09 Maret 2021

PEMANCAR DAN PENERIMA AM


MODULASI AMPLITUDO
---------------------------------- 
GAMBAR 1



GAMBAR 2


GAMBAR 3



ANIMASI PEMANCAR-PENERIMA AM



Uraikan cara kerja pengiriman suara melalui microphone pada Radio  Pemancar AM, dan bagaimana  diterma oleh Radio Penerima AM, sehingga dapat didengarkan melalui Loadspeaker.

Tuliskan pembahasan anda dalam kolom komentar (400-600 kata) dibawah ini.
Format:
Tulis di pojok kiri atas : Kelas / No urut / Nama / NIM
Tulis di pojok kiri bawah : Koordinat lokasi.

94 komentar:

  1. 1E/21/SOFYAN HARIS/2041160118

    digunakan untuk
    memodulasi amplitudo gelombang pembawa kemudian dipancarkan dari antena
    pemancar stasiun radio. Ini kontras dengan radio FM dimana sinyal digunakan
    untuk modulasi frekuensi pembawa. Spektrum frekuensi antara 535 kHz dan 1605
    kHz dan gelombang pembawa dipisahkan dengan 10 kHz.
    Penerima radio dapat di tune
    untuk menerima satu dari sejumlah
    frekuensi pembawa radio dalam area
    penerimaan. Ini membuat praktis
    dengan memindahkan sinyal dari
    pembawa pada frekuensi menengah
    dalam radio dengan proses yang
    dinama-kan heterodyne. Penerima
    hetero-dyne, kebanyakan secara
    elektronik mempertahankan pengaturan
    frekuensi mene-ngah sehingga hanya
    sebagi-an kecil dari rangkaian penerima harus diatur bila stasiun berubah.

    -7.812715,112.715335

    BalasHapus
  2. 1E/18/Nasrul Deva Pratama/2041160059
    8°02'22.4"S 111°50'55.2"E

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam Driver. Di dalam sistem Driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu Final, di dalam Final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam Tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai frekuensi sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang dengan frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal gelombang carrier atau gelombang pembawa dengan frekuensi audio. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama Load Speaker, pada Load Speaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    BalasHapus
  3. 1EJTD/16/Muhammad Rafi Mahendra P./2041160115

    Berikut cara kerja frekuensi AM ke Audio.
    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation) dimulai dengan memproses pemancar frekuensi yang dimulai dari Oscilator. Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang menghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 kHz, lalu frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 kHz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Sesudah mengalami penguatan, selanjutnya akan diproses di sebuah alat yang disebut final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.
    Lalu untuk Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation) di awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Kemudian sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 kHz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 kHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker. Pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Lokasi:
    -7.847394,112.011890

    BalasHapus
  4. 1EJTD/07/Daffa Novian Atmaja/2041160001

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    7°49'16.4"S 111°59'44.5"E

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. 1E/19/Rafli Dewantoro/2041160075


    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dengan osilator yaitu generator getaran, menghasilkan frekuensi 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan diarahkan ke penguat pertama yang disebut Buffer pada frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz. Pada proses selanjutnya dilakukan penguat frekuensi. gelombang akan memasuki pengemudi. Dalam sistem penggerak, gelombang frekuensi ini akan mengalami penguatan, sehingga terjadi penguatan gelombang. Setelah amplifikasi, itu akan diproses di perangkat (yaitu perangkat akhir), dan akhirnya gelombang akan diproses lagi, dan gelombang akan diperkuat atau diperkuat, dan kombinasi frekuensi (fc) dan kombinasi frekuensi (fc) dan audio frekuensi (fa) dari sinyal audio yang dibangkitkan oleh penguat audio melalui alat yaitu modulator. Ketika frekuensi antara frekuensi audio dan pembawa atau frekuensi pembawa digabungkan, amplitudo akan berubah karena naik dan turunnya frekuensi pembawa (fc) dan frekuensi audio (fa), dan gelombang atau arus ada di pembawa atau pembawa Frekuensi tidak akan berubah atau berada dalam posisi tetap atau konstan. Setelah gelombang digabungkan di mixer, mereka dapat dikirim ke antena dengan frekuensi 3000 Khz.


    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Saat sinyal AM (Amplitude Modulation) diproses, antena akan menerima sinyal pada frekuensi 3000 kHz. Kemudian sinyal akan diproses / disamakan frekuensi antara antena pemancar dan antena penerima, dengan tujuan untuk menyamakan frekuensi dan sinkronisasi antara keduanya. Selain itu, sinyal yang dimodulasi akan masuk ke tuning atau penguat RF dari antena pada frekuensi 3000 kHz. Sinyal akan masuk ke mixer, dan di dalam mixer, sinyal termodulasi akan kembali mendapatkan daya berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi 3000 kHz. Pada mixer, gelombang frekuensi modulasi akan direduksi menjadi 455 Khz, yang disebabkan oleh alat yang disebut penguat IF. Penguat IF hanya membutuhkan gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi 455 KHz, dan gelombang frekuensi modulasi tersebut akan diperkuat pada penguat IF. Langkah selanjutnya adalah masuk ke demodulator AM (amplitude modulation), pada demodulator AM gelombang FM akan mengalami pemisahan antara sinyal dan pembawa atau antara pembawa. Pemisahan ini terjadi karena gelombang yang dibutuhkan pada penguat audio hanya gelombang atau sinyal audio. Jika Anda mengalami pemfilteran atau pemisahan gelombang audio, gelombang audio akan bertambah lagi dan terus terhubung ke perangkat yang disebut speaker. Speaker audio dapat diatur dengan cara ini, dan volume suara dapat dinaikkan atau diturunkan tergantung pada keinginan pengguna.

