHapus
  24. 1E/24Yayang Uyunurrohma/2041160046

    a. Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar radio AM menggunakan penguat dari kelas C, begitu juga pemancar radio FM. Kelas C dibentuk mulai dari penguat bumper. Modulator harus 500 W, apabila finalnya 1000 W atau separuh dari final. Frekuensi pada buffer dan driver sudah terpotong akan tetapi belum ada informasi, informasi tersebut akan dimasukkan setelah pada final karena tidak ada penguatan lagi. Penyebab pemotongan adalah terjadinya penguatan. Penguatan tersebut adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi

    b. Radio Pemancar Siaran FM
    Radio siaran pemancar FM membutuhkan power besar, sehingga penguat kelas C adalah penguat yg terbaik. Informasi dimasukkan pada osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 mHz. Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan PLL. Output di PLL mencapai 100 mHz kemudian masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C lalu diperkuat lagi dengan atas dipotong.

    c. Radio Penerima Siaran FM
    Radio penerima siaran FM dimulai dari antena prima yang dapat menerima frekuensi 88 – 108 mHz. Bandwithya cukup lebar 20 MHz. Saat osilator diputar, antara RF amplifier dan osilator memiliki arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF yang pertama adalah 10.695 sedangkan IF kedua adalah 455 kHz. Setelah dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    a. 88.000-108.000 kHz
    b. 98.695-118.695 kHz
    c. 186.695 – 226.695 kHz
    d. 10.695 kHz
    Dan yang diambil adalah selisih yaitu 10.695 kHz. Amplitudo dimixer lagi dengan 10.695 kHz ditambah 10.240 kHz maka hasilnya akan menjadi selisih yaitu 455 kHz. lalu dimasukkan pada demodulator FM yang kemudian diambil frekuensi audionya, lalu frekuensi radionya dibuang karena tidak digunakan. Sehingga keluarlah suara yg diucapkan pada mikrofon.

    BalasHapus
  25. 1E/24Yayang Uyunurrohma/2041160046

    a. Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar radio AM menggunakan penguat dari kelas C, begitu juga pemancar radio FM. Kelas C dibentuk mulai dari penguat bumper. Modulator harus 500 W, apabila finalnya 1000 W atau separuh dari final. Frekuensi pada buffer dan driver sudah terpotong akan tetapi belum ada informasi, informasi tersebut akan dimasukkan setelah pada final karena tidak ada penguatan lagi. Penyebab pemotongan adalah terjadinya penguatan. Penguatan tersebut adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi

    b. Radio Pemancar Siaran FM
    Radio siaran pemancar FM membutuhkan power besar, sehingga penguat kelas C adalah penguat yg terbaik. Informasi dimasukkan pada osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 mHz. Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan PLL. Output di PLL mencapai 100 mHz kemudian masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C lalu diperkuat lagi dengan atas dipotong.

    c. Radio Penerima Siaran FM
    Radio penerima siaran FM dimulai dari antena prima yang dapat menerima frekuensi 88 – 108 mHz. Bandwithya cukup lebar 20 MHz. Saat osilator diputar, antara RF amplifier dan osilator memiliki arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF yang pertama adalah 10.695 sedangkan IF kedua adalah 455 kHz. Setelah dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    a. 88.000-108.000 kHz
    b. 98.695-118.695 kHz
    c. 186.695 – 226.695 kHz
    d. 10.695 kHz
    Dan yang diambil adalah selisih yaitu 10.695 kHz. Amplitudo dimixer lagi dengan 10.695 kHz ditambah 10.240 kHz maka hasilnya akan menjadi selisih yaitu 455 kHz. lalu dimasukkan pada demodulator FM yang kemudian diambil frekuensi audionya, lalu frekuensi radionya dibuang karena tidak digunakan. Sehingga keluarlah suara yg diucapkan pada mikrofon.

    BalasHapus
  26. 1E/24Yayang Uyunurrohma/2041160046

    a. Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar radio AM menggunakan penguat dari kelas C, begitu juga pemancar radio FM. Kelas C dibentuk mulai dari penguat bumper. Modulator harus 500 W, apabila finalnya 1000 W atau separuh dari final. Frekuensi pada buffer dan driver sudah terpotong akan tetapi belum ada informasi, informasi tersebut akan dimasukkan setelah pada final karena tidak ada penguatan lagi. Penyebab pemotongan adalah terjadinya penguatan. Penguatan tersebut adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi

    b. Radio Pemancar Siaran FM
    Radio siaran pemancar FM membutuhkan power besar, sehingga penguat kelas C adalah penguat yg terbaik. Informasi dimasukkan pada osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 mHz. Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan PLL. Output di PLL mencapai 100 mHz kemudian masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C lalu diperkuat lagi dengan atas dipotong.

    c. Radio Penerima Siaran FM
    Radio penerima siaran FM dimulai dari antena prima yang dapat menerima frekuensi 88 – 108 mHz. Bandwithya cukup lebar 20 MHz. Saat osilator diputar, antara RF amplifier dan osilator memiliki arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF yang pertama adalah 10.695 sedangkan IF kedua adalah 455 kHz. Setelah dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    a. 88.000-108.000 kHz
    b. 98.695-118.695 kHz
    c. 186.695 – 226.695 kHz
    d. 10.695 kHz
    Dan yang diambil adalah selisih yaitu 10.695 kHz. Amplitudo dimixer lagi dengan 10.695 kHz ditambah 10.240 kHz maka hasilnya akan menjadi selisih yaitu 455 kHz. lalu dimasukkan pada demodulator FM yang kemudian diambil frekuensi audionya, lalu frekuensi radionya dibuang karena tidak digunakan. Sehingga keluarlah suara yg diucapkan pada mikrofon.

    BalasHapus
  27. 1E/02/Ahmad Rasyidin Azis/2041160114

    Dalam gambar diatas terdapat pemancarpenerima radio siaran AM dan radio pemancar, penerima siaran FM

    Pemancar Radio Siaran AM
    Dalam pemancar radio siaran AM terdapat rangkaian oscillator, buffer, driver, audio amplifier, final dan antenna. Dimana pemancar radio siaran AM ini menggunakan penguat kelas C yang memiliki kelebihan efisiensi operasi lebih tinggi, digunakan dalam aplikasi RF, dan ukuran fisik rendah untuk daya yang diberikan output. Proses pemancaran dimulai dengan Oscilator yang membangkitkan gelombang frekuensi 3000 Khz lalu disalurkan ke buffer dan driver untuk diperkuat dan mengalami perpotongan kemudian lanjut ke final ditambah gelombang dari audio amplifier yang digabungkan pada mixer disalurkan ke modulator kemudian menuju ke atena untuk dipancarkan

    Penerima Radio Siaran AM
    Dalam penerima radio siaran AM rangkainnya sedikit berbeda ditambahkan adanya tunning/rf amplifier, IF amplifier, demodulator dan ditambahkan loadspeaker. Proses pertama antena menerima radio frekuensi 3000 KHz dimasukkan ke tunning/RF amplifier kemudian disalurkan ke mixer, di dalam mixer mendapat tambahan 2545 KHz kemudian disalurkan ke IF amplifier hanya 455 KHz selisih dari 3000KHz dan 2545Khz, dari IF amplifier dikiri ke demodulator untuk memisahkan gelombang audio dan geolombang frekuensinya, Setelah itu gelombang audio dikirim ke load speaker agar didengar oleh manusia

    Radio Pemancar Siaran FM
    Pada prinsipnya, sebuah radio pemancar radio terdiri dari sebuah osilator radio frekwensi, modulator , penguat daya, jalur transmisi, dan antena. Sistem modulator dan penguat daya pemancar sangat ditentukan oleh jenis modulasi yang digunakan. Radio pemancar ini menggunakan penguat kelas C. yang proses pemancaran diawali oscillator PLL berfungsi sebagai frekuensi pembawa sinyal informasi dan menghasilkan frekuensi yang stabil, besar frekuensi yang dihasilkan biasanya 88-108 MHz, tetapi yang biasa digunakan adalah 100 MHz seperti ada pada gambar, Setelah itu gelombangnya dikirim ke Buffer dan Driver sampai menuju ke Final dengan frekuensi sama 100 MHz, kemudian gelombang disalurkan menuju Antena untuk dipancarkan.

    Radio Penerima Siaran FM
    Dalam radio penerima siaran FM terdiri dari antena, RF amplifier, mixer, IF amplifier, Demodulator, audio amplifier dan load speaker, sedikit berbeda dengan penerima radio siaran AM ,pada penerima radio FM bertugas menerima isyarat RF, memperkuat, mendemodulasikan, dan memperkuat isyarat informasi yang didapat sehingga bisa dimengerti. Untuk prosesnya radio penerima siaran FM dimulai dari antena menerima sinyal lalu disalurkan ke penguat FM yang dapat menerima sekitar 88 sampai dengan 100 MHz . namun saat oscilator diputar akan berubah dari 88 menjadi 98.695 dan 108 menjadi 118.695 karena 10.695 KHz adalah standar pabrikan. Setelah dicampur ke 4 frekuensi asli =
    88.000 -108.000 KHz , 96.695 - 118.695 KHz dan 186.695 - 226.695 KHz, yang diambil selisihnya yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter. Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL dipisahkan antara gelombang frekuensi dan gelombang audio, kemudian gelombang audio dikirim kan ke load speaker agar bisa didengar oleh pendengar.

    lokasi : -7.424902,112.687633

    BalasHapus
  28. 1D/23/TIARA AJENG PAMUNGKAS/ 2041160110
    dari penguat kelas A B C yang terbaik adalah penguatan klasik karena memiliki efisiensi yang sedikit. penguat kelas a semua sinyal dikuatkan kelas a adalah yang paling boros kelass b hanya separuh yang dikuatkan, kalau kelas c hanya saja ujung ujungnya yang dikuatkan,
    pengiriman sinyal am dan fm dengan penguat kelas c sinyal dengan daya besar biasanya untuk siaran atau untuk komunikasi satu arah.
    pemancar radio siaran AM
    untuk pemancar dengan daya besar bisa menggunakan kelas c karena lebih efisien, radio siaran am bisa menggunakan sinyal c tapi modulasi hanya bisa lewat sinyal final, sinyal oscilator diperkuat amplitudonya terpotong berarti modulasinya terpotong, lalu diperkuat lagii lalu terpotong lagi, disinyal final diperkuat dan diberi modulasi agar tidak terpotong yaitu 50% dari carrier.untuk am bukan penguat linier karena merusak modulasi
    pemancar radio siaran FM
    sinyal oscilator dimodulasi dengan sinyal suara hansilnya sinyal yang sudah dinodulasi fm amplitudonya konstan dan frekuensinya yang berubah jika dikuatkan kemudian dipotong daya frekuensinya tetap, rapat renggang juga , tapi amplitudonnya terpotong, lalu dikuatkan dengan penguat kelas c lalu terpotong, dan dikuatkan lagi akan tetap terpotong. penguatan disebut dengan penguat linier karena penguatannua tidak merusak informasi.

    radio penerimansiaran fm,
    transmisi fm itu diberi alokasi 88-108Mhz, if ada 2 tingkat , pertama yautu 10685Khz pengaturan frekuensi mempunyai bandwith kemudian dikuatkan lali dicampur dengan variabel oscilator harus mempunyai selisih 10695,Ini disebut double stage IF 2 tingkat. Setelah dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    88.000-108.000 KHz
    98.695-118.695 KHz
    186.695 – 226.695 KHz
    10.695 KHz
    jika di mix hansilnya 98785-108695, selisih akan difilter dan yang diteruskan yaitu 10695 sedangkan yang lain akan diredam, lalu dicampur lagi dengan frekuensi 10240 lalu hasinya 455 hasilnyaa berupa suara lalu dikuatkan dan masuk ke demodulator fm kemudian diambil frekuensi audionya lalu frekuensi radio dibuang karna tidak digunakan setelah itu suara akan keluar pada load speaker.
    -8.1575, 112.0493

    BalasHapus
  29. 1D/13/Habib Mustofa Akhyar/2041160089

    1. Pemancar radio siaran AM
    Pemancar radio AM menggunakan amplifier kelas C dan pemancar radio FM. Kelas C dibentuk dari penguat buffer. Jika daya akhir 1000 W atau setengah dari daya akhir, modulator harus 500W. Frekuensi di buffer dan drive telah berkurang, tetapi belum ada informasi, informasi ini akan dimasukkan setelah informasi terakhir karena tidak ada lagi penguatan. Alasan pemotongan adalah munculnya batang baja. Penguatan adalah penggabungan antara operator dan informasi


    2. Radio Pemancar Siaran FM
    Stasiun radio FM membutuhkan banyak daya, jadi amplifier Kelas C adalah amplifier terbaik. Input informasi osilator dalam bentuk frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 mHz. Rangkaian osilator pada pemancar FM menggunakan PLL untuk menyiarkan siaran tersebut. Output di PLL mencapai 100 mHz, kemudian masuk ke penguat buffer, langsung masuk ke Kelas C, dan kemudian memotong di bagian atas untuk memperkuat lagi.

    3. Penerima siaran Radio FM
    Penerima siaran radio FM dimulai dengan antena utama yang dapat menerima 88-108 mHz. Bandwidth cukup lebar hingga 20 MHz. Saat osilator berputar, karena terdapat 2 frekuensi IF maka terdapat perbedaan arus antara penguat RF dan osilator. IF pertama adalah 10.695, dan IF kedua adalah 455 kHz. Setelah pencampuran, akan ada empat frekuensi yaitu
    1. 88.000-108.000 kHz
    2. 98.695-118.695 kHz
    3. 186.695 – 226.695 kHz
    4. 10.695 kHz

    Hasilnya adalah perbedaan 10695 kHz. Amplitudo sekali lagi dicampur dengan 10.695 kHz ditambah 10.240 kHz, perbedaannya adalah 455 kHz. Ini kemudian dimasukkan ke dalam demodulator FM yang memperoleh audio, dan kemudian dibuang karena tidak menggunakan frekuensi radio. Dengan cara ini, suara yang dibuat di mikrofon akan dikeluarkan.

    Lokasi : 8°12'14"S 113°06'47"E

    BalasHapus
  30. 1D/24/Trio Prawiro Negoro/2041160024
    • Radio pemancar AM Pada pemancar radio AM itu dimulai dari Oscilator terlebih dahulu, nah pada oscillator dapat menggunakan kelas A karena sinyalnya kecil, nah setelah itu masuk ke buffer, pada buffer menggunakan penguat kelas C, pada buffer ini frekuensinya terpotong pada bagian atas bawah tapi pada proses ini belum terjadi modulasi karena masih dalam gelombang carier, kemudian diperkuat lagi di driver, pada waktu di driver itu sama seprti sebelumnya mengalami perpotongan, setelah itu masuk ke penguat terakhir yaitu final dimana terjadi penguatan yang dimana penggabungan antara carier dan informasi, karena pada final dimasukkan suara dari microphone ke audio amplifier dan ke modulator, pada modulator power itu harus setengah, apabila finalnya 1000 maka harus pada modulatornya yaitu 500

    • Penerima radio siaran AM Pada penerima siaran AM terdapat atenanna sebesar 3000KHz, untuk yang pertama terdapat RF amplifier sebesar 3000khz yang kemudian disalurkan menuju mixer, pada waktu di mixer terdapat penambahan frekuensi sebesar 2545 sebagain penstabil,kemudia setelah itu disalurkan menuju IF Amplifier, di IF Amplifier yg diambil hanya 455 karena standart yg digunakan 455,setelah itu masuk ke demodulator yang tersisa hanya gelombang audio karen gelombang frekuensinya sudah dihilangkan, selanjutnya ke audio amplifier, yang terakhir disalurkan ke loud speaker

    • Radio pemancar FM
    pada pemancar FM dawali dari Sinyal oscilator dari pll misalnya frekuensi nya 100meghertz dimodulasi dengan sinyal suara dari microphone diperkuat hasilnya sinyal fm, jadi amplitudonya konstan frekuensinya yang berubah ubah, kemudian masuk ke buffer diperkuat lagi untuk frekuensinya sama aja tapi amplitudo nya atas dan bawah ke potong, walaupun kepotong atas dan bawah tidak akan terganggu sinyal nya, hal disebut penguat linear, karena penguatannya tidak merusak informasinya, jadi walaupun menggunakan kelas C masih termasuk penguat linear tapi tidak termasuk untuk AM karena merusak modulasi, hanya berlaku pada FM saja, kemudian selanjutnya masuk ke driver, pada saat di driver mengalami penguatan Kembali sama dengan sebelumnya, kemudian dari driver gelombangnya disalurkan Kembali ke final, setelah itu dari final disalurkan ke antenna

    • Radio Penerima Siaran FM Terdapat antena yg dapat menerima sinyal yang ukurannya kecil sekali sekitar 1microwatt,nah pada Rf Amplifier sinyalnya dikuatkan agar stabil yaitu sekitar 88-108 megahertz, kemudiaan dicampur dengan oscillator (98.695 – 118.695) kemudian di mixer yang menghasilkan 10.695 dan yang lain nya diredam, 10.695 itu sudah sesuai standart fabrikasi yang ada, kemudian selanjutnya pada amplifier dan oscillator (10.240) di mixer yang kemudian menghasilkan 455 amplifier, karena standart pabrik di seluruh dunia yaitu 455 jadi sisanya diredam, kenapa kok nggk langsung 10.695 karena frekuensinya terlalu besar tkutnya tidak bisa pada waktu demodulator, kemudia masuk ke modulator nah pada proses ini gelombang dipisahkan menjadi gelombang frekuensi dan gelombang audio yang, kemudian setelah itu melewati audio amplifier dan dikeluarkan melalui loud speaker
    Koordinat Lokasi: -7.946160,112.616200

    BalasHapus
  31. 1D/06/Arhisya Putri Damayanti/2041160063

    Pemancar radio siaran AM
    Untuk menghemat pemancar dengan daya besar perlu memilih efisiensi yang tinggi yakni sinyal carrier dengan penguat kelas C. sinyal oscillator menhasilkan gelombang sinus yang diperkuat sehingga amplitudonya terpotong. Kemudian diperkuat hingga pada final diperkuat dan diberi modulasi sehingga amplitudonya tidak terpotong.
    Penerima radio siaran AM
    Sinyal termodulasi diterima antena kemudian diperkuat dan difilter di demodulator, selanjuynya sinyal carrier dibuang serta sinyal suara diperkuat oleh audio amplifier lalu dikeluarkan di speaker.
    Radio pemancar siaran FM
    Sinyal oscillator dimodulasi dengan sinyal suara kemudian diperkuat, hasilnya sinyal FM yang sudah termodulasi. Sehingga memiliki nilai amplitudo konstan namun frekuensinya berubah-ubah.penguat kelas C pada pemancar radio FM termasuk dalam penguat linier. Penguat linier adalah penguatan yang tidak merusak informasinya.
    Radio penerima siaran FM
    Transmisi FM diberi alokasi frekuensi VHF. IF pada penerima FM memiliki 2 tingkat. Tingkat pertama, memiliki frekuensi 10695 khz, tingkat kedua 455 khz. Setelah frekuensi melewati IF amplifier, dikonversi frekuensi turun, kemudian dikonversi lagi hingga ke audio amplifier dan berakhir di speaker. Pengaturan frekuensi dimulai dari antena, dikuatkan dengan daya kecil, dicampur dengan variabel oscillator yang memiliki selisih 10,695 Mhz. kemudian sinyal dengan frekuensi 10695 diperkuat, difilter, dan dicampur selanjutnya masuk ke demodulasi sehingga hasilnya sampai ke loud speaker.

    -7.648700,112.113277

    BalasHapus
  32. 1DJTD/05/ALFIAN MALIK KUSWARA/2041160069-7.872554,112.678224

    A. Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar radio AM menggunakan 3 penguat kelas C dimana pada carrier nya hanya bagian pucuknya saja yg akan diperkuat, prosesnya dimulai dari oscilator yg memeberikan gelombang sebesar 3000 KHz sebagai carrier, lalu carrier diperkuat oleh dua amplifier diawal yaitu Buffer dan Driver. saat memasuki Final, carrier mulai mengalami modulasi dimana pencampuran antara gelombang audio yg sudah di perkuat dengan gelombang carrier nya setelah didapatkan gelombang modulasi AM, Final memperkuat sinyal terlebih dahulu sebelum akhirnya dipancarkan.

    B. Penerima Radio Siaran AM
    Pada penerima gelombang di terima oleh antena, lalu masuk kedalam tunning dimana gelombang diperkuat lagi sebelum memasuki Mixer. saat di mixer gelombang modulasi dicampur dengan gelombang oscilator 2545 KHz mendapatkan gelombang 3000 KHz, 2545 KHz, 5545 KHz, dan 455 KHz. Ke empat gelombang tersebut melewati IF Amplifier dimana hanya satu yg akan lewat yaitu gelombang 455 KHz dan 3 Gelombang lainnya akan di Blok atau di Tahan. Masuk pada Demudolator dimana ada proses gelombang carrier akan di buang dan gelombang audio akan dibiarkan lewat dan masuk kedalam audio amplifier ddngan berujung pada Speaker.

    C. Pemancar Radio Siaran FM
    Sama seperti Pemancar AM pada Pemancar FM menggunakan 3 penguat kelas C tetapi pada FM gelombang audio sudah dicampur diawal dengan gelombang oscilator, jadi penguat langsung memperkiat gelombang modulasi secara langsung. Proses dimulai dari oscilator yg mencampur gelombang audio yg sudah diperkuat sebesar 100MHz, lalu gelombang modulasi tersebut di perkuat lagi oleh 3 penguat yaitu Buffer, Driver, dan Final dengan berakhir di pancarkan oleh antena.

    D.Penerima Radio Siaran FM
    Penerima menerima gelombang modulasi melalui antena lalu diperkuat hingga 88-108 MHz. Mixer mencampurkan gelombang modulasi dengan gelombang oscilator (98.695 - 118.695) KHz didapatkan 4 gelombang yaitu 88 - 108 MHz, (98.695 - 118.695) KHz, (186.685 - 226.695) KHz, dan 10.695 KHz, IF Amplifier menahan 3 gelombang dan hanya Melawatkan 1 gelombang saja yaitu 10.695 KHz, lalu gelombang yg dilewatlan tersebut di mixer lagi dengan oscilator 10.240 KHz hingga akhirnya mendapatkan 10.695 KHz, 10.240 KHz, 20.935 KHz, dan 455 KHz, masuk lagi pada IF Amplifier yg kedua dimana gelombang 455 KHz saja yg dilewatkan dan masuk pada demodulator FM yg mana gelombang carrier pada modulasi dibuang dan gelombang audio dilanjutkan dengan audio amplifier memperkuat gelombang tersebut dan berakhir pada Speaker.

    BalasHapus
  33. 1D/21/SALSABILA ANDHIKA NURAINI/2041160052

    Pada materi sebelumnya, Penguatan kelas C memiliki efisiensi yang paling tinggi paling untuk digunakan dalam pemgiriman sinyal AM maupun sinyal FM jika menginginkan penghematan dalam prosesnya.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Radio siaran AM menggunakan penguatan kelas C yang modulasi nya dimasukkan melewati final hasilnya gelombang sinus diperkuat, ujungnya terpotong dan amplitudo nya terpotong sehingga modulasi nya juga terpotong meskipun sudah diperkuat. Namun ketika modulasi sampai puncak atau final sinyal akan kembali penuh namun tetap 50% dari daya pemancar.

    Penerima Radio Siaran AM,
    Sinyal termodulasi diterima oleh antena kemudian pada mixer selisih 455 KHz akan di filter dan dikuatkan oleh IF Amplifier. Selanjutnya dimasukkan ke demodulator AM, dan carriernya akan dibuang menuju ground. Sinyal informasinya berupa sinyal suara diperkuat oleh audio amplifier dan dikeluarkan melalui speaker.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Kemudian dengan radio siaran FM, sinyal oscillator dari PLL misal frekuensi 100 MHz dimodulasi dengan sinyal suara dari microphone yang diperkuat, dan hasilnya sinyal yang sudah termodulasi FM akan mengahsilkan output dengan amplitudo konstan dan frekuensi yang berubah-ubah yang apabila dikuatkan kemudian terpotong oleh catu daya, maka frekuensi nya tidak akan lagi menjadi masalah tetapi amplitudonya disini yang akan terpotong sehingga kemudian akan dikuatkan kembali oleh penguatan kelas C. Modulasi pada pemancar FM ini jika dikuatkan maka sinyal informasi nya tidak akan terganggu, karena informasi ada pada frekuensi carrier, maka penguatan ini disebut sebagai penguat linier. Karena penguatannya tidak merusak sinyal informasinya.
    Jadi walaupun untuk AM menggunakan kelas C bukan termasuk penguat linier karena merusak modulasi, tetapi kelas C untuk FM masih termasuk penguat linier.

    Penerima Radio Siaran FM
    Pada bagian penerima transmisi FM itu diberi alokasi pada frekuensi. Pada siaran alokasinya adalah 88 MHz sampai 108 MHz. IF pada penerima FM ada 2 tingkat, yaitu IF amplifier pada tingkat 455 KHz dan 10.695 KHz. Pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240 KHz. 10.695 KHz ini akan dicampur dengan frekuensi 10.240 KHz sehingga hasilnya yang dipakai adalah frekuensi 455 KHz yang merupakan selisih dari 10695-10240 KHz. 455 KHz kemudian di demodulasi dengan hasil berupa suara yang akan dikuatkan dan dikeluarkan menuju loaud speaker.

    -7.701662,114.034101

    BalasHapus
  34. 1D/11/FATONATUL MUBAROKAH/2041160073

    Pemancar Radio Siaran AM
    Di sini digunakan penguatan kelas C karena efisiensinya yang paling tinggi dari pada kelas yang lainnya. Karena digunakannya sinyal yang berdaya besar untuk dilakukannya siaran dan hanya menggunakan satu arah saja. Dan sebagai penghematan maka digunakannya kelas C adalah pilihan yang paling tepat. Untuk melakukan proses pemancaran sinyal radio siaran AM, yang mana modulasinya hanya dilewatkan pada penguat final saja. Diawali dengan sinyal carrier dari oscilator yang mulanya gelombang sinyal penuh dengan frekuensi tertentu, dan selanjutnya diperkuat dengan ujungnya terpotong, amplitudo atas bawahnya terpotong. Dan diperkuatlagi tetap terpotong. Lalu ketika sampai di final dan dikuatkan bersamaan dengan masuknya sinyal audio dan terjadilah proses modulasi, dayanya 50% dari daya pemancar. Dari sinilah gelombang sinyal sinus menjadi utuh lagi. Kemudian sinyal audio bersama dengan carrieernya siap untuk dipancarkan melalui antena.

    Penerima Radio Siaran AM
    Sinyal yang termodulasi diterima oleh antena dan dikuatkan pada tunning / RF Amplifier. Kemudian sinyal oscilator digabungkan dengan sinyal modulasi tadi pada mixer dan mengalami penurunan frekuensi hingga 455 Khz. Selanjutnya sinyal itu dikuatkan dengan frekuensi yang sama. Pada sebuah Demodulator AM sinyal audio diambil dan dihilangkan carriernya supaya sinyal audio bisa diperkuat lagi dan dapat di salurkan melalui speaker.

    Radio Pemancar Siaran FM
    Pada oscilator PLL, sinyal carrier yang berfrekuensi 100Mhz dengan gelombang sinyalnya yang konstan, dan pada oscilator ini bersamaan melakukan modulai dengan sinyal audio. Selanjutnya sinyal akan dikuatkan dengan penguat kelas C dan amplitudo gelombangnya mengalami perpotongan bagian atas dan bawah. Lalu dikuatkan lagi amplitudo gelombangnya tetap terpotong hingga sampai pada penguat final amplitudo masih tetap terpotong dan hanya menunjukkan garis-garis saja. Meskipun terpotong, sinyal informasi tidak akan mengalami gangguan karena modulasi terdapat pada frekuensi carrier. Pada pemancar FM ini, penguat kelas C merupakan penguat linier. Selanjutnya sinyal informasi dapat dipancarkan.

    Radio Penerima Siaran FM
    Setelah menerima sinyal, untuk siaran diberikan frekuensi dengan alokasi 88-108 Mhz pada suatu penguat sinyal. Lalu pada oscilator dengan frekuensi 98.695-118.695 Khz yang kedua sinyal tersebut akan di filter dengan mixer, dari sini mengalami perubahan pada frekuensinya hingga diambilah frekuensi sebesar 10.695 Khz dan dikuatkan dengan IF Amplifier. Selanjutnya mendapat masukkan sinyal lagi dari oscilatpr sebesar 10.240 Khz, dan kedua sinyal tersebut yang menuju pada mixer dan akan mengalami perubahan frekuensi sehingga hasil filterannya diturunkan menjadi 455 Khz. Kemudian sinyal menuju Demodulator dan di sini akan mengalami pelepasan sinyal carrier lalu sinyal informasi dapat diperkuat hingga bisa di siarkan melalui speaker.

    Koordinat Lokasi : 8°02'01.4"S 112°12'01.6"E

    BalasHapus
  35. 1D/15/Khomsanes Adzimatunnisa/2041160038

    Diantara ketiga Penguat Kelas A,B, dan C. Penguat kelas A yang paling boros, dikarenakan semua dikuatkan sehingga tidak efisien. Pada kelas B hanya setengahnya saja. Dan pada kelas C hanya ujung-ujung dari gelombang saja yang dikuatkan, sehingga memiliki tingkat keefisiensi yang tinggi.

    Ketika melakukan siaran biasanya menggunakan daya dengan kuantitas yang besar, agar pemancar dengan daya besar ini dapat dihemat maka perlu adanya efisiensi tingkat tinggi yaitu dengan penguat Kelas C

    1. Pemancar Radio siaran AM
    Pemancaran siaran AM menggunakan kelas C sebenarnya bisa, tetapi modulasi hanya dimasukkan lewat final. Selain itu tidak bisa, ketika awal diperkuat maka akan terpotong. Seprti pada bagian oscilator, lanjut pada buffer dan driver gelombang yang ada akan terpotong.
    Sehingga hanya diperkuat pada final dan ditambah modulasi sehingga tidak terpotong. Sinyal penuh, 50% berasal dari daya carrier. Peristiwa ini bukan termasuk ke dalam penguat linear karean disini terjadi perusakan modulasi atau sinyal informasi itu sendiri.

    2. Penerima Radio Siaran AM
    Sinyal yang sudah termodulasi diterima oleh antena kemudian difilter dan dikuatkan didalam RF amplifier. Setelah itu dicampur didalam mixer, frekuensi 455 kHz masuk ke dalam IF amplifier untuk dikuatkan lagi. Kemudian masuk di demodulator, disini carriernya dibuang. Selanjutnya sinyal informasi dikuatkan oleh audio amplifier dan terakhir dikeluarkan melalui speaker.

    3. Pemancar Radio Siaran FM
    Pada sinyal di oscilator dari ppl misal 100 mhz di modulasi dengan sinyal suara yang diperkuat oleh audio amplifier 1 mw. Hasilnya sinyal amplifier akan konstan dan frekuensi yang berubah-ubah, ketika dikuatkan maka akan  terpotong oleh catu daya. Kemudian dikuatkan lagi pada driver bentuknya akan seperti garis-garis saja. Modulasi pemancar FM ini tidak akan terganggu, dikarenakan sinyal informasi pada gelombang carrier. Peristiwa ini disebut juga penguat linear. Karena penguataannya tidak merusak sinyal informasi.


    4. Penerima Radio Siaran FM
    Transmisi pada FM disini diberi alokasi sebesar 88 -108 MHz, If amplifier juga terdapat 2 tingkat. Pertama 10965 khz  dan untuk tingkat kedua sebesar 455 khz. Setelah dilewatkan amplifier masuk ke dalam mixer akan dikonversi, yaitu sebesar 98.695 - 118.695 KHz. Dikonversi lagi dan frekuensi yang lain diredam sehingga yang masuk pada amplifier pertama adalah sebesar 10.695 KHz. Masuk ke dalam mixer lagi dicampur dengan 10.240 KHz untuk mencari selisih kedua, yaitu sebesar 455 KHz dan langsung masuk kedalam IF amplifier untuk dikuatkan. Selanjutnya masuk ke dalam PPL demodulator FM dan audio amplifier. Ketika semua proses sudah selesai terakhir sinyal informasi atau suara akan dikeluarkan melalui speaker.

    Lalu mengapa frekuensi yang digunakan adalah 10965 KHz dan 455 KHz. Dikarenakan kedua frekuensi tersebut sudah menjadi standart internasional. Jika menggunakan frekuensi lain atau berbeda misal 12 MHz tetap bisa terjadi tapi akan merusak dan komponennya tidak ada.

    Kemudian, mengapa tidak langsung menggunakan frekuensi 455 KHz, dikarenakan frekuensi kerja awal yg dideteksi sudah tinggi yaitu 88 - 108 MHz jaraknya terlalu jauh masalahnya akan difabrikasi. Jika langsung hanya menggunakan frekuensi 455 KHz saja, bandwidthnya akan melebar bisa jadi masuk kedalam antena ataupun oscilator. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kekacauan.



    Koordinat lokasi : -8.109653,112.444734

    BalasHapus
  36. 1D/09/DIVIA CAHAYA/2041160034

    AM adalah metode modulasi paling awal yang digunakan untuk mentransmisikan audio dalam siaran radio. AM tetap digunakan dalam berbagai bentuk komunikasi selain AM siaran (Radio gelombang pendek, radio amatir, radio dua arah, radio pesawat VHF, radio warga Band, dan di komputer modem dalam bentuk QAM).
    Di antara keuntungan FM adalah bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth (lebar pita) yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi. Jika dibandingkan dengan sistem AM, maka FM memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :

    - Lebih tahan noise
    Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).

    - Bandwith yang Lebih Lebar
    Saluran siaran FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siaran AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium (MW) pada band siar AM.

    Desain pemancar radio harus memenuhi persyaratan tertentu termasuk frekuensi operasi, jenis modulasi, stabilitas dan kemurnian sinyal yang dihasilkan, efisiensi penggunaan daya, dan tingkat daya yang diperlukan untuk memenuhi tujuan desain sistem. Pemancar berdaya tinggi mungkin memiliki kendala tambahan sehubungan dengan keselamatan radiasi, pembangkitan sinar-X, dan perlindungan dari tegangan tinggi.
    Desain pemancar juga mencakup pembangkitan sinyal pembawa, yang biasanya sinusoidal, secara opsional satu atau lebih tahap penggandaan frekuensi, modulator, penguat daya, dan filter dan jaringan yang cocok untuk dihubungkan ke antena. Pemancar yang sangat sederhana mungkin hanya berisi osilator yang terus berjalan yang digabungkan ke beberapa sistem antena. Pemancar yang lebih rumit memungkinkan kontrol yang lebih baik atas modulasi sinyal yang dipancarkan dan meningkatkan stabilitas frekuensi yang ditransmisikan. Misalnya, konfigurasi Master Oscillator-Power Amplifier (MOPA) memasukkan tingkat penguat antara osilator dan antena. Ini mencegah perubahan beban yang disajikan oleh antena dari mengubah frekuensi osilator.
    Desain yang lebih lama (untuk siaran radio dan amatir) juga menghasilkan AM dengan mengontrol penguatan penguat akhir pemancar umumnya kelas C untuk efisiensi.

    BalasHapus
  37. 1D/19/RIZKY STARHEZA RAMADHAN/ 2041160139
    ~ Pemancar Radio Siaran AM
    Pada Prinsipnya pemancar radio siaran AM menggunakan penguat kelas C.Dalam memancarkan radio siaran AM terdapat rangkaian oscillator, buffer, driver, audio amplifier, final dan antenna. Dimana pemancar radio siaran AM ini menggunakan penguat kelas C yang memiliki kelebihan efisiensi operasi lebih tinggi, digunakan dalam aplikasi RF, dan ukuran fisik rendah untuk daya yang diberikan output.Penguatan pada ini adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi.Pada Terakhir gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio dimasukkan pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang diteruskan pada antena kemudian dipancarkan.

    ~Penerima Radio Siaran AM
    Pada Fase penerima radio siaran AM rangkainnya terdiri dari Antena, Tunning/RF Amplifier, Mixer, Oscilator, IF Amplifier, Demodulator, Audio Amplifier, dan Load Speaker. Untuk prosesnya sendiri dimulai dari antena yang memiliki frekuensi sebesar 3000 KHz, selanjutnya disalurkan menuju Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu disalurkan menuju Mixer. Untuk gelombang modulasinya yang dimana mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menstabilkan frekuensi. kemudian Mixer mentransfer gelombang atau sinyal modulasi ke IF Amplifier, pada Fase IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 kHz, setelah itu masuk pada Demodulator lalu diabaikan dan menyisakan gelombang audio saja, dan yang terakhir yaitu Audio Amplifier Meneruskan audio ke Load Speaker dan menghasilkan bunyi. yang dimana bunyi tersebut dapat kita dengar.

    ~ Radio Pemancar Siaran FM
    Pemancar FM bisa mendapatkan izin dengan syarat daya pemancar yang digunakan sangat kecil. Dan disalurkan melalui Osilator,Penyangga,Penguat Daya,Saluran Transmisi,Antena. dan
    Untuk melakukan siaran dibutuhkan power yang besar, sehingga menggunakan penguat kelas C dikarenakan untuk alasan effisiensi. Penguat kelas C pembuatannya mudah dan bisa dilakukan layaknya home industry. Pemancar radio siaran FM frekuensinya 88-108 MHz. Pada pemancar radio siaran FM, hal ini diawali dengan rangkaian oscilator PLL yang memiliki frekuensi yang kecil (1 mHz). Pada frekuensi modulasi, gelombangnya rapat renggang dan memiliki bandwidth yang cukup lebar, yaitu hingga 20 MHz.Untuk dapat mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah maka sinyal suara tersebut terlebih dahulu ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal suara tersebut.