    -7.56'48.4"S122.38'31.6"E

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. 1E/03/Alvin Aldorino Setiawan/2041160158

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama yang disebut dengan buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam modul driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terbentuklah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) , sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Koordinat Lokasi : 7°56'25.2"S 112°38'59.5"E

    BalasHapus
  9. 1E/12/Fadel Filla Akbar Santoso/2041160143

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver tersebut, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan karena adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna
    dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    7°16'37.6"S 112°43'31.7"E

    BalasHapus
  10. 1E/01/AbirawaAgung/2041160039

    Cara kerja pengiriman suara melalui microphone pada radio Pemancar AM(Amplitudo Modulation) dimulai dari pemancar frekuensi dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (FA), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Cara diterimanya oleh Radio Penerima AM(Amplitudo Modulation) dengan proses awal penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Titik Koordinat: -7.9617667, 112.6650373

    BalasHapus
  11. 1E/04/ANANTA WICAKSANA/2041160049

    Proses pada Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Cara kerja pada pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan diberikan kepada penguat pertama yang disebut dengan buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam modul driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran pada gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terbentuklah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) , sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Proses pada Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.


    Lokasi = -7.697450, 111.621402 (Wungu, Kabupaten Madiun)

    BalasHapus
  12. 1E/06/Atsani Dimas Huseini/2041160051

    Pengiriman suara pada pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation) dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000 Khz. Kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz. Selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam Driver, di dalam sistem Driver gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah itu gelombang mengalami penguatan yang selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu Final. Di dalam alat Final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadi penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), sinyal audio dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa). Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah itu gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer yang menghasilkan sinyal, sinyal tersebut dapat disalurkan kepada antena dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Sinyal dari pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation) diterima oleh penerima Radio AM, Sinyal akan diterima oleh antena yang memiliki frekuensi sebesar 3000 kHz. Kemudian sinyal tersebut akan diproses/disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan dapat terjadi sinkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan disalurkan di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Setelah itu sinyal tersebut akan disalurkan lagi pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai frekuensi sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat yang bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya disalurkan pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan disalurkan ke alat yang bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pendengar.

    Koordinat lokasi : -7.723102, 111.942438

    BalasHapus
  13. 1EJTD/22/Tika Mahirani/2041160145

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    0°17'59.0"S 100°02'06.2"E

    BalasHapus
  14. 1E/08/Dimas Kurniawan/2041160157

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.


    Koordinat Lokasi : 8°06'20.9"S 112°06'52.5"E

    BalasHapus
  15. 1E/20/Salwa Nadirah/2041160083

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Untuk awal pemrosesan pemancar frekuensi dimulai dengan osilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, lalu frekuensi tersebut akan di salurkan ke penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, setelah itu lanjut ke proses gelombang yang akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan lalu akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final ini gelombang tersebut akan kembali diproseskan dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Untuk awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal ini akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan agar bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi ini akan masuk ke dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk ke mixer, dan di dalam mixer ini sinyal modulasi akan kembali mendapatkan supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, karena disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk ke Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi ini akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan ini dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan berlanjut ke alat yang bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan penggunanya.

    lokasi : -7.9842974, 112.636618

    BalasHapus
  16. 1E / 15 / Krisna Murti Rachmadani / 2041160031

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Untuk pemancar AM (Amplitudo Modulation) masih berhubungan dengan pemancar CW (Continous Wave). Proses pemancar frekuensi radio AM dimulai dari oscilator yaitu alat pembangkit getaran yang menghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 KHZ, kemudian frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama yang disebut buffer dengan frekuensi sebesar 3000 KHz, setelah itu gelombang akan masuk pada driver. Di dalam driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran pada gelombang. Setelah mengalami penguatan, gelombang frekuensi tersebut akan diproses pada rangkaian final yang digabung dengan mixer. Di dalam final, gelombang tersebut akan diproses dan terjadi penguatan atau pembesaran gelombang, serta penggabungan antara frekuensi pembawa atau frekuensi carrier (fc) dan frekuensi di gelombang audio (fa). Sinyal audio dihasilkan oleh Audio Amplifier melalui alat yang bernama modulator. Pada proses penggabungan frekuensi carrier dengan frekuensi audio, terjadi perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan antara frekuensi carrier (fc) dengan frekuensi audio (fa). Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carrier tidak mengalami perubahan atau dalam keadaan tetap (konstan). Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang akan disalurkan pada antena pemancar AM dengan frekuensi sebesar 3000 KHz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada penerima radio AM (Amplitudo Modulation) sinyal yang dikirimkan oleh antena pemancar AM diterima oleh antena penerima AM dengan frekuensi sebesar 3000 KHz. Kemudian sinyal tersebut diproses atau disamakan frekuensinya antara antena pemancar dengan antena penerima, yang bertujuan agar frekuensinya sama dan dapat terjadi sinkronisasi diantara keduanya. Kemudian sinyal dari antena masuk pada tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 KHz. Sinyal tersebut akan masuk dalam mixer, sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan persediaan atau supply berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 KHz. Kemudian di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan menjadi sebesar 455 KHz, hal tersebut disebabkan oleh IF amplifier. IF amplifier hanya membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF amplifier akan terjadi penguatan frekuensi gelombang. Kemudian gelombang akan masuk pada rangkaian demodulator AM. Pada demodulator AM (Amplitudo Modulation), gelombang frekuensi akan mengalami pemisahan antara gelombang carrier atau gelombang pembawa dengan gelombang audio. Pemisahan tersebut terjadi dikarenakan gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanya gelombang audio. Setelah mengalami filterisasi atau pemisahan, gelombang frekuensi radio itu akan mengalami penguatan kembali oleh Audio Amplifier dan akan berlanjut pada load speaker. Sehingga audio akan keluar dari load speaker. Pada load speaker, audio dapat dinaikkan atau diturunkan volumenya tergantung keinginan pengguna.