    ~ Penerima Radio Siaran FM
    Penerima FM memiliki konsep yang sama dengan AM. Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Tingkat dimana gelombang bergerak naik turun ini dikenal dengan “penyimpangan” dan direpresentasikan sebagai penyimpangan kilohertz. FM dipilih untuk jangkauan terbatas dan lokasi tanah yang datar. FM memiliki kualitas audio lebih baik dari AM. Pada IF pertama adalah 10.695 KHz dan IF kedua adalah 455 Khz, kedua IF ini disebut double stage IF 2 tingkat. Setelah digabungkan akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    ~. 88.000-108.000 KHz~. 98.695-118.695 KHz~. 186.695 – 226.695 KHz~10.695 KHz
    Pada Amplitudo dimixer lagi dengan 10.695 kHz ditambah 10.240 kHz maka hasilnya akan menjadi selisih yaitu 455 kHz. lalu diteruskan pada demodulator FM yang kemudian diambil frekuensi audionya. Sehingga munculah suara yg diucapkan pada mikrofon.kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL dipisahkan antara gelombang frekuensi dan gelombang audio, kemudian gelombang audio dikirim kan ke load speaker tentunya agar bisa didengar oleh pendengar dengan jelas.
    Titik Koordinat :-7,4497110, 112,7189078

    BalasHapus
  38. 1D / 17 / Nabila Laila Nirmala / 2041160040

    Pada penguatan kelas A itu semua sinyal akan dikuatkan. Daya inputnya pada kelas A ini juga dikuatkan. Pada pemancar sinyal AM, kelas A adalah kelas yang boros. Sedangkan kelas B hanya separuh gelombang yang dikuatkan. Apabila kelas C hanya ujung ujungnya saja yang dikuatkan. Hasil nya cacat pada kelas carier tetapi kelas C ini yang efisiensinya paling tinggi sehingga kita bisa memanfaatkannya. Kelas C ini dapat digunakan untuk pengiriman sinyal AM maupun sinyal FM. AM pada kelas A hasilnya rusak sinyalnya. Kelas B hasilnya juga rusak dan kelas C juga rusak. Namun, usahakan pilih kelas C sehingga modulasi tidak rusak . Sinyal dengan daya besar biasanya digunakan untuk siaran. Untuk komunikasi biasanya daya yang digunakan tidak terlalu besar. Selain itu, pemancar tidak perlu menggunakan daya besar. Apabila ingin hemat untuk pemancar dengan daya besar kita pilih efisiensi yang tinggi. Hal ini dapat kita lakukan dengan sinyal carier pada kelas C.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio siaran AM menggunakan kelas C namun modulasinya dimasukkan lewat final saja. Sinyal oscillator diperkuat lalu amplitudo ujungnya terpotong. Lalu diperkuat lagi namun juga tetap terpotong. Lalu setelah masuk final akan dikuatkan dan diberi modulasi. Jadi modulasi tidak terpotong. Namun modulatornya hasilnya 50% dari daya carier.

    Penerima Radio Siaran AM
    Pada radio penerima siaran AM, sinyal termodulasi diterima oleh antena kemudian oscillatornya selisih 455 KHz. Untuk di mixer juga 455 KHz. Di IF Amplifer tetap 455 Khz. Lalu masuk di demodulator AM kemudian sinyal carier dibuang. Sinyal informasinya berupa sinyal suara lalu diperkuat di audio amplifier, lalu dikeluarkan lewat speaker.

    Radio Pemancar Siaran FM
    Pada radio pemancara siaran FM, sinyal oscillator PLL yang memilki frekuensi 100 MHz dimodulasi dengan sinyal suara ( dari mikrofon ) diperkuat. Hasilnya sinyal yang sudah termodulasi FM amaplitudonya konstan sedangkan frekuensinya berubah. Apabila dikuatkan dan terpotong frekuensinya tetap ( rapat- renggang) namun hanya amplitodo yang terpotong. Apabila dikuatkan lagi ,atas bawah terpotong. Modulasi pada pemancar FM ini apabila dikuatkan, informasinya tidak mengalami gangguan karena informasi berada frekuensi carier. Penguatan ini dapat disebut juga penguat linear. Disebut linear karena penguatannya tidak merusak informasi.

    Radio Penerima Siaran FM
    Pada radio penerima siaran FM diberi alokasi pada frekuensi. Untuk siaran alokasinya 88-108 MHz. pada penerima FM ada 2 tingkat. Untuk tingkat pertama yakni IF Amplifiier dengan frekuensi 10695 KHz. Untuk tingkat kedua yakni IF Amplifiier dengan frekuensi 455 KHz. Dari antena yang menerima sinyal diantar 88-108 MHz. lalu dikuatkan ( kecil) dicampur dengan variable oscillator di mixer. Variable oscillator ini memiliki selisi 10695 MHz. Hanya frekuensi 10695 KHz yang diteruskan dan dikuatkan . Untuk frekuensi lainnya diredam. 10695 KHz ini dicampur denagan 10240 KHz dan hasilnya adalah 455 KHz. 455 KHz ini diperkuat dan masuk di demodulator pada PLL . Hasilnya berupa suara dan dikuatkan. Setelah itu suara masuk kedalam speaker. 10695 KHz dan 455 KHz sudah dijadikan standard.
    (-7.8494978, 112.5258820)

    BalasHapus
  39. 1D / 08 / Daffa Ahmad Saechu / 2041160047
    Dapat disimpulkan bahwa penguat yang terbaik adalah penguat kelas C,karena penguat kelas C memiliki efisiensi palng tinggi.Penguat kelas A semua sinyal dikuatkan dan daya inputnya dikuatkan semua hala ini menyebabkan kelas A menjadi yang paling boros,kelas B hanya separuh gelombang saja yang dikuatkan,sedangkan kelas C hanya ujung ujungnya saja yang dikuatkan memang akan mengalami kecacatan pada sinyal carrier dan hal ini membuat kelas C menjadi kelas dengan efisiensi paling tinggi.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar dengan daya yang besar kita juga harus bisa menghemat daya dengan mempetingkan efisiensi yang tinggi dengan cara menggunakan kelas C,sinyal oscilator diperkuat ujungnya terpotong amplitudonya terpotong dan diperkuat lagi di final sekaligus diberikan modulasi sehingga menyebabkan gelombang tidak akan terpotong lagi.Namun tetap diberikan modulator sebesar 50%.

    Pemancar Siaran Radio FM
    Pada pemancar siaran radio FM amplitudonya tetap sedangkan frekuensinya yang berubah ubah dan apabila dikuatkan kemudian terpotong oleh catu daya sehingga membuat gelombang amplitudonya terpotong dan dikuatkan kembali oleh kelas C lalu dikuatkan kembali dan hasilnya tetap gelombang terpotong,namun hal ini tidak merusak informasi yang diberikan karena informasi berada di frekuensi carrier maka penguatan ini disebut penguat linier,karena penguatannya tidak merusak informasinya dalam hal ini merusak suara.

    Penerima Radio Siaran FM
    Transmisi FM diberi alokasi pada frekuensi VHF dan untuk siaran alokasinya adalah 88-108 MHz dan ditetapkan sudah diatur internasional.IF ada 2 tingkat yaiut IF amplifier tingkat pertama frekuensinya 10695 KHz dan tingkat kedua 455 KHz,jadi setelah frekuensii dilewatkan IF amplifier lalu dikonversi frekuensi turun jadi 10695 lalu turun lagi menjadi 455 lalu menuju audio amplifier dan menuju ke speaker.Pengaturan frekuensi dari antena yang dapat menerima sinyal dengan 88-108 MHz kemudian sinyal dikuatkan.Setelah dicampur dengan variabel oscilator dan harus mempunyai selisih 10965 MHz kalau dicampur makan frekuensi masing masing 98695-118695.Selisih akan difilter dan yang diteruskan hanya 10965 dan dikuatkan sedangkan yang lain diredam,dicampur lagi dengan frekuensi 10240 lalu hasilnya 455 dan yang dipake adalah 455 KHz.Lalu dimodulasi hasilnya suara dan dikeluarkan ke load speaker.

    -8.231572,114.372924

    BalasHapus
  40. 1D / 01 / ABDU FAIQ MU’AFIY / 2041160137

    Manakah penguat yang paling boros dari ketiga penguat (Penguat A,B,C) ? Penguat kelas A lah yang paling boros, Karena semuanya di kuatkan. Sedangkan pada penguat kelas B bagian yang dikuatkan hanya setengah. Pada penguat kelas C bagian yang dikuatkan hanya pada ujung dari gelombang saja.

    Pemancar radio siaran AM

    Pada pemancar radio AM, semua komponen menggunakan amplifier kelas C. Pada tahap pertama mulailah dengan osilator dengan gelombang frekuensi 3000KHz, kemudian arahkan ke buffer untuk diperkuat oleh gelombang frekuensi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan penguatan lagi. , Buffer dan driver gelombang amplitudo mengalami persimpangan, sehingga gelombang audio dimasukkan terakhir (yaitu final). Pada gelombang audio akhir yang berasal dari penguat audio, gelombang audio masuk ke modulator, kemudian setelah gelombang gabungan dikirim ke antena untuk ditransmisikan, digabungkan pada mixer.

    Pemancar radio siaran FM

    Pada pemancar siaran FM sinyal modulasi sudah ada pada awal proses yaitu pada osilator PLL audio yang dihasilkan berasal dari penguat audio yang memiliki daya sangat kecil yaitu sekitar 1 mili watt dan menggunakan penguat Kelas C yang digunakan sebagai penguat pada pemancar siaran AM. Osilator amplitudo frekuensinya biasanya 88-108MHz, tetapi biasanya digunakan 100MHz. Gelombang atau sinyal termodulasi ditransmisikan ke Buffer, Driver dan Final, dan akhirnya masuk antena.

    Penerima siaran Radio FM
    Dalam penerima siaran FM, proses dimulai dengan antena yang menerima gelombang termodulasi sangat rendah, sehingga penguat RF diperkuat untuk menstabilkan gelombang termodulasi. Pada mixer pertama, setelah frekuensi gelombang modulasi dari mixer, besarnya osilator adalah 98,695-118,695 KHz, modulasi yang dipancarkan hanya 10.695, yang digunakan sebagai standar komponen di semua pabrik, kemudian ditransfer ke pertama Penguat IF, dan terus memancarkan bentuk gelombang atau sinyal termodulasi pada mixer kedua dan mixer kedua untuk mendapatkan tambahan frekuensi 10240, lalu lanjutkan masuk ke penguat IF kedua dengan sinyal termodulasi 455KHz, proses terakhir. memisahkan gelombang frekuensi dari gelombang audio pada demodulator, meninggalkan gelombang audio yang ditransmisikan. Ke penguat audio dan berakhir di beban speaker.

    Koordinat lokasi : -8.119889,111.805731

    BalasHapus
  41. Ahmad fariz ardiansyah/2041160123/1D/D4JTD

    Dalam gambar diatas terdapat pemancarpenerima radio siaran AM dan radio pemancar, penerima siaran FM

    Pemancar Radio Siaran AM
    Dalam pemancar radio siaran AM terdapat rangkaian oscillator, buffer, driver, audio amplifier, final dan antenna. Dimana pemancar radio siaran AM ini menggunakan penguat kelas C yang memiliki kelebihan efisiensi operasi lebih tinggi, digunakan dalam aplikasi RF, dan ukuran fisik rendah untuk daya yang diberikan output. Proses pemancaran dimulai dengan Oscilator yang membangkitkan gelombang frekuensi 3000 Khz lalu disalurkan ke buffer dan driver untuk diperkuat dan mengalami perpotongan kemudian lanjut ke final ditambah gelombang dari audio amplifier yang digabungkan pada mixer disalurkan ke modulator kemudian menuju ke atena untuk dipancarkan

    Penerima Radio Siaran AM
    Dalam penerima radio siaran AM rangkainnya sedikit berbeda ditambahkan adanya tunning/rf amplifier, IF amplifier, demodulator dan ditambahkan loadspeaker. Proses pertama antena menerima radio frekuensi 3000 KHz dimasukkan ke tunning/RF amplifier kemudian disalurkan ke mixer, di dalam mixer mendapat tambahan 2545 KHz kemudian disalurkan ke IF amplifier hanya 455 KHz selisih dari 3000KHz dan 2545Khz, dari IF amplifier dikiri ke demodulator untuk memisahkan gelombang audio dan geolombang frekuensinya, Setelah itu gelombang audio dikirim ke load speaker agar didengar oleh manusia

    Radio Pemancar Siaran FM
    Pada prinsipnya, sebuah radio pemancar radio terdiri dari sebuah osilator radio frekwensi, modulator , penguat daya, jalur transmisi, dan antena. Sistem modulator dan penguat daya pemancar sangat ditentukan oleh jenis modulasi yang digunakan. Radio pemancar ini menggunakan penguat kelas C. yang proses pemancaran diawali oscillator PLL berfungsi sebagai frekuensi pembawa sinyal informasi dan menghasilkan frekuensi yang stabil, besar frekuensi yang dihasilkan biasanya 88-108 MHz, tetapi yang biasa digunakan adalah 100 MHz seperti ada pada gambar, Setelah itu gelombangnya dikirim ke Buffer dan Driver sampai menuju ke Final dengan frekuensi sama 100 MHz, kemudian gelombang disalurkan menuju Antena untuk dipancarkan.

    Radio Penerima Siaran FM
    Dalam radio penerima siaran FM terdiri dari antena, RF amplifier, mixer, IF amplifier, Demodulator, audio amplifier dan load speaker, sedikit berbeda dengan penerima radio siaran AM ,pada penerima radio FM bertugas menerima isyarat RF, memperkuat, mendemodulasikan, dan memperkuat isyarat informasi yang didapat sehingga bisa dimengerti. Untuk prosesnya radio penerima siaran FM dimulai dari antena menerima sinyal lalu disalurkan ke penguat FM yang dapat menerima sekitar 88 sampai dengan 100 MHz . namun saat oscilator diputar akan berubah dari 88 menjadi 98.695 dan 108 menjadi 118.695 karena 10.695 KHz adalah standar pabrikan. Setelah dicampur ke 4 frekuensi asli =
    88.000 -108.000 KHz , 96.695 - 118.695 KHz dan 186.695 - 226.695 KHz, yang diambil selisihnya yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter. Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL dipisahkan antara gelombang frekuensi dan gelombang audio, kemudian gelombang audio dikirim kan ke load speaker agar bisa didengar oleh pendengar.

    lokasi : -7.424902,112.687633

    BalasHapus
  42. 1D/10/DWIVA OCTAQIYYAH
    Pemancar Radio siaran AM
    Pada pemancar AM terdapat 3000KHz osilator yang menggunakan penguat kelas A dikarenakan sinyalnya kecil. Lalu masuk ke buffer, Pada buffer ini menggunakan penguat kelas C. Frekuensi yang dihasilkan terpotong akan tetapi belum terjadi modulasi karena masih dalam gelombang carrier. Kemudian diperkuat lagi di driver dan terjadi perpotongan lagi. Setelah masuk ke final, terjadi penguatan oleh audio amplifier. Audio amplifiernya harus setengah dari finalnya. Misalkan finalnya 3000KHz maka audio amplifiernya sebesar 1500KHz.
    Penerima radio siaran AM
    Pada radio siaran AM, antena mendapatkan 3000KHz yang dimasukkan ke dalam amplifier. Lalu dicampur dengan osilator sebesar 2545KHz sebagai penyetabil. Sehingga menghasilkan selisih sebesar 455KHz. Selisih tersebut masuk ke IF AMPLIFIER. Setelah itu masuk ke demodulator yang tersisa hanya gelombang audio karena gelombang frekuensinya sudah dihilangkan, selanjutnya ke audio amplifier, yang terakhir disalurkan ke loud speaker
    Radio pemancar siaran FM
    Pada radio pemancar siaran FM terdapat sinyal osilator sebesar 100MHz demodulasi oleh sinyal suara dari sinyal mikrophone diperkuat audio amplifier. Hasilnya menjadi sinyal FM. Jadi amplitudonya konstan akan tetapi frekuensinya yang berubah-ubah. Hasil tersebut diperkuat oleh buffer akan tetapi frekuensinya sama saja tapi amplitudonya yang atas dan bawah kepotong. Kemudian dikuatkan lagi dengan penguat kelas C, tetap terpotong akan tetapi sinyalnya tidak akan terganggu. Hal ini tidak akan terjadi karena informasi ada pada frekuensi carrier. Peristiwa penguatan ini disebut dengan penguatan linier. Disebut penguatan linier karena penguatan tidak merusak informasinya/suaranya. Walaupun penguatan kelas C pada FM masih termasuk linier. Penguatan tersebut masuk ke final lalu disalurkan ke antena.
    Radio Penerima siaran FM
    Sebuah antena mendapatkan gelombang sebesar 88-108MHz yang kemudian diperkuat osilator sebesar 98695-118695KHz . Peritiwa tersebut menimbulkan selisih sebesar 10.695KHz, hasilnya tersebut dinamakan amplifier. Amplifier tersebut diperkuat oleh osilator sebesar 10.240KHz dan menghasilkan selisih sebesar 465KHz. Mengapa harus menghasilkan 10.695KHz dan 465KHz?? Karena itu sudah menjadi ketetapan. Hasil selisih amplifier yang sebesar 465KHz kemudian langsung diteruskan ke load speaker.
    Koordinat lokasi: -7,2580469, 112,7111224

    BalasHapus
  43. 1D / 03 / Abi Maulana / 2041160141

    Pemancar dan penerima radio AM:
    Pemancar dan penerima radio AM yang terbaik menggunakan penguat kelas C karena penguat tersebut paling stabil dalam melakukan modulasi. Pada pemancar AM, penguat audio harus sebesar 500w atau setengah dari total voltase dari modulator dalam penguat final. Dan pada penerimaan sinyal AM cara kerja nya oscilator harus di mixer dengan RF tuning dan IF amplifier harus memakai frekuensi 455Khz yang setelah itu akan di demolasi oleh demulator dan dirubah sinyalnya menjadi audio oleh Audio amplifier.

    Radio Pemancar Siaran FM
    Radio siaran pemancar FM membutuhkan power besar, sehingga penguat kelas C adalah penguat yg terbaik. Informasi dimasukkan pada osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 mHz. Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan PLL. Output di PLL mencapai 100 mHz kemudian masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C lalu diperkuat lagi dengan atas dipotong.

    Radio Penerima Siaran AM
    Pada penerima radio siaran AM,proses dimulai dari antena 3000KHz, kemudian ditransfer ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu masuk di Mixer. Gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi. Kemudian Mixer mengirim gelombang atau sinyal modulasi pada IF Amplifier,pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu masuk pada Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja,dan terakhir yaitu Audio Amplifier menyalurkan audio pada Speaker

    Penerima Radio Siaran FM
    Pada Penerima Radio FM frekuensi mengalami pergeseran, namun amplitudonya tetap. Bagian awal FM diawali dengan antena menerima gelombang modulasi yang tergolong rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan agar gelombang modulasi menjadi stabil, pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran antara 98.695-118.695 KHz. Namun yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 , kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua. Dan selanjutnya gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240, kemudian berlanjut pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455 kHz, lalu proses terakhir yakni dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Audio Amplifier atau low pass filter, dan untuk frekuensi radio dibuang. Dan akhirnya dialirkan ke Load Speaker sehingga menimbulkan bunyi.

    Titik Koordinat : (7°56'06"S 111°58'09"E)

    BalasHapus
  44. 1D/14/IVANA ARUM DIMARSASI/2041160068
    Koordinat lokasi : -7,2339125, 112,7470573

    Penguatan terdapat Kelas A, Kelas B, dan Kelas C. namun penguatan yang paling baik adalah Kelas C, dikarenakan Kelas C mempunyai efisiensi paling rendah diantara kelas yang lain. Sedangkan yang paling boros adalah Kelas A, dikarenakan kelas A menggunakan seluruh gelombang yang diperkuat, jadi Kelas C adalah penguat kelas yang hemat karena hanya bagian pucuk gelombang saja yang diperkuat.

    PEMANCAR AM DAN FM UNTUK DAYA BESAR
    Sinyal yang menggunakan daya besar biasanya untuk siaran adalah menggunakan penguat kelas C.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Dalam proses pemancar AM bisa dilakukan Kelas C dengan syarat modulasinya dimasukkan ke Sinyal saja. Sinyal pada oscillator, buffer, dan driver harus sama yaitu diketahui sinyalnya 3000 Khz, namun terdapat perbedaan dari bentuk gelombang dari masing-masing tersebut. Pada saat di oscillator gelombang masih terbentuk secara menyambung, tetapi pada saat di buffer gelombang terputus dan di driver juga semakin terputus.

    Penerima Radio Siaran AM
    Dalam proses penerima AM yang menjadi pembeda adalah sinyal modulasi yang di oscilator masuk kedalam mixer dengan ketentuan penjumlahan selisih dari frekuensi tersebut adalah 3000Khz, 2525 Khz, 5545Khz, 455Khz. Tetapi pada saat diteruskan ke IF Amplifier yang dipakai hanya 455 Khz. Kemudian diteruskan lagi melalui Demodulator AM dengan rangkaian yang terdiri dari diode dan kapasitor. Setelah itu dapat diteruskan melalui audio amplifier dan keluar melalui loadspeaker.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Sinyal pada oscilator dari PLL misalnya frekuensinya 100 MHz kemudian dimodulasi dengan sinyal suara dari microphone diperkuat akan terpotong gelombang tersebut karena amplitude nya yang terpotong bagian atas dan bawah namun gelombang tetap merambat secara rapat renggang. Modulasi pada pemancar FM ini dikuatkan tidak akan terganggu yaitu sinyal informasinya tidak mengalami gangguan. Hal itu tidak masalah karena informasi pada sinyal frekuensi carrier yang berubah-ubah. Penguatan yang tidak merusak sinyal informasinya disebut Penguat Linear.

    Penerima Radio Siaran FM
    Diberikan arlokasi pada frekuensi PHF, untuk siaran arlokasi yang sudah ketetapan di seluruh dunia sebesar 88-108 MHz. IF pada Penerima FM terdapat 2 tingkat yaitu IF Amplifier dengan frekuensi nya 690 Khz dan IF amplifier tingkat kedua frekuensinya 455Khz sama dengan AM. Setelah frekuensinya dilewatkan IF Amplifier, kemudian frekuensi dikonversi yaitu turun menjadi 10695Khz dan dikonversi turun menjadi 455 Khz. Kemudian untuk IF Amplifier tingkat
    pertama frekuensi tersebut dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    88.000-108.000 KHz, 98.695-118.695 KHz,186.695 – 226.695 KHz,10.695 KHz. Tetapi yang dipakai hanyalah selisih dari frekuensi tersebut yaitu 10.695. untuk IF amplifier tingkat yg kedua yaitu yang 455 Khz itu juga selisih dari frekuensi yang dicampurkan. Kemudian sinyal dimodulasi hasilnya berupa suara dan suara dapat dikeluarkan melalui loadspeaker.

    BalasHapus
  45. 1D/22/Shendi Setya Pradana/2041160138


    Penguatan terbaik adalah kelas c karena punya efisien sinyal paling tinggi.Terutama untuk daya besar biasanya untuk siaran jadi untuk komunikasi daya tidak terlalu besar untuk pemancar dengan daya besar untuk penghematan dipilih efisien yang paling tinggi yaitu dengan penguatan kelas c.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Menggunakan kelas C tetapi modulasi dimasukkan lewat final saja selain itu tidak bisa. Sinyal di osilitator di perkuat ujungnya terpotong, amplitudo nya terpotong bagian atas dan bawah terpotong kalau terpotong di beri modulasi, modulasinya terpotong, kemudian diperkuat lagi juga terpotong. Setelah di final diperkuat lagi sekaligus diberi modulasi, modulasinya dimasukkan di terakhir, jadi tidak terpotong tetap 50% dari daya pemancar.
    Penerima Radio Siaran AM
    Sinyal termodulasi diterima oleh antena kemudian di osilator terus di filter dan dikuatkan. Dimasukkan di demodulator AM kemudian carier nya dibuang, sinyal informasi nya berupa sinyal suara diperkuat dengan audio amplifier kemudian dikeluarkan di speakers.
    Radio Pemancar Siaran FM
    Sinyal osilator dari PLL misal frekuensinya 100 MHZ terus dimodulasi dengan sinyal suara dari microphone diperkuat, hasilnya sinyal yang sudah termodulasi FM, amplitudonya konstan frekuensi nya yang berubah ubah. Kemudian dikuatkan kemudian terpotong bagian atas dan bawah, frekuensi nya rapat renggang, amplitudonya terpotong bagian atas dan bawah. Kemudian dikuatkan lagi dengan penguat kelas C, bagian atas bawah kepotong, terus dikuatkan lagi. Modulasi pada pemancar FM ini dikuatkan sinyal informasinya tidak mengalami gangguan walaupun terpotong atas bawah karena informasi ada pada frekuensi carier. Penguatan ini disebut penguatan linier karena pembuatannya tidak merusak informasinya/suara.
    Radio Penerima Siaran FM
    Pada penerima FM, terdapat pergeseran frekuensi namun amplitudonya tetap. Pada penerima FM diawali dari antena penerima. Kemudian ke RF amplifier (88-108 MHz) untuk memperkuat sinyal dari antena, kemudian diberi rangkaian penala untuk mendapat frekuensi dari antena, dengan bandwidth 20 MHz. Yang diputar adalah oscilator (98.695-118.695 KHz), karena pada antena penerima dengan oscilator bedanya 10.695 KHz. Setelah oscilator dan IF amplifier dicampur, terdapat 4 frekuensi yaitu frekuensi asli (88.000 -108.000 KHz), frekuensi dari oscilator (98.695-118.695 KHz), jumlah (186.695 - 226.695 KHz), dan selisih (10.695 KHz). Kemudian IF amplifier pertama di mixer dengan oscilator 10.240 KHz, menghasilkan 4 frekuensi, yaitu frekuensi asli (10.695 KHz), frekuensi dari oscilator (10.240 KHz), jumlah (20.935 KHz), dan selisih (455 KHz). Frekuensi selisih 455 KHz difilter dan diperkuat, kemudian dimasukkan ke demodulator FM. Frekuensi audio akan diteruskan ke audio amplifier (low pass filter) dan frekuensi radio akan dibuang karena tidak dibutuhkan. Sehingga suara akan keluar dari load speaker.
    -7.426029,112.454221

    BalasHapus
  46. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  47. 1D/20/Ryan Arief Satrio/2041160104

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar ini bisa menggunakan penguat kelas c yang memiliki keuntungan efisiensinya tinggi, tetapi modulasi nya masuk lewat final saja selain itu tidak bisa. Dimulai dari oscilator yang membangkitkan gelombang frekuensi 3000 Hz, kemudian sinyal tersebut masuk ke buffer di buffer sinyal tersebut diperkuat lagi sehingga di buffer terjadi perpotongan amplitudo, setelah itu masuk ke driver. Di driver juga diperkuat lagi dan terjadi perpotongan amplitudo. Setelah itu masuk di final, di final ini diperkuat lagi dan diberi modulasi sehingga tidak terpotong biar sinyal nya mencapai puncak + dan negatif. Di final terebut merupakan 50% daya dari carrier(sinyal pembawa).

    Penerima Radio Siaran AM
    Pada pemrosesan penerimaan sinyal AM, Sinyal termodulasi akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Selanjutnya sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz, didalam tuning/RF amplifier sinyal diperkuat . Selanjutnya sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, dengan cara di dalam mixer sinyal tersebt dicampur oleh osilator yang nilai nya 2545 khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sesuai keinginan pengguna.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Di pemancar FM amplitudonya konstan yang berubah frekuensi nya. Di Pemancar FM bisa menggunakan penguat kelas C karena di pemancar FM, penguat kelas c merupakan penguat linear. Proses pemancar FM dimulai dari oscilator PLL di oscilator PLL sinyal dimodulasikan dengan audio amplifier setelah itu masuk ke buffer di buffer sinyal tersebut diperkuat dan terjadi perpotongan amplitudo setelah itu masuk ke driver. Di driver sinyal tersebut diperkuat dan terjadi perpotongan amplitudo.Setelah itu masuk ke final sinyal diperkuat lagi. Setelah itu sinyal siap dipancarkan.

    Penerima Radio Siaran FM
    Pada penerima radio siaran FM alokasi nya 88 Mhz – 108 Mhz. Proses nya dimulai dari sinyal termodulasi akan ditangkap oleh antena lalu sinyal tersebut akan masuk ke IF amplifier dengan daya 108 Mhz. Lalu masuk ke ke dalam mixer yang akan dikonversi sebesar 98.695-118.695 kHz. Lalu dikonversi lagi dan frekuensi lain diredam sehingga frekuensi yang masuk pada amplifier pertama adalah sebesar 10.695 KHz. Setelah itu di dalam amplifier sinyal dikuatkan lagi setelah diperkuat masuk ke mixer ditambah dengan 10.240 KHz untuk mencari selisih kedua yaitu sebesar 455 KHz dan setelah diperoleh selisihnya sinyal tersebut masuk ke if amplifier untuk diperkuat. Selanjutnya masuk ke PLL demodulator FM setelah itu ke audio amplifier. Di audio amplifier sinyal diperkuat lagi lalu masuk ke tahap terakhir yaitu ke speaker, informasi atau suara akan dikeluarkan melalui speaker dan dapat diatur sesuai keinginan pengguna.

    7.426029,112.454221


    BalasHapus
  48. 1D/07/Bita Kusuma Wardana/2041160082

    •Pemancar Radio siaran AM:
    Pemancar dan penerima radio AM yang terbaik menggunakan penguat kelas C karena penguat tersebut paling stabil dalam melakukan modulasi. Pada pemancar AM, penguat audio harus sebesar 500w atau setengah dari total voltase dari modulator dalam penguat final. Dan pada penerimaan sinyal AM cara kerja nya oscilator harus di mixer dengan RF tuning dan IF amplifier harus memakai frekuensi 455Khz yang setelah itu akan di demolasi oleh demulator dan dirubah sinyalnya menjadi audio oleh Audio amplifier.

    •Pemancar Radio siaran FM:
    Radio Pemancar Siaran FM
    Radio siaran pemancar fm memibutuhkan power besar, jadi penguat kelas c adalah yg terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah yg dapat dibuat oleh home industri. Informasi dimasukkan di osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108MHz. Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar fm menggunakan PLL. Output di PLL 100 MHz kemudian masuk ke penguat buffer langsung ke kelas C lalu diperkuat lagi atas dipotong, bawah dipotong tidak masalah karna di batasi oleh catu daya. Modulasi tetap terlihat rapat renggang alias tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitudo. Ini disebut penguat linier. 

    •Penerima Radio siaran FM:
    Untuk Radio penerima siaran FM tersebut dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dan dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM sendiri.Bandwithnya cukup lebar yaitu 20 MHz. Ketika oscilator diputar akan berubah yaitu 88=98.695 sedangkan 108=118.695 karena harus selisih sekitar 10.695 KHz (Standarisasi pabrik). Setelah dicampur akan keluar 4 frekuensi asli yaitu :
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter (disaring). Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio lalu Dikeluarkan/ dibuang suaranya di speaker dan keluarlah suara di loadspeaker.

    Koordinat Lokasi: -7.085790,112.588554

    BalasHapus
  49. 1D/18/Navallino Mochammad Alvido/2041160065

    Pemancar radio AM
    Radio siaran AM menggunakan kelas c tetapi modulasinya dimasukan lewat final saja. Selain itu tidak bisa. Sinyal oscilator diperkuat ujungnya terpotong, atas bawah terpotong. Diperkuat lagi juga terpotong. Setelaydi final diperkuat lagi sekaligus diberi modulasi. Jadi tidak terpotong karena ada penguatan. Tetapi ini tetap 50% dari daya pemancar/carierr.
    Penerima Radio AM
    Sinyal termodulasi diterima oleh antena kemudian oscilator selisih 455Khz lalu mixer diambil yg 455Khz difilter dan dikuatkan. Dimasukkan ke dalam rangkaian demodulator AM kemudian carier nya dibuang dan sinyal informasinya berupa suara diperkuat oleh audio amplifier dan dikeluarkan di speaker.

    Radio Pemancar Siaran FM
    Sinyal oscilator PLL 100Mhz dimodulasi dengan sinyal suara melalui microfon diperkuat. Jadi amplitudo nya konstan frekuensi nya yg berubah ubah. Jika dikuatkan kemudian terpotong oleh catu daya atas bawahnya frekuensi nya tidak masalah, rapat renggang. Tapi amplitudonya terpotong atas bawah. Kemudian dikuatkan lagi dengan penguat kelas c. Lalu dikuatkan lagi tetap saja.
    Radio penerima siaran FM
    Transmisi FM itu diberi alokasi 88-108Mhz. IF pada penerima FM itu ada 2 tingkat. Jadi if amplifier tingkat pertama 10695 kHz pada tingkat kedua sama seperti am 455Khz. If amplifier dikonversi menjadi 10695 kHz lalu dikonversi lagi turun menjadi 455khz kemudian lewat demodulator FM pada PLL kemudian audio amplifier ke speaker

    7° 56' 40"
    112° 36' 54"

    BalasHapus
  50. 1F/08/Dhias Dewa Ananta/2041160149

    Pemancar yang efisien menggunakan penguat/pemancar kelas c.

    Pemancar Radio Siaran AM

    rangkaian oscilator sama 300Khz yaitu high frequency. gelombang sinus langsung diperkuat oleh penguat kelas c. dibesarkan dan ujungnya terpotong sehingga menampilkan garis garis. di driver sama seperti buffer karena AM (freqnga tetap). di final diberi informasi berupa suara yang kemudian di modulasi AM, karena tidak perlu diperkuat lagi jadi tidak dipotong.Gelombang dikeluarkan oleh antena.

    Penerima Radio Siaran Am

    sama dengan yang lain. sinyal yng sudah termodulasi diterima oleh antenna yang kemudian masuk ke RF Amplifier disana sinyal disinkronisasi. Kemudian sinyal dimixer dengan oscillator 2545Khz, menghasilkan selisih 455 , masuk ke IF Amplifier dan diteruskan ke demodulator. Didemodulator sinyal akan dipotong dan diambil phasa positifnya saja. Setelah itu akan diperkuat di audio amplier. Dan dikeluarkan oleh Loud Speaker.

    Radio Pemancar Siaran FM

    Suara dimasukkan lewat mic berukuran beberapa miliwatt.masuk ke rangkaian oscilator. sinyal pada oscilator kecil maka diperkuat di buffer sama seperti AM karena menggunakan penguat kelas C. di driver sama dengan buffer. Pada rangkaian ini tidak ada sinyal yang cacat karena disetiap rangkaian frequencynya berpindah terus.

    Radio penerima Siaran FM

    sinyal masuk dari antenna langsung masuk ke amplifier kemudian sinyal diberi selisih 10695(karena standard). sinyal pada oscilator dan rf amplifier dicampur, kemudian mendapatkan hasilnya sendiri sendiri.Frequency 10695 KHz kemudian mixer lagi dengan Frequenct 10240KHz, Menghasilkan selisih 455.kemudian pada pll menghasilkan gelombang audio dan masuk ke amplifier diperkuat setelah itu keluar di loud speaker.

    Koordinat : -7.9516080, 112.6602073

    BalasHapus
  51. 1F/09/Edward Joel Maruli Simbolon /041160061

    •Pemancar Radio siaran AM
    Pemancar Radio siaran AM dengan penguat kelas C, untuk oscilator kecil tidak masalah karena menggunakan bahasa penguat kelas A, dirangkaian driver dipotong untuk bagian atas & sama juga untuk yang bagian bawah juga dipotong (diperkuat). Lalu sinyal audio dimodulasi makan dari itu.

    •Pemancar Radio siaran FM
    Pemancar Radio siaran FM dengan penguat kelas C. Pada pemancar Radio siaran FM dibutuhkan sinyal penguat kelas C yang paling kuat biasanya digunakan untuk pemancar FM, sedangkan untuk audio Amplifier tidak perlu besar misalnya untuk di PLL yaitu sebesar 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas

    •Radio penerima siaran FM
    Untuk Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM. Ketika oscilator diputar akan berubah yaitu 88=98.695 sedangkan 108=118.695 karena harus selisih sekitar 10.695 KHz (Standarisasi pabrik). Setelah dicampur ke 4 frekuensi asli =
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter (disaring).

    BalasHapus
  52. 1F/10/FABELA ANDRIYAN TIWI/2041160016

    a. Pemancar radio AM
    Pada osilator menggunakan frekuensi dengan 3000khz, kemudian di perkuat pada Buffer dengan kelas C, amplitude nya di potong dan frekuensi nya tetap, kemudian di inputkan ke Driver dengan 300khz, pada saat berada di tingkat final di berikan suara dengan microphone lalu dimodulasikan dengan cara AM dan pada dinal amplitude tetap dan tidak di potong, lalu di keluarkan ke antenna.
    b. Penerima radio AM
    Pada antenna di modulasikan dengan frekuensi 3000khz dengan selisih yang sama yaitu 455khz, kemudian di campurkan pada mixer dengan jumlah 5545khz dan selisih 455khz, kemudian diinputkan di amplifier dengan frekuensi 455khz, kemudian diinputkan pada demodulator AM, lalu di masukkan pada audio speaker dengan gelombang sinus, lalu pada tahap akhir di keluarkan pada loadspeaker sehingga bisa didengar dengan baik oleh pendengar.

    a. Pemancar radio FM
    Suara dimasukkan atau diinputkan di audio amplifier kemudian di rangkaikan ke PLL dengan 10mw pada PLL sudah menjadi AM, kemudian sinyal dikuatkan pada buffer dengan ujung ujung sinyal dipotong dengan penguat kelas C, kemudian diinputkan pada driver dengan penguat C, lalu diinputkan pada driver dengan penguat C, pada buffer dan driver tidak terjadi cacat modulasi karena adanya bergeseran frekuensi sehingga informasi bisa diterima dengan jelas, jika amplitude di potong maka akan terjadi cacat, pada tahap akhir diinputkan ke final dengan frekuensi yang sama yaitu 100khz.
    b. Penerima radio FM
    Pada penerima frekuensi dengan 88-108khz, selisihnya sinyal 10695khz karena jika selisihnya 455khz maka akan terjadi masuk lagi ke antenna, kemudian di campurkan di mixer, setelah dicampurkan maka menghasilkan frekuensi 10695khz, kemudian di mixer lagi dengan diberi osilator dengan 455khz, selisih 455khz dimasukkan ke rangkaian PLL sehingga bisa di dengarkan di speaker.


    Koordinat lokasi :
    7°48'51.5"S 112°17'35.6"E


    BalasHapus
  53. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  54. 1F/04/AMARTYA WIRASWASTI/2041160022

    Jika kita menggunakan daya yang besar yang harus diperhatikan adalah sisi efisiensinya.

    Kelas A: Sinyal input bisa dikeluarkan sinyal output 100%, DC juga dikeluarkan. Merupakan pemborosan karena kelas A digunakan untuk misalnya osilator.
    Kelas B: Hanya setengah yang dari gelombang sinyal (yang fase positif). Lebih efisien daripada kelas A
    Kelas C: Hanya diambil ujung-ujungnya saya, kemudian ujungnya dikuatkan dan dikeluarkan lewat output. Efisiensinya lebih tinggi, karena itu penguat kelas C digunakan untuk pemancar radio siaran karena radio siaran bekerjanya terus menerus. Sistem pendingin yang terdapat dalam pemancar harus bagus.

    PEMANCAR RADIO SIARAN AM

    Di osilator terdapat gelombang sinus lalu diperkuat di buffer dengan penguat kelas C, Di bufer dan driver diperkuat tapi amplitudo atas bawah dipotong namun frekuensi tetap. Kemudian di tingkat final diberi informasi berupa suara dari mikrofon audio amplifier kemudian masuk ke final lalu dimodulasi AM , karena tidak dikuatkan lagi( karena pembatasan dari catu daya). Lalu dikeluarkan melalui antena.

    Jika tegangan dibatasi arusnya yang diperbesar. Amplitudo tidak mengalami cacat karena dimasukkan ke Final.

    PENERIMA RADIO SIARAN AM

    Jadi, sinyal yg sudah dimodulasi diterima antena pada frekuensi 3000Khz, kemudian diambil 455 di buffer dan sudah dimodulasi, kemudian di demodulator sinyal infromasi diteruskan dan keluar melalui speaker

    RADIO PEMANCAR SIARAN FM

    Suara dimasukan lewat mikrofon kemudian audio amplifier lalu masuk ke osilator. Terjadi pergeseran frekuensi di osilator (sudah jadi pemancar fm) sudah bisa didengarkan lewat radio jarak dekat. Kemudian sinyalnya dikuatkan pada buffer, tapi ujungnya terpotong (seperti garis-garis), lalu dikuatkan lagi dari driver sampai final . Namun tidak menimbulkan cacat, karena infromasi yang dikirimkan melalui frekuensi. Karena pergeseran frekuensi masih ada. Lebih murah tapi transistor lebih mahal (untuk daya besar)


    RADIO PENERIMA SIARAN FM

    Pada frekuensi 88MHz-108MHz. Tidak boleh dibawah atau diatasnya.
    Antara osilator dan RA Amplifier selisihnya cukup jauh. Kemudian dicampur dan selisihnya 10695KHz di IF Amplifier. Pada IF Amplifier terdapat 10695KHz, lalu dimixer lagi dengan osilator sebesar 10240 KHz dan menghasilkan frekuensi sebesar 455KHz(selisih) di IF Amplifier. Lalu dimasukkan ke dalam rangkaian PLL, lalu outputnya gelombang audio dan dikeluarkan di speaker

    KOORDINAT LOKASI: -7,9544743, 112,6107796

    BalasHapus
  55. 1F/14/muhamad faiz kamilul huda/2041160092

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar dapat menggunakan penguat kelas C dengan keunggulan efisiensi tinggi, tetapi modulasi hanya dapat melewati,jika tidak maka tidak akan lewat. Dimulai dari osilator yang menghasilkan gelombang frekuensi 3000 Hz, kemudian sinyal masuk ke buffer,dan sinyal diperkuat lagi,sehingga muncul persimpangan amplitudo di buffer, lalu masuk ke driver.di driver juga diperkuat lagi dan perpotongan amplitudo terjadi. Setelah itu masuk final, di mana diperkuat lagi dan dimodulasi agar tidak terputus, sehingga sinyalnya mencapai + dan puncak negatif. Yang terakhir adalah 50% daya dari pembawa (sinyal pembawa).

    Penerima Radio Siaran AM
    Dalam proses penerimaan sinyal AM, antena akan menerima sinyal termodulasi pada frekuensi 3000 kHz. Selain itu, frekuensi sinyal akan diproses / disamakan antara antena pemancar dan antena penerima,tujuannya adalah untuk menyamakan frekuensi dan menjaga agar keduanya tetap sinkron Selain itu, sinyal yang dimodulasi akan memasuki tuning atau penguat RF dengan frekuensi 3000 kHz dari antena, dimana sinyal tersebut diperkuat. Kemudian sinyal masuk ke mixer, dan di dalam mixer, sinyal termodulasi akan kembali memberikan daya berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi 3000 kHz. Pada mixer, gelombang frekuensi modulasi akan direduksi menjadi titik 455 Khz, melalui mixer sinyal dicampur oleh osilator dengan nilai 2545 kHz, yang disebabkan oleh alat yang disebut IF amplifier.IF amplifier hanya dapat memerlukan gelombang frekuensi termodulasi dengan frekuensi 455 KHz, dan akan ada sinyal yang diperkuat dari gelombang frekuensi termodulasi pada IF amplifier. Langkah selanjutnya adalah masuk ke demodulator AM (amplitude modulation), pada demodulator AM gelombang FM akan mengalami pemisahan antara sinyal dan pembawa atau antara pembawa. Pemisahan ini terjadi karena gelombang yang dibutuhkan pada penguat audio hanya gelombang atau sinyal audio. Jika mengalami pemfilteran atau pemisahan gelombang audio, gelombang audio akan memperoleh kembali dan terus menjangkau speaker, dan speaker audio dapat diatur sesuai keinginan pengguna.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Pada pemancar FM, amplitudo konstan dan frekuensinya akan berubah. Pada pemancar FM dapat digunakan amplifier kelas C, karena pada pemancar FM, amplifier kelas C merupakan amplifier linier. Proses pemancar FM dimulai dengan osilator PLL pada osilator PLL, menggunakan penguat audio untuk memodulasi sinyal, kemudian sinyal masuk ke buffer di buffer, sinyal diperkuat dan terjadi perpotongan amplitudo setelah masuk ke driver. Pada driver, sinyal diperkuat dan dilintasi amplitudo, dan kemudian sinyal terakhir diperkuat lagi. Setelah itu, sinyal siap dikirim.

    Penerima Radio Siaran FM
    Di penerima siaran FM, alokasinya 88 Mhz-108 Mhz. Prosesnya dimulai saat sinyal termodulasi akan ditangkap oleh antena, kemudian sinyal tersebut akan masuk ke IF amplifier dengan daya 108 Mhz. Kemudian masuk ke mixer, yang akan melakukan konversi pada frekuensi 98.695-118.695 kHz. Kemudian aktifkan lagi dan matikan frekuensi lainnya sehingga frekuensi input penguat pertama adalah 10695 KHz. Setelah itu, sinyal diperkuat dalam penguat ke mixer, dan 10.240 KHz ditambahkan untuk mencari selisih kedua 455 KHz, dan kemudian sinyal masuk ke IF amplifier untuk penguatan, dan kemudian diperkuat lagi. Kemudian masukan demodulator PLL FM ke dalam penguat audio. Pada penguat audio, sinyal diperkuat lagi, kemudian memasuki tahap akhir, yaitu mencapai speaker, informasi atau suara akan dikeluarkan melalui speaker, dan dapat diatur sesuai dengan keinginan pengguna.

    Titik koordinat : -7.940179, 112.614027

    BalasHapus
  56. 1F/21/Rizki Viga Wulandari

    Pemancar radio AM
    Pemancar radio AM ini menggunakan penguat kelas C. Dalam memancarkan radio siaran AM terdapat rangkaian oscillator, buffer, driver, audio amplifier, final dan antenna. Untuk bisa melakukan proses pemancaran sinyal radio siaran AM, dimana modulasinya hanya dilewatkan pada penguat final saja. Diawali dengan sinyal carrier dari oscilator yang mulanya gelombang sinyal penuh dengan frekuensi tertentu, dan selanjutnya diperkuat dengan ujungnya terpotong. pada bagian oscilator, lanjut pada buffer dan driver gelombang yang ada akan terpotong.
    Sehingga hanya diperkuat pada final dan ditambah modulasi sehingga tidak terpotong. Sinyal penuh, 50% berasal dari daya carrier. Peristiwa ini bukan termasuk ke dalam penguat linear karean disini terjadi perusakan modulasi atau sinyal informasi itu sendiri. Rangkaian oksilatornya 3000 KHZ untuk high frekuensi 3000- 30.000 MHZ.
    Medium frekuensi banyak pemancar AM (300 KHZ-3 MHZ ) yang biasa orang sebut MW


    Pemancar radio FM
    Radio siaran pemancar FM membutuhkan power besar, sehingga penguat kelas C .Selain itu, membuatnya juga mudah. Informasi dimasukkan pada osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 mHz(20mHz). 10240 adalah osilator yang berada dimicser yang dicampur.Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan PLL. kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster), modulasinya tidak terpengaruh Akibat pemotongan amplitudo. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap yaitu pada 100 MHz.
    Transisi penerimaan FM beda dengan AM karena FM 100 MHz. Karena FM dialokasikan Standar internasional dari IT itu pada frekuensi 88 MHz sampai 108 MHz contohnya radio-radio siaran dirumah biasanya antara 88-108 MHz tidak boleh dibawah atau di atas itu.
    Fery high frekuensi antara 30-300 MHz

    7°47'09.7"s113°30,33.9"E









    BalasHapus
  57. 1F/13/Karin Febri Absari/2041160088

    Apabila kita menggunakan daya yang cukup besar maka yang harus diperhatikan yaitu sisi efisiensinya bukan biaya, supaya alatnya tidak mudah rusak.

    Kelas A sinyal input bisa dikeluarkan oleh output 100% tapi sinyal DC dikeluarkan jadi pemborosan yang besar sekali. Hanya digunakan untuk sinyal kecil, rangkaian oscilator, rangkaian yang diterima amplifier. Kemudian Kelas B setengah saja, inputnya dipotong setengah diambil atasnya saja, diperkuat kolektor dan lebih efisien. Pada Kelas C diambil ujungnya saja, tidak ada setengah periode sekitar seperempat dikeluarkan lewat output, efisiensinya tinggi sekali dibandingkan kelas lain. Penguat AC digunakan untuk pemancar radio siaran karena bekerja terus menerus. Pemancar hidup selama yang dibutuhkan misalnya 16 jam. Oleh karena itu, sistem pendingin komponen harus bagus.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Langsung diperkuat dengan buffer penguat kelas C, karena dibesarkan dan ujungnya terpotong frekuensi tetap amplitudo dipotong, di driver juga begitu. Tingkat final diberi informasi berupa suara dari mikrofon audio amplifier masuk ke rangkaian final baru di modulasi AM. Tapi dikuatkan agar tidak menghalangi pemotongan melalui antena.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Suara masuk melewati mikrofon kemudian audio amplifier dan selanjutnya masuk ke oscilator. Terjadi pergeseran frekuensi, kemudian sudah jadi pemancar FM. Kemudian sinyal dikuatkan di buffer, tetapi terpotong ujungnya kemudian dikuatkan lagi di driver sampai final. Namun tidak ada cacat modulasi karena informasi yang dikirim ada pada frekuensi.

    Koordinat Lokasi :
    -8.1107828, 112.7332700

    BalasHapus
  58. 1F/05/ANITA MARSELIA/2041160030

    1. Pemancar Kelas A
    Sinyal input bisa dikeluarkan 100% atau bisa dikeluarkan semua.di kelas A ini sinyal DC juga dikeluarkan semua. Maka dari itu pemancar kelas A boros jika digunakan.Biasanya hanya digunakan untuk sinyal kecil saja.
    2. Pemancar Kelas B
    Sinyal Input dipotong setengah atau yang bisa dikeluarkan hanya setengah dari gelombang sinus.Pemancar kelas B dianggap lebih efisien dari pada pemancar kelas A.
    3. Pemancar Kelas C
    Sinyal input hanya ujung-ujungnya saja atau tidak ada setengah hanya ujungnya kira-kira ¼ sampai 1/5 periode saja.Pemancar kelas C dianggap paling efisien dari pemancar kelas A dan B.Karena itu pemancar kelas C digunakan untuk radio siaran.Sistem pendingin di pemancar ini harus bagus.
    4. Pemancar AM
    Dimulai dari Osilator dengan 3000 khz,kemudian diperkuat dengan buffer penguat kelas C dibesarkan ujungnya terpotong hanya tertinggal garis-garis saja.Disini frekuensinya tetap dan amplitudo nya dipotong. Di driver juga sama seperti itu,baru di final diberi informasi berupa suara.Langsung di keluarkan melalui antena.
    5. Penerima AM
    Dimulai dari antena dimodulasi dengan frekuensi 3000khz dengan selisih yang sama,kemudian dimasukkan pada mixer atau di campurkan di mixer dengan jumlah 5545 khz dan selisih 455khz, kemudian masuk ke amplifier dengan frekuensi 455 khz,kemudian ke demodulator AM,lalu masuk ke audio speaker dengan gelombang sinus,kemudian terakhir di keluarkan lewat loudspeaker dan dapat didengarkan dengan baik.
    6. Pemancar FM
    Diawali dengan suara dimasukkan di amplifier kemudian di rangkai di PLL dengan 10 mini watt.Kemudian sinyal dikuatkan di buffer dengan ujungnya dipotong dengan penguat kelas C.lalu di inputkan pada driver dengan penguat C.jika amplitudo dipotong maka akan terjadi cacat ,88 – 108 mhz pada tahap akhir diinputkan ke final dengan frekuensi yang sama yaitu 100 khz .
    7. Penerima FM
    Disini frekuensi dengan 88 – 108,selisih sinyalnya 10695 khz karena jika selisishnya 455khz akan masuk lagi ke antena.Kemudian masuk ke mixer dan dicampurkan,setelah itu maka dihasilkan frekuensi 10695 khz,kemudian dimasukkan kemixer lagi dan diberi isolator 455 khz,selisih 455 khz dimasukkan ke rangkaian PLL sehingga dapat di dengarkan dengan baik melalui speaker.

    Koordinat : 7°39'47.1"S 112°41'50.1"E

    BalasHapus
  59. 1F/11/HAFIDZ EKO PRASETYO/2041160007

    Penguatan yang paling baik berada di kelas C, dan yang paling boros berada di kelas A. Kelas C mempunyai efisiensi paling rendah diantara kelas yang lain karena hanya bagian pucuk gelombang saja yang diperkuat. sedangkan kelas A menggunakan seluruh gelombang yang diperkuat itu membuatnya menjadi boros.

    - Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio AM, semua komponen menggunakan penguat kelas C. Pada tahap pertama mulailah dengan osilator dengan gelombang frekuensi 3000KHz, kemudian arahkan ke buffer untuk diperkuat oleh gelombang frekuensi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan penguatan lagi. , Buffer dan driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan, sehingga gelombang audio dimasukkan terakhir (final). Pada gelombang audio akhir yang berasal dari penguat audio, gelombang audio masuk ke modulator, kemudian setelah gelombang gabungan dikirim ke antena untuk dipancarkan, digabungkan pada mixer.
    - Penerima Radio Siaran AM
    Pada penerima radio AM, proses dimulai dengan antena 3000KHz, kemudian ditransfer ke penguat Tunning / RF untuk amplifikasi pertama, dan kemudian masuk ke mixer gelombang modulasi untuk mendapatkan frekuensi tambahan dari osilator 2545KHz, yang dirancang untuk menstabilkan frekuensi, dan kemudian mixer memancarkan gelombang atau sinyal termodulasi pada penguat IF. Pada penguat IF frekuensi modulasi hanya didapat pada 455 KHz kemudian masuk ke demodulator. Pada demodulator gelombang frekuensi dibuang, sehingga hanya gelombang audio yang tersisa. Proses terakhir penguat audio mendistribusikan audio ke loadspeaker.

    - Radio Pemancar Siaran FM
    Pada pemancar siaran FM, sinyal modulasi sudah ada di awal proses, yaitu pada osilator PLL audio yang dihasilkan berasal dari penguat audio yang memiliki daya sangat kecil sekitar 1 mili watt, dan menggunakan penguat kelas C sama dengan penguat pada pemancar siaran AM. Osilator amplitudo frekuensi biasanya 88-108MHz, tetapi biasanya digunakan 100MHz. Gelombang atau sinyal termodulasi ditransmisikan ke Buffer, Driver dan Final, dan akhirnya memasuki antena.

    -Radio Penerima Siaran FM
    Pada penerima siaran FM, proses dimulai dengan antena yang menerima gelombang termodulasi sangat rendah, sehingga penguat RF diperkuat untuk menstabilkan gelombang termodulasi. Pada mixer pertama, frekuensi gelombang modulasi meningkat dari antena. Setelah mixer, osilator 98.695-118.695 KHz memancarkan modulasi hanya 10.695, yang digunakan sebagai standar komponen di semua pabrik, dan kemudian ditransmisikan ke penguat IF pertama, dan dilanjutkan pada mixer kedua. Dapatkan frekuensi tambahan 10240 dengan mixer kedua bentuk gelombang atau sinyal modulasi, kemudian terus masuk ke penguat IF kedua dengan sinyal modulasi 455KHz. Proses terakhir adalah memisahkan gelombang frekuensi dari gelombang audio pada demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju audio amplifier dan berakhir pada load speaker.

    Koordinat lokasi : -7.664662,112.297305

    BalasHapus
  60. 1F/12/ILHAM OKTA ALPRIANSYAH/2041160055
    1. Pemancar Radio Siaran AM
    Diambil penguat kelas C karena lebih efiesien dari pada penguat kelas A dan penguat kelas B dan komponen nya tidak mudah rusak. High frekuensi rentangnya adalah 3000 MHz- 30000 Mhz. Gelombang masuk di ocilator antara high frekuensi dan medium frekuensi 3000 KHz. Di oscilator gelombang yang dipakai adalah gelombang sinus. Kemudian diperkuat dengan buffer kelas C dengan frekuensi sebesar 3000 Hz. Kemudian gelombang masuk ke driver dengan frekuensi tetap sebesar 3000 KHz. Karena kelas C ujungnya terpotong (atas dan bawah terpotong) sehingga amplitudonya juga terpotong. Di Driver gelombang atas dan bawah terpotong sehingga amplitudo terpotong. Setelah dari driver gelombang menuju final. Di tingkat final inputnya diberi informasi berupa suara melalui microphone yang diterima oleh audio amplifier baru dikeluarkan melalui antena.Jika tegangan dibatasi arusnya diperbesar. Karena audio amplifier di masukkan di final maka tidak ada cacat.
    2. Penerima Radio Siaran AM
    Gelombang diterima melalui antena penerima. Setelah itu masuk ke RF amplifier dengan frekuensi yang sama dengan pemancar yakni 3000 KHz. Di input mixer ini juga terdapat oscillator dengan frekuensi sebesar 2545 KHz. Setelah gelombang masuk ke mixer, frekuensi mengalami pencampuran yakni selisih dan jumlah dijelaskan bahwa 3000 KHz dari frekuensi RF Amplifier, 2545 Khz dari frekuensi oscillator, 5545 KHz berasal dari penjumlahan frekuensi RF Amplifier dengan frekuensi oscillator sedangkan 455 KHz berasal dari selisih frekuensi RF Amplifier dengan frekuensi oscillator. Kemudian gelombang masuk di IF Amplifier sebesar 455 KHz karena di aturan lembaga ITU frekuensi yang ditetapkan untuk AM penguat kelas C sebesar 455 KHz. Setelah itu masuk di demodulator AM. Di demodulator sinyal RF nya dibuang sedangkan sinyal informasinya diteruskan melalui audio amplifier hingga loud speaker yang dapat kita dengarkan di radio.
    3. Pemancar Radio Siaran FM
    Sinyal masuk di oscillator PLL dengan frekuensi sebesar 100 MHz karena aturan dari lembaga ITU Pemancar FM rentang frekuensinya diantara 88 MHz-108 Mhz. Suara dimasukkan ke microphone melalui audio amplifier sehingga mengakibatkan adanya sinyal informasi. Sinyal informasi tersebut masuk ke oscillator PLL. Daya nya tidak perlu besar cukup miliwatt saja karena oscillator PLL ini kecil dayanya. Setelah itu sinyal informasi masuk ke penguat buffer yang frekuensinya tetap sebesar 100 MHz. Di buffer ujung-ujung gelombang terpotong. Di driver frekuensinya juga tetap sebesar 100 MHz, ujung-ujung gelombang malah terpotong lagi. Di final juga frekuensi yang diterima tetap, ujung-ujung gelombang terpotong lagi. Meskipun ujung-ujung gelombang terpotong, modulasinya tidak cacat karena informasi yang dikirimkan melalui frekuensi atau terjadi pergeseran frekuensi, (frekuensinya berubah-ubah)
    4. Penerima Radio Siaran FM
    VHF rentang 30 MHz-300 MHz. Gelombang masuk di antena melalui oscillator dengan frekuensi sebesar 88-108 MHz karena aturan frekuensi tersebut sudah standar dari ITU. Frekuensinya bisa naik dan turun. Selisih antara frekeunsi oscilator dengan RF amplifier harus jauh agar gelombang informasi nya tidak kembali lagi ke oscillator maka diguanakanlah frekuensi 98.695-118.695 MHz. Jika bandwidth nya lebar gelombang informasinya masuk ke antena lagi. Di mixer terdapat penjumlahan dan selisih antara frekuensi oscillator dengan frekuensi RF Amplifier. Di IF amplifier frekuensi yang diguanakan adalah 10,695 karena standar ITU. Di mixer yang kedua frekuensi diturunkan diberi oscillator sebesar 10,240 KHz. Selisih antara 10,695 dengan 10,240 adalah 455 KHz. 20.935 KHz di mixer kedua berasal dari penjumlahan 10,695 dengan 10,240. Akan tetapi frekuensi selisih yang hasilnya 455 KHz masuk di IF Amplifier. Kemudian masuk ke PLL demodulator AM setelah itu masuk ke audio amplifier dan suaranya diteruskan ke loud speaker sehingga dapat didengarkan kita di radio FM.
    Koordinat Lokasi : -7.4075930, 112.6707060 .





    BalasHapus
  61. 1F/19/Richardo Dava Satria/2041160106

    Pemancar radio siaran AM

    Pada pemancar radio AM, semua komponen menggunakan amplifier kelas C. Pada tahap pertama mulailah dengan osilator dengan gelombang frekuensi 3000KHz, kemudian arahkan ke buffer untuk diperkuat oleh gelombang frekuensi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan penguatan lagi. , Buffer dan driver gelombang amplitudo mengalami persimpangan, sehingga gelombang audio dimasukkan terakhir (yaitu final).

    Penerima radio siaran AM

    Pada penerima radio siaran AM dimulai dari antena 3000KHz lalu dilanjutkan ke Amplifier RF untuk penguatan yang pertama. Sinyal termodulasi diterima antena kemudian diperkuat dan difilter di demodulator, selanjuynya sinyal carrier dibuang serta sinyal suara diperkuat oleh audio amplifier lalu dikeluarkan di speaker.

    Pemancar Radio Siaran FM

    Proses pemancar FM dimulai dengan osilator PLL pada osilator PLL, menggunakan penguat audio untuk memodulasi sinyal, kemudian sinyal masuk ke buffer di buffer, sinyal diperkuat dan terjadi perpotongan amplitudo setelah masuk ke driver. Pada driver, sinyal diperkuat dan dilintasi amplitudo, dan kemudian sinyal terakhir diperkuat lagi. Setelah itu, sinyal siap dikirim.

    Penerima Radio Siaran FM

    Terdapat antena yg dapat menerima sinyal yang ukurannya kecil sekali sekitar 1microwatt,nah pada Rf Amplifier sinyalnya dikuatkan agar stabil yaitu sekitar 88-108 megahertz, kemudiaan dicampur dengan oscillator (98.695 – 118.695) kemudian di mixer yang menghasilkan 10.695 dan yang lain nya diredam, 10.695 itu sudah sesuai standart fabrikasi yang ada, kemudian selanjutnya pada amplifier dan oscillator (10.240) di mixer yang kemudian menghasilkan 455 amplifier, karena standart pabrik di seluruh dunia yaitu 455 jadi sisanya diredam, kenapa kok nggk langsung 10.695 karena frekuensinya terlalu besar tkutnya tidak bisa pada waktu demodulator, kemudia masuk ke modulator nah pada proses ini gelombang dipisahkan menjadi gelombang frekuensi dan gelombang audio yang, kemudian setelah itu melewati audio amplifier dan dikeluarkan melalui loud speaker

    titik koordinat :
    6.195622
    106.853554

    BalasHapus
  62. 1F/24/Siti Nur Hanifah/2041160019

    Penguat dibagi menjadi Kelas A (Sinyal input yang hanya dikeluarkan oleh output 100% dan DC juga dikeluarkan. Digunakan untuk sinyal-sinyal kecil seperti Oscilator),
    Kelas B (Hanya setengah dari gelombang sinyal, sinyal sinus dipotong/separuh),
    dan Kelas C (Diambil ujung-ujung saja dan dikeluarkan oleh output. Penguat yang paling baik adalah kelas c karena punya efisien sinyal paling tinggi. Kelas C digunakan untuk pemancar radio siaran.).
    -. Pemancar radio siaran AM
    Dalam oscilator terdapat gelombang sinus berfrekuensi 3000Khz diperkuat di buffer. Di dalam buffer dan driver diperkuat tetapi amplitudo dan frekuensi tetap. Lalu di Final diberi suara dari mikrofon audio amplifier kemudian masuk ke final dan dimodulasi AM, karena tidak dikuatkan lagi dikarenakan pembatasan dari catu daya. Lalu dikeluarkan melalu antena.
    -.Penerima radio siaran AM
    Pada antena dimodulasi dengan frekuensi sebesar 3000Khz dan kemudian diambil 455 di buffer dan sudah dimodulasi, kemudian di demodulator AM dan di masukkan pada audio speaker dengan gelombang sinus, lalu pada tahap akhir di keluarkan pada loadspeaker sehingga bisa didengar dengan baik oleh pendengar.

    -. Pemancar radio siaran FM
    Suara dimasukkan kedalam mikrofon kemudian audio amplifier masuk ke oscilator. Terjadi pergeseran frekuensi di oscilator yang sudah menjadi pemancar FM dan bisa didengar lewat radio jarak dekat. Sinyal diperkuat di buffer ujung terpotong seperti garis-garis dan dikuatkan lagi dari driver sampai final.
    -. Penerima radio siaran FM
    Pada frekuensi 88Mhz-108Mhz, tidak boleh dibawah atau diatasnya. Selisih sinyalnya 10695Khz karena jika selisihnya 455Khz maka akan terjadi masuk lagi ke antenna, kemudian di campurkan di mixer, setelah dicampurkan maka menghasilkan frekuensi 10695Khz, lalu dimasukkan kedalam rangkaian PLL, lalu output gelombang audio dikeluarkan di speaker.

    Koordinat Lokasi: -7.764622,113.414522

    BalasHapus

  63. 1F/15/MUHAMMAD FACHREZA/2041160151

    A.Pemancar Radio siaran AM
    Pemancar Radio siaran AM dengan penguat kelas C, untuk oscilator kecil tidak masalah karena menggunakan bahasa penguat kelas A, dirangkaian driver dipotong untuk bagian atas & sama juga untuk yang bagian bawah juga dipotong (diperkuat). Lalu sinyal audio dimodulasi makan dari itu frekuensi pada carrier terpotong, tapi power daripada audio Amplifier harus sebesar 500 watt.

    B.Pemancar Radio siaran FM
    Pemancar Radio siaran FM dengan penguat kelas C. Pada pemancar Radio siaran FM dibutuhkan sinyal penguat kelas C yang paling kuat biasanya digunakan untuk pemancar FM, sedangkan untuk audio Amplifier tidak perlu besar misalnya untuk di PLL yaitu sebesar 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster), modulasinya tidak terpengaruh Akibat pemotongan amplitudo. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap yaitu pada 100 MHz

    C.Radio penerima siaran FM
    Untuk Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM. Ketika oscilator diputar akan berubah yaitu 88=98.695 sedangkan 108=118.695 karena harus selisih sekitar 10.695 KHz (Standarisasi pabrik). Setelah dicampur ke 4 frekuensi asli =
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter (disaring). Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio dan Dikeluarkan suara di speaker seperti yang bisa kita dengarkan.

    -7,675769 112,534966

    BalasHapus
  64. 1F/23/Sinta Winda Purnamasari/2041160071

    Desain Pemancar AM dan FM untuk Daya Besar
    Menggunakan penguatan kelas C karena efisiensinya tinggi dibandingkan kelas A dan kelas B. Maka dari itu penguat kelas C digunakan untuk pemancar radio siaran, karena radio siaran itu pemancarnya bekerja (hidup) terus menerus sehingga membutuhkan sistem pendingin pada komponen pemancar harus yang bagus.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pertama, pada osilator menggunakan High Frekuensi 3000 KHz. Gelombang sinus pada osilator langsung diperkuat dengan buffer penguatan kelas C, karena penguat kelas C maka diperkuat dengan ujungnya amplitudo terpotong (atas dan bawah terpotong, jadi seperti hanya garis garis saja) dan frekuensinya masih tetap. Pada driver juga diperkuat lagi, amplitudonya atas bawah dipotong (frekuensinya tetap). Kemudian di tingkat Final diberi informasi berupa suara dari mikrofon Audio Amplifier dan barulah dimodulasi AM, karena tidak dikuatkan lagi maka tidak mengalami pemotongan (batasan dari Vcc atau catu daya) dan amplitudonya tidak mengalami cacat karena dimasukkan diterakhir. Lalu dikeluarkan melalui antena.

    Penerima Radio Siaran AM
    Sinyal yang sudah termodulasi diterima melalui antena pada frekuensi 3000 KHz dan dikuatkan pada Tunning / RF Amplifier. Kemudian pada mixer mengalami penurunan frekuensi yaitu 455 Khz. Sinyal tersebut dikuatkan dengan frekuensi yang sama. Lalu di Demodulator sinyal RFnya dihilangkan dan sinyal informasinya diteruskan agar dapat disalurkan melalui Load Speaker.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Sinyal informasi berupa audio dimasukkan melalui Mikrofon Audio Amplifier dan masuk ke rangkaian Osilator PLL. Pada Osilator, frekuensi berubah berubah. Kemudian, karena sinyal tersebut sangat kecil maka dikuatkan pada Buffer dan Driver (ujung ujung amplitudonya terpotong). Dikuatkan lagi pada Final dengan penguat kelas C dan ujung ujung amplitudonyaterpotong lagi. Akan tetapi hal ini tidak menimbulkan cacat (tidak ada cacat modulasi) karena informasi yang dikirimkan ada pada Frekuensi (pergeseran frekuensi). Selanjutnya sinyal informasi dipancarkan melalui antena.

    Penerima Radio Siaran FM
    Pada FM dialokasikan Standar Internasional dari ITU sebesar 88 MHZ- 108 MHz. Pada Osilator dengan frekuensi 98.695 – 118.695 KHz, sinyal tersebut akan difilter dengan Mixer. Dari percampuran pada Mixer tersebut maka mengalami perubahan frekuensi yaitu menjadi 10.695 KHz. Kemudian dikuatkan dengan IF Amplifier. Pada Mixer kedua gelombang atau sinyal mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240 KHz. Kemudian, 10695 KHz dicampur dengan 10.240 KHz untuk dikecilkan sehingga hasil yang diperoleh adalah 455 KHz. Kemudian 455 KHz dikuatkan melalui IF Amplifier. Selanjutnya diteruskan melalui PPL Demodulator FM untuk di demodulasi dengan hasil berupa sinyal audio/suara dan dikeluarkan menuju Load Speaker.
    Koordinat: -7.560813282684312, 112.65244020278368

    BalasHapus
  65. 1F / 02 / Afifah Khoirun Nisa' / 2041160076

    -Pemancar Radio Siaran AM
    pada pemancar radio siaran AM, menggunakan penguat kelas C disemua komponennya. Prosesnya dimulai dari ocilator yang memiliki gelombang 3000KHz, selanjutnya gelombang disalurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah dari buffer gelombang disalurkan ke Driver untuk memperkuat gelombangnya lagi, pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu Final. pada final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang dsalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    - Penerima Radio Siaran AM
    Pada penerima radio siaran AM, proses dimulai dari antena 3000KHz, kemudia ditransfer menuju ke Tunning/ RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu masuk pada Mixer gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Ocilator sebesar 2545KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi, kemudin Mixer mentransfer gelombang atau sinyal modulasi pada IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil ghanya sebesar 455KHz, setelah itu masuk pada Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja, dan proses terakhir yaitu Audio Amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker.

    - Radio Pemancar Siaran FM
    Di Radio Pemancar Siaran FM untuk penguatnya menggunakan penguat kelas C pada semua komponennya, Untuk prosesnya dmulai dari sinyal modulasi yang sudah ada pada Osilator PLL dan audio yang dihasilkan berasal dari frekuensi modulasi pada Osilator biasanya sebesar 88-108MHz, tapi yang sering digunakan frekuensinya sebesar 100MHz. selanjutnya gelombang disalurkan menuju Buffer dengan frekuensi yang sama 100MHz. setelah itu gelombangnya disalurkan menuju final. dan yang terakhir disalurkan menuju Antena untuk dipancarkan

    -Radio Penerima Siaran FM
    pada radio oenerima siaran FM, untuk prosesnya dimuali dari antena yang menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier gelombangnya dikuatkan agar stabil. selanjutnya pada Mixer yang pertama gelombang modulsi mengalami penambahan frekuensi dari Ocilator sebesar kurang lebih 10.659-118.659KHz. Setelah itu frekuensi gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.659KHz dan frekuensinya tersebut dijadikan sebagai standart komponen di semua pabrik. lalu gelombang disalurkan menuju IF Amplifier kedua dengan frekuensi sebesar 10.240KHz. selanjutnya gelombang disalurkan meuju IF Amplifier kedua dengan frekuensi 455KHz. yang terakhir gelombang dipisahkan menjadi gelombang frekensi dan gelombang audio yang disalurkan menuju Demodulator, setelah itu gelombang audio disalurkan menuju Audio Amplifier dan dilanjutkan ke load speaker.

    -7.824402,22.440957

    BalasHapus
  66. 1F/17/Raditya Gymnastiar Danaputra/2041160159


    Pemancar Radio Siaran AM & Penerima Radio Siaran AM
    Oscilator adalah awal bagian dari pemancar radio AM. Karena pada oscilator sinyal atau powernya kecil. Sinyal diperkuat pada buffer, buffer sudah menggunakan penguat kelas C. Audionya tidak termasuk pada buffer. Sinyal diperkuat oleh driver, bagian atas dan bawah gelombang dipotong. Kemudian sinyal masuk ke final. Pada final, power yang dihasilkan modulasi setengah dari final. Pada final, suara pada audio amplifier dimasukkan, sehingga seperti pada gambar. Pada pemancar radio siaran AM modulasi dicampur di akhir/final, sehingga suara tidak terganggu. Carriernya terganggu tetapi tidak terpengaruh. Pemancar radio siaran AM bukan penguat linear, karena jika diberi modulasi akan rusak. Hanya dii tingkat awal amplitudo terpotong, Setelah masuk final amplitudo tidak terpotong, sehingga informasi dimasukkan di final dan bisa dikirim ke antena.
    Pada penerima AM, terdapat pergeseran amplitudo namun frekuensinya tetap. Pada penerima radio siaran AM dimulai dari antena 3000 KHz. Kemudian diperkuat di tunning / RF amplifier. Kemudian terdapat oscilator 2545 KHz yang menyetabilkan frekuensi. Setelah itu di mixer dan pada IF amplifier frekuensinya 455 KHz. Kemudian pada demodulator AM, gelombang frekuensi dibuang dan gelombang audio akan diproses pada audio amplifier sehingga suara akan terdengar pada load speaker.

    Pemancar Radio Siaran FM & Penerima Radio Siaran FM
    Untuk siaran dibutuhkan power yang besar, sehingga menggunakan penguat kelas C. Penguat kelas C pembuatannya mudah dan bisa home industry. Pemancar radio siaran FM frekuensinya 88-108 MHz. Pada pemancar radio siaran FM, diawali dengan rangkaian oscilator PLL yang memiliki frekuensi yang kecil (1 mHz). Kemudian kurang lebih 100 MHz masuk ke buffer kemudian diperkuat, bagian atas dan bawah dipotong karena dibatasi oleh catu daya. Modulasi tidak terpengaruh (tetap atau tidak rusak) oleh pemotongan amplitudo karena informasi sudah dimasukkan dari oscilator sehingga menggeser frekuensi, sehingga disebut penguat linear. Terdapat modulasi dari awal hingga akhir pada pemancar radio siaran FM, namun tidak terdapat cacat modulasi. Pada frekuensi modulasi, gelombangnya rapat renggang dan memiliki bandwidth yang cukup lebar, yaitu 20 MHz.
    Pada penerima FM, terdapat pergeseran frekuensi namun amplitudonya tetap. Pada penerima FM diawali dari antena penerima. Kemudian ke RF amplifier (88-108 MHz) untuk memperkuat sinyal dari antena, kemudian diberi rangkaian penala untuk mendapat frekuensi dari antena, dengan bandwidth 20 MHz. Yang diputar adalah oscilator (98.695-118.695 KHz), karena pada antena penerima dengan oscilator bedanya 10.695 KHz. Setelah oscilator dan IF amplifier dicampur, terdapat 4 frekuensi yaitu frekuensi asli (88.000 -108.000 KHz), frekuensi dari oscilator (98.695-118.695 KHz), jumlah (186.695 - 226.695 KHz), dan selisih (10.695 KHz). Kemudian IF amplifier pertama di mixer dengan oscilator 10.240 KHz, menghasilkan 4 frekuensi, yaitu frekuensi asli (10.695 KHz), frekuensi dari oscilator (10.240 KHz), jumlah (20.935 KHz), dan selisih (455 KHz). Frekuensi selisih 455 KHz difilter dan diperkuat, kemudian dimasukkan ke demodulator FM. Frekuensi audio akan diteruskan ke audio amplifier (low pass filter) dan frekuensi radio akan dibuang karena tidak dibutuhkan. Sehingga suara akan keluar dari load speaker.

    BalasHapus
  67. 1F/18/Revira Nanta Verusya/ 2041160148
    PEMANCAR RADIO SIARAN AM dengan penguat kelas C, untuk oscilator kecil tidak masalah karena menggunakan bahasa penguat kelas A, dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian di salurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu berlanjut pada Driver untuk diperkuat kembali,pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu pada Final. Tapi power daripada audio Amplifier harus sebesar 500 watt. Gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.
    PENERIMA RADIO SIARAN AM, Dalam penerima radio siaran AM rangkainnya sedikit berbeda ditambahkan adanya tunning/rf amplifier, IF amplifier, demodulator dan ditambahkan loadspeaker. Proses pertama antena menerima radio frekuensi 3000 KHz dimasukkan ke tunning/RF amplifier kemudian disalurkan ke mixer, pada Mixer gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi, kemudian Mixer mentransfer gelombang atau sinyal modulasi pada IF Amplifier,pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz selisih dari 3000KHz dan 2545Khz, dari IF amplifier dikiri ke demodulator di Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja,dan proses terakhir yaitu Audio Amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker agar didengar oleh manusia.
    PEMANCAR RADIO SIARAN FM , sinyal modulasi sudah ada pada awal awal proses yaitu pada Oscilator PLL, audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang memiliki besaran yang sangat kecil sekitar 1mili watt, dan dengan penguat kelas Csama dengan penguat pada pemancar siaran AM,besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator biasanya sebesar 88-108MHz, , sedangkan untuk audio Amplifier tidak perlu besar misalnya untuk di PLL yaitu sebesar 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster), modulasinya tidak terpengaruh Akibat pemotongan amplitudo.
    RADIO PENERIMA FM, dimulai dari antena,antena ini menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan agar gelombang modulasi setabil,pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98.695-118.695 KHz, setelah dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 dan dijadikan standar dari komponen di semua pabrik,kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua,pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240, kemudian berlanjut pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz,kemudian di PLL diambil frekuensi Radio dan Dikeluarkan suara di speaker seperti yang bisa kita dengarkan.