    Koordinat lokasi : -7.937834,112.694134

    BalasHapus
  17. 1E/11/ELANDARA FAJAR SYAHPUTERA/2041160018

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    8°04'59.6"S 112°11'40.4"E

    BalasHapus
  18. 1E/05/Anisa Yakhtarina/2041160142
    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang menghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, lalu frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan sehingga gelombang menjadi lebih besar. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (FC) dan frekuensi audio (FA) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadi perubahan pada amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.
    8°05'32.8"S 112°10'17.2"E

    BalasHapus
  19. 1EJTD/13/Febri Hermana Putra/2041160072

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Untuk Proses pemancar frekuensi berasal dari Oscilator, oscillator sendiri adalah sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, Setelah itu frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Untuk awal dari pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Setelah itu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang berfungsi agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi yang semula akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut dikarenakan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan atau diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    -7.9641367 112.64644166666668

    BalasHapus
  20. 1E/14/Ilham Athaariq Gistanda/2041160113

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama yang disebut dengan buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam modul driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terbentuklah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) , sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Koordinat lokasi:
    Latitude: -7.966620 / S 7° 57' 59.833''
    Longitude: 112.632632 / E 112° 37' 57.475''

    BalasHapus
  21. 1E/24/Yayang Uyunurrohma/2041160046

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    BalasHapus
  22. 1E / 23/ Vitania Maharani / 2041160091

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 kHz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 kHz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 kHz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 kHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Koordinaat Lokasi : 8°07'47.0"S 112°09'08.6"E

    BalasHapus
  23. 1E/09/DWI AYU DYAH SETYANINGRUM/2041160056

    Proses pada Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Cara kerja pada pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator merupakab sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan diberikan kepada penguat pertama yang disebut dengan buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam modul driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran pada gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terbentuklah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) , sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Proses pada Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.


    Lokasi = -7.7769636, 112.1953829

    BalasHapus
  24. 1E/02/Ahmad Rasyidin Azis/2041160114
    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator, oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 kHz pada gambar, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 kHz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    proses pertama penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 kHz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 kHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    -7.424902,112.687633

    BalasHapus
  25. 1E/10/EKA WIJAYA/2041160107

    -8.1090890, 112.3219680

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    BalasHapus
  26. 1D/10/Dwiva Octaqiyyah/2041160102
    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang menghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, lalu frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan sehingga gelombang menjadi lebih besar. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (FC) dan frekuensi audio (FA) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadi perubahan pada amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.
    Koordinat lokasi: -7,2580469, 112,7111224

    BalasHapus
  27. 1D/02/ABEL ASRIEL BANGUN/2041160033
    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang menghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, lalu frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan sehingga gelombang menjadi lebih besar. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (FC) dan frekuensi audio (FA) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadi perubahan pada amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    BalasHapus
  28. 1D/06/Arhisya Putri Damayanti/2041160063

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi pada radio AM dimulai dari Oscilator (alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz) yang kemudian frekuensi tersebut disalurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz. Proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi akan mengalami penguatan sehingga terjadi pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa (fc) terjadi sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa). Sebaliknya, gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut akan disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada tahap awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal mula-mula diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu dilakukan proses atau penyamakan frekuensi antara antena Pemancar dengan antena Penerima dengan tujuan agar frekuensinya sama dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Tahap selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk ke dalam mixer, dan di dalamnya sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan mengalami proses penurunan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh IF Amplifier. IF Amplifier hanya membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya yakni masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Apabila sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio selanjutnya akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan/kebutuhan pengguna.

    -7.648700,112.113277

    BalasHapus
  29. 1DJTD/01/ABDU FAIQ MU'AFIY/2041160137

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    -8.119889,111.805731

    BalasHapus
  30. 1D/09/Divia Cahaya Salsa/2041160034

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama yang disebut dengan buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Untuk awal dari pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Setelah itu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang berfungsi agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.
    Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja.
    Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    -7.944794,112.614973

    BalasHapus
  31. 1D/20/RYAN ARIEF SATRIO/2041160104

    Proses pemancaran sinyal Radio AM
    Proses pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation) dimulai dari Oscilator yang merupakan pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000 Khz. Kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz. Selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam Driver, di dalam sistem Driver gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah gelombang frekuensi mengalami penguatan, gelombang frekuensi tersebut diteruskan ke final. Di dalam Final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadi penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), sinyal audio dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier (fc) terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa). Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi pembawa atau carier(fc) tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah itu gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer yang menghasilkan sinyal, sinyal tersebut dapat disalurkan kepada antena dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Proses penerimaan sinyal Radio AM
    Pada pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Selanjutnya sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz, didalam tuning/RF amplifier sinyal diperkuat . Selanjutnya sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, dengan cara di dalam mixer sinyal tersebt dicampur oleh osilator yang nilai nya 2545 khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    -7.958168,112.657789

    BalasHapus
  32. 1D/23/tiara Ajeng Pamungkas/2041160110


    Pemancar radio AM (amplitudo modulatiom)
    Dimulai dari oscilator yang menghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut disalurkan pada penguat pertama yaitu buffer dengan frekuensi sama. Pada proses selanjutnya dilakukan penguatan frekuuensi, gelombang akan masuk pada driver di dalam modul driver dan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Selanjutnya akan diporoses ke sebuah alat yaitu final. Di dalam final gelombang kembali di proses dan terjadilah penguatan gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carrier dan frekuensi audio sinyal audio yang dihasilkan oleh audio melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (FA), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 300 Khz.
    Penerima audio (AM ) amplitude modulation
    Proses penerimaan radio AM Sinyal yan diterima dari antena dengan variabel naik turun dengan frekuensi tetap yaitu 3000khz, Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya lalu melalui band pass filter kemudia dikuatkan lalu dikuatkan lagi Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam Tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kH disebut dengan super heteroden lalu dicampur dengan mixer frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai frekuensi sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang dengan frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz . Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation) ada 2 yaitu audio ke amplifier yang satu ke ground, Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. yang terpenting ada diode dan kapasitor, fungsi dari diode memotong fase positifnya, kemudian kapasitor sbagai low pass filter membuan frekuesi ke ground lalu frekuensi audionya diperkuat dengan audio amplifier lalu dikeluarkan oleh loudspeaker, jika suara keras maka di loudspeaker juga keras, jika lemah diawal atau perubahan lemah maka hasilnya lemah

    Koordinat lokasi : -8.157520, 112.049233

    BalasHapus
  33. 1D/24/Trio Prawiro Negoro/2041160024

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Untuk Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator, oscillator sendiri adalah sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, Setelah itu frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Untuk awal dari pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Setelah itu sinyal tersebut akan diproses frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang berfungsi agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi yang semula akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut dikarenakan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz,perumpamaan ketika tuning/RF amplifier sebesar 5000 makan oscillator akan sebesar 4545 karena pada hasil mixer yang diambil sebesar 455 agar keluarannya nanti jelas dan sesuai, jika hasil mixer kurang dari 455 atau berada pada angka 400 suaranya akan tetap didengar tapi suaranya kecil dan tidak jelas, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan atau diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Koordinat Lokasi : -7.946160,112.616200

    BalasHapus
  34. 1DJTD/19/RIZKY STARHEZA RAMADHAN/2041160139
    Titik Koordinat :-7,4497110, 112,7189078

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator, oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 kHz pada gambar, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 kHz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.