    BalasHapus
  68. 1F/03/Agvianto Perdawan/2041160150

    6°20'26.8"s 107°06'31.0"E

    Pemancar radio AM

    Pada pemancar radio AM, semua komponen menggunakan amplifier kelas C. Pada langkah pertama digunakan osilator dengan frekuensi 3000KHz terlebih dahulu, kemudian diarahkan ke buffer untuk diperkuat oleh gelombang frekuensi tersebut, kemudian diperkuat kembali. , Buffer dan driver gelombang amplitudo akan berpotongan, sehingga gelombang audio dimasukkan terakhir (yaitu, penyisipan terakhir).

    penerima radio AM

    Penerima radio AM
    Gelombang diterima oleh antena penerima. Setelah itu, ia memasuki penguat RF pada frekuensi yang sama dengan pemancar (yaitu 3000 KHz). Input mixer juga memiliki osilator dengan frekuensi 2545 KHz. Setelah gelombang masuk ke mixer, frekuensi bercampur, yaitu perbedaan fasa. Besarnya diartikan sebagai: frekuensi penguat RF adalah 3000 KHz, frekuensi osilator adalah 2545 Khz, dan 5545 KHz berasal dari jumlah osilator dan frekuensi penguat RF. Frekuensi 455 KHz berasal dari perbedaan antara frekuensi penguat RF dan osilator frekuensi. Kemudian gelombang datang pada penguat IF adalah 455 KHz, karena pada aturan ITU, frekuensi yang diatur untuk penguat AM Class C adalah 455 KHz. Setelah itu masuk ke demodulator AM.

    Pemancar radio FM
    Pemancar radio siaran FM dengan penguat kelas C. Pada pemancar radio siaran FM, penguat sinyal Kelas C terkuat biasanya digunakan pada pemancar FM, sedangkan penguat audio tidak perlu berukuran besar, seperti pada PLL 100 MHz. Penguat buffer langsung mencapai Kelas C. Ini langsung diperkuat di bagian atas dan bawah, dan kemudian terputus tidak akan menimbulkan masalah, karena menggunakan penguat linier (Booster), dan modulasi tidak akan terpengaruh karena amplitudo memotong. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap pada 100 MHz. Kemudian, gelombang diarahkan ke Buffer pada frekuensi 100MHz yang sama. Setelah itu gelombang masuk final. Yang terakhir ini diarahkan ke antena untuk transmisi.

    Penerima Radio siaran FM
    Untuk penerima siaran radio FM, dimulai dari antena utama, maka penguat FM dapat menerima saluran FM 88 hingga 100 MHz. Saat osilator berputar maka akan berubah yaitu 88 = 98.695, dan 108 = 118.695, karena selisihnya harus sekitar 10.695 KHz (standar pabrik). Setelah pencampuran 4 frekuensi asli =
    88.000-108.000 kHz
    96.695-118.695 kHz
    186.695-226.695 kHz
    10.695 kHz
    Perbedaannya adalah 10.695 KHz karena sinyal lain telah difilter (disaring). Setelah itu, campur antara 10.695 dan 10.240, lalu tambahkan menjadi 20.935, selisih 455, lalu dapatkan frekuensi radio di PLL, dan suara di speaker, seperti yang bisa kita dengar.




    BalasHapus
  69. 1F/07/Dani Dwi Saputra/2041160095

    Pemancar kelas C merupakan pemancar yang paling baik dalam hal efisiensinya, sehingga dalam pemancar yang mengguanakan daya besar akan lebih memiih kelas C karena efisiensi yang tinggi.

    -Pemancar Radio Siaran AM
    Disini gelombang yang digunakan yaitu High Frequency,, Modulator hanya dapat dipasangkan pada proses Final, karena apabila di letakkan pada proses sebelumnya dan mengalami penguatan maka hasilnya akan terpotong. Dalam proses ini akan dimulai dari Oscilator yang menghasilkan gelombang sebesar 3000Khz. Setelah itu akan memasuki Buffer lalu Driver, di dalam sana sinyal akan mengalami penguatan dan amplitudonya akan terpotong, lalu gelombang tersebut akan dilanjutkan ke Final, disini akan mengalami penguatan dan ditambahkan informasi berupa audio dari audio amplifier, lalu gelombang akan di modulasi sehingga tidak terpotong, dan disalurkan ke antenna untuk dipancarkan

    -Penerima Radio Siaran Am
    Proses ini akan dimulai dari masuknya sinyal ke Antenna dan disalurkan ke RF Amplifier disini sinyal akan disinkronisasi. Kemudian akan masukkan ke dalam Mixer dan di mix dengan sinyal dar Oscilator sebesar 2545Khz, disini akan menghasilkan snyal sebesar 455Khz dan akan dimasukka ke dalam IF Amplifier lalu di lanjutkan ke demodulator. Disini sinyal hanya akan diambil bagian phasa positifnya saja. Dan akan diperkuat kembali di dalam Audio Amplifier dan akan disalurkan ke Loud Speaker

    -Radio Pemancar Siaran FM
    Karena dalam Pemancar FM diperlukan daya yang sangat besar, maka pemancar yang terbaik adalah kelas C. Disini sinyal informasi berasal dari mic dan diteruskan ke dalam Oscilator, karena sinyal nya kecil sehingga diperkuat di Buffer dan di Driver proses ini mirip dengan AM. Di rangkaian ini sinyal tidak akan mengalami kecacata karena frekuensi yang ada akan berpindah secara terus menerus.

    -Radio penerima Siaran FM
    Disini sinyal akan ditangkap oleh antenna sebesar 88-108MHz, kemudian di mix dan menghasilkan gelombang sebesar 10695Khz gelombang ini merupakan standard dan masukke IF Amplifier yang kemudia akan di Mixer dan menghasilkan sinyal sebesar 455Khz, kemudian masuk ke PLL lalu ke Amplifier untuk diperkuat setelah itu di keluarkan ke Loud Speaker.

    Koordinat Lokasi : -7.9949930, 112.6023280

    BalasHapus
  70. 1F/20/Rizki Anis Kurnia R/2041160012

    Radio Pemancar Siaran FM
    Pada pemancar siaran FM sinyal modulasi sudah ada pada awal awal proses yaitu pada Oscilator PLL, audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang memiliki besaran yang sangat kecil sekitar 1mili watt, dan menggunakan penguat kelas C sama dengan penguat pada pemancar siaran AM,besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator biasanya sebesar 88-108MHz, tetapi yang sering digunakan sebesar 100MHz, gelombang atau sinyal modulasi ditransfer menuju Buffer,Driver,dan Final, kemudian terakhir disalurkan menuju Antena.
    Radio Penerima Siaran FM

    Pada radio penerima siaran FM proses dimulai dari antena,antena ini menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan agar gelombang modulasi setabil,pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98.695-118.695 KHz, setelah dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 dan dijadikan standar dari komponen di semua pabrik,kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua,pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240, kemudian berlanjut pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz,dan proses terakhir yaitu dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Audio Amplifier dan berakhir pada Load Speaker.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio AM digunakan penguat kelas C disemua komponennya.Pada tahap pertama dimulai dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian di salurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu berlanjut pada Driver untuk diperkuat kembali,pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu pada Final.Pada Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    -Titik Koordinat : --7.947083,112.615306

    BalasHapus
  71. 1F/06/Bayu Mahastra Satria/2041160064


    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio AM digunakan penguat kelas C disemua komponennya.Pada tahap pertama dimulai dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian di salurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu berlanjut pada Driver untuk diperkuat kembali,pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu pada Final.Pada Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.
    Pemancar dan penerima radio AM yang terbaik menggunakan penguat kelas C karena penguat tersebut paling stabil dalam melakukan modulasi. Pada pemancar AM, penguat audio harus sebesar 500w atau setengah dari total voltase dari modulator dalam penguat final. Dan pada penerimaan sinyal AM cara kerja nya oscilator harus di mixer dengan RF tuning dan IF amplifier harus memakai frekuensi 455Khz yang setelah itu akan di demolasi oleh demulator dan dirubah sinyalnya menjadi audio oleh Audio amplifier.
    Pada penerima FM, antena hanya menangkap sinyal sebesar microwatt yang lalu akan di perkuat oleh RF amplifier sebesar 88-108Mhz. Pada penerima sendiri, oscilator harus memiliki frekuensi selisih sebesar 10695KHz ini dimaksudkan agar pada IF amplifier memiliki frekuensi standard sebesar 10695KHz juga. Lalu pada oscilator kedua yang berfrekuensi 10240KHz akan di mixer dengan IF amplifier sebesar 10695KHz dan akan membentuk 4 frekuensi utama yaitu:
    1. 10.695KHz
    2. 10.240KHz
    3. 20.935KHz
    4. 455KHz
    Pada IF amplifier kedua frekuensi 455KHz yang dipergunakan untuk menguatkan sinyal FM yang akan di demolasi oleh demodulator PLL FM, lalu sinyal tersebut dirubah menjadi audio oleh Audio amplifier dan akan keluar menjadi suara oleh loudspeaker.
    -7.975993,112.643823

    BalasHapus
  72. 1F/22/SANIA NURIL FIJRINA/2041160147

    Pada pemancar siaran FM sinyal modulasi sudah ada pada awal awal proses yaitu pada Oscilator PLL, audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang memiliki besaran yang sangat kecil sekitar 1mili watt, dan menggunakan penguat kelas C, besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator biasanya sebesar 88-108MHz, gelombang atau sinyal modulasi ditransfer menuju Buffer,Driver,dan Final, kemudian terakhir disalurkan menuju Antena.

    Pada radio penerima siaran FM proses dimulai dari antena,antena ini menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan agar gelombang modulasi setabil,pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98.695-118.695 KHz, setelah dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 dan dijadikan standar dari komponen di semua pabrik,kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua,pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240, kemudian berlanjut pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz,dan proses terakhir yaitu dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Audio Amplifier dan berakhir pada Load Speaker.

    Pada pemancar radio AM digunakan penguat kelas C disemua komponennya.Pada tahap pertama dimulai dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian di salurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu berlanjut pada Driver untuk diperkuat kembali.Pada Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    Koordinat : -7.943571,112.621776

    BalasHapus
  73. Muhammad Aldy Fremmuzar
    1D/16
    2041160124

    -Pemancar Radio siaran AM
    -Pemancar Radio siaran AM dengan penguat kelas C, untuk oscilator kecil tidak masalah karena sudah memakai bahasa penguat kelas A, di rangkaian driver dipotong untuk bagian atas & sama juga untuk yang bagian bawah juga dipotong (diperkuat). Lalu sinyal audio dimodulasi makan dari itu frekuensi pada carrier terpotong, tapi power daripada audio Amplifier harus sebesar 500 watt.
    -Pemancar Radio siaran FM
    -Pemancar Radio siaran FM dengan penguat kelas C. Pada pemancar Radio siaran FM dibutuhkan sinyal penguat kelas C yang paling kuat biasanya dipergunakan untuk pemancar FM, sedangkan untuk audio Amplifier tidak perlu besar misalnya untuk di PLL yaitu sebesar 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster), modulasinya tidak terpengaruh Akibat pemotongan amplitudo. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap yaitu pada 100 MHz
    -Radio penerima siaran FM
    -Untuk Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM. Ketika oscilator diputar akan berubah yaitu 88=98.695 sedangkan 108=118.695 karena harus selisih sekitar 10.695 KHz (Standarisasi pabrik). Setelah dicampur ke 4 frekuensi asli =
    -88.000-108.000 KHz
    -96.695-118.695 KHz
    -186.695-226.695 KHz
    -10.695 KHz
    -Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter (disaring). Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio dan Dikeluarkan suara di speaker seperti yang bisa kita dengarkan.

    -7.934766,112.647166

    BalasHapus
  74. 1C/14/FIRMANSYAH HIFSONY/2041160014

    Pemancar Radio Siaran AM

    Pada pemancar radio AM digunakan penguat kelas C disemua komponennya. Pada sesi awal diawali dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, setelah itu di salurkan mengarah Buffer buat diperkuat gelombang frekuensinya, sehabis itu bersinambung pada Driver buat diperkuat kembali, pada Buffer serta Driver gelombang amplitudo hadapi perpotongan oleh karena itu gelombang audio dimasukkan pada akhir ialah pada Final. Pada Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator serta dicoba penggabungan pada Mixer, sehabis tergabung gelombang disalurkan pada antena buat dipancarkan.

    Penerima Radio Siaran AM

    Pada penerima radio siaran AM, proses diawali dari antena 3000KHz, setelah itu ditransfer mengarah ke Tunning/ RF Amplifier buat penguatan awal, sehabis itu masuk pada Mixer gelombang modulasi memperoleh bonus frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan buat menyetabilkan frekuensi, setelah itu Mixer mentransfer gelombang ataupun sinyal modulasi pada IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil cuma sebesar 455 KHz, sehabis itu masuk pada Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga cuma menyisakan gelombang audio saja, serta proses terakhir ialah Audio Amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker.

    Radio Pemancar Siaran FM

    Pada pemancar siaran FM sinyal modulasi telah terdapat pada dini dini proses ialah pada Oscilator PLL, audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang mempunyai besaran yang sangat kecil dekat 1mili watt, serta memakai penguat kelas C sama dengan penguat pada pemancar siaran AM, besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator umumnya sebesar 88- 108MHz, namun yang kerap digunakan sebesar 100MHz, gelombang ataupun sinyal modulasi ditransfer mengarah Buffer, Driver, serta Final, setelah itu terakhir disalurkan mengarah Antena.

    Radio Penerima Siaran FM

    Pada radio penerima siaran FM proses diawali dari antena, antena ini menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan supaya gelombang modulasi setabil, pada Mixer awal gelombang modulasi hadapi akumulasi frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98. 695- 118. 695 KHz, sehabis dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan cuma sebesar 10. 695 serta dijadikan standar dari komponen di seluruh pabrik, setelah itu ditransfer mengarah IF Amplifier awal serta dilanjutkan pada Mixer kedua, pada Mixer kedua gelombang ataupun sinyal modulasi memperoleh akumulasi frekuensi sebesar 10. 240, setelah itu bersinambung pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz, serta proses terakhir ialah dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer mengarah Audio Amplifier serta berakhir pada Load Speaker.

    koordinat lokasi : -7.9455870325818765, 112.61646586854353

    BalasHapus
  75. 1C/02/Ade Dwi Arya/2041160002
    *Pemancar Radio Siaran Am
    Pemancar radio siaran AM, menggunakan penguat kelas C pada semua komponennya. Prosesnya dimulai dari ocisilator yang memiliki gelombang 3000KHz, selanjutnya gelombang disalurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah dari buffer gelombang disalurkan ke Driver untuk memperkuat gelombangnya lagi, pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu Final. Pada final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang dsalurkan pada antena untuk dipancarkan.
    *Pemancar Radio Siaran Fm
    Pemancar Radio siaran FM memiliki sinyal osilator sebesar 100MHz demodulasi oleh sinyal suara dari sinyal mikrophone diperkuat oleh audio amplifier. Hasilnya menjadi sinyal FM. Jadi amplitudonya konstan tetapi frekuensinya yang berubah-ubah. Hasil tersebut diperkuat oleh buffer tetapi frekuensinya sama tapi amplitudonya yang diatas dan dibawah kepotong. Kemudian diperkuat dengan penguat kelas C, tetap akan terpotong tetapi sinyalnya tidak akan terganggu. Hal ini tidak akan terjadi karena informasi ada pada frekuensi carrier. Peristiwa penguatan ini disebut dengan penguatan linier. Disebut penguatan linier karena penguatan tidak merusak informasinya/suaranya. Walaupun penguatan kelas C pada FM masih termasuk linier. Penguatan tersebut masuk ke final lalu disalurkan ke antena.
    *Penerima Radio Siaran Am
    Penerima radio siaran AM,proses dimulai dari antena 3000KHz, kemudian ditransfer menuju ke RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu masuk pada Mixer gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menstabilkan frekuensi, kemudian Mixer mentransfer gelombang atau sinyal modulasi pada IF Amplifier,pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu masuk pada Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja,dan proses terakhir yaitu Audio Amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker.
    *Penerima Radio Siaran Fm
    Penerima Radio Siaran Fm pada frekuensi PHF, untuk siaran arlokasi yang sudah memiliki ketetapan di seluruh dunia sebesar 88-108 MHz. IF pada Penerima FM terdapat 2 tingkat yaitu IF Amplifier dengan frekuensi nya 690 Khz dan IF amplifier tingkat kedua frekuensinya 455Khz sama dengan AM. Setelah frekuensinya dilewatkan IF Amplifier, kemudian frekuensi dikonversi turun menjadi 10695Khz dan dikonversi turun menjadi 455 Khz. Kemudian untuk IF Amplifier tingkat
    pertama frekuensi tersebut dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    88.000-108.000 KHz, 98.695-118.695 KHz,186.695 – 226.695 KHz,10.695 KHz. Tetapi yang dipakai hanyalah selisih dari frekuensi tersebut yaitu 10.695. untuk IF amplifier tingkat yg kedua yaitu yang 455 Khz itu juga selisih dari frekuensi yang dicampurkan. Kemudian sinyal dimodulasi hasilnya berupa suara dan suara dapat dikeluarkan melalui loadspeaker.

    Titik Koordinat:
    -7.945442, 112.616382

    BalasHapus
  76. 1C/12/Euodia Sihombing/2041160015
    -7.944421,112.616238

    Pemancar radio siaran AM
    Osilator dengan gelombang sinus langsung diberikan penguat kelas C sehingga dikuatkan hingga besar lalu dipotong dan hasil dari potongan tersebut berbentuk seperti garis. Selanjutnya dikuatkan lagi, sehingga garis garinya lebih besar. Lalu dikuatkan lagi dan pada tahap ini ditambahkan modulasi sehingga menjadi gelombang. Karena tidak dikuatkan lagi sehingga modulasinya bebsas tidak terpotong, tidak cacat. Efisiensinya cukup tinggi karena menggunakan kelas C. Modulasi dimasukkan ke modulator, hanya saja pada audio amplifier harus memiliki daya yang besar sekitar 500 watt (untuk radio siaran).

    Penerima radio siaran AM
    Dari antena diterima, lalu masuk ke rangkaian turning. Misalnya diterima 3.000khz. 300khz ini batas antara high frekuensi dan medium frekuensi. High=3.000-30.000mghz. untuk medium frekuensi 300khz-3000khz. Ini digunakan untuk pemancar AM. Osilator harus diberi selilih 2545 hasilnya frekuensi masing masing 3.000,2545,5545,455. Lalu 455 ini dikeluarkan ke IF Amplifier, carriernya dibuang ke ground lalu frekeusi rendahnyanya menjadi suara.

    Radio pemancar siaran fm
    Pertama sinyal fm,frekeusi berubah ubah amplitudo tetap. Lalu masuk ke buffer dan ampilotidonya diperbesar lalu dipotong. Lalu di driver diperbesar lagi lalu dipotong dan di driver di perbesar lagi dan dipotong lagi lalu dipancarkan ke antena. seperti yang kita tahu modulasi tidak rusak karena yang dipotong ampiltirdo. Sedangkan informasi ada pada informasi frekuensi. Metode ini sering digunakan untuk penguatan daya besar dan daya kecil. Walaupun amplitudo terpotong tetep disebut penguat linier walaupun bentuknya tidak sinus karena modulasinya tidak rusak.

    Radio penerima siaran fm
    Dari antena diterima, lalu masuk ke tahap turning sekitar 88-108hz. Radio fm diberikan alokasi sekitar 88-108Mhz dari standar ITO. Lalu masuk ke If Amplifier 10.695Khz. kenapa sangat besar? Karena standar ITO. Jadi untuk standar fm melalui 2 tingkat. Tingkat 1 yaitu 10.695 dan tingkat 2 yaitu 455. Lalu sudah dari antena masuk ke buffer dan ada masukkan dari osilator lalu masuk ke tahap mixer menjadi 10.695. Di 10.695 harus diturnkan menjadi 455 dengan dikurang dari osilator sebesar 10.240 lalu masuk ke IF Amplifier 455. Disini yang diloloskan hanya audio saja lalu dikeluarkan di loud speaker.

    BalasHapus
  77. 1CJTD/04/Ajeng Onnis Septiyani/2041160080

    -Pemancar Radio Siaran AM
    Di oscilator 300khz digunakan pemancar AM, karena pergeseran terlalu sempit makan akan mengganggu pemancar" yang lain. penguatnya harus kelas A, jika modulasi tidak cacat disebut penguat linier.
    -Radio Penerima Siaran AM
    Untuk radio pemancar AM menggunakan penguat kelas C, oscilatornya kecil maka tidak ada masalah ketika menggunakan A dirangkaian drivernya dipotong atas bawah (diperkuat) lalu sinyal audio dimodulasi maka dari itu frekuensi pada carrier terpotong.

    -Radio Pemancar SIaran FM
    Sinyalnya frekuensinya berubah ubah, amplitudonya tetap(daya tetap) diperkuat di buffer tetapi dipotong. setelah diperbesar lalu dipotong di driver dibesarkan lagi lalu dipotong, di final lagi diperbesar lalu dipotong. hasil radio akan tetap dan tidak cacat. modulasi pada pemancar FM di masukkan ke audio amplifier tidak perlu modulasinya besar dan akan menjadi lebih efisien menggunakan kelas C. Sehingga untuk pemancar modulasi FM selalu dibuat untuk penguatan daya besar(100watt, 50watt, 25watt untuk komunuikasi) dan untuk daya kecil. Walaupun amplitudo terpotong tetap disebut penguat linier(walau bentuk sudah tidak sinus), karena modulasi tidak rusak, karena perubahan terdapat di frekuensi.
    -Radio Penerima Siaran FM :
    Penguat FM 88-108MHz bedanya 10,695 KHz karena standart. double stick : 10695(tingkat kesatu), 455(tingkat kedua) Hasil percampuran mixer percampuran masing". disebut double stage IF 2 tingkat. Setelah dicampur ke 4 frekuensi =
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter.

    Koordinat Lokasi : -7.9666377,112.64600842

    BalasHapus
  78. 1CJTD/20/Rifan Tri Wahyudi/2041160025

    Pemancar radio AM
    Pada pemancar radio AM, semua komponen menggunakan amplifier kelas C. Pada langkah pertama digunakan osilator dengan frekuensi 3000KHz terlebih dahulu,
    kemudian diarahkan ke buffer untuk diperkuat oleh gelombang frekuensi tersebut, kemudian diperkuat kembali. ,
    Buffer dan driver gelombang amplitudo akan berpotongan, sehingga gelombang audio dimasukkan terakhir.

    Penerima radio siaran AM
    Dari antena diterima, lalu masuk ke rangkaian turning. Misalnya diterima 3.000khz. 300khz ini batas antara high frekuensi dan medium frekuensi.
    High=3.000-30.000mghz. untuk medium frekuensi 300khz-3000khz. Ini digunakan untuk pemancar AM. Osilator harus diberi selilih 2545 hasilnya
    frekuensi masing masing 3.000,2545,5545,455. Lalu 455 ini dikeluarkan ke IF Amplifier, carriernya dibuang ke ground lalu frekeusi rendahnyanya menjadi suara.

    Radio Pemancar Siaran FM
    Suara dimasukan lewat mikrofon kemudian audio amplifier lalu masuk ke osilator. Terjadi pergeseran frekuensi di osilator sudah bisa didengarkan lewat radio
    jarak dekat. Kemudian sinyalnya dikuatkan pada buffer, tapi ujungnya terpotong (seperti garis-garis), lalu dikuatkan lagi dari driver sampai final .
    Namun tidak menimbulkan cacat, karena infromasi yang dikirimkan melalui frekuensi. Karena pergeseran frekuensi masih ada. Lebih murah tapi
    transistor lebih mahal (untuk daya besar)

    Radio Penerima Siaran FM
    Pada frekuensi 88MHz-108MHz. Tidak boleh dibawah atau diatasnya.
    Antara osilator dan RA Amplifier selisihnya cukup jauh. Kemudian dicampur dan selisihnya 10695KHz di IF Amplifier.
    Pada IF Amplifier terdapat 10695KHz, lalu dimixer lagi dengan osilator sebesar 10240 KHz dan menghasilkan frekuensi sebesar 455KHz(selisih) di IF Amplifier.
    Lalu dimasukkan ke dalam rangkaian PLL, lalu outputnya gelombang audio dan dikeluarkan di speaker

    -7.8847826, 112.5883315

    BalasHapus
  79. 1C/16/Lillah Nur Imania/2041160042

    >Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar radio AM digunakan penguat kelas C disemua komponennya.Pada tahap pertama dimulai dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, lalu di salurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu menuju Driver untuk diperkuat kembali,pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu pada Final. Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.
    >Penerima Radio Siaran AM
    Dari antena diterima, lalu masuk ke rangkaian turning. Misalnya diterima 3.000khz. 300khz ini batas antara highh frekuensi dan medium frekuensi. High=3.000-30.000mghz. untuk medium frekuensi 300khz-3000khz. Ini digunakan untuk pemancar AM. Osilator harus diberi selilih2545 hasilnya frekuensi masing masing 3.000,2545,5545,455,. Lalu 455 ini dikeluarkan ke IF amplifier, carriernya dibuang ke ground lalu frekeusi rendahnyanya menjadi suara.
    >Pemancar radio FM:
    Pemancar radio FM akan stabil jika menggunakan penguat kelas C karena pada pemancar FM diperlukan power yang cukup besar. Pada pemancar, audio amplifier tidak membutuhkan power yang besar karena pada oscilator PLL, buffer, driver dan final nya memiliki penguat stabil sebesar 100Mhz, jadi pada pemancar FM sendiri sinyal frekuensi tidak akan terpengaruh oleh perubahan amplitudo nya karena Amplitudo hanya sebagai pengirim/carrier dari frekuensi radio tersebut.
    >Penerima radio siaran FM
    Penerima misal 88-108hz. Radio fm diberikan alokasi sekitar 88-108Mhz dari standar ITO. Dari antena diterima. 10.695Khz. kenapa sangat besar? Karena standar ITO. Jadi untuk standar fm melalui 2 tingkat. Tingkat 1 10.695 tingkat 2: 455. Lalu sudah dari antena masuk ke vuffer dan ada masukkan dari osilator lalu masuk tahap mixer menjadi 10.695. di 10.695 harus diturnkan menjadi 455 dengan dikurang dari osilator sebesar 10.240 lalu masuk ke IF Amplifier 455. Disini hanya meloloskan audio saja dan sikeluarkan di loud speaker.

    Lokasi : -7,52212,112,60102

    BalasHapus
  80. 1C/03/Aditya Verdianda Yaqub/2041160013

    Koordinat lokasi : -7.926388, 112.042165

    Pemancar Radio Siaran AM

    Pada pemancar Radio AM Oscilator langsung dibrrikan penguat kelas C sehingga sinyal dikuatkan besar sekali yang kemudian sinyal tersebut dipotong gelombangnya sehingga tinggal ujung-ujungnya. Kemudian setelah itu dikuatkan kembali, setelah dikuatkan yang kedua. Sinyal dikuatkan lagi dan dimasukkan modulasi agar tidak terjadi cacat modulasi pada penguat Kelas C. Namun power yang dibutuhkan pada Audio Amplifier harus cukup besar. Karena berupa radio siaran maka dibutuhkan efisiensi yang tinggi.

    Penerima Radio Siaran AM

    Pada penerim radio siaran AM sinyal dari antenna diterima kemudian dikuatkan. Misalnya 3000 khz yang mana 3000 KHz adalah batas antara high frequency dengan mediun frequency. Maka oscilator harus dibuat selisih 455 KHz. Kemudian pada dikuatkan dan diloloskan hanya 455 KHz saja. Kemudian dikuatkan kembali, setelah itu sinyal carrier didemodulasi dan di buang ke ground dan yang keluar hanya sinyal informasi.

    Pemancar Radio Siaran FM

    Pada pemancar radio siaran FM sinyal diperkuat pada rangkaian buffer. Setelah dikuatkan maka sinyal tersebut akan terpotong. Hal yang sama juga terjadi pada rangkaian Driver dan Final. Namun walaupun gelombangnga terpotong tidak terjadi cacat pada modulasi karena frekuensinya yang dimodulasi bukan amplitudonya. Pada pemancar FM hanha memebutuhkan power yang kecil dengan menggunakan penguat Kelas C. Sehingga dapat digunakan untuk penguatan sinyal dengan daya yang kecil dan besar sekaligus sangat efisien.

    Penerima Radio Siaran FM

    Pada penerima radio siaran FM. Harus mempunyai frekuensi pada 88-108 MHz. Yang me jadi perbedaan dengan penerima AM adalah selisih frekuensinya 10.695 KHz sedangkan jika pada AM selisih frekuensi yang digunakan 455 KHz. Kenapa menggunakan selisih 10.695 KHz karena bila menggunakan selisih 455 KHz maka beda frekuensinya dengan 88-108 MHz akan sangat kecil sehingga bandwidthnya akan melebar. Pada penerima radio siaran FM ini memiliki 2 tingkat penguatan, yang pertama dengan selisih 10.695 KHz kemudian yang kedua 455 KHz. Setelah dikuatkan pada tingkat pertama dan outputnya 10.695 KHz maka diturunkan kembali pada penguat kedua menjadi 455 khz. Kemudian sinyal 455 KHz tersebut di demodulasi FM dan masuk ke penguat Audio Amplifier yang diteruskan ke Loudspeaker berupa sinyal informasi.

    BalasHapus
  81. 1C / 22 /SEPTIAN LANJAR PRABOWO /2041160135

    ✓ Pemancar Radio Siaran AM

    Dalam pemancar AM ini memakai penguat kelas C, sama halnya dengan pemancar radio FM. Untuk Kelas C dibuat untuk penguat Bumper. Besar modulatornya setengah dari final.Saat frekuensi pada buffernya serta driver sudah terpotong, data/informasi juga masih belum masuk ke dalam frekuensi, data ini akan dimasukkan sehabis di final. Dalam perihal tidak terdapat penguatan lagi. Pemicu pemotongan ini merupakan terbentuknya penguatan. Pada penguatan disini akan terjalin penggabungan antara carrier serta informasi/data.

    ✓Pemancar Radio Siaran FM

    Dalam pemancar FM ini memerlukan Power besar, oleh sebab itu penguat kelas C merupakan opsi yang terbaik. Tidak hanya itu, dalam pembuatantnya pula gampang serta bisa dibangun oleh home industri sendiri. Data/informasi yang akan dimasukkan ke dalam osilator yaitu berbentuk frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88- 108 MHz. Rangkaian osilator yang digunakan pada radio siaran pemancar fm ini merupakan PLL. Output di PLL ialah 100 MHz, ini masuk ke dalam penguat buffer serta langsung ke kelas C setelah itu diperkuat lagi pada bagian atas yang dipotong, bila pada bagian dasarnya dipotong tidak menjadi permasalahan sebab di batasi oleh catu Daya. Modulasi ini senantiasa terlihat rapat renggang ataupun tidak terpengaruh oleh pemotongan amplitudo serta ini yang disebut sebagai penguat linier.

    ✓Radio Penerima Siaran FM

    Dalam antena prima, ini dapat menerima frekuensi 88– 108 MHz. Bandwith pada antena ini lumayan lebar sehingga dapat diperoleh hingga 20 MHz. Yang diputar pada bagian ini merupakan osilator. Antara RF amplifier( penguat frekuensi radio yang didapat pada antena) serta osilator arus ini, berselisih sebab terdapat 2 frekuensi IF. IF awal merupakan 10. 695 KHz serta IF kedua merupakan 455 Khz, kedua IF ini disebut sebagai double stage IF 2 tingkatan. Sehabis digabungkan akan keluar 4 berbagai frekuensi seperti :

    1. 88. 000- 108. 000 KHz
    2. 98. 695- 118. 695 KHz
    3. 186. 695– 226. 695 KHz
    4. 10. 695 KHz

    Jadi yang diambil merupakan selisih dari 10. 695 KHz. Pada bagian amplitudo hendak di mixer lagi dengan 10. 695 KHz serta ditambah dengan 10. 240 KHz, hingga hasilnya merupakan selisih dari keduanya ialah 455 KHz.
    Kemudian dimasukkan ke demodulator FM setelah itu diambil frekuensi audionya serta dibuang frekuensi radionya oleh sebab itu tidak dibutuhkan lagi keluaran, output suara yang sudah diucapkan pada mikrofon.

    Koordinat : -7.526106,111.562812

    BalasHapus
  82. 1C/18/M Fadli kurniawan/2041160017

    Pemancar Radio siaran AM
    high frekuensi rentangnya 3000Mhz - 30000Mhz gelombang masuk di ocilator antara high frekuensi dan medium frekuensi.di oscilator gelombang yang dipakai adalah geombang sinus.kemudian di perkuat dengan bufer kelas c
    Penerima Radio siaran AM
    gelombang diterima melalui antena ,2545Khz dari frekuensi oscilator 5545 Khz berasal dari selisih frekuensi RF amplifer dengan frekuensi oscilator kemudian gelombang masuk di IF amplifer sebesar 455khz
    Pemancar FM
    pada pemancar fm hanya membutuhkan power kecil dengan menggunkan npenguat kelas c sehingga dapat digunakan untuk penguatan daya kecil dan besar dan snagata efisien walaupun amplitudonya terpotong,
    penerima fm
    penerima fm memiliki 2 tingkat yg pertama 10.695 yang edua 455.bila tuning diputar maka pada penguat akan bergeser dan diosilatro juga bergeser

    BalasHapus
  83. 1C/21/Rizky/2041160134

    Pemancar Radio Siaran AM
    Sinyal diterima oleh Oscilator kemudian dipotong oleh buffer serta dikuatkan lagi hingga pada driver. Pada final diberi modulasi hingga tidak menjadi cacat dengan menggunakan kelas C untuk meningkatkan efisiensi.
    Penerima Radio Siaran AM
    Sinyal diterima dari antena ke tuning/amplifier. Kemudian carrier nya dibuang ke ground kemudian frekuensi rendahnya dikuatkan ddan diubah ke speaker menjadi suara.
    Radio Pemancar Siaran FM
    Sinyal FM yang frekuensinya berubah ubah dikuatkan pada rangkaian buffer tetapi amplitudonya di potong. Pada driver diperbesar lagi dan dipotong lagi hingga ke Final kemudian di pancarkan ke antena. Untuk pemancar modulasi FM ini infomasinya diak akan terganggu walau amplitudonya terpotong karena informasinya berada pada frekuensi carrier.
    Radio Penerima Siaran FM
    Penerimanya diberi alokasi menggunakan frekuensi 88-109 MHz. Bandwitdh sebesar 20 MHz. Pada Amplifier diberi penguat sebesar 10695 KHz. serta diperkuat juga pada mixer hingga ke If Amplifier ke dua. Kemudian diperkuat ke PLL FM hingga audio amplifier hingga informasi dirubah menjadi suara dan dikluarkan melalui Speaker.

    Koordinat : 1.397533,125.021058

    BalasHapus
  84. 1CJTD/10/DYTTO ARDJIONO/2041160126

    > Pemancar Radio Siaran AM
    pemancar AM menggunakan 300khz, karena pergeseran terlalu sempit maka akan mengganggu pemancar yg lain. Penguat nya harus kelas A atau penguat linier.

    > Radio Penerima Siaran AM
    menggunakan penguat kelas C, dari antena lalu masuk ke turning. misal nya 3.000khz. 300khz ini batas amtara high frekuensi dan medium frekuensi. High = 3.000-30.000mghz. untuk medium frek 300khz-3000khz. inidigunakan untuk pemancar AM. osilator harus diberi selisih 2545 hasilnya frekuensi masing2 3.000,2545,5545,455. lalu 455 ini dikeluarkan ke amplifier lalu menjadi suara.

    > Radio Pemancar Siaran FM
    frekuensinya berubah ubah amolitudo nya tetap. masuk ke buffer dan amplitudo nya diperbesar lagi lalu dipotong dan driver di perbesar lagi dan dipotong lagi lalu disalurkan ke antena

    > Radio Penerima Siaran FM
    dari antena lalu masuk ke turning sekitar 88-108hz. diberi alokasi sekitar 88-108Mhz. lalu masuk ke if amplifier 10.695Khz. lalu masuk ke buffer dan masukkan dari ocilator lalu masuk ke mixer menjadi 10.695. lalu masuk ke IF amplifier 455. kemudian yang dikeluarkan hanya audio.

    kordinat : -7.92797,112.6323372

    BalasHapus
  85. 06-1CJTD-Andrianing Tias

    Pemancar radio siaran AM

    Osilator dengan gelombang sinus langsung diberikan penguat kelas C sehingga dikuatkan hingga besar lalu dipotong. Akhirnya menjadi garis. Lalu dikuatkan lagi, sehingga garis garinya lebih besar. Lalu dikuatkan lagi dan itambahkan modulasi sehingga menjadi gelombang. Karena tidak dikuatkan lagi sehingga modulasinya bebsas tidak terpitong,tidak cacat. Efisiensinya cukuo tinggi karena menggunakan kelas C. Modulasi dimasukkan ke modulator, hanya saja pada audio amplifier harus memiliki daya yang besar sekitar 500 watt untuk radio siaran.



    Penerima radio siaran AM

    Dari antena diterima, lalu masuk ke rangkaian turning. Misalnya diterima 3.000khz. 300khz ini batas antara highh frekuensi dan medium frekuensi. High=3.000-30.000mghz. untuk medium frekuensi 300khz-3000khz. Ini digunakan untuk pemancar AM. Osilator harus diberi selilih2545 hasilnya frekuensi masing masing 3.000,2545,5545,455,. Lalu 455 ini dikeluarkan ke IF amplifier, carriernya dibuang ke ground lalu frekeusi rendahnyanya menjadi suara.

    Radio pemancar siaran fm

    Pertama sinyak fm,frekeusi fberivah rubah amplitudo tetap. Lalu masuk ke buffer dan ampilotidonya di oerbesar lalu dipotong. Lalu di driver diperbesar lagi lalu dipotong dan di dinal di oerbesar lagi dan diporong lagi lalu dipancarkan ke antena. modulasi tidak rusak karena yang dipotong ampiltirdo. Sedangkan informasi ada pada informasi frekuensi. Ini sering digunakan untuk penguatan daya besar dan daya kecil. Walaupun amplitudk terpitong ini tetep disebut oenguat linier walaupun bentuknya tidak sinus karena modulasinya tidak rusak.

    Radio penerima siaran fm

    Penerima misal 88-108hz. Radio fm diberikan alokasi sekitar 88-108Mhz dari standar ITO.

    112°53' - 113°23'

    BalasHapus
  86. 1C/08/Bagus Setiawan/2041160111


    ~Pemancar Radio Siaran AM

    Radio pemancar AM menggunakan penguat kelas C dengan keluaran gelombang oscilator kecil, gelombang di dalam driver dipotong atas bawah serta diperkuat lalu sinyal audio dimodulasikan. Maka dari itu frekuensi pada carrier terpotong, akan tetapi power dari audio amplifier harus 500 W jika finalnya 1 kW (syarat harus separuh daya dari finalnya).



    " Pemancar Radio Siaran FM

    Radio siaran pemancar FM membutuhkan daya yang besar sehingga menggunakan penguat kelas C agar lebih efisien. Informasi yang dimasukkan di oscilator berupa frekuensi modulasidengan rentang antara 88-108MHz. Rangkaian oscilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan jenis PLL. Output di PLL (100 MHz) masuk ke penguat buffer secara langsung akan masuk ke penguat kelas C serta diperkuat untuk bagian atas dan bawah lalu dipotong agar tidak menimbulkan masalah pada transmisi informasi.Setelah itu, menggunakan penguat linear (Booster) modulasinya tidak terpengaruh karena hanya dipotong bagian amplitudonya saja.



    " Radio Penerima Siaran FM

    Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima (Prime Antena) lalu ke masuk ke penguat FM yang dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz. Bandwithya cukup lebar hingga maksimal 20 MHz. Yang diputar adalah disini hanyalah osilatornya saja. Antara RF amplifier dan osilator arusnya selisih karena memiliki 2 frekuensi IF, IF pertama 10.695 IF, kedua 455Khz . Ini disebut double stage IF 2 tingkat. Setelah dicampur ke 4 frekuensi =
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz ---> hasil selisih
    Yang diambil ialah selisihnya saja karena yang lain akan di filter. Setelah itu di mix di dalam mixer dengan rentang antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan sehingga menghasilkan 20.935 dengan selisih 455.Kemudian, menuju demodulator FM jenis PLL untuk diambil frekuensi radio lalu diubah menjadi frekuensi audio dan keluar melewati load speaker dalam bentuk frekuensi audio.


    Koordinat Lokasi : -7.942177,112.614510

    BalasHapus
  87. 1C/23/Yoga Wishnu Wardhana/2041160133

    A.Pemancar Radio siaran AM
    Pemancar Radio siaran AM dengan penguat kelas C, untuk oscilator kecil tidak masalah karena menggunakan bahasa penguat kelas A, dirangkaian driver dipotong untuk bagian atas & sama juga untuk yang bagian bawah juga dipotong (diperkuat). Lalu sinyal audio dimodulasi makan dari itu frekuensi pada carrier terpotong, tapi power daripada audio Amplifier harus sebesar 500 watt.

    B.Pemancar Radio siaran FM
    Pemancar Radio siaran FM dengan penguat kelas C. Pada pemancar Radio siaran FM dibutuhkan sinyal penguat kelas C yang paling kuat biasanya digunakan untuk pemancar FM, sedangkan untuk audio Amplifier tidak perlu besar misalnya untuk di PLL yaitu sebesar 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster), modulasinya tidak terpengaruh Akibat pemotongan amplitudo. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap yaitu pada 100 MHz

    C.Radio penerima siaran FM
    Untuk Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM. Ketika oscilator diputar akan berubah yaitu 88=98.695 sedangkan 108=118.695 karena harus selisih sekitar 10.695 KHz (Standarisasi pabrik). Setelah dicampur ke 4 frekuensi asli =
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter (disaring). Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio dan Dikeluarkan suara di speaker seperti yang bisa kita dengarkan.

    Koordinat Lokasi : -7,961738 112,607045

    BalasHapus
  88. 1C/20/ATHA AZHAR ARRAFI/2041160023

    Radio Pemancar Siaran FM
    Pada pemancar siaran FM sinyal modulasi sudah ada pada awal awal proses yaitu pada Oscilator PLL, audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang memiliki besaran yang sangat kecil sekitar 1mili watt, dan menggunakan penguat kelas C sama dengan penguat pada pemancar siaran AM,besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator biasanya sebesar 88-108MHz, tetapi yang sering digunakan sebesar 100MHz, gelombang atau sinyal modulasi ditransfer menuju Buffer,Driver,dan Final, kemudian terakhir disalurkan menuju Antena.
    Radio Penerima Siaran FM

    Pada radio penerima siaran FM proses dimulai dari antena,antena ini menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan agar gelombang modulasi setabil,pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98.695-118.695 KHz, setelah dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 dan dijadikan standar dari komponen di semua pabrik,kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua,pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240, kemudian berlanjut pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz,dan proses terakhir yaitu dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Audio Amplifier dan berakhir pada Load Speaker.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio AM digunakan penguat kelas C disemua komponennya.Pada tahap pertama dimulai dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian di salurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu berlanjut pada Driver untuk diperkuat kembali,pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu pada Final.Pada Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    -Titik Koordinat : -7,961738 112,607045

    BalasHapus
  89. 1C/13/Farah Almira Evelyn Wiwinda/2041160004


    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio AM digunakan penguat kelas C disemua komponennya.Pada tahap pertama dimulai dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian di salurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu berlanjut pada Driver untuk diperkuat kembali,pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu pada Final.Pada Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator dan dilakukan penggabungan pada Mixer, setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.
    Pemancar dan penerima radio AM yang terbaik menggunakan penguat kelas C karena penguat tersebut paling stabil dalam melakukan modulasi. Pada pemancar AM, penguat audio harus sebesar 500w atau setengah dari total voltase dari modulator dalam penguat final. Dan pada penerimaan sinyal AM cara kerja nya oscilator harus di mixer dengan RF tuning dan IF amplifier harus memakai frekuensi 455Khz yang setelah itu akan di demolasi oleh demulator dan dirubah sinyalnya menjadi audio oleh Audio amplifier.
    Pada penerima FM, antena hanya menangkap sinyal sebesar microwatt yang lalu akan di perkuat oleh RF amplifier sebesar 88-108Mhz. Pada penerima sendiri, oscilator harus memiliki frekuensi selisih sebesar 10695KHz ini dimaksudkan agar pada IF amplifier memiliki frekuensi standard sebesar 10695KHz juga. Lalu pada oscilator kedua yang berfrekuensi 10240KHz akan di mixer dengan IF amplifier sebesar 10695KHz dan akan membentuk 4 frekuensi utama yaitu:
    1. 10.695KHz
    2. 10.240KHz
    3. 20.935KHz
    4. 455KHz
    Pada IF amplifier kedua frekuensi 455KHz yang dipergunakan untuk menguatkan sinyal FM yang akan di demolasi oleh demodulator PLL FM, lalu sinyal tersebut dirubah menjadi audio oleh Audio amplifier dan akan keluar menjadi suara oleh loudspeaker.

    -8.0631823, 112.6322641

    BalasHapus
  90. 1C/11/ELVIRA FAUZIAH/2041160116
    Desain Pemancar Radio Siaran AM
    Sumber pembawa dari osilator 3000 Khz, lalu diperkuat oleh buffer kelas C. Setelah terjadi penguatan di buffer dan driver informasi belum masuk, nantinya informasi akan diberikan di final. Ketika sudah tak ada lagi penguatan pada final maka terjadilah penggabungan antara carrier dengan informasi. Modulator harus 50% dari final. Setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    Penerima Radio Siaran AM
    - dimulai dari antena 3000KHz lalu dilanjutkan ke Amplifier RF untuk penguatan yang pertama
    - Pada saat masuk ke mixer, mendapat tambahan frekuensi 2545KHz agar frekuensinya stabil
    - Dilanjutkan ke if amplifier, hanya diambil 455KHz maka akan dimodulasi sehingga audionya bisa disalurkan ke Amplifier lalu yang terakhir ke Loadspeaker

    Desain Pemancar Radio Siaran FM
    - Pada pemancar radio siar FM akan membutuhkan daya besar, maka dari itu dipilih penguat terbaik yaitu penguat kelas C.
    - Pembuatannya mudah, bahannya terjangkau bisa dibuat oleh home industry.
    - Informasi dimasukkan di osilator antara 88-108MHz. Pada radio siaran pemancar fm menggunakan PLL. Output di PLL 100 MHz masuk ke penguat buffer kelas C lalu diperkuat lagi, yang bagian atas dan bawah dipotong tidak menimbulkan suatu masalah karena menggunakan penguat linier/ booster
    - penguat linier ditandai dengan modulasi konstan, tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitudo.

    Radio Penerima siaran FM
    - dimulai dari antena lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM yang mempunyai bandwith 20MHz
    - pada Mixer pertama gelombang modulasi terjadi penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran antara 98.695-118.695 KHz
    - gelombang modulasi yang dikeluarkan dari mixer hanya sebesar 10.695
    - Pada IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua gelombang modulasi terjadi penambahan frekuensi sebesar 10.240, pada IF Amplifier kedua penambahan sebesar 455KHz

    Pada 4 frekuensi yaitu sebesar =
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz

    yang diambil yaitu 10.695 kHz. Pada amplitudo di campur dengan 10.695kHZ+10.240KHz maka menghasilkan selisih 455KHZ. Proses terakhir yaitu memisahkan gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Amplifier Audio dan berakhir pada Speaker
    . -7.923471102153692, 112.61789109674102

    BalasHapus
  91. 1C/24/Zaidan Safi/2041160122

    - Pemancar FM ini bertujuan untuk satu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal radio frekuensi. Setelah pengubahan menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF ini, sinyal tersebut kemudian dibawa ke oscilator PLL, didalam oscilator pll ini gelombang termodulasi dalam sinyal RF terjadi penambahan dengan audio amplifier guna untuk menguatkan gelombang termodulasi untuk meminimalisir terjadinya noise pada gelombang tersebut, setelah terjadi penambahan audio amplifier, gelombang termodulasi tersebut disalurkan ke buffer, di buffer gelombang termodulasi diperkuat lagi, setelah diperkuat disalurkan ke driver, di driver gelombang tersebut dikuatkan lagi, kemudian di proses akhir yaitu di final juga gelombang termodulasi tersebut dikuatkan lagi, setelah itu disalurkan ke sistem antena untuk dipancarkan.

    -Pemancar Radio siaran AM
    Pemancar Radio AM termasuk dalam penguat kelas C, Osilator ini karena powernya kecil tidak masalah jika menggunakan penguat kelas C, kemudian untuk buffer dapat menggunakan penguat kelas A. di rangkaian driver frekuensi dipotong untuk bagian atas & sama juga untuk yang bagian bawah juga dipotong (diperkuat). Penyebab pemotongan tersebut karena adanya penguatan. Penguatan disini dapat terjadi dikarenakan adanya penggabungan antara sinyal carrier dan sinyal informasi. Sinyal audio dimodulasikan kemudian untuk frekuensi pada carrier terjadi perpotongan, tapi catu daya untuk audio Amplifier harus sebesar 500 watt.

    -Penerima Radio Siaran AM
    proses dimulai dari antena dengan frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian ditransfer menuju ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu masuk pada Mixer gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi, kemudian Mixer mentransfer sinyal modulasi ke IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu dimasukkan pada Demodulator, didalam Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja Pada penguat akhir, suara dimasukkan didalam mikrofon, kemudian audio amplifier, dan terakhir pada modulator. Meskipun frekuensinya terpotong - potong, modulasi yang dihasilkan tidak mengalami perubahan begitupun dengan output yang dihasilkan.

    -Penerima Radio Siaran FM
    Dari antena diteruskan ke penguat Radio RF amplifier yang bisa menerima frekuensi 88 – 108 MHz. Kemudian memiliki bandwith yang cukup lebar hingga 20.000 MHz. Yang diputar disini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yg didapat antena) dan osilator arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama 10.695KHz (Standarisasi Pabrik) , IF kedua 455Khz. Kedua IF itu disebut double stage, karena IF tersebut memiliki 2 tingkatan. Setelah dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    88.000-108.000 KHz
    98.695-118.695 KHz
    186.695 – 226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil adalah hasil selisih dari total frekuensi pada oscilator dikurangi dengan total frekuensi pada penguat RF Amplifier yaitu 10.695 KHz, karena yang lain di filter (disaring). Setelah itu dilakukan penggabungan pada mixer antara 10.695 Khz dengan 10.240 Khz kemudian dilakukan penjumlahan dan menghasilkan frekuensi sebesar 20.935 Khz dengan selisih 455 Khz kemudian di PLL diambil frekuensi Radio dan dikeluarkan suara pada speaker kemudian bisa kita dengarkan.

    Koordinat lokasi = 7°56'25.2"S 112°38'59.5"E

    BalasHapus
  92. 1C/09/Dwinnar Rosyidan/2041160087

    >Pemancar Radio siaran AM

    Untuk radio pemancar AM menggunakan penguat kelas C, oscilatornya kecil maka tidak ada masalah ketika menggunakan A dirangkaian drivernya dipotong atas bawah (diperkuat) lalu sinyal audio dimodulasi maka dari itu frekuensi pada carrier terpotong.

    >Pemancar Radio siaran FM

    Radio siaran pemancar fm memibutuhkan power besar, jadi penguat kelas c adalah yg terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah yg dapat dibuat oleh home industri. Informasi dimasukkan di osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108MHz. Output di PLL 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster)

    >Radio Penerima siaran FM

    Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM. Bandwithya 20 MHz. Yang diputar adalah disini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yg didapat antena) dan osilator arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama 10.695 IF kedua 455Khz. Ini disebut double stage IF 2 tingkat. Setelah dicampur ke 4 frekuensi =
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter. Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio dan keluar suara di speakernya.

    @-7.9570261,112.6520994

    BalasHapus
  93. 1C/19/Prilantania Antamihayu/2041160057
     Pemancar Radio siaran AM:
    Pemancar dan penerima radio AM terbaik menggunakan penguat kelas C karena penguat tersebut paling stabil dalam melakukan pemodulasian. Pada pemancar AM, penguat audio harus sebesar 500 Watt atau setengah dari total voltase dari modulator dalam penguat final. Dan pada penerimaan sinyal AM cara kerja nya oscilator harus di mixer dengan RF tuning dan IF amplifier harus memakai frekuensi 455Khz yang setelah itu akan di demolasi oleh demulator dan dirubah sinyalnya menjadi audio oleh Audio amplifier.
     Pemancar Radio siaran FM:
    Radio siaran pemancar FM membutuhkan power yang besar, jadi penguat kelas C adalah yang terbaik. Informasi dimasukkan di osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya diantara 88 - 108MHz. Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar fm menggunakan PLL. Output di PLL 100 MHz kemudian masuk ke penguat buffer langsung ke kelas C lalu diperkuat lagi atas dipotong, bawah dipotong tidak masalah karna di batasi oleh catu daya. Modulasi tetap terlihat rapat renggang alias tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitudo. Ini disebut penguat linier.
     Penerima Radio siaran FM:
    Untuk Radio penerima siaran FM t dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dan dapat menerima sebesar 88 - 100 MHz untuk jalur FM sendiri. Bandwithnya cukup lebar yaitu sekitar 20 MHz. Ketika oscilator diputar akan berubah yaitu 88=98.695 sedangkan 108=118.695 karena harus selisih sekitar 10.695 KHz (Standarisasi pabrik). Setelah dicampur akan keluar 4 frekuensi asli yaitu :
    a) 88.000-108.000 KHz
    b) 96.695-118.695 KHz
    c) 186.695-226.695 KHz
    d) 10.695 KHz
    Yang diambil adalah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter. Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio lalu Dikeluarkan atau dibuang suaranya di speaker dan keluarlah suara di loadspeaker.
    Titik koordinat : -7.926093750839077, 112.61880543494475

    BalasHapus
  94. 1C / 01 / Aang Fairuz Isfahani Roziq / 2041160132

    ==Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio siaran AM berawal dari oscilator. Dikarenakan pada oscilator sinyalnya kecil, jadi tidak ada masalah untuk menggunakan penguat kelas A. Lalu sinyal diperkuat pada buffer. Frekuensi atas bawah terpepotong akan tapi belum ada modulasi, sehingga audio tidak masuk selanjutnya di perkuat pada rangkaian driver tetap seperti sebelumnya. Pemotongan terjadi dikarenakan terjadinya penguatan. Penguatan disebabkan penggabungan dari antara informasi dan carier. Di akhir final dimasukkan suara dari mikrofon, audio amplifier.
    ==Penerima Radio Siaran AM
    Berawal dari antena 3000KHz, selanjutnya dikirim ke RF/tunning amplifier yang fungsinya untuk penguatan pertama pada AM, lalu pada Mixer gelombang modulasi yang mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz dengan tujuan menyetabilkan frekuensi, setelah itu Mixer mentransferkan gelombangnya atau sinyal modulasi ke IF Amplifier.
    ==Pemancar Radio Siaran FM
    Pada radio pemancar siaran FM rangkaiannya terdiri dari Oscilator PLL, Audio Amplifier, Buffer, Driver, Final, dan Antena. Radio pemancar siaran FM menggunakan penguat kelas C di seluruh komponennya. Pemancar radio siaran FM berfrekuensi antara 88 hingga 108 MHz.
    ==Penerima Radio Siaran FM
    Pada penerima radio siaran FM bermula dari antena penerima bisa menerima frekuensi 88 hingga108MHz. Akan tetapi disaat oscilator diputar akan berubah dari 88 menjadi 98.695 dan 108 menjadi 118.695 karena 10.695 KHz adalah standarnya.

    Koordinat : -8,0964790, 113,0903659

    BalasHapus
  95. 1B/19/Qurrotul Ainis Sholehah/2041130163

    Desain Pemancar Radio AM

    Penguatnya dikuatkan dengan kelas C karena penguat kelas C menggunakan efisiensi yang tinggi. Dimulai dari Oscilator (3000Khz) kemudian disalurkan ke Buffer (3000Khz) kemudian dikuatkan melalui Driver (3000Khz) dan dipotong atas bawah, kemudian dikuatkan lagi di Final (3000Khz) kemudian modulasinya dibuat pada tingkat terakhir dengan Audio Amplifier melalui Modulator. Dari sisi modulasi, kelas C masih ada pemborosan daya. Pemborosannya pada penguat akhir (Final) dan transistornya mahal. Setelah dari Final kemudian ditransmisikan ke Antena. Kerugian pemancar AM harus memiliki daya yang besar. Penguatnya hanya pada carriernya.

    Sistem Penerima Radio Siaran AM

    Dari Antena disalurkan ke RF Amplifier (3000Khz) kemudian mendapat penguatan dari Oscilator (2545Khz) menghasilkan selisih 455. Hasil pencampuran Tuning/RF Amplifier dan Oscilator menghasilkan Mixer (3000Khz, 2545Khz, 5545Khz, 455Khz). Hanya frekuensi 455Khz yang dapat meneruskan ke If Amplifier (455Khz) kemudian diteruskan ke Demodulator AM kemudian disalurkan ke Audio Amplifier kemudian menghasilkan Load Speaker.

    Radio Pemancar Siaran FM

    Dimulai dari Oscilator PLL (100Mhz) menghasilkan modulasi FM, menggunakan penguat kelas C. Oscilator mendapat penguatan dari Audio Amplifier kemudian diteruskan ke Buffer (100Mhz) kemudian diteruskan ke Driver (100Mhz) dan diteruskan ke Final (100Mhz) dan ditransmisikan ke Antena. Disini frekuensi yang diterima tidak cacat dan masih menggunakan penguat kelas C sehingga efisiensinya tinggi dan modulatornya kecil.

    Radio Penerima Siaran FM

    Dari Antena frekuensinya 88-108Mhz kemudian ada rangkaian Oscilator yang variabel sehingga mengubah saluran frekuensi menjadi 98.695 – 118.695Khz. Kemudian mendapat pencampuran di Mixer (mempunyai selisih 10695Khz) dan diteruskan ke If Amplifier (10695Khz) dan mendapat pencampuran frekuensi Oscilator (10240Khz) di Mixer dan mendapat selisih 455Khz kemudian diperkuat di If Amplifier (455Khz) kemudian diteruskan ke PLL Demodulator FM dimana gelombang radionya diredam dan diperkuat di Audio Amplifier dan diperkuat di Load Speaker.

    Koordinat Lokasi : (-7.9434306, 112.6016362)

    BalasHapus
  96. 1B/15/Dhorul/2041160127
    Koordinat Lokasi : 7°44'42.5"S 113°13'48.0"E

    Tingkat penguatannya adalah A, B dan C. Akan tetapi, level perkuatan terbaik adalah level C, karena level C paling tidak efisien di antara kategori lainnya. Meskipun yang paling boros adalah tipe A, karena tipe A menggunakan semua gelombang yang diperkuat, tipe C adalah tipe yang ekonomis karena hanya ujung gelombang yang ditingkatkan.
    Amplifier Kelas-C digunakan untuk sinyal berdaya tinggi yang biasanya digunakan dalam penyiaran.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Dalam proses transmisi AM, Kelas C dapat dilakukan dengan syarat hanya sinyal input yang dimodulasi. Sinyal pada osilator, buffer, dan driver harus sama, yaitu sinyal diketahui 3000 Khz, tetapi bentuk gelombang masing-masing sinyal berbeda. Sedangkan osilator bentuk gelombang masih terbentuk secara kontinyu, tetapi ketika buffer bentuk gelombang terputus dan driver juga terputus.
    Penerima Radio Siaran AM
    Dalam proses AM receiver, perbedaannya adalah sinyal termodulasi dari osilator yang memasuki mixer, dengan syarat jumlah selisih frekuensi tersebut adalah 3000Khz, 2525Khz, 5545Khz, 455Khz. Tetapi saat meneruskan ke penguat IF, hanya 455 Khz yang digunakan. Kemudian diteruskan melalui demodulator AM lagi melalui sirkuit dengan dioda dan kapasitor. Setelah itu, dapat dikeluarkan melalui penguat audio dan kemudian melalui speaker beban.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Misalnya, jika frekuensi sinyal pada osilator dari PLL adalah 100 MHz, kemudian dimodulasi dengan sinyal suara dari mikrofon yang diperkuat maka sinyal tersebut akan terpotong karena amplitudo terpotong di bagian atas dan bawah, tetapi gelombang masih bergerak dengan ketat. Modulasi pada pemancar FM ditingkatkan dan tidak akan diganggu, yaitu sinyal informasi tidak akan terganggu. Tidak masalah, karena informasi tentang sinyal frekuensi pembawa akan berubah. Penguat yang tidak merusak sinyal informasi disebut penguat linier.
    Penerima Radio Siaran FM
    Frekuensi PHF dialokasikan pada alokasi siaran 88-108 MHz yang ditentukan di seluruh dunia. Penguat IF pada FM memiliki dua level yaitu penguat IF dengan frekuensi 690 Khz dan level kedua untuk penguat IF, frekuensinya sama dengan pada AM yaitu 455Khz. Setelah frekuensi melewati penguat IF, frekuensi akan diubah, yaitu dikurangi menjadi 10695Khz, dan kemudian dikurangi menjadi 455 Khz. Dan kemudian digunakan pada penguat frekuensi menengah, Setelah pencampuran akan muncul 4 frekuensi asli yaitu: a) 88.000-108.000 kHz b) 96.695-118.695 kHz c) 186.695-226.695 kHz d) 10.695 kHz

    BalasHapus
  97. 1B/20/Raihandito Setyaki Kenasteka/2041160164
    Lokasi : 7°55'26.2"S 112°39'20.2"E


    -Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar dan penerima radio AM terbaik menggunakan penguat kelas C karena penguat tersebut paling stabil dalam melakukan pemodulasian. Kelas c dibentuk dengan penguat bumper. Besar modulator harus separuh dari final. Ketika frekuensi pada buffer dan driver telah terpotong , informasi masih belum masuk ke dalam frekuensi, informasi ini akan dimasukkan setelah di final. Hal ini terjadi karena tidak ada penguatan lagi. Penyebab pemotongan ini adalah terjadinya penguatan. Pada penguatan disini akan terjadi penggabungan antara carrier dan informasi.
    -Pemancar Radio Siaran FM
    Pada pemancar FM ini membutuhkan power besar, karena itu penguat kelas c adalah pilihan yang terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah dan dapat dibuat oleh home industri sendiri. Informasi ini akan dimasukkan ke osilator yaitu berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 MHz. Rangkaian osilator yang digunakan pada radio siaran pemancar fm ini adalah PLL. Output di PLL yaitu 100 MHz ini masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C kemudian diperkuat lagi pada bagian atas yang dipotong, jika pada bagian bawah dipotong tidak masalah karena di batasi oleh catu daya. Modulasi ini tetap terlihat rapat renggang atau tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitude dan ini yang disebut penguat linier.
    -Radio Penerima Siaran FM
    pada antena penerima ini bisa menerima frekuensi 88 – 108 MHz. Bandwith pada antena ini cukup lebar sampai 20 MHz. Yang diputar pada bagian ini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yang didapat pada antena) dan osilator arus ini selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama adalah 10.695 KHz dan IF kedua adalah 455 Khz.. Setelah digabungkan akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    1. 88.000-108.000 KHz
    2. 98.695-118.695 KHz
    3. 186.695 – 226.695 KHz
    4. 10.695 KHz
    Jadi yang diambil adalah selisih dari 10.695 KHz. pada bagian amplitudo akan di mixer lagi dengan 10.695 KHz dan ditambah dengan 10.240 KHz, maka hasilnya adalah selisih dari keduanya yaitu 455 KHz. Lalu masukkan ke demodulator FM kemudian ambil frekuensi audionya dan buang frekuensi radionya karena sudah tidak diperlukan lagi dan keluarlah output suara yang telah diucapkan pada mikrofon.

    BalasHapus
  98. 1B / 01 / Adam Rabbani Aji / 2041160067


    Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar AM ini dilengkapi dengan 3 amplifier kelas C, yang dimana penguatan hanya dilakukan pada ujung carrier saja. Awalnya gelombang akan masuk ke Oscilator yang akan memberikan gelombang sebesar 3000 KHz sebagai carrier, kemudian carrier tersebut diperkuat oleh 2 amplifier yang terdapat di awal (Buffer & Driver). Gelombang yang telah diproses tersebut kemudian dilanjutkan menuju ke final dan dipancarkan.

    Penerima Radio Siaran AM
    Setelah gelombang dari pemancar diterima oleh antena Penerima Radio AM, gelombang tersebut kemudian diarahkan ke Mixer untuk dilakukan tuning dan penguatan. Gelombang yang masuk ke mixer tadi kemudian akan dicampurkan dengan gelombang oscilator (2545 KHz), dan akan mendapatkan gelombang sebesar 3000 KHz, 2545 KHz, 5545 KHz, dan 455 KHz. Gelombang ini kemudian diteruskan menuju IF Amplifier, namun gelombang yang akan diterima hanyalah 455 KHz, dan gelombang dengan frekuensi lainnya akan diblok. Gelombang yang telah di proses dari IF Amplifier kemudian akan diproses oleh Demodulator, diproses oleh Audio Amplifier dan keluar melalui speaker.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Pemancar ini memodulasi sinyal pada oscilator dari PLL dengan frekuensi 100 MHz dengan sinyal suara dari mikrofon, jadi penguat pada pemancar ini akan langsung memperkuat gelombang modulasi. Walaupun gelombang yang diperkuat ini akan terpotong amplitudonya, namun hal tersebut tidak menyebabkan gelombang menjadi terganggu. Hal ini dikarenakan penguatan yang terjadi pada gelombang ini adalah Penguatan Linear, yang dimana tidak akan merusak sinyal informasi. Setelah gelombang termodulasi, maka gelombang ini akan diteruskan ke rangkaian final dan dipancarkan kembali oleh antena.

    Penerima Radio Siaran FM
    Gelombang yang ditangkap oleh Penerima FM kemudian dikuatkan hingga frekuensi 88 - 108 MHz. Gelombang tersebut kemudian dicampurkan dengan gelombang oscilator yang berfrekuensi 98.695 - 118.695 KHz pada Mixer. Pada Penerima FM ini terdapat 2 macam IF Amplifier, yaitu tingkat satu dan tingkat dua. Pada proses di IF Amplifier tingkat pertama akan menghasilkan 4 gelombang, yaitu: 88.000 - 108.000 KHz, 98.695 - 118.695 KHz, 186.695 - 226.695 KHz, dan 10.695 KHz. Namun IF Amplifier disini hanya akan melewatkan 1 gelombang (frekuensi 10.695 KHz) dan menahan 3 gelombang lainnya. Gelombang 10.695 KHz tadi kemudian akan dimasukkan ke IF Amplifier tingkat kedua, dan akan dikonversi hingga menjadi 455 KHz. Gelombang tersebut kemudian dimodulasi kembali menjadi audio, dan dikeluarkan melalui speaker.


    -7.973361500303626, 112.66530357910536

    BalasHapus
  99. 1B / 08 / Elsa Ariska Rahmadhani / 2041160096

    DESAIN PEMANCAR AM DAN FM UNTUK DAYA BESAR

    Untuk siaran / broadcast dayanya harus cukup besar, karena sifat antenanya omnidirectional, jadi daya pancar yang disebar kesegala arah.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar radio siaran AM menggunakan kelas c karena lebih efisien, tapi modulasi hanya bisa lewat sinyal final, sinyal oscilator diperkuat amplitudonya terpotong berarti modulasinya terpotong, lalu diperkuat lagii lalu terpotong lagi, disinyal final diperkuat dan diberi modulasi agar tidak terpotong yaitu 50% dari carrier.untuk AM bukan penguat linier karena merusak modulasi.

    Penerima Radio Siaran AM
    Pada penerima siaran AM terdapat atenanna sebesar 3000KHz, untuk yang pertama terdapat RF amplifier sebesar 3000khz yang kemudian disalurkan menuju mixer, pada waktu di mixer terdapat penambahan frekuensi sebesar 2545 sebagai penstabil,kemudian setelah itu disalurkan menuju IF Amplifier, di IF Amplifier yg diambil hanya 455 karena standart yg digunakan 455, setelah itu masuk ke demodulator yang tersisa hanya gelombang audio karena gelombang frekuensinya sudah dihilangkan, selanjutnya ke audio amplifier, yang terakhir disalurkan ke loud speaker.

    Radio Pemancar FM
    Pertama dari Sinyal oscilator dari pll misalnya frekuensi nya 100 meghertz dimodulasi dengan sinyal suara dari microphone diperkuat hasilnya sinyal fm, jadi amplitudonya konstan frekuensinya yang berubah ubah, kemudian masuk ke buffer diperkuat lagi untuk frekuensinya sama aja tapi amplitudo nya atas dan bawah ke potong, walaupun kepotong atas dan bawah tidak akan terganggu sinyal nya, hal disebut penguat linear, karena penguatannya tidak merusak informasinya, kemudian selanjutnya masuk ke driver, pada saat di driver mengalami penguatan kembali sama dengan sebelumnya, kemudian dari driver gelombangnya disalurkan ke final, setelah itu dari final disalurkan ke antenna.

    Radio Penerima Siaran FM
    Terdapat antena yg dapat menerima sinyal yang ukurannya kecil sekali sekitar 1 microwatt, pada Rf Amplifier sinyalnya dikuatkan agar stabil yaitu sekitar 88-108 megahertz, kemudiaan dicampur dengan oscillator (98.695 – 118.695) kemudian di mixer yang menghasilkan 10.695 dan yang lain nya diredam, 10.695 itu sudah sesuai standart fabrikasi yang ada, kemudian selanjutnya pada amplifier dan oscillator (10.240) di mixer yang kemudian menghasilkan 455 amplifier, karena standart pabrik di seluruh dunia yaitu 455 jadi sisanya diredam, kemudian masuk ke modulator, pada proses ini gelombang dipisahkan menjadi gelombang frekuensi dan gelombang audio, kemudian setelah itu melewati audio amplifier dan dikeluarkan melalui loud speaker.

    Koordinat Lokasi : -7.931553,112.670844

    BalasHapus
  100. 1C/15/Fitri Irianti/2041160165

    Pemancar radio AM
    Pada pemancar radio AM, semua komponen menggunakan amplifier kelas C. Pada langkah pertama digunakan osilator dengan frekuensi 3000KHz terlebih dahulu, kemudian diarahkan ke buffer untuk diperkuat oleh gelombang frekuensi tersebut, kemudian diperkuat kembali. , Buffer dan driver gelombang amplitudo akan berpotongan, sehingga gelombang audio dimasukkan terakhir (yaitu, penyisipan terakhir).

    penerima radio AM
    Penerima radio AM adalah
    Gelombang diterima oleh antena penerima. Setelah itu, ia memasuki penguat RF pada frekuensi yang sama dengan pemancar (yaitu 3000 KHz). Input mixer juga memiliki osilator dengan frekuensi 2545 KHz. Setelah gelombang masuk ke mixer, frekuensi bercampur, yaitu perbedaan fasa. Besarnya diartikan sebagai: frekuensi penguat RF adalah 3000 KHz, frekuensi osilator adalah 2545 Khz, dan 5545 KHz berasal dari jumlah osilator dan frekuensi penguat RF. Frekuensi 455 KHz berasal dari perbedaan antara frekuensi penguat RF dan osilator frekuensi. Kemudian gelombang datang pada penguat IF adalah 455 KHz, karena pada aturan ITU, frekuensi yang diatur untuk penguat AM Class C adalah 455 KHz. Setelah itu masuk ke demodulator AM.

    Pemancar radio FM
    Pemancar radio siaran FM dengan penguat kelas C. Pada pemancar radio siaran FM, penguat sinyal Kelas C terkuat biasanya digunakan pada pemancar FM, sedangkan penguat audio tidak perlu berukuran besar, seperti pada PLL 100 MHz. Penguat buffer langsung mencapai Kelas C. Ini langsung diperkuat di bagian atas dan bawah, dan kemudian terputus tidak akan menimbulkan masalah, karena menggunakan penguat linier (Booster), dan modulasi tidak akan terpengaruh karena amplitudo memotong. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap pada 100 MHz. Kemudian, gelombang diarahkan ke Buffer pada frekuensi 100MHz yang sama. Setelah itu gelombang masuk final. Yang terakhir ini diarahkan ke antena untuk transmisi.

    Penerima Radio siaran FM
    Untuk penerima siaran radio FM, dimulai dari antena utama, maka penguat FM dapat menerima saluran FM 88 hingga 100 MHz. Saat osilator berputar maka akan berubah yaitu 88 = 98.695, dan 108 = 118.695, karena selisihnya harus sekitar 10.695 KHz (standar pabrik). Setelah pencampuran 4 frekuensi asli =
    88.000-108.000 kHz
    96.695-118.695 kHz
    186.695-226.695 kHz
    10.695 kHz
    Perbedaannya adalah 10.695 KHz karena sinyal lain telah difilter (disaring). Setelah itu, campur antara 10.695 dan 10.240, lalu tambahkan menjadi 20.935, selisih 455, lalu dapatkan frekuensi radio di PLL, dan suara di speaker, seperti yang bisa kita dengar.

    Koordinat : -2.610267,140.682465

    BalasHapus
  101. 1B/05/AQSHAL PUTERA GAISKA A. /2041160161
    Lokasi : -7.544539,112.222221


    -Pemancar Radio Siaran AM
    Pemancar dan penerima radio AM terbaik menggunakan penguat kelas C karena penguat tersebut paling stabil dalam melakukan pemodulasian. Kelas c dibentuk dengan penguat bumper. Besar modulator harus separuh dari final. Ketika frekuensi pada buffer dan driver telah terpotong , informasi masih belum masuk ke dalam frekuensi, informasi ini akan dimasukkan setelah di final. Hal ini terjadi karena tidak ada penguatan lagi. Penyebab pemotongan ini adalah terjadinya penguatan. Pada penguatan disini akan terjadi penggabungan antara carrier dan informasi.
    -Pemancar Radio Siaran FM
    Pada pemancar FM ini membutuhkan power besar, karena itu penguat kelas c adalah pilihan yang terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah dan dapat dibuat oleh home industri sendiri. Informasi ini akan dimasukkan ke osilator yaitu berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 MHz. Rangkaian osilator yang digunakan pada radio siaran pemancar fm ini adalah PLL. Output di PLL yaitu 100 MHz ini masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C kemudian diperkuat lagi pada bagian atas yang dipotong, jika pada bagian bawah dipotong tidak masalah karena di batasi oleh catu daya. Modulasi ini tetap terlihat rapat renggang atau tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitude dan ini yang disebut penguat linier.
    -Radio Penerima Siaran FM
    pada antena penerima ini bisa menerima frekuensi 88 – 108 MHz. Bandwith pada antena ini cukup lebar sampai 20 MHz. Yang diputar pada bagian ini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yang didapat pada antena) dan osilator arus ini selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama adalah 10.695 KHz dan IF kedua adalah 455 Khz.. Setelah digabungkan akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    1. 88.000-108.000 KHz
    2. 98.695-118.695 KHz
    3. 186.695 – 226.695 KHz
    4. 10.695 KHz
    Jadi yang diambil adalah selisih dari 10.695 KHz. pada bagian amplitudo akan di mixer lagi dengan 10.695 KHz dan ditambah dengan 10.240 KHz, maka hasilnya adalah selisih dari keduanya yaitu 455 KHz. Lalu masukkan ke demodulator FM kemudian ambil frekuensi audionya dan buang frekuensi radionya karena sudah tidak diperlukan lagi dan keluarlah output suara yang telah diucapkan pada mikrofon.