    Proses pada Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada awal penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    BalasHapus
  35. 1D/07/Bita Kusuma Wardana/2041160082

    Pengiriman suara pada pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation) mulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000 Khz. Kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz. Selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam Driver, di dalam sistem Driver gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah itu gelombang mengalami penguatan yang selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu Final. Di dalam alat Final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadi penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), sinyal audio dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa). Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah itu gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer yang menghasilkan sinyal, sinyal tersebut dapat disalurkan kepada antena dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
     
    Sinyal dari pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation) diterima oleh penerima Radio AM, Sinyal akan diterima oleh antena yang memiliki frekuensi sebesar 3000 kHz. Kemudian sinyal tersebut akan diproses/disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan dapat terjadi sinkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan disalurkan di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Setelah itu sinyal tersebut akan disalurkan lagi pada mixer, dan di dalam mixer sinyal diberi pembangkit getaran (oscilator) yang memiliki frekuensi sebesar 2545 Khz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan/dikurangi antara tuning dan oscilator hingga mencapai frekuensi sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat yang bernama IF Amplifier (filter). IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya disalurkan pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan disalurkan ke alat yang bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pendengar.

    Koordinat lokasi : -7.085790,112.588554

    BalasHapus
  36. 1D/22/Shendi Setya Pradana/2041160138

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Koordinat lokasi : -7.426036,112.454212

    BalasHapus
  37. 1D/14/IVANA ARUM DIMARSASI/2041160068
    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Sinyal masuk melalui microphone sehingga diteruskan ke audio amplifier kemudian masuk ke final yaitu terdapat modulator AM. Misalnya frekuensi nya 1Khz, frekuensi carrier nya 300khz, dimana karena pengaruh sinyal suara yang dimasukkan lewat modulator yang fungsinya untuk mencampuran 2 frekuensi. Hasil pencampuran antara 1Khz dan 300Khz hasilnya 301khz. Terdapat jumlah,selisih, dan frekuensi masing-masing didalam modulator. Proses pemancar frekuensi selanjutnya di Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi tetap sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut kembali diproses dan diperkuat gelombang serta penggabungan frekuensi-frekuensi di dalam modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat dikeluarkan kepada antena dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Sinyal radio masuk melalui antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Kemudian sinyal tersebut akan disamakan frekuensinya tetap 3000 Khz antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan untuk menyamakan frekuensi dan menyingkronisasikan antara sinyal di dalam antena masing-masing tersebut. Selanjutnya sinyal tersebut masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, yaitu terdiri dari sinyal dari RF amplifier sebesar 3000 Khz, sinyal dari oscillator sebesar 2545 Khz, dan terdapat penjumlahan dari sinyal-sinyal tersebut sebesar 5545 Khz, dan pengurangan dari sinyal-sinyal tersebut sebesar 455 Khz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz. hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, jadi sinyal radio yang diterima jika tidak 455 Khz maka gelombang yang dihasilkan akan tidak sesuai. Pada IF Amplifier terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation) yaitu fungsinya untuk memisahkan antara sinyal dengan gelombang carrier. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Rangkaian demodulator terdapat diode dan kapasitor, fungsi diode adalah untuk memotong fase negative, jadi gelombang tersebut hanya terdapat fase positive nya saja. Sedangkan kapasitor sebagai lepas filter dgn membuang frekuensi tinggi nya ke ground , kemudian sisanya yg gelombang frekuensi yg dibagian atas yaitu frekuensi suara/audio, kemudian frekuensi suara diperkuat oleh audio amplifier , setelah diperkuat kemudian dikeluarkan melalui loadspeaker. Jika suaranya keras, maka suara di loadspeaker juga keras.
    KOORDINAT LOKASI : 7,2339125, 112,7470573

    BalasHapus
  38. 1DJTD/05/ALFIAN MALIK KUSWARA/2041160069
    -7.872554,112.678224

    Pemancar Radio Amplitudo Modulation (AM)
    Pertama Oscilator pada radio pemancar memberikan frekuensi sinyal radio sebesar 3000 KHz, lalu dilanjut dengan amplifier BUFFER memperkuat sinyal radio dari Oscilator yaitu sebesar 3000 KHz sebagai penyangga (bisa diperkuat sedikit atau dengan sinyal yang tetap). Kemudian sinyal radio dari BUFFER dilalui ke amplifier DRIVER dengan lebih diperkuat lagi sinyal frekuensi radio tersebut yait sebesar 3000 KHz, sinyal yang diperkuat DRIVER masuk pada amplifier FINAL yang mana pada blok ini amplifier dengan mixer digabung menjadi satu untuk melakukan tahap modulator atau pencampuran sinyal frekuensi radio dengan sinyal frekuensi audio. Pada tahap selanjutnya Microphone menangkap suara dari pengguna lalu memperkuat frekuensi suara tersebut melalui AUDIO AMPLIFIER agar dapat ditangkap oleh Mixer, proses selanjutnya pada FINAL sinyal frekuensi radio dari osicilator diperkuat terlebih dahulu hingga 3000 KHz sebelum dicampur atau proses mixer dengan sinyal frekuensi audio dari microphone tersebut. Proses pencampuran tersebut bisa kita misalkann sinyal frekuensi radio sebagai Frekuensi Carrier (fc) dan sinyal frekuensi audio sebagai Frekuensi Audio (fa), selanjutnya Frekuensi carrier dengan frekuensi audio mengalami modulasi menggunakan Amplitudo Modulation (AM), Proses selanjutnya sinyal yang sudah dimodulasi di pancarkan melalui antena dengan frekuensi sebesar 3000 KHz

    Penerima Radio Amplitudo Modulation (AM)
    Proses pertama adalah Antena penerima menangkap sinyal yang dikirimkan oleh pemancar dengan frekuensi sebesar 3000 KHz, lalu pada proses selanjutnya sinyal modulasi melalui TUNNING/RF AMLIFIER untuk memperkuat sinyal yang baru diterima. Sinyal modulasi melalui blok MIXER untuk melalui tahap pencampuran dengan oscilator, pada oscilator penerima radio AM sinyal diberikan dengan frekuensi sebesar 2545 KHz lalu dilalui ke tahap pencampuran pada blok MIXER. Proses pencampuran ini menghasilkan 4 frekuensi yang berbeda yaitu 3000 KHz (Sinyal pemancar), 2545 KHz (Sinyal Oscilator), 5545 KHz (Jumlah kedua sinyal), 455 KHz (Selisih kedua sinyal), ke empat sinyal frekuensi pada MIXER dilewati melalui IF AMPLIFIER yang mana ke empat frekuensi tersebut memfilter frekuensi selain 455KHz, frekuensi 455 KHz dibiarkan lewat dan 3 frekuensi lainnya diblock atau tidak dibiarkan lewat. Proses selanjutnya sinyal yang sudah difilter oleh IF AMPLIFIER melalui blok Demodulator AM atau pemisahan dari sinyal frekuensi radio dengan sinyal frekuensi audio, pada tahap ini terdapat rangkaian dengan 2 komponen yaitu dioda dengan capasitor, dioda berfungsi untuk menghilangkan sinyal negatif pada sinyal modulasi dengan menyisakan sinyal positifnya saja dan kapasitor berfungsi untuk membiarkan sinyal frekuensi yang tinggi langsung turun ke Ground (Envelope Detector). Lalu sinyal yang sudah di demodulasi tersebut menyisakan sinyal audio nya saja dan dilanjutkan melalui AUDIO AMPLIFIER untuk memperkuat sinyal audio hingga persis dengan sinyal audio pada pemancar, dan sinyal audio tersebut dikeluarkan melalui LOAD SPEAKER hingga terdengar suara yang di hasilkan oleh microphone.

    BalasHapus
  39. 1D/18/Navallino Mochammad Alvido/2041160065

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi pada radio AM dimulai dari Oscilator (alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz) yang kemudian frekuensi tersebut disalurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz. Proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi akan mengalami penguatan sehingga terjadi pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa (fc) terjadi sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa). Sebaliknya, gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut akan disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz. Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada tahap awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal mula-mula diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu dilakukan proses atau penyamakan frekuensi antara antena Pemancar dengan antena Penerima dengan tujuan agar frekuensinya sama dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Tahap selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk ke dalam mixer, dan di dalamnya sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan mengalami proses penurunan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh IF Amplifier. IF Amplifier hanya membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya yakni masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Apabila sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio selanjutnya akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan/kebutuhan pengguna.

    7° 56' 40"
    112° 36' 54"

    BalasHapus
  40. 1D/13/Habib Mustofa Akhyar/2041160089

    Proses pada Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Cara kerja pada pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator merupakab sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan diberikan kepada penguat pertama yang disebut dengan buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam modul driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran pada gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terbentuklah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) , sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Proses pada Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Lokasi : 8°12'14"S 113°06'47"E

    BalasHapus
  41. 1D / 11 / FATONATUL MUBAROKAH / 2041160073

    Cara kerja pengiriman suara melalui Microphone pada Radio Pemancara AM, hingga didengarkan melalui Loadspeaker pada Radio Penerima AM.

    Radio Pemancar AM (Amplitudo Modulation)
    Sebuah sinyal pembawa atau sinyal carrier (fc) yang diolah pada sebuah Oscillator yang memiliki frekuensi sebesar 3000 Khz, selanjutnya sinyal itu dikuatkan dengan masuk ke proses Buffer dengan besar frekuensi yang sama pula, lalu menuju ke penguat Driver dan sinyal tetap berfrekuensi 3000 Khz. Kemudian diarahkan ke Final yang mana sinyal carrier (fc) tersebut dikuatkan dan diperbesar, di sini terdapat sebuah modulator yang berfungsi sebagai mixer. Pada sesi final ini akan dimasuki sinyal audio (fa) atau Audio Amplifier yang asalnya adalah sebuah suara yang membawa informasi dan dilewatkan melalui microphone, maka kedua sinyal tersebut dicampur dan mengalami proses modulasi yang disebabkan oleh alat yang bernama modulator tadi, sehingga gelombang modulasinya akan lebih besar. Setelah itu sinyal audio (fa) yang dirangkap oleh sinyal carrier (fc) dapat dipancarkan melalui antenna dengan frekuensi yang dibawa sebesar 3000 Khz. Sinyal tersebut siap untuk diterima oleh Radio Penerima AM dengan syarat frekuensi yang sama.

    Radio Penerima AM (Amplitudo Modulation)
    Pada radio penerima ini, menangkap sebuah sinyal yang sebelumnya dipancarkan oleh radio pemancar yaitu sinyal yang berfrekuensi sebesar 3000 Khz. Sinyal tersebut masuk pada penguat Tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi yang sama dengan sebelumnya. Kemudian menuju sebuah mixer, pada proses mixer ini juga dimasuki oleh sinyal dari sebuah oscillator yang memiliki frekuensi sebesar 2545 Khz. Pada proses pencampuran antara sinyal dari RF Amplifier dan Oscillator mengalami perubahan frekuensi, hingga diturunkan mencapai 455 Khz. Selanjutnya sinyal yang telah mengalami penurunan tersebut akan diarahkan ke penguat IF Amplifier yang membawa frekuensi sebesar 455 Khz. Kemudian sinyal masuk ke Demodulation AM dan di sini adalah proses pengembalian sinyal ke bentuk semula. Yaitu bentuk suara yang membawa suatu informasi atau data. Dibantu dengan sebuah Envelope Detector, yang mana menghilangkan bentuk sinyal yang mengalami proses modulasi sebelumnya. Pada Envelope Detector ini terdapat sebuah diode dan kapasitor, fungsi alat tersebut untuk menyaring sinyal carrier (fc) yang menjadi wadahnya sinyal audio (fa) tadi. Selanjutnya diarahkan ke penguat Audio Amplifier dan yang terakhir menuju Load Speaker untuk menyampaikan isi dari informasi yang dikirimkan oleh Radio Pemancar AM.