    BalasHapus
  102. 1BJTD/09/FerdiansyahFarandi/2041160003
    kordinat lokasi : 7°57'03.1"S 112°38'01.9"E

    Desain Pemancar AM dan FM untuk Daya Besar
    Biasa digunakan untuk broadcast untuk disebar kesegala arah.
    PEMANCAR RADIO SIARAN AM
    Pada pemancar ini menggunakan penguat kelas c yaitu lebih efisien, pada kondisi pertama yaitu sinyal gelombang di osiloskop 3000KHz di perkuat dan di potong pada ujung amplitudonya sehingga berbentuk di seperti garis-garis lalu dilanjutkan menuju driver dan langsung diperkuat dan dipotong juga kemudian lanjut ke final dikuatkan kembali dan dimasukkan sinyal gelombang suara dari audio amplifier. Lalu disalurkan ke antenna.Akan tetapi Modulator di Audio Amplifiernya boros, walaupun penguat kelas c termasuk efisien.
    PENERIMA RADIO SIARAN AM
    Pada penerima ini dari antenna diterima pada RF amplifier dan osilator harus memiliki selisih 455KHz dimana di RF amplifier 3000 KHz dan pada osilator 2545KHz. Pada RF ampliefier memiliki tegangan yang kecil dikuatkan dan biasanya menggunakan penguat kelas A, lalu di mixer. Lalu melewati hpf hanya 455 KHz yang bisa lewat. Kemudian informasi audio diteruskan samapi ke audio amplifier lalu di teruskan ke load speaker.
    PEMANCAR RADIO SIARAN FM
    Menggunakan penguat kelas c. lalu dari osilator sinyal gelombang di perkuat dan terpotong sama tetapi karena ini siaran FM jadi tidak masalah tidak ada kecacatan karena frekuensinya masih ada lalu diperkuat sampai ke final dan diteruskan lewat antenna.
    PENERIMA RADIO SIARAN FM
    Disini radio penerima memiliki 2 stage yaitu keadaan stage pertama memiliki selisih 10695KHz lalu di mix atau dicampurkan sehingga didapati 10695 KHz selisihnya lalu 10695 KHz di mix dengan osilator dengan 10240 KHz dan pada mixer memiliki selisih yaitu 455 KHz lalu informasi diperkuat dan hanya suara diteruskan ke load speaker.




    BalasHapus
  103. 1B/04/Antonius/2041160077
    Koordinat Lokasi : -7,987411, 112,671305

    - Pemancar Radio Siaran AM
    Dimana pemancar radio siaran AM ini menggunakan penguat kelas C yang memiliki kelebihan efisiensi operasi lebih tinggi, digunakan dalam aplikasi RF, dan ukuran fisik rendah untuk daya yang diberikan output.
    - Penerima Radio Siaran AM
    Dalam penerima radio siaran AM rangkainnya sedikit berbeda ditambahkan adanya tunning/rf amplifier, IF amplifier, demodulator dan ditambahkan loadspeaker. Proses pertama antena menerima radio frekuensi 3000 KHz dimasukkan ke tunning/RF amplifier kemudian disalurkan ke mixer, di dalam mixer mendapat tambahan 2545 KHz kemudian disalurkan ke IF amplifier hanya 455 KHz selisih dari 3000KHz dan 2545Khz, dari IF amplifier dikiri ke demodulator untuk memisahkan gelombang audio dan geolombang frekuensinya, Setelah itu gelombang audio dikirim ke load speaker agar didengar oleh manusia
    - Radio Pemancar Siaran FM
    Sistem modulator dan penguat daya pemancar sangat ditentukan oleh jenis modulasi yang digunakan. Radio pemancar ini menggunakan penguat kelas C yang proses pemancaran diawali oscillator PLL berfungsi sebagai frekuensi pembawa sinyal informasi dan menghasilkan frekuensi yang stabil, besar frekuensi yang dihasilkan biasanya 88-108 MHz, tetapi yang biasa digunakan adalah 100 MHz seperti ada pada gambar, Setelah itu gelombangnya dikirim ke Buffer dan Driver sampai menuju ke Final dengan frekuensi sama 100 MHz, kemudian gelombang disalurkan menuju Antena untuk dipancarkan.
    - Radio Penerima Siaran FM
    Dalam radio penerima siaran FM terdiri dari antena, RF amplifier, mixer, IF amplifier, Demodulator, audio amplifier dan load speaker, sedikit berbeda dengan penerima radio siaran AM ,pada penerima radio FM bertugas menerima isyarat RF, memperkuat, mendemodulasikan, dan memperkuat isyarat informasi yang didapat sehingga bisa dimengerti. Untuk prosesnya radio penerima siaran FM dimulai dari antena menerima sinyal lalu disalurkan ke penguat FM yang dapat menerima sekitar 88 sampai dengan 100 MHz . Setelah dicampur ke 4 frekuensi asli = -108.000 KHz , 96.695 - 118.695 KHz dan 186.695 - 226.695 KHz, yang diambil selisihnya yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter.

    BalasHapus
  104. 1B/11/Kusuma Dewi Puspitasari/2041160006

     Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemncar radio AM Osilator diukur langsung dikuatkan dengan kelas C. Untuk Kelas C dibuat untuk penguat Bumper. Besar modulatornya setengah dari final, jadi osilator dibesarkan kemudian amplitudonya dipotong karena catu dayanya besar kenapa selalu dipotong karena yang besar bukan tegangan tetapi arus sehingga perlu dipotong. Pemicu pemotongan ini merupakan terbentuknya penguatan. Pada penguatan disini akan terjalin penggabungan antara carrier serta informasi/data. Kerugian radio AM yaitu dayanya harus besar dan modulasinya boros.

     Penerima Radio Siaran AM
    Dalam proses penerima AM yang menjadi pembeda adalah sinyal modulasi yang di oscilator masuk kedalam mixer dengan ketentuan penjumlahan selisih dari frekuensi tersebut adalah 3000Khz, 2525 Khz, 5545Khz, 455Khz. Tetapi pada saat diteruskan ke IF Amplifier yang dipakai hanya 455 Khz. Kemudian diteruskan lagi melalui Demodulator AM dengan rangkaian yang terdiri dari diode dan kapasitor. Setelah itu dapat diteruskan melalui audio amplifier dan keluar melalui loadspeaker.

     Pemancar Radio Siaran FM
    Dalam pemancar FM ini memerlukan Power besar, oleh sebab itu penguat kelas C merupakan opsi yang terbaik. Tidak hanya itu, dalam pembuatantnya pula gampang serta bisa dibangun oleh home industri sendiri. Data/informasi yang akan dimasukkan ke dalam osilator yaitu berbentuk frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88- 108 MHz. Rangkaian osilator yang digunakan pada radio siaran pemancar fm ini merupakan PLL. Output di PLL ialah 100 MHz, ini masuk ke dalam penguat buffer serta langsung ke kelas C setelah itu diperkuat lagi pada bagian atas yang dipotong, bila pada bagian dasarnya dipotong tidak menjadi permasalahan sebab di batasi oleh catu Daya. Modulasi ini senantiasa terlihat rapat renggang ataupun tidak terpengaruh oleh pemotongan amplitudo serta ini yang disebut sebagai penguat linier

     Radio Penerima Siaran FM
    Dalam antena prima diberikan arlokasi pada frekuensi PHF, ini dapat menerima frekuensi 88– 108 MHz karena sudah ketetapan. Bandwith pada antena ini lumayan lebar sehingga dapat diperoleh hingga 20 MHz. Yang diputar pada bagian ini merupakan osilator. Antara RF amplifier( penguat frekuensi radio yang didapat pada antena) serta osilator arus ini, berselisih sebab terdapat 2 frekuensi IF. IF awal merupakan 10. 695 KHz serta IF kedua merupakan 455 Khz, kedua IF ini disebut sebagai double stage IF 2 tingkatan. Sehabis digabungkan akan keluar 4 berbagai frekuensi seperti :
    1. 88. 000- 108. 000 KHz
    2. 98. 695- 118. 695 KHz
    3. 186. 695– 226. 695 KHz
    4. 10. 695 KHz

    Tetapi yang dipakai hanyalah selisih dari frekuensi tersebut yaitu 10.695. untuk IF amplifier tingkat yg kedua yaitu yang 455 Khz itu juga selisih dari frekuensi yang dicampurkan. Kemudian sinyal dimodulasi hasilnya berupa suara dan suara dapat dikeluarkan melalui loadspeaker.

    Koordinat : -7,5404245, 111,6609826

    BalasHapus
  105. 1B/13/Mochammad Iqbal Ramadani/2041160081
    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio siaran AM berawal dari oscilator. Dikarenakan pada oscilator sinyalnya kecil, jadi tidak ada masalah untuk menggunakan penguat kelas A. Lalu sinyal diperkuat pada buffer. Frekuensi atas bawah terpepotong akan tapi belum ada modulasi, sehingga audio tidak masuk selanjutnya di perkuat pada rangkaian driver tetap seperti sebelumnya. Pemotongan terjadi dikarenakan terjadinya penguatan. Penguatan disebabkan penggabungan dari antara informasi dan carier. Di akhir final dimasukkan suara dari mikrofon, audio amplifier.

    Penerima Radio Siaran AM
    Berawal dari antena 3000KHz, selanjutnya dikirim ke RF/tunning amplifier yang fungsinya untuk penguatan pertama pada AM, lalu pada Mixer gelombang modulasi yang mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz dengan tujuan menyetabilkan frekuensi, setelah itu Mixer mentransferkan gelombangnya atau sinyal modulasi ke IF Amplifier.
    Pemancar Radio Siaran FM
    Pada pemancar FM ini membutuhkan power besar, karena itu penguat kelas c adalah pilihan yang terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah dan dapat dibuat oleh home industri sendiri. Informasi ini akan dimasukkan ke osilator yaitu berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 MHz. Rangkaian osilator yang digunakan pada radio siaran pemancar fm ini adalah PLL. Output di PLL yaitu 100 MHz ini masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C kemudian diperkuat lagi pada bagian atas yang dipotong, jika pada bagian bawah dipotong tidak masalah karena di batasi oleh catu daya. Modulasi ini tetap terlihat rapat renggang atau tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitude dan ini yang disebut penguat linier.

    Radio Penerima Siaran FM
    pada antena penerima ini bisa menerima frekuensi 88 – 108 MHz. Bandwith pada antena ini cukup lebar sampai 20 MHz. Yang diputar pada bagian ini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yang didapat pada antena) dan osilator arus ini selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama adalah 10.695 KHz dan IF kedua adalah 455 Khz.. Setelah digabungkan akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    1. 88.000-108.000 KHz
    2. 98.695-118.695 KHz
    3. 186.695 – 226.695 KHz
    4. 10.695 KHz
    Jadi yang diambil adalah selisih dari 10.695 KHz. pada bagian amplitudo akan di mixer lagi dengan 10.695 KHz dan ditambah dengan 10.240 KHz, maka hasilnya adalah selisih dari keduanya yaitu 455 KHz. Lalu masukkan ke demodulator FM kemudian ambil frekuensi audionya dan buang frekuensi radionya karena sudah tidak diperlukan lagi dan keluarlah output suara yang telah diucapkan pada mikrofon.

    kordinat:-7.9670884,112.6272377,17

    BalasHapus
  106. 1B/14/Muhammad Aqmal Iman Prakasa/2041160128

    -Pemancar radio siaran AM
    Osilator dengan gelombang sinus langsung diberikan penguat kelas C sehingga dikuatkan hingga besar lalu dipotong. Akhirnya menjadi garis. Lalu dikuatkan lagi, sehingga garis garinya lebih besar. Lalu dikuatkan lagi dan itambahkan modulasi sehingga menjadi gelombang. Karena tidak dikuatkan lagi sehingga modulasinya bebsas tidak terpitong,tidak cacat. Efisiensinya cukuo tinggi karena menggunakan kelas C. Modulasi dimasukkan ke modulator, hanya saja pada audio amplifier harus memiliki daya yang besar sekitar 500 watt untuk radio siaran.
    -Penerima radio siaran AM
    Dari antena diterima, lalu masuk ke rangkaian turning. Misalnya diterima 3.000khz. 300khz ini batas antara highh frekuensi dan medium frekuensi. High=3.000-30.000mghz. untuk medium frekuensi 300khz-3000khz. Ini digunakan untuk pemancar AM. Osilator harus diberi selilih2545 hasilnya frekuensi masing masing 3.000,2545,5545,455,. Lalu 455 ini dikeluarkan ke IF amplifier, carriernya dibuang ke ground lalu frekeusi rendahnyanya menjadi suara.
    -Pemancar radio FM:
    Pemancar radio FM akan stabil jika menggunakan penguat kelas C karena pada pemancar FM diperlukan power yang cukup besar. Pada pemancar, audio amplifier tidak membutuhkan power yang besar karena pada oscilator PLL, buffer, driver dan final nya memiliki penguat stabil sebesar 100Mhz, jadi pada pemancar FM sendiri sinyal frekuensi tidak akan terpengaruh oleh perubahan amplitudo nya karena Amplitudo hanya sebagai pengirim/carrier dari frekuensi radio tersebut.
    -Penerima radio siaran FM
    Penerima misal 88-108hz. Radio fm diberikan alokasi sekitar 88-108Mhz dari standar ITO. Dari antena diterima. 10.695Khz. kenapa sangat besar? Karena standar ITO. Jadi untuk standar fm melalui 2 tingkat. Tingkat 1 10.695 tingkat 2: 455. Lalu sudah dari antena masuk ke vuffer dan ada masukkan dari osilator lalu masuk tahap mixer menjadi 10.695. di 10.695 harus diturnkan menjadi 455 dengan dikurang dari osilator sebesar 10.240 lalu masuk ke IF Amplifier 455. Disini hanya meloloskan audio saja dan sikeluarkan di loud speaker.

    Lokasi : -7.9547595,112.6014276

    BalasHapus
  107. 1B/24/THIO YUDIKA/2041160074


    * Pemancar dan penerima radio AM
    Pemancar dan penerima radio AM yang terbaik menggunakan penguat kelas C karena penguat tersebut paling stabil dalam melakukan modulasi. Pada pemancar AM, penguat audio harus sebesar 500w atau setengah dari total voltase dari modulator dalam penguat final. Dan pada penerimaan sinyal AM cara kerja nya oscilator harus di mixer dengan RF tuning dan IF amplifier harus memakai frekuensi 455Khz yang setelah itu akan di demolasi oleh demulator dan dirubah sinyalnya menjadi audio oleh Audio amplifier.


    * Pemancar Radio Siaran FM
    Dalam pemancar FM ini membutuhkan power besar, oleh karena itu penguat kelas c adalah pilihan yang terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah dan dapat dibuat oleh home industri sendiri. Informasi ini akan dimasukkan ke osilator yaitu berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 MHz. Rangkaian osilator yang digunakan pada radio siaran pemancar fm ini adalah PLL. Output di PLL yaitu 100 MHz ini masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C kemudian diperkuat lagi pada bagian atas yang dipotong.


    *Radio penerima siaran FM
    Untuk Radio penerima siaran FM tersebut dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dan dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM sendiri.Bandwithnya cukup lebar yaitu 20 MHz. Ketika oscilator diputar akan berubah yaitu 88=98.695 sedangkan 108=118.695 karena harus selisih sekitar 10.695 KHz (Standarisasi pabrik). Setelah dicampur akan keluar 4 frekuensi asli yaitu :
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter (disaring). Setelah itu di mix antara 10.695 dengan 10.240 kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio lalu Dikeluarkan/ dibuang suaranya di speaker dan keluarlah suara di loadspeaker.

    -7.94296021806467, 112.61888545845667

    BalasHapus
  108. 1B/21/Refa Bayu S/2041160066

    Pemancar Radio Siaran AM
    Radio pemancar AM menggunakan penguat kelas C dengan keluaran gelombang oscilator kecil, gelombang di dalam driver dipotong atas bawah serta diperkuat lalu sinyal audio dimodulasikan. Maka dari itu frekuensi pada carrier terpotong, akan tetapi power dari audio amplifier harus 500 W jika finalnya 1 kW (syarat harus separuh daya dari finalnya).

    Penerima radio siaran AM
    Dari antena diterima, lalu masuk ke rangkaian turning. Misalnya diterima 3.000khz. 300khz ini batas antara high frekuensi dan medium frekuensi. High=3.000-30.000mghz. untuk medium frekuensi 300khz-3000khz. Ini digunakan untuk pemancar AM. Osilator harus diberi selilih 2545 hasilnya frekuensi masing masing 3.000,2545,5545,455. Lalu 455 ini dikeluarkan ke IF Amplifier, carriernya dibuang ke ground lalu frekeusi rendahnyanya menjadi suara.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Dalam pemancar FM ini memerlukan Power besar, oleh sebab itu penguat kelas C merupakan opsi yang terbaik. Tidak hanya itu, dalam pembuatantnya pula gampang serta bisa dibangun oleh home industri sendiri. Data/informasi yang akan dimasukkan ke dalam osilator yaitu berbentuk frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88- 108 MHz. Rangkaian osilator yang digunakan pada radio siaran pemancar fm ini merupakan PLL. Output di PLL ialah 100 MHz, ini masuk ke dalam penguat buffer serta langsung ke kelas C setelah itu diperkuat lagi pada bagian atas yang dipotong, bila pada bagian dasarnya dipotong tidak menjadi permasalahan sebab di batasi oleh catu Daya. Modulasi ini senantiasa terlihat rapat renggang ataupun tidak terpengaruh oleh pemotongan amplitudo serta ini yang disebut sebagai penguat linier.

    Penerima Radio Siaran FM
    Penerima misal 88-108hz. Radio fm diberikan alokasi sekitar 88-108Mhz dari standar ITO. Dari antena diterima. 10.695Khz. kenapa sangat besar? Karena standar ITO. Jadi untuk standar fm melalui 2 tingkat. Tingkat 1 10.695 tingkat 2: 455. Lalu sudah dari antena masuk ke vuffer dan ada masukkan dari osilator lalu masuk tahap mixer menjadi 10.695. di 10.695 harus diturnkan menjadi 455 dengan dikurang dari osilator sebesar 10.240 lalu masuk ke IF Amplifier 455. Disini hanya meloloskan audio saja dan sikeluarkan di loud speaker.

    Lokasi : -7.973097467302737, 112.64850766823474

    BalasHapus
  109. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  110. 1B/10/Grendis
    Komunikasi radio ada 2 cara :
    1. Menggunakan AM
    2. Menggunakan FM

    Radio Siaran AM
    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio AM ini menggunakan daya yang cukup besar karena daya disebar ke segala arah agar pendengar dari berbagai daerah bisa mendengar siarannya. Dan pemancar radio AM menggunakan penguat kelas C disemua komponennya karena frequencnya tetap akan tetapi duty onlynya cukup kecil.. Pada sesi awal diawali dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz menuju salurkan mengarah Buffer agar gelombang frekuensinya diperbesar lalu amplitudonya dipotong, kemudian bersinambung pada Driver agar diperkuat kembali, pada Buffer serta Driver gelombang amplitudo hadapi perpotongan oleh karena itu gelombang audio dimasukkan pada akhir ialah pada Final. Pada Final gelombang audio yang berasal dari Audio Amplifier, gelombang audio masuk pada Modulator serta dicoba penggabungan pada Mixer, sehabis tergabung gelombang disalurkan pada antena buat dipancarkan. Ada kelemahan untuk penguat kelas C yaitu masih ada pembaruan daya yang terletak di penguat akhir atau final.
    Penerima Radio Siaran AM
    Pada penerima radio siaran AM, proses diawali dari antena 3000KHz yang menggunakan penguat kelas A karena penguatnya kecil mili watt untuk modulasi AM itu hanya diperbolehkan frequency dimedium (300KHz-3000KHz) dan dihigh (3000MHz-30000MHz), setelah itu ditransfer mengarah ke Tunning/ RF Amplifier buat penguatan awal, sehabis itu masuk pada Mixer gelombang modulasi memperoleh bonus frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan buat menyetabilkan frekuensi, setelah itu Mixer mentransfer gelombang ataupun sinyal modulasi pada IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil cuma sebesar 455 KHz, sehabis itu masuk pada Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga cuma menyisakan gelombang audio saja, serta proses terakhir ialah Audio Amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker.

    Radio Siaran FM
    Radio Pemancar Siaran FM
    Pada pemancar siaran FM sinyal modulasi dimasukkan pada Oscilator PLL sehingga menghasilkan system modulasi FM kerna menggunakan kelas C maka diperkuat lalu dipotong amplitudonya tetapi hal tersebut tidak menyebabkan cacat modulasi karena informasi masuk menyebabkan frequency tidak berubah sehingga modulasi yang diterima tidak mengalami cacat dan masih menggunakan kelas c sehingga efisiensinya kecil, audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang mempunyai besaran yang sangat kecil dekat 1mili watt, serta memakai penguat kelas C sama dengan penguat pada pemancar siaran AM, besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator umumnya sebesar 88- 108MHz, namun yang kerap digunakan sebesar 100MHz, gelombang ataupun sinyal modulasi ditransfer mengarah Buffer, Driver, serta Final, setelah itu terakhir disalurkan mengarah Antena.
    Radio Penerima Siaran FM
    Pada radio penerima siaran FM ini diletakkan pada carry high frequency (30MHz-300MHz) lalu untuk siaran ditetapkan frequency (88-108MHz) eproses diawali dari antena, antena ini menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan supaya gelombang modulasi setabil, pada Mixer awal gelombang modulasi hadapi akumulasi frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98. 695- 118. 695 KHz, sehabis dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan cuma sebesar 10. 695 serta dijadikan standar dari komponen di seluruh pabrik, setelah itu ditransfer mengarah IF Amplifier awal serta dilanjutkan pada Mixer kedua, pada Mixer kedua gelombang ataupun sinyal modulasi memperoleh akumulasi frekuensi sebesar 10. 240, setelah itu bersinambung pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz, serta proses terakhir ialah dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer mengarah Audio Amplifier serta berakhir pada Load Speaker.
    Koordinat Lokasi -7,7855503, 111,4151092

    BalasHapus
  111. 1B/02/Amelia Anggraini/2041160021

    DESAIN PEMACAR AM DAN FM UNTUK DAYA BESAR

    Desain pemancar ini digunakan untuk siaran , karena sifat antenanya daya disebar ke segalah arah

    PEMANCAR RADIO SIARAN AM
    Prosesnya :
    Osilator di buffer langsung dikuatkan dengan penguat kelas C. Awalnya gelombang dibesarkan lalu amplitudonnya akan dipotong, karena catu dayanya terbatas Lalu dikuatkan lagi di driver dengan amplitude yang dipotong juga. Kemudian dikuatkan lagi pada final dan dimasukkan ke dalam microfon dan audio amplifier. Lalu dikeluarkan oleh modulator dan jadilah modulasi AM. Setelah final tdk ada pemotongan lagi, karena nanti amplitudonya bisa rusak. Pada pemacar radio siaran AM menggunakan kelas C agar efesiensinya tinggi, tapi dari sisi modulasi masih ada pemborosan yaitu pada komponen terakhir (final) harganya mahal sekali.

    PENERIMA RADIO SIARAN AM
    prosesnya :
    Sistem penerimaanya dari antena diterima, sinyal kecil dan ordonya juga kecil dikuatkan menggunakan penguat kelas A, karena sinyalnya kecil. Dari Kelas A di campur di mixer , pada mixer Frekuensi amplifier dan oscillator ditambah dan dikurang lalu freluensi yang dimasukkan pada IF amplifier adalah frekuensi hasil selisih yaitu 455 KHz kemudian masuk ke demodulator 455 KHz dibuang kemudia di proses ke Audio amplifier (dikuatkan) , dan suaranya dikeluarkan lewat loud speaker.
    Untuk modulasi AM hanya dibolehkan di medium frekuensi dan high frekuensi dan 3000 adalah batas antara medium frekuensi dan high frekuensi.
    Medium : 300 KHz-3000 KHz
    High : 3Mhz-30MHz
    Radio-radio RRI untuk siaran internatiosnal menggunakan high frekuensi

    RADIO PEMANCAR SIARAN FM
    Prosesnya :
    Modulasi nya dimasukkan ke oscillator dan sangat kecil .sehingga menghasilkan sistem modulasi FM (rapat-renggang rapat-renggang) .Lalau diperkuat di buffer lanjut ke driver dan final kemudian dipancarkan melalui antenna. Karena penguat kelas C di perkuat dan dipotong ditunjukkan dengan gambar garis-garis .Apakah tdk menyebabkan cacat modulasi? Tidak Karena informasi itu dimasukkan pada perubahan frekuensi, jadi meskipun amplitudo dipotong, perubahan frekuensi tidak berubah sehingga modulasinya tdk cacat. Modulasinya kecil.

    RADIO PENERIMA SIARAN FM
    Prosesnya :
    FM itu diletakkan di very high frekuensi 30mhz -300 mhz untuk siaran ditetapkan standar internasional itu frekuensinya 88-108 Mhz kemudian terdapat rangakan oscillator yg bervariasi antara r amplifier dan bisa digeser-geser. Frekuensi yg dibangkitkan oleh oscillator ini mempunyai selisih 10.695 Khz. Resonansi amplifier dan oscillator kemudian di mixer kemudian di lanjut ke IF amplifier tingkat pertama dengan frekuensi 10965 KHz kemudian dimixer lagi oleh frekuensi 10240 Hz yg diambil adalah frekuensi selisihnya 455 yg lainya di redam. Dan masuk ke IF amplifier tingkat kedua lalu ke PLL yang informasi di perkuat di audio amplifier dan suaranya dikeluarkan lewat loud speaker.
    Kenapa if amplifier ada dua tingkat ? karena pada FM frekuensinya tinggi dan badwithnya lebar karena selisih frekuensi amplifier dan oscillator jauh sedangkan di Am rendah bandwithnya kecil.

    Kordinat lokasi : -7,4426312, 112,2614416

    BalasHapus
  112. 1B/17/NADIA ALIFIAN/2041160131
    (-7.8914353, 112.6700789)

    PEMANCAR AM DAN FM
    Siaran antenanya only directing yang bertujuan untuk ke semua arah sedangkan komunikasi hanya satu arah.
    Komunikasi radio sendiri ada 2 cara, yaitu :
    1. Menggunakan AM
    2. Menggunakan FM

    Pemancar radio siaran AM :
    Sumber dibawa dari osilator sebesar 3000 KHz, lalu dikuatkan oleh buffer (kelas c) dan gelombangnya diperbesar lalu dipotong amplitudonya lalu dikuatkan oleh driver dan gelombangnya diperbesar. Lalu dikuatkan di final dan dimasukkan ke dalam microphone. Ketika sudah tak ada lagi penguatan pada final maka terjadilah penggabungan antara carrier dengan informasi. Modulator harus 50% dari final. Setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    Penerima AM :
    Dimulai dari antenna sebesar 30000KHz dan diterima oleh amplifier RF (kelas A). untuk modulasi AM hanya dibolehkan di medium dan high frequency yaitu antara 300 khz-3000khz. Lalu untuk radio jarak jauh (frequency high) antara 3000 mg-30000mg. Pada saat masuk ke mixer, mendapat tambahan frekuensi 2545KHz agar frekuensinya stabil. Dilanjutkan ke if amplifier, hanya diambil 455KHz maka akan dimodulasi sehingga audionya bisa disalurkan ke Amplifier lalu yang terakhir ke Loadspeaker.

    Pemancar radio siaran FM :
    Radio siaran pemancar fm memibutuhkan power besar, jadi penguat kelas c adalah yg terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah yg dapat dibuat oleh home industri. Informasi dimasukkan di osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108MHz. Output di PLL 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster)

    Penerima FM :
    Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima (Prime Antena) lalu ke masuk ke penguat FM yang dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz. Bandwithya cukup lebar hingga maksimal 20 MHz. Yang diputar adalah disini hanyalah osilatornya saja. Antara RF amplifier dan osilator arusnya selisih karena memiliki 2 frekuensi IF, IF pertama 10.695 IF, kedua 455Khz . Ini disebut double stage IF 2. pada Mixer pertama gelombang modulasi terjadi penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran antara 98.695-118.695 KHz. Gelombang modulasi yang dikeluarkan dari mixer hanya sebesar 10.695. Pada IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua gelombang modulasi terjadi penambahan frekuensi sebesar 10.240, pada IF Amplifier kedua penambahan sebesar 455KHz

    BalasHapus
  113. 1B/03/Anisya Kirana Hartono/2041160125

    PEMANCAR RADIO SIARAN AM
    Pada pemancar radio siaran AM digunakan penguatan kelas C karena efisiensinya yang paling tinggi. memerlukan daya yang cukup besar karena daya disebar kesegala arah agar penerima disegala daerah dapat menerima siarannya. Diawali dengan sinyal carrier dari oscilator yang mulanya gelombang sinyal penuh dengan frekuensi tertentu, dan selanjutnya diperkuat dengan ujungnya terpotong, amplitudo atas bawahnya terpotong. Dan diperkuat lagi tetap terpotong. Lalu ketika sampai di final dan dikuatkan bersamaan dengan masuknya sinyal audio dan terjadilah proses modulasi. Kemudian sinyal audio bersama dengan carrieernya siap untuk dipancarkan melalui antena.

    PENERIMA RADIO SIARAN AM
    Sinyal yang termodulasi diterima oleh antena dan dikuatkan pada tunning / RF Amplifier dengan penguat kelas A. Kemudian sinyal oscilator digabungkan dengan sinyal modulasi tadi pada mixer (3000Khz, 2545Khz, 5545Khz, 455Khz) dan mengalami penurunan frekuensi hingga 455 Khz. Selanjutnya sinyal itu dikuatkan dengan frekuensi yang sama di IF Amplifier. Lalu diteruskan ke Demodulator AM sinyal audio diambil dan dihilangkan carriernya supaya sinyal audio bisa diperkuat lagi dan dapat di salurkan melalui load speaker.

    PEMANCAR RADIO SIARAN FM
    Pemancar memodulasi sinyal pada oscilator dari PLL (100 MHz) dengan sinyal suara dari mikrofon, jadi penguat pada pemancar ini akan langsung memperkuat gelombang modulasi menggunakan penguat kelas C. Walaupun gelombang yang diperkuat ini akan terpotong amplitudonya, namun hal tersebut tidak menyebabkan gelombang menjadi terganggu. Hal ini dikarenakan penguatan yang terjadi pada gelombang ini adalah Penguatan Linear karena penguataannya tidak merusak sinyal informasi. Setelah gelombang termodulasi, maka gelombang ini akan diteruskan ke rangkaian final dan dipancarkan kembali oleh antena.

    PENERIMA RADIO SIARAN FM
    Dari Antena Penerima FM kemudian dikuatkan hingga frekuensi 88 - 108 MHz. . Lalu pada oscilator dengan frekuensi 98.695-118.695 Khz yang kedua sinyal tersebut akan di filter dengan mixer, Pada Penerima FM ini terdapat 2 macam IF Amplifier, yaitu tingkat satu dan tingkat dua. Dari sini mengalami perubahan pada frekuensinya hingga diambilah frekuensi sebesar 10.695 Khz dan dikuatkan dengan IF Amplifier. Selanjutnya mendapat masukkan sinyal lagi dari oscilator sebesar 10.240 Khz, dan kedua sinyal tersebut yang menuju pada mixer dan akan mengalami perubahan frekuensi sehingga hasil filterannya diturunkan menjadi 455 Khz. kemudian diteruskan ke PLL Demodulator FM dimana gelombang radionya diredam dan diperkuat di Audio Amplifier dan diperkuat di load speaker.

    Koordinat Lokasi : -8.583866, 115.121792

    BalasHapus
  114. 1B/18/Naufal Abdir Rozaq/2041160129

    Pemancar Radio AM.
    Oscilator di buffer dengan penguat kelas C lalu amplitudonya dipotong dan frekuensinya tetap. Lalu dikuatkan di final dengan daya yang lebih besar lagi dan dimasukkan modulasi suara dari microfon, penguat audio amplifier. Dan setelah itu tidak ada pemotongan lagi, jika dipotong lagi maka modulasi akan rusak. Karena itu modulasinya dibuat pada tingkat akhir.
    Jadi ini pemancar AM dengan penguat kelas C. Efisiensinya tinggi tapi dari sisi modulasi, kelas C ini masih ada pemborosan daya. Pemborosannya pada penggunaan komponen di penguat akhir atau final. Karena harga komponen nya terbilang mahal. Kerugian pemancar AM penguat kelas C harus menggunakan power yang besar.

    Penerima Radio AM.
    Dari antena diterima penguat RF amplifier dikuatkan dengan kelas A. Karena penguatan sinyalnya kecil. Untuk modulasi radio siaran AM hanya dibolehkan di Medium Frequency dan High Frequency. Contohnya 3000 KHz, itu batas antara medium frequency dan high frequency. Medium frequency atau biasa disebut Medium Wave frekuensinya mulai dari 300 KHz sampai 3000 KHz.

    Radio Pemancar Siaran FM
    Pemancar Siaran FM untuk penguatnya menggunakan penguat kelas C pada semua komponennya. Untuk prosesnya dimulai dari sinyal modulasi yang sudah ada pada Osilator PLL dan audio yang dihasilkan berasal dari frekuensi modulasi pada Osilator biasanya sebesar 88-108MHz, tapi yang sering digunakan frekuensinya sebesar 100MHz. Selanjutnya gelombang disalurkan menuju Buffer dengan frekuensi yang sama, yaitu 100MHz. Setelah itu gelombangnya disalurkan menuju final dan yang terakhir disalurkan menuju Antena untuk dipancarkan.

    Radio Penerima Siaran FM
    Untuk prosesnya dimulai dari antena yang menerima gelombang modulasi sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier gelombangnya dikuatkan agar stabil. Selanjutnya pada Mixer yang pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Ocilator sebesar kurang lebih 10.659-118.659KHz. Setelah itu frekuensi gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.659KHz dan frekuensinya tersebut dijadikan sebagai standart komponen di semua pabrik. Lalu gelombang disalurkan menuju IF Amplifier kedua dengan frekuensi sebesar 10.240KHz. Selanjutnya gelombang disalurkan menuju IF Amplifier kedua dengan frekuensi 455KHz. Yang terakhir gelombang dipisahkan menjadi gelombang frekensi dan gelombang audio yang disalurkan menuju Demodulator, setelah itu gelombang audio disalurkan menuju Audio Amplifier dan dilanjutkan ke load speaker.

    Koordinat lokasi : -8.013592, 112.621161

    BalasHapus
  115. 1B / 12 / M Hamim Zarkasyi / 2041160105

    Koordinat : -7.944848805406886, 112.6066668942205

    1. Radio Pemancar Siarin AM : Menggunakan penguat dari kelas C. Frekuensi pada buffer dan driver sudah terpotong akan tetapi belum ada informasi, informasi tersebut akan dimasukkan setelah pada akhir karena tidak ada penguatan ulang. Informasinya terpotong dikarenakan adanya penguatan informasi dan carrier. Modulasi harus 500 W

    2. Radio Penerima Siaran AM : Ada pergeseran amplitudo namun frekuensinya tetap dan memulai proses dari antena 3000 kHz, lalu ditransfer ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan tahap pertama, setelah itu masuk pada mixer gelombang modulasi dan mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz untuk menyetabilkan frekuensi, kemudian mixer mentransfer sinyal modulasi ke IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 kHz, setelah itu masuk pada Demodulator lalu dibuang dan akan tersisa hanya gelombang audio, dan yang terakhir yaitu Audio Amplifier membawa audio ke Loadspeaker dan menghasilkan suara

    3. Radio Pemancar Siaran FM : Membutuhkan daya yang besar. Informasi dimasukkan pada osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108 mHz(20mHz). 10240 adalah osilator yang berada dimicser yang dicampur.Rangkaian osilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan PLL

    4. Radio penerima siaran FM dimulai dari antena prima yang dapat menerima frekuensi 88 – 108 mHz. Bandwithya cukup lebar yaitu 20 MHz. Saat osilator diputar, antara RF amplifier dan osilator memiliki arus selisih, karena ada 2 frekuensi IF, yaitu yang pertama 10.695 dan yang IF kedua adalah 455 kHz

    Kemudian setelah proses pencampuran selesai akan ada 4 macam frekuensi yaitu :
    a. 88.000-108.000 kHz
    b. 98.695-118.695 kHz
    c. 186.695 – 226.695 kHz
    d. 10.695 kHz

    BalasHapus
  116. 1B/25/Yoga Wisesa/2041160045
     Radio Pemancar AM
    Pada pemancar radio AM itu dimulai dari Oscilator terlebih dahulu, nah pada oscillator dapat menggunakan kelas A karena sinyalnya kecil, nah setelah itu masuk ke buffer, pada buffer menggunakan penguat kelas C, pada buffer ini frekuensinya terpotong pada bagian atas bawah tapi pada proses ini belum terjadi modulasi karena masih dalam gelombang carier, kemudian diperkuat lagi di driver, pada waktu di driver itu sama seprti sebelumnya mengalami perpotongan, setelah itu masuk ke penguat terakhir yaitu final dimana terjadi penguatan yang dimana penggabungan antara carier dan informasi, karena pada final dimasukkan suara dari microphone ke audio amplifier dan ke modulator, pada modulator power itu harus setengah, apabila finalnya 1000 maka harus pada modulatornya yaitu 500
     Radio Penerima Siaran AM
    Pada penerima radio siaran AM,proses dimulai dari antena 3000KHz, kemudian ditransfer ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu masuk di Mixer. Gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi. Kemudian Mixer mengirim gelombang atau sinyal modulasi pada IF Amplifier,pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu masuk pada Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja,dan terakhir yaitu Audio Amplifier menyalurkan audio pada Speaker
     Pemancar Radio Siaran FM
    Dalam pemancar FM ini memerlukan Power besar, oleh sebab itu penguat kelas C merupakan opsi yang terbaik. Tidak hanya itu, dalam pembuatantnya pula gampang serta bisa dibangun oleh home industri sendiri. Data/informasi yang akan dimasukkan ke dalam osilator yaitu berbentuk frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88- 108 MHz. Rangkaian osilator yang digunakan pada radio siaran pemancar fm ini merupakan PLL. Output di PLL ialah 100 MHz, ini masuk ke dalam penguat buffer serta langsung ke kelas C setelah itu diperkuat lagi pada bagian atas yang dipotong, bila pada bagian dasarnya dipotong tidak menjadi permasalahan sebab di batasi oleh catu Daya. Modulasi ini senantiasa terlihat rapat renggang ataupun tidak terpengaruh oleh pemotongan amplitudo serta ini yang disebut sebagai penguat linier.
     Penerima Radio Siaran FM
    Diberikan arlokasi pada frekuensi PHF, untuk siaran arlokasi yang sudah ketetapan di seluruh dunia sebesar 88-108 MHz. IF pada Penerima FM terdapat 2 tingkat yaitu IF Amplifier dengan frekuensi nya 690 Khz dan IF amplifier tingkat kedua frekuensinya 455Khz sama dengan AM. Setelah frekuensinya dilewatkan IF Amplifier, kemudian frekuensi dikonversi yaitu turun menjadi 10695Khz dan dikonversi turun menjadi 455 Khz. Kemudian untuk IF Amplifier tingkat pertama frekuensi tersebut dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu : 88.000-108.000 KHz, 98.695-118.695 KHz,186.695 – 226.695 KHz,10.695 KHz. Tetapi yang dipakai hanyalah selisih dari frekuensi tersebut yaitu 10.695. untuk IF amplifier tingkat yg kedua yaitu yang 455 Khz itu juga selisih dari frekuensi yang dicampurkan. Kemudian sinyal dimodulasi hasilnya berupa suara dan suara dapat dikeluarkan melalui loadspeaker.
    -7,6996181, 112,8832421

    BalasHapus
  117. 1B/06/Belinda Cindy Anggreani/2041160036
    - Pemancar radio Siaran AM
    Untuk radio pemancar AM menggunakan penguat kelas C, osilatornya kecil dan tidak ada masalah ketika menggunakan penguat kelas A untuk buffernya dirangkaian drivernya dipotong atas bawah (diperkuat) lalu sinyal audio dimodulasi maka dari itu frekuensi pada carrier terpotong. Akan tetapi power dari audio amplifier harus 500 watt apabila finalnya 1000w ataun separuh dari final. ). Pemotongan tersebut terjadi karena adanya penguatan. Penguatan disini dapat terjadi karena adanya penggabungan antara sinyal carrier dan sinyal informasi. Sinyal audio dimodulasikan kemudian untuk frekuensi pada carrier terjadi perpotongan, dengan daya audio amplifier sebesar 500watt.
    - Penerima Radio Siaran AM
    Proses pertama yg dimulai yaitu dari antena dengan frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian ditransfer menuju ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu masuk pada Mixer gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari osillator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi, kemudian Mixer mentransfer sinyal modulasi ke IF Amplifier, dalam IF Amplifier frekuensi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu dimasukkan pada Demodulator, didalam Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja. Pada penguat akhir, suara dimasukkan didalam mikrofon, kemudian audio amplifier, dan yang terakhir pada modulator. Modulasi yang dihasilkan tidak mengalami perubahan begitupun dengan output yang dihasilkan, meskipun frekuensinya telah terpotong-potong.
    - Pemancar Radio Siaran FM
    Pemancar Radio FM juga termasuk dari jenis penguat kelas C sama dengan pemancar Radio siaran AM. Pada pemancar Radio siaran FM dibutuhkan sinyal penguat kelas C yang paling kuat, biasanya sering digunakan untuk pemancar FM, sedangkan untuk audio Amplifier frekuensinya tidak terlalu besar misalnya untuk di PLL yaitu sebesar 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster), pada FM modulasinya tidak terpengaruh dengan adanya pemotongan pada amplitudo maka bisa disebut dengan penguat linier, karena modulasinya dimasukkan diawal hingga akhir. Maka dari itu frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap yaitu pada 100 MHz .
    - Radio Penerima Siaran FM
    Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 MHz - 100 MHz untuk jalur FM. Bandwithya cukup lebar hingga 20 MHz. Dalam radio penerima siaran FM yang diputar disini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yg didapat antena) dan osilator arus memiliki selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama 10.695 IF kedua 455 KHz. Hal ini disebut juga dengan double stage IF 2 tingkat. Setelah dicampur ke 4 frekuensi menjadi :
    88.000-108.000 KHz
    96.695-118.695 KHz
    186.695-226.695 KHz
    10.695 KHz
    Yang diambil ialah selisih yaitu 10.695 KHz karena yang lain di filter. Setelah itu di mix antara 10.695 KHz dengan 10.240 KHz kemudian dijumlahkan menjadi 20.935 KHz dengan selisih 455 kemudian di PLL diambil frekuensi Radio dan suara akan keluar dari speakernya.