    Koordinat Lokasi : 8°02'01.4"S 112°12'01.6"E

    BalasHapus
  42. 1D / 08 / Daffa Ahmad Saechu / 2041160047

    Pemancar Radio AM
    Proses pertama kali adalah dari oscilator dengan menghasilkan frekuensi sebesar 3000 kHz,kemudia frekuensi tersebut dilanjutkan pada penguat pertama yaitu buffer dengan frekuensi yang sama. Setelah itu proses tersebut masuk ke dalam driver dan dalam driver frekuensi tersebut mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang,setelah mengalami penguatan maka frekuensi dilanjutkan ke final.Di dalam final ini juga frekuensi mendapatkan penguatan dan pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa (carrier) dan frekuensi audio (fa). Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carrier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan.Kemudian gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer dan disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000 kHz.

    Penerima Radio AM
    Proses pertama sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz,selanjutnya sinyal tersebut akan diproses dan disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dan Antena Penerima dengan tujuan frekuensinya dapat disamakan hingga terjadi sinkronisasi antar keduanya. Proses selanjutnya sinyal akan masuk kedalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.Kemudian frekuensi 3000 kHz masuk kedalam mixer dan didalam mixer ini frekuensi mendapat supply gelombang sebesar 2545 kHz,mengapa hal ini terjadi agar frekuensi yang dari 3000 kHz dapat diturunkan menjadi 454 kHz sehingga frekuensi tersebut dapat diproses dengan baik oleh komponen selanjutnya.Selanjutnya frekuensi sebesar 454 kHz masuk ke IF Amplifier dana disini frekuensi akan mengalami penguatan gelombang frekuensi modulasi,lalu sinyal akan masuk ke dalam Demodulator AM (Amplitudo Modulation),disini gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal gelombang carrier dan gelombang pembawa.Hal ini dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan oleh Audio Amplifier adalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami pemisahan gelombang maka gelombang frekuensi akan mengalami penguatan kembali serta dilanjutkan dan dikeluarakan di loudspeaker dan disini kita dapat mengatur tinggi rendahnya volume suara yang diinginkan.

    Koordinat lokasi : -8.231610,114.372812

    BalasHapus
  43. 1D / 15 / KHOMSANES A / 2041160038

    Pemancar Radio AM
    Pertama yaitu pada bagian oscilator terdapat gelombang pembawa (sinyal carrier) dengan frekuensi sebesar 3000 KHz, selanjutnya gelombang pembawa tersebut menuju ke bagian buffer untuk dikuatkan lagi. Buffer memang berfungsi menguatkan arus sinyal keluaran dari oscilator. Setelah itu masuk ke bagian driver untuk dikuatkan kembali tegangan serta gelombangnya karena amplitudo sinyal carrier masih kecil. Kemudian sinyal suara yang berasal dari microphone masuk ke dalam audio amplifier kemudian di modulator (simbol mixer) masuk ke dalam final, disini sinyal carrier atau pembawa dan sinyal informasi suara sudah tercampur menjadi satu bagian. Di dalam final juga berfungsi sebagai penguat terakhir untuk menguatkan sinyal termodulasi untuk ditujukan ke antena. Jika sinyal suara atau frekuensi sinyal informasi yang dimasukkan adalah 1 KHz maka jumlah keseluruhan akan menjadi 3001 KHz. 3001 KHz ini disebut juga sebagai upper sideband, rumusnya fc + fa. Untuk lower sideband kebalikan dari upper sideband frekuensi sinyal carrier dikurangi dengan frekuensi sinyal informasi (fc – fa), yaitu 3000 KHz dikurangi 1 KHz hasilnya 2999 KHz. Posisi dari frekuensi sinyal carrier ini berada ditengah antara lower sideband dan upper sideband. Di dalam antena ini hanya dapat menerima sinyal radio.

    Penerima Radio AM
    Pada awal bagian terdapat antena dengan frekuensi sebesar 3000 KHz yang berfungsi sebagai penangkap sinyal termodulasi atau sinyal yang berisikan informasi yang telah dipancarkan oleh pemancar. Kedua sinyal tersebut masuk ke dalam tuning atau RF Amplifier dengan frekuensi yang sama sebesar 3000 KHz berfungsi menguatkan daya RF (radio frequency) yang berisi informasi hasil modulasi dari pemancar asal. Dari tuning menuju ke mixer yang telah terhubung oleh oscilator lokal, mixer ini akan mencampurkan getaran atau sinyal RF dengan frekuensi oscilator lokal. Sehingga akan diperoleh frekuensi intermediet. Pada oscilator lokal ini mendapat frekuensi sebesar 2545 KHz, sehingga mixer akan mengeluarkan frekuensi intermediet sebesar 455 KHz. Proses ini disebut juga dengan teknik super hetrodyn. Kemudian masuk ke dalam penguat IF, disini frekuensi intermediet sebesar 455 KHz dikuatkan sebelum diteruskan ke demodulator AM. Selanjutnya pada demodulator AM, rangkaian terpenting di dalam demodulator AM ini adalah dioda, kapasitor, dan ground. Fungsi dari diode ini yaitu memotong fase negatif dari gelombang dan menyisakan fase positif dari gelombang informasi tersebut. Fungsi dari kapasitor sendiri adalah sebagai filter, membuang fase yang negatif ke ground. Sehingga akan menyisakan frekuensi audio atau suaranya. Selanjutnya sinyal audio masuk ke dalam audio amplifier atau penguat AF, disini sinyal audio ditingkatkan atau dikuatkan untuk diteruskan ke pengeras suara. Setelah sampai di pengeras suara atau speaker sinyal berfrekuensi AF akan diubah menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

    Koordinat Lokasi :
    -8.109727,112.445432

    BalasHapus
  44. 1D / 17 / Nabila Laila Nirmala / 2041160040

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada saat proses pemancar frekuensi ,akan dimulai dari Oscilator yaitu dimana meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 KHz. Lalu frekuensi tersebut akan di salurkan ke buffer yang memiliki frekuensi sama yakni sebesar 3000 KHz. Setelah itu gelombang akan masuk ke dalam driver yang memiliki frekuensi 3000 KHz. Selanjunya gelombang akan masuk ke final yang memiliki frekuensi sama yakni 3000 KHz. Saat di final, gelombang amplifier akan berbeda dengan sebelumnya ( saat di oscillator, buffer dan driver ). Hal ini terjadi karena pengaruh sinyal suara yang dimasukan dalam modulator. Symbol modulator sama dengan mixer karean pencampuran 2 frekuensi. Hasil pencampuran antara 3000 dan 1 KHz akan memperoleh hasil 3001 KHz yang disebut frekuensi upper sideband. Dimana pencampurannya adalah jumlah selisih dari frekuensi masing masing. Apabila penjumlah maka fc + fa yakni 3000 + 1 = 3001 KHz dan pengurangannya fc-fa yakni 3000 – 1 = 2999 KHz. Lalu frekuensi audio tidak dapat dipancarkan ke antena. Yang dapat dipanacarkan ke antena hanyalah frekuensi radio karena antena merupakan bandpass filter. Saat gelombang diliat dari oscilloscope, sumbu vertikal adalah tegangan dan sumbu horizontal adalah waktu. Pada spektrum analyzer , sumbu vertical adalah daya dan sumbu horizontal adalaha frekuensi. Upper sideband ditunjukkan pada oscilloscope pada bagian atas. Sedangkan lower sideband ditunjukkan pada bagian bawah. Jadi berbeda 180 derajat. Jadi sinyal oscilloscope mengikuti sinyal carier lalu akan dipancarkan ke antena dengan frekuensi sebesar 3000 KHz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada saat awal proses penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), sinyal akan diterima dari antena dengan frekuensi sebesar 3000 KHz dengan variable amplitude yang naik turun. Sinyal disini lebih kecil karena merupakan diangkat oleh antena penerima. Lalu sinyal akan masuk ke Tunning / RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 KHz. Lalu steelah diberi rangakain penalar melalui bandpass filter. Setelah itu akan dikeluarkan dan dicampur dengan mixer supaya hasil keluarnya 455 KHz. Jadi yang diambil adalah 455 KHz. Kemudian diberi penguat di IF Amplfier dengan frekuensi 455 KHz. Proses selanjutnya akan masuk ke Demodulator AM. Lalu akan menuju ke 2 bagian yakni Audio amplifier dan ke Envelope Detector. Dimana di Envelope Detector memiliki kapasitor dan diode. Dioda disini bertujuan untuk memotong fase negative. Jadi yang tertinggal hanya fase positif. Sedangkan kapasitor berguna untuk lowpass filter yakni membuang frekuensi tinggi ke ground lalu tersisa frekuensi audio / suara . Lalu frekuensi nya diperkuat di Audio amplifier. Setelah itu akan dikeluarkan di Load speaker. Jadi suara yang masuk di microphone merupakan suara yang keluar di load speaker. Apabila suaraya keras maka suara di load speaker juga keras. Namun apabila suaranya lemah , maka perubahan sinyalnya juga tidak besar. Lalu apabila perubahan sinyalnya sedikiti maka akan mengeluarkan suara yang lebih kecil lagi. Jadi sinyal akan berubah ubah sesuai dengan suara microphone, CD player, DVD, MP3 player.Lalu nilai fc akan selalu tetap meskipun suara yang dihasilkan berbeda-beda.

    -7.8494473, 112.5258253

    BalasHapus
  45. 1D / 21 / SALSABILA ANDHIKA NURAINI / 2041160052

    Pemancar radio AM

    Awal pemrosesan sinyal radio yaitu pemancar radio AM yang dimulai dari Oscilator yang merupakan alat pembangkit getaran yang menghasilkan frekuensi 3000 KHz yang kemudian frekuensi tersebut akan diteruskan menuju buffer yang merupakan penguat pertama dengan menghasilkan frekuensi yang sama yaitu 3000 kHz. Selanjutnya gelombang frekuensi tersebut akan melalui driver yang didalamnya akan mengalami penguatan dan menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah melewati driver gelombang akan di proses di dalam final, gelombang akan diproses kembali hingga terjadi penguatan dan pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara frekuensi carrier atau pembawa (fc) dan frekuensi audio (fa). Sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi carrier terjadi perubahan amplitudo yang disebabkan adanya penambahan dan pengurangan pada frekuensi carrier dan frekuensi audio, sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carrier bersifat konstan, tidak ada perubahan yang kemudian setelah melewati mixer gelombang sebesar 3000 KHz tersebut langsung disalurkan menuju antena.

    Penerima radio AM

    Sinyal yang diterima oleh antena sebesar 3000 Khz yang kemudian sinyal ini akan di proses di tunning/RF amplifier. Kemudian frekuensi tersebut memasuki mixer yang disalamnya gelombang frekuensi akan di campur dimana didalamnya terdapat 4 sinyal yang masuk yaitu frekuensi 1 sebesar 3000 kHz dari RF amplifier dan frekuensi 2 dari oscillator sebesar 2425 Khz, jumlah dari kedua frekuensi yaitu 5545 Khz dan selisih kedua frekuensi tersebut yaitu 455 Khz. Kemudian selisih frekuensi inilah yang akan diteruskan ke IF Amplifier atau filter frekuensi menengah karena IF Amplifier merupakan jenis bandpass filter yang beresonansi di frekuensi 455 KHz. Di dalam IF amplifier akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya yaitu demodulator AM, pada demodulator AM terjadi pemisahan frekuensi informasi berupa audio dengan frekuensi carrier karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Pada gambar ada diode dan kapasitor. Fungsi diode adalah memotong fase negative sehingga hanya fase positif yang dibawa. Kemudian kapasitor berfungsi sebagai lowpass filter yaitu membuang frekuensi tinggi ke ground kemudian sisanya audio dengan frekuensi rendah yang akan diperkuat oleh audio amplifier dan dikeluarkan melalui loudspeaker yang besar kecilnya volume audio dapat diatur sesuai kebutuhan penggunanya.