    Koordinat Lokasi : -7.4584539584961025, 112.45613190370155

    BalasHapus
  118. 1B / 07 / DINDA FAJAR PRATIWI / 2041160060

    *Pemancar dan Penerima Radio Siaran AM
    Pada jenis pemancar sinyal gelombang radio siaran AM menggunakan penguat kelas C di semua komponennya dengan keunggulan efisiensi tinggi, tetapi modulasi hanya dapat melewati,jika tidak maka tidak akan lewat. Tahap pertama dimulai dari Oscilator dengan gelombang frekuensi sebesar 3000KHz, kemudian di salurkan menuju Buffer untuk diperkuat gelombang frekuensinya, setelah itu berlanjut pada Driver untuk diperkuat kembali,pada Buffer dan Driver gelombang amplitudo mengalami perpotongan oleh sebab itu gelombang audio dimasukkan pada akhir yaitu pada Final. Di dalam tahap Final, gelombang akan diperkuat lagi dan dimodulasi pada mixer agar tidak terputus. Setelah tergabung, gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.
    Pada proses penerima sinyal radio siaran AM sendiri dimulai dari antena 3000KHz, kemudian ditransfer menuju ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama dengan tujuan untuk menyamakan frekuensi dan menjaga agar keduanya tetap sinkron. Setelah itu masuk pada Mixer, disini gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi, kemudian Mixer mentransfer gelombang atau sinyal modulasi pada IF Amplifier,pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu masuk pada Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja,dan proses terakhir yaitu Audio Amplifier menyalurkan audio pada Speaker. Dan volume speaker dapat diatur sesuai dengan keingnan pengguna

    *Pemancar dan Penerima Radio Siaran FM
    Pada jenis pemancar sinyal gelombang radio siaran FM amplitudo konstan dan frekuensinya akan berubah.Pada jenis pemancar FM ini dapat menggunakan amplifier kelas C, karena pada pemancar FM, amplifier kelas C merupakan amplifier linier. Proses emancaran sinyal FM dimulai dari Oscilator PLL. Besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator biasanya sebesar 88-108MHz, tetapi yang sering digunakan sebesar 100MHz, gelombang atau sinyal modulasi ditransfer menuju Buffer,Driver,dan Final, kemudian terakhir disalurkan menuju Antena.

    Pada proses penerima sinyal radio siaran FM dimulai dari antenna. Antena ini menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier terjadi proses penguatan agar gelombang modulasi setabil,pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98.695-118.695 KHz, setelah dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 dan dijadikan standar dari komponen di semua pabrik,kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua,pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240, kemudian berlanjut pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz. Kemudian akan masuk Demodulator PLL FM dalam penguat audio. Pada penguat audio, sinyal diperkuat lagi, kemudian memasuki tahap akhir, yaitu mencapai speaker, informasi atau suara akan dikeluarkan melalui speaker, dan dapat diatur sesuai dengan keinginan pengguna.

    Koordinat Lokasi : -8,0503618, 111,8382025

    BalasHapus
  119. 1b/23/Tegar/2041160099
    Desain Pemancar AM dan FM untuk Daya Besar
    Penguat kelas C digunakan untuk pemancar radio siaran karena efisien(irit) dibandingkan kelas A dan kelas B. Ditambah lagi pemancar radio siaran bekerja (hidup) terus menerus sehingga membutuhkan sistem pendingin pada komponen pemancar yang bagus.

    Pemancar Radio Siaran AM
    Menggunakan High Frekuensi 3000 KHz pada osilator dan gelombang sinusnya diperkuat dengan penguat kelas C. Hasilnya ujung amplitudo terpotong dan frekuensinya tetap. Pada driver diperkuat lagi, amplitudonya atas bawah dipotong dan frekuensinya tetap. Kemudian di tingkat Final ada informasi berupa suara dari mikrofon Audio Amplifier dan barulah dimodulasi AM. Karena tidak ada penguatan lagi maka tidak mengalami pemotongan, amplitudonya tidak mengalami cacat karena dimasukkan di akhir dan dikeluarkan melalui antena.

    Penerima Radio Siaran AM
    Sinyal yang sudah termodulasi diterima melalui antena pada frekuensi 3000 KHz dan dikuatkan pada Tunning / RF Amplifier. Kemudian mengalami penurunan frekuensi 455 Khz pada mixer, lalu sinyal tersebut dikuatkan dengan frekuensi yang sama. Kemudian Demodulator sinyal RFnya dihilangkan dan sinyal informasinya diteruskan agar dapat disalurkan melalui Load Speaker.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Sinyal informasi berupa audio dimasukkan melalui MAA dan masuk ke rangkaian Osilator PLL, frekuensinya berubah berubah. Karena sinyalnya sangat kecil maka dikuatkan pada Buffer dan Driver. Dikuatkan lagi pada Final dengan penguat kelas C dan ujung ujung amplitudonya terpotong lagi. Akan tetapi hal ini tidak menimbulkan cacat karena informasi yang dikirimkan ada pada Frekuensi. Selanjutnya sinyal informasi dipancarkan melalui antena.

    Penerima Radio Siaran FM
    Pada FM dialokasikan Standar Internasional dari ITU sebesar 88 - 108 MHz. Pada Osilator dengan frekuensi 98.695 – 118.695 KHz, sinyal tersebut akan difilter dengan Mixer. Hasilnya ada perubahan frekuensi menjadi 10.695 KHz. Kemudian dikuatkan dengan IF Amplifier. Pada Mixer kedua sinyal mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240 KHz. Kemudian 10.695 KHz dicampur dengan 10.240 KHz untuk dikecilkan sehingga mendapat hasil 455 KHz dan dikuatkan melalui IF Amplifier. Selanjutnya diteruskan melalui PPL Demodulator FM untuk di demodulasi dengan hasil berupa sinyal audio/suara dan dikeluarkan menuju Load Speaker.
    -7.943420,112.617365

    BalasHapus
  120. 1BJTD/22/SELFI PUTRI RAMADANA/2041160027

    Penggunaan pada pemancar broadcast/radio membutuhkan daya yang besar karena disebar kesegala arah sehingga semua orang dapat menjangkaunya
    Komunikasi radio memiliki 2 cara yaitu:
    1. Menggunakan AM
    2. Menggunakan FM
    Dan untuk yang terbaru terbaru diterapkan dengan menggunakan Digital.
    PEMANCAR RADIO SIARAN AM
    Dalam pemancar radio siaran AM menggunakan penguat kelas C agar lebih efesien, karena pada pemancar ini memerlukan daya yang cukup besar . Namun masih ada pemborosan daya pada penggunaan di komponen terakhir yaitu Final.
    Pemancar AM dimulai dari Oscilator dibesarkan dan dikuatkan di Buffer, lalu pada driver amplitude dipotong dan penguatan pada arus sehingga daya besar. Kemudian pada Final dikuatkan lagi dimasukkan kedalam modulasi microphone.
    PENERIMA RADIO SIARAN AM
    Atena RF kecil dikuatkan dikelas A, karena penguat sinyal kecil, memiliki frekuensi sebesar 3000 KHz. Dan untuk radio jarak jauh memiliki batas Mfrekuensi 300 MegaHz – Highfrekuensi 30.000Mega Hz namun tidak semua ditempati. Antara RF Amplifier dan Oscilator memiliki selisih 2545 KHz, lalu di mix dan dimasukkan ke IF Amplifier kemudian demodulator dibuang, yang terakhir menghasilkan Audio Amplifier.
    PEMANCAR RADIO SIARAN FM
    Modulasi dimasukkan ke Oscilator PLL , diperkuat dan amplitudo dipotong . Dalam pemancar ini menggunakan penguat kelas C, sehingga modulasi tidak mengalami kecacatan karena informasi yg dimasukkan menyebabkan perubahan frekuens. Namun frekuensi tidak akan mengalami perubahan, sehingga modulasi yang diterima tidak cacat .
    PENERIMAAN RADIO SIARAN FM
    Oscilator dan resonansi Amplifier memiliki frequensi 88-108 MHz (tingkat Internasional). pada penerima FM ada 2 tingkat. Untuk tingkat pertama yakni IF Amplifiier dengan frekuensi 10695 KHz. Untuk tingkat kedua yakni IF Amplifiier dengan frekuensi 455 KHz. Dari antena yang menerima sinyal diantar 88-108 MHz. lalu dikuatkan ( kecil) dicampur dengan variable oscillator di mixer. Variable oscillator ini memiliki selisi 10695 MHz. Hanya frekuensi 10695 KHz yang diteruskan dan dikuatkan . Untuk frekuensi lainnya diredam. 10695 KHz ini dicampur denagan 10240 KHz dan hasilnya adalah 455 KHz. 455 KHz ini diperkuat dan masuk di demodulator pada PLL . Hasilnya berupa suara dan dikuatkan. Setelah itu suara masuk kedalam speaker. 10695 KHz dan 455 KHz

    -7.903817,122.606262

    BalasHapus
  121. 1B/16/Muhammad Wildanul/2041160098

    Pemancar radio siaran AM adalah pemancar radio yang biasa dimulai dari osicalor. Pemancar ini selalu menggunakan penguat kelas C, karena penguat keals tersebut memiliki efesiensi yang tinggi. Rangkaian ini terdiri dari osilator, driver, final, AM, dan antena. Prosesnya dimulai dari oscilator dengan gelombang yang memiliki frekuensi sebesar 3000KHz. Lalu gelombang disalurkan ke buffer yang tujuanya adalah memperkuat gelombang frekuensinya. Nanti akhirnya sampai pada gelombang audio yang dimana wsebelumnya buffer dan driver gelombang amplitudo mengalami pemotongan. Sehingga gelombang audio tersebut masuk pada final.

    Pemancar radio siaran FM adalah pemancar radio dengan proses awal oscilator PPL. Frekuensi pada pemancar ini adalah 88-100MHz. Audio amplifier memiliki besaran 1 Mili Watt. Sistem modulator dan penguat daya pemancar ditentukan oleh jenis modulasi yang dihasilkan. Gelombang yang dikirim ke buffer dan driver menuju sampai ke 100MHz, kemudian gelombang akan disalurkan dan berakhir di pancarkan oleh antena

    Penerima radio siaran AM adalah pemancar radio yang pada penerima gelombang di terima oleh antena. Lalu masuk ke tunning yang sebelumnya akan diperkuat sebelum masuk ke mixer. Pada frekuensi 455KHz masuk ke dalam IF implifier untuk diperkuat lagi. Setelah itu masuk ke demulator lalu diabaikan dan menyisakan gelombangnya saja hingga ke terakhir yaitu audio amplifier. Setelah dari itu maka kita bisa mendengarkan bunyi yang barasal dari audio ke load speaker.

    Penerima radio siaran FM yaitu memiliki sifat yang hampir sama seperti AM. Terdiri dari antena, RF amplifier, Mixer, IF amplifier, demodulator, audio amplifier, dan load speaker. Cara kerjanya yaitu, awalnya FM diawali dengan antena yang menerima gelombang modulasi. Lalu masuk pada RF amplifier yang menguatkan gelombang tersebut karena antena memiliki gelombang modulasi yang tergolong rendah. Kemudian diperkuat ke PL FM ke audio amplifier hingga informasi dirubah menjadi suara dan dikeluarkan melalui speaker.

    Koordinat : -7.888696,112.66695

    BalasHapus
  122. 1CJTD/05/ANAS HABIBUROHMAN R/2041160136

    > Pemancar Radio Siaran AM
    pemancar AM menggunakan 300khz, karena pergeseran terlalu sempit maka akan mengganggu pemancar yg lain. Penguat nya harus kelas A atau penguat linier.

    > Radio Penerima Siaran AM
    menggunakan penguat kelas C, dari antena lalu masuk ke turning. misal nya 3.000khz. 300khz ini batas amtara high frekuensi dan medium frekuensi. High = 3.000-30.000mghz. untuk medium frek 300khz-3000khz. inidigunakan untuk pemancar AM. osilator harus diberi selisih 2545 hasilnya frekuensi masing2 3.000,2545,5545,455. lalu 455 ini dikeluarkan ke amplifier lalu menjadi suara.

    > Radio Pemancar Siaran FM
    frekuensinya berubah ubah amolitudo nya tetap. masuk ke buffer dan amplitudo nya diperbesar lagi lalu dipotong dan driver di perbesar lagi dan dipotong lagi lalu disalurkan ke antena

    > Radio Penerima Siaran FM
    dari antena lalu masuk ke turning sekitar 88-108hz. diberi alokasi sekitar 88-108Mhz. lalu masuk ke if amplifier 10.695Khz. lalu masuk ke buffer dan masukkan dari ocilator lalu masuk ke mixer menjadi 10.695. lalu masuk ke IF amplifier 455. kemudian yang dikeluarkan hanya audio.

    kordinat : -7.92797,112.6323372

    BalasHapus
  123. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  124. 1G/13/FALAAH NUR J/2041160156
    koordinat -7.822157,112.078032

    -Pemancar Radio siaran AM_ menggunakan penguat kelas C, oscilatornya kecil yang di perkuat lalu sinyal audio dimodulasi maka frekuensi pada carrier terpotong. Dengan power dari audio amplifier harus 500 watt finalnya 1000w ataupun separuh dari final.

    - Pemancar Radio siaran FM_Membutuhkan power besar dengan menggunakan penguat c. Informasi masuk di osilator berupa frekuensi modulasi. Dengan frekuensi 88-108MHz. Rangkaian osilator pada pemancar fm adalah PLL. Output PLL 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C lalu diperkuat (Booster), modulasinya tetap. Jadi frekuensi yang dimasukkan dari depan akan selalu tetap yaitu pada 100 MHz.

    -Penerima Radio Siaran AM_Proses dimulai dari antena 3000KHz, ditransfer ke Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, masuk pada Mixer gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz untuk menstabilkan frekuensi, kemudian Mixer mentransfer gelombang modulasi pada IF Amplifier, di IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil sebesar 455 KHz, setelah itu masuk ke Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dibuang menyisakan gelombang audio saja, dan proses terakhir Audio Amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker.

    - Radio Penerima siaran FM_dari antena prima lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88-100 MHz untuk FM. Bandwithya 20 MHz. memutar osilator. Antara RF amplifier dan osilator arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF1 10.695 IF2 455Khz. Ini disebut double stage IF 2 tingkat. S4 frekuensi =
    88.000-108.000 KHz, 96.695-118.695 KHz, 186.695-226.695 KHz, 10.695 KHz

    terdapat selisih 10.695 KHz . Mix 10.695 dengan 10.240 dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 di PLL diambil frekuensi Radio dan keluar suara lewat speakernya.

    BalasHapus
  125. 1G)16
    2041160029
    modesta Berliansa Termatu Arsanta
    Pemancar FM

    Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu:

    FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi
    Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stage
    Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang dibutuhkan oleh sistem antena
    Catu daya (power supply) merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem
    Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan
    RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar
    Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antena
    FM Exciter
    Jantung dari pemancar siaran FM terletak pada exciter-nya. Fungsi dari exciter adalah untuk membangkitkan dan memodulasikan gelombang pembawa dengan satu atau lebih input (mono, stereo, SCA) sesuai dengan standar FCC. Gelombang pembawa yang telah dimodulasi kemudian diperkuat oleh wideband amplifier ke level yang dibutuhkan oleh tingkat berikutnya.

    Direct FM merupakan teknik modulasi dimana frekuensi dari oscilator dapat diubah sesuai dengan tegangan yang digunakan. Seperti halnya oscilator, disebut voltage tuned oscilator (VTO) dimungkinkan oleh perkembangan dioda tuning varaktor yang dapat merubah kapasitansi menurut perubahan tegangan bias reverse (disebut juga voltage controlled oscillator atau VCO).

    Kestabilan frekuensi dari oscillitor direct FM tidak cukup bagus, untuk itu dibutuhkan automotic frekuensi control system (AFC) yang menggunakan sebuah kristal oscillator stabil sebagai frekuensi referensi. Komponen AFC berperan sebagai pengatur frekuensi yang dibangkitkan oscillator lokal untuk dicatukan ke mixer, sehingga frekuensi oscillator menjadi stabil.

    BalasHapus
  126. 1G/22/Octa Anggi Anggraini/2041160154


    Pemancar radio am ini menggunakan penguat kelas c. Kelas c ini tersusun dari penguat bumper. Jika final bernilai 1000w maka modulator harus bernilai 500w setengah dari final. Frekuensi pada buffer dan driver terpotong tetapi belum ada informasi, informasi ini masuk kembali setelah di final. Penyebab pemotongan ini adalah terjadinya penguatan, terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi.


    Radio siaran pemancar fm membutuhkan power besar, yaitu pada penguat kelas .Penguat ini biasanya ditemukan di home industri. Cara kerja radio pemancar FM kelas C ini adalah informasi masuk ke osilator yang berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108MHz. Rangkaian osilator ini menggunakan PLL. Jika output PLL 100 MHz kemudian masuk ke penguat buffer langsung ke kelas C lalu diperkuat lagi atas dipotong, bawah dipotong tidak apa apa karna di batasi oleh catu daya. Modulasi tetap terlihat rapat renggang atau tidak berpengaruh dengan pemotongan amplitudo. Ini disebut dengan penguat linier.

    Radio Penerima Siaran FM
    Dari antena prima bisa menerima frekuensi 88 – 108 MHz. Bandwitchya lebar hingga 20 MHz. Yang diputar adalah disini adalah osilator. Antara RF amplifier (penguat frekuensi radio yg didapat antena) dan osilator arus selisih karena ada 2 frekuensi IF. IF pertama 10.695 IF kedua 455Khz. Ini disebut double stage IF 2 tingkat. Setelah dicampur akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    88.000-108.000 KHz
    98.695-118.695 KHz
    186.695 – 226.695 KHz
    10.695 KHz


    -7,8618314, 112,5056427

    BalasHapus
  127. 1G / 04 / Andhika Putra Agung / 2041160109
    Koordinat : -7.9474009,112.6194344
    Pemancar Radio siaran AM :
    Oscilator 300khz digunakan pemancar AM, karena pergeseran terlalu sempit makan akan mengganggu pemancar" yang lain. penguatnya harus kelas A, jika modulasi tidak cacat disebut penguat linier.

    -Radio Penerima Siaran AM
    Dalam penerima radio siaran AM rangkainnya sedikit berbeda ditambahkan adanya tunning/rf amplifier, IF amplifier, demodulator dan ditambahkan loadspeaker. Proses pertama antena menerima radio frekuensi 3000 KHz dimasukkan ke tunning/RF amplifier kemudian disalurkan ke mixer, di dalam mixer mendapat tambahan 2545 KHz kemudian disalurkan ke IF amplifier hanya 455 KHz selisih dari 3000KHz dan 2545Khz, dari IF amplifier dikiri ke demodulator untuk memisahkan gelombang audio dan geolombang frekuensinya, Setelah itu gelombang audio dikirim ke load speaker agar didengar oleh manusia.

    Radio penerima siaran FM :
    Untuk Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima lalu ke penguat FM dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz untuk jalur FM. Ketika oscilator diputar akan berubah yaitu 88=98.695 sedangkan 108=118.695 karena harus selisih sekitar 10.695 KHz (Standarisasi pabrik). Setelah dicampur ke 4 frekuensi asli = 88.000-108.000 KHz, 96.695-118.695 KHz, 186.695-226.695 KHz, 10.695 KHz
    Hasil yang akan di dengar 10.695 KHz karena yang lain di filter (disaring).

    BalasHapus
  128. 1G/01/Ahmad Fadhlan Sueby/2041160090

    PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO AM & FM

    Pemancar AM

    Dimulai dari Osilator dengan 3000 khz, karena rangkaian ini mengeluarkan frekuensi tinggi yang dibutuhkan dalam memodulasi sinyal-sinyal untuk dipancarkan, kemudian diperkuat dengan buffer penguat kelas C dibesarkan ujungnya terpotong hanya tertinggal garis-garis saja. Disini frekuensinya tetap dan amplitudo nya dipotong. Di driver juga sama seperti itu,baru di final diberi informasi berupa suara. Penyebab pemotongan adalah terjadinya penguatan. Penguatan tersebut adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi. Langsung di keluarkan melalui antena.

    Penerima AM

    Dimulai dari antena dimodulasi dengan frekuensi 3000khz dengan selisih yang sama,kemudian dimasukkan pada mixer atau di campurkan di mixer dengan jumlah 5545 khz dan selisih 455khz, kemudian masuk ke amplifier dengan frekuensi 455 khz,kemudian ke demodulator AM,lalu masuk ke audio speaker dengan gelombang sinus,kemudian terakhir di keluarkan lewat loudspeaker dan dapat didengarkan dengan baik.

    Pemancar FM

    Pemancar serta penerima radio FM akan stabil jika menggunakan penguat kelas C. Ini diterapkan karena pada pemancar dan penerima FM diperlukan power yang cukup besar. Pada pemancar, audio amplifier tidak membutuhkan power yang besar karena pada oscilator PLL, buffer, driver dan final nya memiliki penguat stabil sebesar 100Mhz, jadi pada pemancar FM sendiri sinyal frekuensi tidak akan terpengaruh oleh perubahan amplitudo nya karena Amplitudo hanya sebagai pengirim/carrier dari frekuensi radio tersebut.

    Penerima FM

    Disini frekuensi dengan 88 – 108,selisih sinyalnya 10695 khz karena jika selisishnya 455khz akan masuk lagi ke antena.Kemudian masuk ke mixer dan dicampurkan,setelah itu maka dihasilkan frekuensi 10695 khz,kemudian dimasukkan kemixer lagi dan diberi isolator 455 khz,selisih 455 khz dimasukkan ke rangkaian PLL sehingga dapat di dengarkan dengan baik melalui speaker.

    Keuntungan dan kerugian Radio AM
    Keuntungan dari radio AM adalah bahwa itu adalah relatif mudah untuk mendeteksi dengan peralatan sederhana, bahkan jika sinyal tidak sangat kuat, radio AM memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan radio FM. Kerugian utama dari AM adalah bahwa sinyal dipengaruhi oleh badai lsitrik dan interfensi frekuensi radio lainnya. juga, meskipun pemancar radio dapat mengirimkan gelombang suara frekuensi hingga 15 kHz, sebagian besar penerima mampu memproduksi frekuensi hanya sampai 5 kHz atau kurang. Widebind FM diciptakan khusus diciptakan untuk secara khusus mengatasi kelemahan gangguan radio AM.

    koordinat -7.662576, 112.701403

    BalasHapus
  129. 1G/21/Nandia Alifia D./2041160117

    Radio Siaran AM
    Radio siaran AM pada umumnya menggunakan frekuensi medium / Medium Wave (MW) / Medium Frequency (MF) yang berada di frekuensi sekitar 300 KHz hingga 3MHz dan frekuensi tinggi / High Frequency (HF) yang berada di frekuensi sekitar 3MHz sampai 30MHz.
    Gelombang sinus kecil sebesar 3MHz dari osilator dengan penguat kelas A dikuatkan dengan buffer yang berupa penguat kelas C. Output dari buffer ini berupa gelombang 3MHz yang terpotong pada 0 dan 12 Volt pada catu daya. Gelombang mengalami penguatan lagi pada driver dan final. Di dalam final, gelombang dimodulasi. Suara yang masuk melalui mic, menuju audio amplifier, dan rangkaian modulator lalu hasil pemodulasian ini disuntikkan pada final. Kelemahannya yaitu audio amplifier harus besar.
    Pada penerima dari antenna, gelombang sebesar 3MHz termodulasi dan amplifier menggunakan resonansi di 3MHz. Setelah keluar dari amplifier, gelombang dari oscillator yang mempunyai selisih sebesar 455KHz dicampur dalam mixer sehingga mendapat frekuensi masing-masing sebesar 3000KHz(output tuning amplifier), 2545KHz (dari oscillator), 5545KHz (penjumlahan dari output RF amplifier dengan oscillator 3000+2545), dan 455KHz (selisih 3000-2545). Gelombang yang sudah tercampur di perkuat sekaligus difilter oleh IF Amplifier sehingga hanya frekuensi 455KHz yang dilewatkan menuju demodulator dan diambil frekuensi audionya saja untuk diteruskan ke audio amplifier dan loud speaker sementara sisanya dibuang menuju ground.

    Radio Siaran FM
    Pada pemancar Radio yang menggunakan modulasi FM, osilator yang digunakan berupa PLL dengan frekuensi 100MHz (FM diberi standar frekuensi sekitar 88-108MHz). Osilator ini dapat berfungsi sebagai modulator maupun demodulator, namun pada kasus ini PLL berfungsi sebagai modulatornya saja. Suara dari mic dikuatkan oleh audio amplifier dan diteruskan menuju oscillator PLL sehingga menghasilkan sinyal yang termodulasi secara FM dan dibawa menuju penguat pertama berupa buffer. Penguat yang dipakai juga berupa penguat kelas c sehingga hanya pucuk0pucuk gelombang di atas 0,7 yang dikuatkan (informasi tetap utuh karena walau amplitudo terpotong, tidak terdapat perubahan frekuensi).
    Sementara pada sisi penerima, antenna menerima sinyal dari jangkauan frekuensi antar 88-108MHz dan masuk menuju rangkaian penguat RF. Gelombang dari oscillator yang mempunyai selisih sebesar 10.695 KHz (yaitu sekitar 98MHz-118MHz) dicampur pada mixer hingga terdapat keluaran berupa 88MHz-108MHz (hasil pengurangan dengan 10,7MHz), 98MHz-118MHz ( gelombang osilator), 186MHz-226MHz (hasil penambahan dengan 10,7MHz), dan keluaran yang diinginkan yaitu sekitar 10.695KHz. Agar gelombang dapat terdeteksi oleh IF amplifier, makan di campur kembali pada mixer dengan osilator 10.240KHz agar mendapat frekuensi 455KHz. Gelombang melalui beberapa konversi dan tidak langsung diambil sebesar 455KHz karena pada FM, 455KHz jaraknya terlalu dekat sehingga bisa masuk ke antenna dan mengganggu, oleh karena itu maka diambil sebesar 10,7MHz terlebih dahulu, barulah diambil sebesar 455KHz. Setelah mendapat hasil sebesar 455KHz dan terdeteksi, sinyal carrier dibuang dan hanya yang berfrekuensi audio yang diteruskan menuju audio amplidier dan keluar dari loud speaker.


    Koordinat lokasi : -8.0708217, 111.9075114

    BalasHapus
  130. 1GJTD/11/Erna Nurvita/2041160058

    Pemancar radio siaran am penguat kelas C
    Osilator kelas A dengan sinyal kecil berbentuk gelombang sinus 300 kilo Hz Dikuatkan dengan penguatan yang cukup besar sehingga hasilnya seperti sinyal pada bufer kelas C. Dan pada sisi driver dan final dikuatkan lagi sehingga bentuk sinyal hanya garis-garis saja. Pada final dimasukkan modulasi Dari mikrofon masuk ke audio amplifier kemudian terjadi modulasi pada modulator Sehingga akan memperoleh sinyal sinus dengan fase yang tidak terpotong dan frekuensi tetap.Kemudian sinyal dipancarkan oleh antena pemancar. Tujuan menggunakan kelas C adalah supaya hemat energi dan hemat komponen . Kelemahan dari penggunaan kelas C adalah Modulasi nya harus besar

    Penerima radio siaran AM

    Dari antena penerima 300 khz masuk ke dalam rangkaian tuning kemudian masuk ke mixer. Dari osilator 254 kilo harus masuk juga ke mixer. kemudian di mixer terjadi pencampuran frekuensi antara 3000 kilo Hz dengan 2545 khz Dari mixer kemudian masuk ke amplifier namun hanya frekuensi 455 khz atau selisih dari kedua frekuensi yang diloloskan kemudian masuk ke demodulator am Dan diteruskan ke audio amplifier kemudian loudspeaker sehingga suara dapat didengarkan.

    Radio pemancar siaran FM
    Disini kita menggunakan osilator dengan rangkaian pll. kemudian dari mikrofon masuk ke audio amplifier untuk selanjutnya masuk ke modulator pada osilator pll Sehingga menghasilkan sinyal termodulasi FM Dengan frekuensi 100 MHz. Kemudian diberi penguatan kelas C Sehingga hanya gelombang bagian ujung saja yang dikuatkan (amplitudo dipotong). Meskipun amplitudo dipotong namun tidak menyebabkan rusaknya informasi, karena informasi berada pada frekuensi. Kemudian sinyal masuk ke bufer driver dan final lalu dipancarkan pada antena pemancar.

    Radio penerima siaran FM
    Antena penerima menerima sinyal dengan frekuensi 88- 108 Mhz. Kemudian masuk rangkaian penala kemudian masuk ke mixer. Sinyal dari osilator yang memiliki frekuensi 98.695-118.695 MHz masuk ke rangkaian mixer dari rangkaian mixer kemudian masuk sinyal diloloskan pada frekuensi 10695 KHz menuju if amplifier. Kemudian masuk ke mixer dan dari osilator dengan frekuensi 10240 Khz Masuk juga ke mixer kemudian sinyal dengan frekuensi 455 Khz Diloloskan pada amplifier kemudian masuk ke demodulator FM yang memiliki rangkaian pll di dalamnya lalu diloloskan ke audio amplifier kemudian ke loudspeaker sehingga suara dapat didengarkan

    Koordinat Lokasi : -7.933939,112.627005

    BalasHapus
  131. 1G/08/Berliana Bastiar/2041160032

    Dimulai dari Osilator dengan 3000 khz,karena rangkaian ini mengeluarkan frekuensi tinggi yang dibutuhkan dalam memodulasi sinyal untuk dipancarkan, kemudian diperkuat dengan buffer penguat kelas C dibesarkan ujungnya terpotong hanya tertinggal garis Lalu dikuatkan di final dan dimasukkan ke dalam microphone. Ketika sudah tak ada lagi penguatan pada final maka terjadilah penggabungan antara carrier dengan informasi. Modulator harus 50% dari final. Setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    Penerima AM :
    Dimulai dari antenna sebesar 30000KHz dan diterima oleh amplifier RF (kelas A). untuk modulasi AM hanya dibolehkan di medium dan high frequency yaitu antara 300 khz-3000khz. Lalu untuk radio jarak jauh (frequency high) antara 3000 mg-30000mg. Pada saat masuk ke mixer, mendapat tambahan frekuensi 2545KHz agar frekuensinya stabil. Dilanjutkan ke if amplifier, hanya diambil 455KHz maka akan dimodulasi sehingga audionya bisa disalurkan ke Amplifier kemudian ke Loadspeaker.

    Pemancar radio siaran FM :
    Radio siaran pemancar fm memibutuhkan power besar, jadi penguat kelas c adalah yg terbaik. Selain itu, membuatnya juga mudah yg dapat dibuat oleh home industri. Informasi dimasukkan di osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88-108MHz. Output di PLL 100 MHz yang masuk ke penguat buffer secara langsung ke kelas C langsung diperkuat untuk bagian atas dan begitupun juga untuk yang dibagian bawah lalu dipotong tidak menimbulkan masalah karena menggunakan penguat linier (Booster)

    Penerima FM :
    Radio penerima siaran FM yaitu dimulai dari antena prima (Prime Antena) lalu ke masuk ke penguat FM yang dapat menerima sebesar 88 sampai dengan 100 MHz. Bandwithya cukup lebar hingga maksimal 20 MHz. Yang diputar adalah disini hanyalah osilatornya saja. Antara RF amplifier dan osilator arusnya selisih karena memiliki 2 frekuensi IF, IF pertama 10.695 IF, kedua 455Khz . Ini disebut double stage IF 2. pada Mixer pertama gelombang modulasi terjadi penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran antara 98.695-118.695 KHz. Gelombang modulasi yang dikeluarkan dari mixer hanya sebesar 10.695. Pada IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua gelombang modulasi terjadi penambahan frekuensi sebesar 10.240, pada IF Amplifier kedua penambahan sebesar 455KHz

    -7.944937,112.616541

    BalasHapus
  132. 1G/02/Ahmad Rozak S.N/2041160152

    Pemancar radio siaran AM
    Pada prinsipnya pemancar radio siaran AM menggunakan penguat kelas C. Gelombang sinus pada oscilator (kelas A) dikuatkan dengan Buffer (kelas C) dan gelombang terpotong oleh 0 dan 12 Volt pada kolektor pada Driver juga dikuatkan lagi selanjutnya pada final diberikan modulator. Tujuan menggunakan kelas c agar hemat energi dan agar transistor lebih awet. Kelemahannya adalah modulatornya harus besar
    Penerima Radio Siaran AM
    bila frekuensi 3000 KHz maka RF Amplifier juga harus 3000 KHz, setelah dari RF Aamplifier sinyal disalurkan ke Mixer. Gelombang yang sudah termodulasi mendapat tambahan frekuensi sebesar 2545 KHz agar frekuensinya stabil. Setelah itu, gelombang disalurkan ke IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi yang diambil hanya selisihnya saja yaiutu 445 KHz. Selanjutnya, sinyal masuk ke Demodulator agar gelombang modulasi hialang dan hanya menyisakan gelombang audio saja. Setelah itu, gelombang audio masuk ke Audio Amplifier untuk di teruskan ke loud speaker.

    Radio Pemancar Siaran FM
    Pemancar FM bisa mendapatkan izin dengan syarat daya pemancar yang digunakan sangat kecil. Dan disalurkan melalui Osilator,Penyangga,Penguat Daya,Saluran Transmisi,Antena. Untuk melakukan siaran dibutuhkan daya yang besar, sehingga menggunakan penguat kelas C karena akan lebih efektif. Pemancar radio siaran FM frekuensinya 88-108 MHz. Pada pemancar radio siaran FM, hal ini diawali dengan rangkaian Oscilator PLL yang memiliki frekuensi yang kecil yaitu sebesar 1 mHz. Pada frekuensi modulasi, gelombangnya rapat renggang dan memiliki bandwidth yang cukup lebar, yaitu hingga 20 MHz. Untuk dapat mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah maka sinyal audio tersebut terlebih dahulu ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal suara tersebut.

    Penerima Radio Siaran FM
    Penerima FM memiliki konsep yang sama dengan AM. Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth /lebar pita saluran siar AM. Tingkat dimana gelombang bergerak naik turun ini dikenal dengan “penyimpangan” dan direpresentasikan sebagai penyimpangan KHz. FM dipilih untuk jangkauan terbatas dan lokasi tanah yang datar. FM memiliki kualitas audio lebih baik dari AM. Pada IF pertama adalah 10.695 KHz dan IF kedua adalah 455 Khz, kedua IF ini disebut double stage IF 2 tingkat. Setelah digabungkan akan keluar 4 macam frekuensi yaitu :
    88.000-108.000 KHz; 98.695-118.695 KHz; 186.695 – 226.695 KHz; 10.695 KHz
    Pada Amplitudo dimixer lagi dengan 10.695 KHz ditambah 10.240 KHz maka hasilnya akan menjadi selisihnya yaitu sebesar 455 KHz. Selanjutnya sinyal diteruskan pada demodulator FM yang kemudian diambil frekuensi audionya saja. Sehingga munculah suara yang diucapkan pada mikrofon. Setelah itu, dijumlahkan menjadi 20.935 dengan selisih 455 kemudian di PLL dipisahkan antara gelombang frekuensi dan gelombang audio, kemudian gelombang audio dikirim kan ke Loud Speaker agar bisa didengar oleh pendengar.

    Koordinat lokasi : -7.941452190714932, 112.58091929915275

    BalasHapus
  133. 1GJTD/20/MUHAMMAD PACHLEVY ARIRUL/2041160122


    Pemancar Radio siaran AM:

    Dengan penguat kelas C, untuk oscilator kecil tidak masalah karena menggunakan bahasa penguat kelas A, dirangkaian driver dipotong untuk bagian atas & sama juga untuk yang bagian bawah juga dipotong (diperkuat). Lalu sinyal audio dimodulasi makan dari itu frekuensi pada carrier terpotong, tapi power daripada audio Amplifier harus sebesar 500 watt.


    Penerima Radio Siaran AM

    Pada penerima siaran AM terdapat antena sebesar 3000KHz, untuk yang pertama terdapat RF amplifier sebesar 3000khz yang kemudian disalurkan menuju mixer, pada waktu di mixer terdapat penambahan frekuensi sebesar 2545 sebagai penstabil, kemudian setelah itu disalurkan menuju IF Amplifier, di IF Amplifier yg diambil hanya 455 karena standart yg digunakan 455, setelah itu masuk ke demodulator yang tersisa hanya gelombang audio karena gelombang frekuensinya sudah dihilangkan, selanjutnya ke audio amplifier, yang terakhir disalurkan ke loud speaker.


    Radio Pemancar Siaran FM

    Pemancar Siaran FM penguatnya menggunakan penguat kelas C pada semua komponennya. Untuk prosesnya dimulai dari sinyal modulasi yang sudah ada pada Osilator PLL dan audio yang dihasilkan berasal dari frekuensi modulasi pada Osilator biasanya sebesar 88-108MHz, tapi yang sering digunakan frekuensinya sebesar 100MHz. Selanjutnya gelombang disalurkan menuju Buffer dengan frekuensi yang sama, yaitu 100MHz. Setelah itu gelombangnya disalurkan menuju final dan yang terakhir disalurkan menuju Antena untuk dipancarkan.


    Radio Penerima Siaran FM

    Dalam radio penerima siaran FM terdiri dari antena, RF amplifier, mixer, IF amplifier, Demodulator, audio amplifier dan load speaker, sedikit berbeda dengan penerima radio siaran AM, pada penerima radio FM bertugas menerima isyarat RF, memperkuat, mendemodulasikan, dan memperkuat isyarat informasi yang didapat sehingga bisa dimengerti. Untuk prosesnya radio penerima siaran FM dimulai dari antena menerima sinyal lalu disalurkan ke penguat FM yang dapat menerima sekitar 88 sampai dengan 100 MHz. Setelah dicampur ke 4 frekuensi asli = -108.000 KHz, 96.695 - 118.695 KHz dan 186.695 - 226.695 KHz, yang diambil selisihnya yaitu 10.695 KHz karena selain itu akan di filter.

    Koordinat: -8.1327209, 112.5750438

    BalasHapus
  134. 1G/23/Rizky Maulana/2041160097

    Desain Pemancar AM dan FM Untuk Daya Besar

    >Pemancar Radio AM
    Di pemancar AM frekuensi yang digunakan kisaran 3kHz sampai 3MHz yaitu di medium frekuensi sampai high frekuensi. Seperti penjelasan dalam pemancar AM sebelulmnya, pertama dari oscillator dengan frekuensi 3000kHz diperkuat menggunakan penguat kelas C beberapaa kali, kenapa menggunakan penguat kelas C karena saat ini masih belum ada sinyal informasinya sehingga tidak masalah apabila terpotong gelombangnya. Sampai pada ppenguatan final baru dimasukkan sinyal informasi melalui audio amplifier dengan menggunakan daya yang sedikit lebih besar dan dikirimkan melalui antena.

    =Penerima Radio AM
    Setelah terima sinyal masuk ke tunning atau RF amplifier dengan frekuensi 3000kHz lalu di mixer agar menghasilkan selisih 455kHz. Supaya menghasilkan 455 kHz sinyal diterima di mixer dengan oscillator dengan frekuensi 455 kHz keatas atau kebawah daripada sinyal yang diterima, dan juga jarak frekuensi antara oscillator dan sinyal yang diterima tidak boleh terlalu dekat agar sinyal dari oscillator tidak masuk ke antenna. Setelah didapatkan 455 kHz selanjutnya diperkuat dengan IF amplifier menggunak band pass filter dan kemudian di demodulasikan sehingga yang tertinggal hanya sinyal informasinya saja sedangkan sinyal carriernya di buang ke ground. Dan sinyal informasi dapat diperkuat dan keraskan melalui load speaker.

    >Pemancar Radio FM
    Pemancar FM berfrekuensi antara 88 MHz sampai 100 MHz. Dalam pemancar FM amplitudonya konstan dan yang berubah frekuensinya sehingga menggunakan penguat kelas manapun bisa akan tetapi penguat kelas C tingkat efisiensinya lebih tinggi jadi lebih baik menggunakan penguat kelas C. pertama dari oscillator PLL 100 MHz langsung dimodulasi dengan sinyal informasi karena sinyal informasi beradea pada pada frekuensinya lalu diperkuat sampai final dengan penguat kelas C.

    =Penerima Radio FM
    Pada penerima siaran FM, proses dimulai dengan antena yang menerima gelombang termodulasi sangat rendah, sehingga penguat RF diperkuat untuk menstabilkan gelombang termodulasi. Pada mixer pertama, frekuensi gelombang modulasi meningkat dari antena. Setelah mixer, osilator 98.695-118.695 KHz memancarkan modulasi hanya 10.695, yang digunakan sebagai standar komponen di semua pabrik, dan kemudian ditransmisikan ke penguat IF pertama, dan dilanjutkan pada mixer kedua. Dapatkan frekuensi tambahan 10240 dengan mixer kedua bentuk gelombang atau sinyal modulasi, kemudian terus masuk ke penguat IF kedua dengan sinyal modulasi 455KHz. Proses terakhir adalah memisahkan gelombang frekuensi dari gelombang audio pada demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju audio amplifier dan berakhir pada load speaker.

    -7.943811149176178, 112.6136473331728

    BalasHapus
  135. 1G/24/Vierizky Fernanda Dianova/2041160062
    Desain Pemancar AM dan FM Untuk Daya Besar

    A.Pemancar Radio AM
    Di pemancar AM frekuensi yang digunakan kisaran 3kHz sampai 3MHz yaitu di medium frekuensi sampai high frekuensi. Seperti penjelasan dalam pemancar AM sebelulmnya, pertama dari oscillator dengan frekuensi 3000kHz diperkuat menggunakan penguat kelas C beberapaa kali, kenapa menggunakan penguat kelas C karena saat ini masih belum ada sinyal informasinya sehingga tidak masalah apabila terpotong gelombangnya. Sampai pada ppenguatan final baru dimasukkan sinyal informasi melalui audio amplifier dengan menggunakan daya yang sedikit lebih besar dan dikirimkan melalui antena.

    B.Penerima Radio AM
    Setelah terima sinyal masuk ke tunning atau RF amplifier dengan frekuensi 3000kHz lalu di mixer agar menghasilkan selisih 455kHz. Supaya menghasilkan 455 kHz sinyal diterima di mixer dengan oscillator dengan frekuensi 455 kHz keatas atau kebawah daripada sinyal yang diterima, dan juga jarak frekuensi antara oscillator dan sinyal yang diterima tidak boleh terlalu dekat agar sinyal dari oscillator tidak masuk ke antenna. Setelah didapatkan 455 kHz selanjutnya diperkuat dengan IF amplifier menggunak band pass filter dan kemudian di demodulasikan sehingga yang tertinggal hanya sinyal informasinya saja sedangkan sinyal carriernya di buang ke ground. Dan sinyal informasi dapat diperkuat dan keraskan melalui load speaker.

    C.Pemancar Radio FM
    Pemancar FM berfrekuensi antara 88 MHz sampai 100 MHz. Dalam pemancar FM amplitudonya konstan dan yang berubah frekuensinya sehingga menggunakan penguat kelas manapun bisa akan tetapi penguat kelas C tingkat efisiensinya lebih tinggi jadi lebih baik menggunakan penguat kelas C. pertama dari oscillator PLL 100 MHz langsung dimodulasi dengan sinyal informasi karena sinyal informasi beradea pada pada frekuensinya lalu diperkuat sampai final dengan penguat kelas C.

    D.Penerima Radio FM
    Pada penerima siaran FM, proses dimulai dengan antena yang menerima gelombang termodulasi sangat rendah, sehingga penguat RF diperkuat untuk menstabilkan gelombang termodulasi. Pada mixer pertama, frekuensi gelombang modulasi meningkat dari antena. Setelah mixer, osilator 98.695-118.695 KHz memancarkan modulasi hanya 10.695, yang digunakan sebagai standar komponen di semua pabrik, dan kemudian ditransmisikan ke penguat IF pertama, dan dilanjutkan pada mixer kedua. Dapatkan frekuensi tambahan 10240 dengan mixer kedua bentuk gelombang atau sinyal modulasi, kemudian terus masuk ke penguat IF kedua dengan sinyal modulasi 455KHz. Proses terakhir adalah memisahkan gelombang frekuensi dari gelombang audio pada demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju audio amplifier dan berakhir pada load speaker.

    BalasHapus
  136. 1G/18/M. Haidar Rafi Ramadhan/2041160160

    Pemancar radio siaran am penguat kelas C
    Osilator kelas A dengan sinyal kecil berbentuk gelombang sinus 300 kilo Hz Dikuatkan dengan penguatan yang cukup besar sehingga hasilnya seperti sinyal pada bufer kelas C. Dan pada sisi driver dan final dikuatkan lagi sehingga bentuk sinyal hanya garis-garis. Kemudian di final dimasukkan modulasi Dari mikrofon masuk ke audio amplifier dan terjadi modulasi pada modulator Sehingga akan memperoleh sinyal sinus dengan fase yang tidak terpotong dan frekuensi tetap.Kemudian sinyal dipancarkan oleh antena pemancar.
    Tujuan menggunakan kelas C adalah supaya hemat energi dan hemat komponen . Kelemahan dari penggunaan kelas C adalah Modulasi yang harus besar

    Penerima radio siaran AM
    Dari antena penerima 300 khz masuk ke dalam rangkaian tuning kemudian masuk ke mixer. Dari osilator 254 kilo harus masuk juga ke mixer. kemudian di mixer terjadi pencampuran frekuensi antara 3000 kilo Hz dengan 2545 khz Dari mixer kemudian masuk ke amplifier namun hanya frekuensi 455 khz atau selisih dari kedua frekuensi yang diloloskan kemudian masuk ke demodulator am Dan diteruskan ke audio amplifier kemudian loudspeaker sehingga suara dapat didengarkan.

    Radio pemancar siaran FM
    Disini kita menggunakan osilator dengan rangkaian pll. kemudian dari mikrofon masuk ke audio amplifier untuk selanjutnya masuk ke modulator pada osilator pll Sehingga menghasilkan sinyal termodulasi FM Dengan frekuensi 100 MHz. Kemudian diberi penguatan kelas C Sehingga hanya gelombang bagian ujung saja yang dikuatkan (amplitudo dipotong). Meskipun amplitudo dipotong namun tidak menyebabkan rusaknya informasi, karena informasi berada pada frekuensi. Kemudian sinyal masuk ke bufer driver dan final lalu dipancarkan pada antena pemancar.

    Radio penerima siaran FM
    Antena penerima menerima sinyal dengan frekuensi 88- 108 Mhz. Kemudian masuk rangkaian penala kemudian masuk ke mixer. Sinyal dari osilator yang memiliki frekuensi 98.695-118.695 MHz masuk ke rangkaian mixer dari rangkaian mixer kemudian masuk sinyal diloloskan pada frekuensi 10695 KHz menuju if amplifier. Kemudian masuk ke mixer dan dari osilator dengan frekuensi 10240 Khz Masuk juga ke mixer kemudian sinyal dengan frekuensi 455 Khz Diloloskan pada amplifier kemudian masuk ke demodulator FM yang memiliki rangkaian pll di dalamnya lalu diloloskan ke audio amplifier kemudian ke loudspeaker sehingga suara dapat didengarkan

    koordinat: -7.9440811,112.6143735

    BalasHapus
  137. 1G/17/Muhammad Aurulifiansyah/2041160010

    Desain Pemancar AM dan FM Untuk Daya Besar

    Pemancar Radio Siaran AM

    Desain pada pemancar AM semua komponen menggunakan penguat kelas C. Desain pemancar AM terdiri dari oscillator, Buffer, Driver, Final yang didalamnya ada modulator dan tersambung dengan Audio amplifier dengan michrophone dan yang terakhir terdapat antenna. Cara kerja dari rangkaian ini adalah oscillator akan menghasilkan frekuensi sebesar 3 khz- 3 Mhz. Pada kasu ini oscilaor menghasilkan frekuensi 3000 khz dengan gelombang sinus naik turun. Kemudian frekuensi akan diperkuat oleh Buffer dan driver. Keduanya menghasilkan frekuensi sebesar 3000 khz, tetapi gelombang sinus yang dihasilkan berbeda dimana gelombang sinus akan semakin merapat. Di bagian final, Final yang tersambung dengan audio amplifier gelombang keluaran akan terjadi modulasi yang akan dikerjakan oleh modulator. Hasil dari modulasi adalah gelombang campuran antara frekuensi carrier dengan frekuensi audio yang membentuk gelombang envelope. Frekuensi yang dikeluarkan dari proses ini memiliki nilai sebesar 3000 khz. Alasan pemasangan audio amplifier pada perangkat final adalah untuk menghndari pemotongan gelombang sinus. Proses terakhir sinyal akan dipancarkan melalui antenna.

    Penerima Radio Siaran AM

    Rangkaian ini tersusun atas antenna, tunning, mixer yang tersambung dengan oscillator, if amplifier, demodulator, audio amplifier, dan load speaker. Proses penerimaan siaran am yang pertama adalah gelombang akan diterima oleh antenna. Selanjutnya gelombang akan diperkuat oleh tunning, alasan gelombang perlu diperkuat adalah, pada saat perjalan meuju penerima, gelombang mengalami penurunan kualitas akibat dari beberapa factor, seperti ruang udara. Frekuensi yang dihasilkan oleh tunning nilaianya kembali menjadi 3000 khz dan bentuk gelombang sinusnya tetap envelope. Selanjutnya gelombang menuju mixer yang tersambung dengan oscillator, oscillator akan menghasilkan frekuensi sebsesar sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menstabilkan frekuensi. Kemudian gelombang pada Mixer disalurkan menuju IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz. Gelombang akan menuju ke demodulator untuk dilakukan pemotongan gelombang sinus, yang positif akan dilanjutkan sedangkan yang negative akan dibuang menuju ground. Gelombang positif akan diteruskan menuju audio amplifier untuk diperkuat untuk menghasilkan frekuensi audio. Dan proses yang terakhir adalah sinyal informasi akan dikeluarkan atau disampaikan oleh load speaker.










    BalasHapus
  138. Radio Pemancar FM

    Desain radio pemancar radio FM tersusun atas oscillator PLL yang tersambung dengan audio amplifier, Buffer, Driver, Final, dan antenna. Proses pada pemancar FM dimulai dari oscillator PLL yang menghasilkan frekuensi sebesar 80 Mhz – 108 Mhz, tetapi yang digunakan pada kasus ini frekuesninya sebesar 100 Mhz. Karena oscillator PLL tadi tersambung dengan audio amplifier makan akan terjadi proses modulasi dan menghasilkan gelombang sinus yang rapat dan renggang. Proses yang berikutnya adalah frekuensi akan diperkuat oleh tiga perangkat yaitu Buffer, Driver, dan Final dengan nilai keluaran frekuensi yang sama yaitu 100 Mhz, tetapi gelombang yang dikeluarkan tidak sama. Gelombang yang dihasilkan puncak gelombangnya semakin meningkat. Yang terakhir sinyal akan dipancarkan oleh antenna.

    Radio Penerima Pemancar FM

    Rangkaian ini tersusun atas antenna, 4 buah IF amplifier, 2 buah mixer yang masing-masing tersambung dengan oscillator, PLL Demodulator FM, Audio Ampliifer dan Load Speaker. Pada proses awalnya, gelombang akan diterima oleh antenna dan gelombang tersebut akan diprkuat oleh IF amplifier agar stabil. Selanjutnya pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran sekitar 98.695-118.695 KHz. Setelah itu frekuensi gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 KHz dan frekuensi tersebut dijadikan sebagai standar dari komponen di semua pabrik. Kemudian gelombang disalurkan menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan menuju Mixer kedua, pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240 KHz. Selanjutnya gelombang disalurkan menuju IF Amplifier kedua dengan frekuensi sebesar 455 KHz. Kemudian akan terjadi pemotongan gelombang antara frekuensi carirrier dan frekuensi audio. Frekuensi carrier akan dibuang sedangkan frekuensi audi akan menuju ke audio amplifier untuk diperkuat, dan yang terkahir gelombang audio akan dikeluarkan oleh load speaker

    -7.943811149176178, 112.6136473331728

    BalasHapus
  139. 1G/14/Indriyani Mujirahayu/2041160009

    DESAIN PEMANCAR AM DAN FM UNTUK DAYA BESAR

    • Pemancar Radio Siaran AM penguat kelas C
    Oscilator penguatan kelas A dengan sinyal yang kecil berbentuk gelombang sinus 3000 kHz. kemudian dikuatkan oleh buffer penguatan kelas C dengan penguatan yang cukup besar frekuensinya 3000 kHz dengan bentuk gelombang garis-garis saja. Kemudian dikuatkan lagi oleh Driver masih dengan bentuk gelombang bergaris. Pada Final dimasukkan modulasi, dari audio microphone ke audio amplifier masuk ke rangkaian modulator dengan frekuensi yang tetap 3000 kHz. Jadi desain dari radio siaran AM menggunakan kelas C karena lebih hemat daya dan komponen tidak mudah rusak, kelemahannya membutuhkan modulator dan audio amplifier yang besar. Setelah itu sinyal masuk ke antenna.

    • Penerima Radio Siaran AM
    Sinyal masuk ke antenna 3000 kHz, setelah itu masuk ke rangkaian penala (Tunning / RF Amplifier) dengan frekuensi 3000 Khz. Sinyal dari Oscilator yang memiliki frekuensi 2545 Khz dan sinyal dari Tunning 3000 kHz, masuk bersama – sama ke Mixer. Selisih dari kedua Frekuensi tersebut diteruskan bandpass filter di IF Amplifier dengan frekuensi 455 kHz. kemudian di Demudolator, unsur frekuensi tingginya dibuang ke ground, tinggal frekuensi suaranya saja diteruskan ke audio amplifier dan dikuatkan, dan suaranya dikeluarkan lewat load speaker.

    • Radio Pemancar Siaran FM
    Menggunakan rangkaian Oscilator PLL pada frekuensi 100 MHz. karena FM diberikan Alokasinya oleh ITU diberikan frekuensi antara 88-108 Mhz. Oscilator PLL ini bisa berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Audio Amplifier dimasukkan ke Oscilator PLL sehingga menghasilkan sinyal termodulasi FM seperti di gambar. Kemudian langsung diberi Buffer, Driver, final Penguat kelas C. Kemudian diteruskan ke antenna.

    • Radio Penerima Siaran FM
    Antenna bisa menerima sinyal antara 88-108 MHz masuk ke rangkaian penala. Kemudian masuk ke Mixer, sinyal dari Oscilator dengan frekuensi 98.695 – 118.695 Khz juga masuk ke Mixer. Setelah itu, sinyal diloloskan ke rangkaian IF Amplifier dengan frekuensi 10695 Khz. lalu masuk ke Mixer, sinyal dari Oscilator 10240 Khz juga masuk ke Mixer. Kemudian oleh mixer sinyal disalurkan ke IF Amplifier sebesar 455 Khz. lalu masuk ke Demodulator FM PLL , setelah dikuatkan oleh audio amplifier dan dikeluarkan melalui load speaker.

    7°54'38.8"S 112°36'00.7"E

    BalasHapus
  140. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  141. 1G/10/ Dwi Kautsar Handayani / 204116015

    # Pemancar radio siaran AM
    Osilator 3MHz sinyal kecil gelombang sinus. Kemudian dikuatkan dengan penguatan cukup besar. Hasilnya terpotong oleh 0v dan 12v dengan penguatan kelas C. Kemudian dikuatkan di driver lanjut difinal. Setelah penguatan final modulasi masuk. Karena di fase terakhir, hasilnya tidak terpotong dan frekuensi tetap. Kenapa menggunakan kelas C? Menggunakan penguatan kelas C karena hemat energi dan hemat komponen. Kelemahan pada kelas C modulatornya harus besar. Kemudian dapat dipancarkan oleh antena

    # Penerima Radio siaran AM
    Dari antena 3000 KHz masuk penala dengan gelombang sudah termodulasi. Di tuning /RF Amplifier yaitu 3000 KHz dan nilai pada osilator yaitu 2545. Selisih keduanya yaitu 455KHz kemudian masuk ke mixer. Selisih 455KHz dikuatkan kemudian masuk pada tahap demodulator AM. Dengan mendeteksi antara sinyal carrier dan sinyal audio. Untuk sinya carrier dihilangkan dan untuk sinyal audio diloloskan kemudian diperkuat dan keluar melalui speaker.

    # Radio pemancar siaran FM
    Pada osilator PLL 100MHz dapat berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Dalam pembahasan sebagai modulator yaitu setelah audio amplifier masuk osilator PLL dikuatkan oleh penguat kelas C. Kemudian dikuatkan kembali di driver oleh kelas C hingga di final dikuatkan lagi. Kemudian dipancarkan melalui antena.

    # Radio penerima siaran FM
    Antena menerima sinyal 88-108MHz dan nilai pada osilator yaitu 98.695 - 118.695 KHz. Keduanya masuk di mixer dengan hasil dengan selisih 10695KHz pada if amplifier. Hasil tersebut masuk mixer kembali dengan nilai osilator 10240KHz. Keduanya memiliki selisih 455KHz kemudian masuk pada if amplifier. Selanjutnya masuk pada tahap PLL demodulator FM. Pada tahap ini di deteksi untuk sinyal carrier dihilangkan/dibuang dan tinggak sinyal audio kemudian dikuatkan dan keluar oleh speaker.

    Koordinat: 7.9797°S 112.6304°E kab.malang

    BalasHapus
  142. 1G/06/2041160108/Aulia Khoirunnisa’
    Desain Pemancar AM dan FM untuk Daya Besar

    1. Pemancaran Radio Siaran AM
    Pemancaran Radio ini menggunakan penguat kelas C, begitu juga dengan pemancar FM nya. Kelas C dibentuk mulai dari penguat bumper. Modulatornya harus 500Watt (Apabila Finalnya 1000Watt) atau separuh dari Final. Frekuensi pada buffer dan driver sudah terpotong tapi belum terdapat informasi, karena informasi masuk ketika sudah berada di Final. Karena sudah tidak ada penguatan lagi di posisi tersebut. Penyebab pemotongannya adalah terjadi penguatan. Penguatan yang dimaksudkan adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi.

    2. Pemancaran Radio siaran FM
    Radio pemancar ini membutuhkan power yang lebih besar, maka pemancar ini membutuhkan penguat kelas yang terbaik, yaitu penguat kelas C. Selain itu, pembuatannya sangat mudah dan bahkan kita bisa membuatnya di rumah. Informasi dimasukkan ke Osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88 sampai 108MHz. rangkaian osilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan PLL. Output pada PLL adalah 100MHz kemudian akan masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C yang kemudian diperkuat lagi dan atas dipotong, bawah dipotong juga tidak masalah karena telah dibatasi oleh catu daya. Modulasi tetap terlihat rapat-renggang atau tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitudo tadi, atau yang disebut dengan penguat linier.

    3. Penerima Radio siaran FM
    Dari antenna Prima bisa menerima frekuensi 88 sampai 108MHz. Bandwitchnya cukup lebar hingga 20MHz. Yang diputar adalah Osilatornya. Antara RF Amplifier (Penguat Frekuensi radio yang di dapat oleh antenna) dan osilator arus selisih karena ada 2 Frekuensi IF. Yaitu dengan IF pertama = 10.695 (Standarisasi Pabrik) , sedangkan IF Kedua = 455. Setelah dicampur maka akan menghasikan 4 macam frekuensi, yaitu;
    a) 88-108kHz
    b) 98.695-118.695kHz
    c) 186.965-226.695kHz
    d) 10.695kHz
    Namun karena yang diambil selisih yaitu, 10.695kHz Amplitudo dicampur lagi dengan 10.695kHz + 10.240kHz maka akan menghasilkan selisih sebesar 455 yang kemudian dimasukkan ke modulator FM. Lalu diambil frekuensi audionya dan frekuensi radionya dibuang karena tidak digunakan. Sehingga memunculkan suara di Mikrofon.


    koordinat -7.943811149176178, 112.6136473331728

    BalasHapus
  143. 1G/05/Andhini Lionita Prasetya/2041160094

    DESAIN PEMANCAR AM DAN FM UNTUK DAYA BESAR

    PEMANCAR RADIO SIARAN AM
    Untuk siaran AM berada pada frekuensi MF dan HF. Untuk MF berada pada frekuensi 300Khz – 3Mhz dan untuk HF berada pada 3Mhz – 30 Mhz. pada contoh diatas memakai frekuensi 3000Khz, batas antara MF dan HF. Osilator di 3Mhz, dengan penguatan kelas A dan sinyal nya kecil dengan bentuk sinyal sinus. Kemudian dikuatkan dengan penguatan yang cukup besar, sehingga hasilnya terpotong oleh 0 dan 12 volt. Disisi driver juga dikuatkan lagi, dengan kelas C (ujungnya saja yang dikuatkan). Pada final ini dimasukkan modulasi , dilewatkan dari mic dan amplifier lalu dimasukkan ke modulator. Untuk hasil gelombangnya tidak terpotong, karena penguatan terakhir. Untuk desain dengan sinyal besar seperti ini untuk pemodulasian. Lalu dikeluarkan lewat antenna.

    PENERIMA RADIO SIARAN AM
    Sama dengan yang lalu, dari antenna 3000Khz. Maka ada rangkaian tuning dengan frekuensi yang sama juga dan harus membuat osilator dengan selisih 455 Khz. Lalu dicampur di mixer dan hasilnya adalah frekuensi masing – masing, jumlah kedua frekuensi, dan selisih nya. Nah selisih nya yang akan kita teruskan. Kemudian di demodulator, diambil yang fase positif saja. Tinggal mengambil yang frekuensi audio saja untuk dikuatkan oleh audio amplifier dan suara dikeluarkan melalui speaker.

    RADIO PEMANCAR SIARAN FM
    Radio pemancar ini membutuhkan power yang lebih besar, maka pemancar ini membutuhkan penguat kelas yang terbaik, yaitu penguat kelas C. Selain itu, pembuatannya sangat mudah dan bahkan kita bisa membuatnya di rumah. Informasi dimasukkan ke Osilator berupa frekuensi modulasi. Frekuensinya antara 88 sampai 108MHz. rangkaian osilator pada radio siaran pemancar FM menggunakan PLL. Output pada PLL adalah 100MHz kemudian akan masuk ke penguat buffer dan langsung ke kelas C yang kemudian diperkuat lagi dan atas dipotong, bawah dipotong juga tidak masalah karena telah dibatasi oleh catu daya. Modulasi tetap terlihat rapat-renggang atau tidak terpengaruh dengan pemotongan amplitudo tadi, atau yang disebut dengan penguat linier.

    RADIO PENERIMA SIARAN FM
    Dari antenna Prima bisa menerima frekuensi 88 sampai 108MHz. Bandwitchnya cukup lebar hingga 20MHz. Yang diputar adalah Osilatornya. Antara RF Amplifier (Penguat Frekuensi radio yang di dapat oleh antenna) dan osilator arus selisih karena ada 2 Frekuensi IF. Yaitu dengan IF pertama = 10.695 (Standarisasi Pabrik) , sedangkan IF Kedua = 455. Setelah dicampur maka akan menghasikan 4 macam frekuensi, yaitu;
    a 88-108kHz
    b 98.695-118.695kHz
    c 186.965-226.695kHz
    d 10.695kHz
    Namun karena yang diambil selisih yaitu, 10.695kHz Amplitudo dicampur lagi dengan 10.695kHz + 10.240kHz maka akan menghasilkan selisih sebesar 455 yang kemudian dimasukkan ke modulator FM. Lalu diambil frekuensi audionya dan frekuensi radionya dibuang karena tidak digunakan. Sehingga memunculkan suara di Mikrofon.

    Koordinat : 7°54'38.8"S 112°36'00.7"E


    BalasHapus
  144. 1G/09/Delanda Fitrida Indhah Sari/2041160054
    DAYA PEMANCAR AM DAN FM UNTUK DAYA BESAR
    1. PEMANCAR RADIO SIARAN AM
    Dari Oscilator (penguatan kelas A) berbentuk gelombang sinus dengan sinyal frekuensi 3000 kHz kemudian dikuatkan dengan penguatan yang cukup besar di kolektor di 0 dan 12V. Kemudian di driver dan final dikuatkan lagi. Sehingga gelombang terpotong dan berbentuk garis garis saja. Di final ini dimasukkan modulasi (dari inputan di microphone ke audio amplifie ke final) sehingga akan menghasilkan sinyal dengan fase yang tidak terpotong dan frekuensi yang tetap. Setelah itu sinyal dipancarkan oleh antenna.
    2. PENERIMA RADIO SIARAN AM
    Setelah sinyal dipancarkan oleh antenna di pemancar, diterma oleh penerima melalui antenna dengan frekuensi 3000kHz juga. Kemudian masuk di rangkaaian tuning atau RF amplifier dengan frekuensi 3000kHz . Untuk menerima sinyal 3000kHz tadi dibuatlah oscillator yang mempunyai selisih frekuensi 455kHz, yaitu 2545kHz. Lalu dicampur di mixer dan menghasilkan frekuensi masing masing yaitu 3000 kHz, 2545 kHz, 5545V, dan 455 kHz. Selisih frekuensi tadi diteruskan ke amplifier. Kemudian masuk ke demodulator dan diambil fase positifnya saja, dan meninggalkan sinyal audio dan dikuatkan oleh audio amplifier dan menghasilkan suara di loud speaker sehingga dapat kita dengar.
    3. RADIO PEMANCAR SIARAN FM
    Input dari mikrofon masuk ke audio amplifier untuk selanjutnya masuk osilator PLL yang berfungsi sebagai modulator, dan menghasilkan sinyal termodulasi FM Dengan frekuensi 100 MHz. Kemudian masuk ke buffer dengan penguatan kelas C Sehingga menghasilkan gelombang bagian ujung saja yang artinya amplitude pada gelombang dipotong. Namun amplitudo yang dipotong tadi tidak menyebabkan rusaknya informasi, karena informasi berada pada frekuensi. Kemudian sinyal masuk ke final lalu dipancarkan oleh antena pemancar.
    4. RADIO PENERIMA SIARAN FM
    Sinyal dari antenna pemancar tadi diterima oleh Antena penerima dengan sinyal frekuensi antara 88- 108 Mhz. Kemudian masuk ke rangkaian penala kemudian ke penguat RF dan masuk ke mixer.
    Di mixer ini masuk sinyal dari osilator yang memiliki frekuensi 98.695-118.695 MHz dan kemudian tercampur dimixer. Dari rangkaian mixer kemudian sinyal yang diteruskan di frekuensi 10695 KHz menuju if amplifier. Dari if amplifier kemudian masuk ke mixe, di mixer ini masuk frekuensi dari osilator sebesar 10240 Khz , kemudian sinyal dengan frekuensi 455 Khz(selisih sinyal) diloloskan pada amplifier kemudian masuk ke demodulator FM yang memiliki rangkaian pll, sinyal informasi pada gelombang di ambil dan dikuatkan audio amplifier sehingga keluar suara pada loudspeaker.


    Koordinat : -7,9438558, 112,6136925



    BalasHapus
  145. 1G/12/Fakri Muhammad/2041160043

    Desain pemancar AM dan FM untuk daya besar

    Pemancar AM
    Dimulai di osilator di 3000 khz dan sinyalnhya kecil masih sinus dan menggunakan kelas A lalu selanjutnya dikuatkan di buffer dan dikuatkan menjadi kelas C lalu selanjutnya menuju driver untuk diperkuat lagi. Di final ada mixer lalu masuk ke audio amplifier dan menuju modulator ,kenapa menggunakan kelas C, karena agar hemat energi, lalu setelah tergabung gelombang disalurkan pada antena untuk dipancarkan.

    Penerima AM
    Pada penerima AM,proses dimulai dari antena 3000KHz, kemudian ditransfer menuju ke Tunning/RF Amplifier untuk dikuatkan, setelah itu masuk mixer gelombang modulasi mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menyetabilkan frekuensi, kemudian gelombang yang sudah termodulasi untuk menerima dari amplifier harus ada osilator 2545 lalu di mix di mixer lalu menggunakan 455 bandpass filter. Mixer mentransfer gelombang atau sinyal modulasi pada IF amplifier, pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu masuk pada demodulator, di demodulator gelombang frekuensi dibuang sehingga hanya menyisakan gelombang audio saja,dan proses terakhir yaitu audio amplifier menyalurkan audio pada Load Speaker.

    Pemancar FM
    Dimulai mengunakan osilator pll dengan 100mhz karena diberikan frekuensi alokasi oleh ITU antara 88-108mhz, dan demodulator disini berfungsi sebagia modulator, sehingga menghasilkan sinyal termodulasi fm lalu diberi penguat kelas C ini tidak merusak informasi karena ada di frekuensi tidak di amplitudo dan proses nya sama yaitu menuju buffer lalu driver dan final lalu menuju ke antena.

    Penerima FM
    Pada penerima FM ini dimulai dengan Antena menerima sinyal 88-100mhz lalu masuk ke rang penala selanjutnya masuk ke rf lalu ke mixer, pada penerima fm menjadi 10695khz supaya menangkap 455khz di mixer lagi lalu di modulasi dan untuk 455khz dibuang dan diambil informasi nya lalu dikuatkan di audio amplifier lalu keluar suara 10240 ini dibutuhkan oleh demodulaltor FM. proses terakhir yaitu memisahkan gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada Demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Audio Amplifier dan berakhir pada Load Speaker.

    Koordinat lokasi : -7.943830,112.613642

    BalasHapus
  146. 1G/19/Muhammad Hibban Syakir/2041160103

    Desain Pemancar AM dan FM Untuk Daya Besar

    Pemancar Radio Siaran AM
    Pada pemancar radio AM dominan menggunakan kelas C karena tingkat efisiensinya yang tinggi, hanya bagian oscillator yang memiliki kelas A. Kelas C pada pemancar AM mulai dibentuk dari buffer, frekuensi atas bawah terpepotong tapi belum ada modulasi sehingga audio belum masuk lalu di perkuat dirangkaian driver tetap seperti sebelumnya. Penyebab pemotongan adalah terjadinya penguatan. Penguatan disini adalah terjadinya penggabungan antara carrier dan informasi. Pada penguat akhir, Final dimasukkan suara dari microphone, audio amplifier. Modulator power harus setengah dari Final yaitu 500w apabila final nya 1000w

    Penerima Radio Siaran AM
    Pada penerima radio siaran AM, rangkainnya terdiri dari Antena, Tunning/RF Amplifier, Mixer, Oscilator, IF Amplifier, Demodulator, Audio Amplifier, dan Load Speaker. Untuk prosesnya dimulai dari antena yang memiliki frekuensi sebesar 3000 KHz, selanjutnya disalurkan menuju Tunning/RF Amplifier untuk penguatan pertama, setelah itu disalurkan menuju Mixer. Untuk gelombang modulasinya mendapatkan tambahan frekuensi dari Oscilator sebesar 2545 KHz yang bertujuan untuk menstabilkan frekuensi. Kemudian gelombang pada Mixer disalurkan menuju IF Amplifier, pada IF Amplifier frekuensi modulasi yang diambil hanya sebesar 455 KHz, setelah itu disalurkan lagi menuju Demodulator, di Demodulator gelombang frekuensi dihilangkan sehingga hanya tersisa gelombang audio saja,dan proses selanjutnya disalurkan menuju Audio Amplifier. Setelah itu gelombang audio disalurkan menuju Load Speaker agar bisa diterima oleh pendengar.

    Pemancar Radio Siaran FM
    Menggunakan oscillator rangkaian PLL senilai 100 MHz, karena FM diberika frecuency 88-108 MHz yang besaran tersebut telah ditetapkan oleh ITU. Oscillator menggunaka penguat A dan setelah itu perangkat berikutnya mengggukana penguat kelas C. Untuk prosesnya dimulai dari sinyal modulasi yang sudah ada pada Oscilator PLL dan audio yang dihasilkan berasal dari Audio Amplifier yang memiliki besaran frekuensi yang sangat kecil sekitar 1 miliWatt. Besaran dari frekuensi modulasi pada Oscilator biasanya sebesar 88-108MHz, tetapi yang sering digunakan frekuensinya sebesar 100 MHz. Selanjutnya gelombangnya disalurkan menuju Buffer dengan frekuensi yang sama 100 MHz. Setelah itu gelombangnya disalurkan lagi menuju Driver dengan frekuensi 100 MHz. Kemudian gelombang atau sinyal modulasinya disalurkan menuju Final. Dan proses yang terakhir gelombang disalurkan menuju Antena untuk dipancarkan.

    Penerima Radio FM
    Pada radio penerima siaran FM proses dimulai dari antena yang menerima gelombang modulasi yang sangat rendah, sehingga pada RF Amplifier dikuatkan agar gelombang modulasi stabil. Pada Mixer pertama gelombang modulasi mengalami penambahan frekuensi dari Oscilator dengan besaran 98.695-118.695 KHz, setelah dari Mixer gelombang modulasi yang dikeluarkan hanya sebesar 10.695 Karena dijadikan standar dari komponen di semua pabrik. Kemudian ditransfer menuju IF Amplifier pertama dan dilanjutkan pada Mixer kedua,pada Mixer kedua gelombang atau sinyal modulasi mendapatkan penambahan frekuensi sebesar 10.240 . Kemudian berlanjut pada IF Amplifier kedua dengan sinyal modulasi sebesar 455KHz,dan proses terakhir yaitu dipisahkannya gelombang frekuensi dengan gelombang audio pada demodulator, sehingga menyisakan gelombang audio yang ditransfer menuju Audio Amplifier dan berakhir pada Load Speaker.

    7°56'35"S 112°36'48"E

    BalasHapus

1F_17_Revira Nanta Verusya_2041160148

Assalamualaikum pak ,  Nama : Revira Nanta Verusya  Nim : 2041160148 Kelas : 1F/D4JTD Izin mengirimkan jawaban yg benar.