    Lokasi -7.701653,114.034092

    BalasHapus
  46. 1D / 03 / Abi Maulana / 2041160141

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama yang disebut dengan buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam modul driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terbentuklah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) , sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Lokasi Koordinat : (7°56'06"S 111°58'09"E)

    BalasHapus
  47. 1DJTD/12/FIRMAN NURENDIK LATIFANI/2041160140

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja.
    Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    -7.617218,111.915881

    BalasHapus
  48. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  49. 1F/21/Rizki Viga Wulandari/2041160050

    Pemancaran radio Am yang artinnya ( Amplitudo modulationn)
    Jadi proses frekuensi pemancaran ini dimulai dari oscilator alat pembangkit getaran yang menghasilkan sebuah frekuensi yang sebesar 3000 KhZ,setelah itu frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang di sebut buffer dengan frekuensi yang sama sebesar 3000 kHz.Setelah begitu gelombang akan masuk ke dalam driver.jadi dialam driver itu gelombang ini akan mengalami penguatan yang bisa menyebabkan pembesaran gelombang.setelah mengenalai selanjutnya akan di proses sebuah alat kalo gak salah alatnya itu Final jadi final ini akan kembali proses dan bisa terjadi sebuah penguatam dan pembesaran serta pergabungan frekuensi antara pbawa atau carier dan frekuensi radio sinyal audio yang bisa menghasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator.dengan frekuensi pembawa terjadila sebuah perubahan amplitudo yang di sebabkan adannya proses penjumlahan dan pengurangan pada frekuensi pembawa fc dan fa,kalau gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan ataupun pada posisi yang tetap maupun konstan .setelah gelombang tersebut mengalami pegabungan pada mixer,gelombang ini dapat di salurkan kepada antrna dengan frekuensi 300 khz.




    Penerima radio(Am)
    Pada pertama atau pun awal pemrosesan penerima sinyal Am (amplitudo modulqtion) sinyal ini akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 Khz,sinyal ini akan di proses frekuensinnya antara antena pemancar dengan antena penerima yang satu tujuan biar frekuensinnya dapat disamakan dan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduannya.IF amplifer hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 khz dan ini pada IF amplifer tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi.selanjutnya masuk pada amplitudo modulation didalam AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carier atau gelombang pembawa.pemisahan ini akan terjadi dikarenakan gelombang yang dibutuhkan didalam audio Amplifer hanya gelombang atau sinyal audio saja.Pada loudsepeker audio dapat diatur dinaikan mauapun di turunkan volume suara tergantung pengguna

    KOORDINAT LOKASI : -7.7836159,113.5089562

    BalasHapus
  50. 1F/05/Anita Marselia/2041160030

    PEMANCAR AM
    Pada prosess pemancar AM ini tidak jauh berbeda dengan proses pemancar CW kemarin. Proses pemancar radio AM ini dimulai dari oscilator(alat pembangkit getaran yang menghasilkan frekuensi sebesar 3000 KHZ), kemudian frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama yang disebut buffer dengan frekuensi sebesar 3000 KHz, setelah itu gelombang akan masuk pada driver. Setelah mengalami penguatan, gelombang frekuensi tersebut akan diproses pada rangkaian final yang digabung dengan mixer yang disebut dengan modulator. sinyal audio dihasilkan oleh audio amplifier melalui modulator. Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan.Pada proses penggabungan frekuensi carrier(fc) dengan frekuensi informasi/audio(fa), terjadi perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan antara frekuensi carrier dengan frekuensi audio/informasi.
    PENERIMA AM
    Suara yang masuk melalui microphone kemudian,dipancarkan melalui antena pemancar dan diterima oleh antena penerima. Kemudian sinyal tersebut diproses atau disamakan frekuensinya antara antena pemancar dengan antena penerima, yang bertujuan agar frekuensinya sama dan dapat terjadi sinkronisasi diantara keduanya. Kemudian masuk di dalam Demodulator AM,oleh demodulator AM carier dipisah dengan audio(diambil phasa positifnya)dan cariernya di buang ke ground oleh dioda. Pemisahan tersebut terjadi dikarenakan gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanya gelombang audio saja. Setelah mengalami pemisahan, gelombang frekuensi radio masuk ke Audio Amplifier disana akan terjadi penguatan kembali dan kemudian keluar melalui loudspeaker yang dimana disana audio bisa diatur sesuai keinginan pengguna.

    koordinat lokasi : -7.66344,112.69707

    BalasHapus

  51. 1F/17/RADITYA GYMNASTIAR DANAPUTRA/2041160159

    Pemancar Radio AM Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran dengan frekuensi sebesar 3000 Khz, lalu frekuensi tersebut disalurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan sehingga gelombang menjadi lebih besar, setelah mengalami penguatan, kemudian diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang diproses kembali dan terjadilah penguatan gelombang dan penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (FC) dan frekuensi audio (FA) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yang disebut modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadi perubahan pada amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa yang bisa kita sebut Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM Pada awal pemrosesan, Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, dengan bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi masuk dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    7°56'45.0"S 112°37'09.4"E

    BalasHapus
  52. IF/04/AMARTYA WIRASWASTI/2041160022

    PEMANCAR RADIO AMPLITUDO MODULATION (AM)

    Proses pemancaran radio amplitudo modulation ini dimulai dari Oscillator. Oscillator adalah sebuah alat pembangkit getaran atau gelombang yang menghasilkan frekuensi sebesar 3000Khz. Lalu frekuensi 3000Khz tersebut disalurkan ke Buffer (saluran penguat pertama). Lalu pada tahap selanjutnya, gelombang akan masuk ke dalam driver. Pada driver, gelombang akan mengalami penguatan yang akan menyebabkan pembesaran pada gelombang. Setelah itu, gelombang akan diproses di dalam final. Dalam Final ini, gelombang akan kembali diproses kemudian terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang dan penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (FC) dan Frekuensi audio (FA). Sinyal audio dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yang disebut modulator.
    Pada saat proses penggabungan antara frekuensi pembawa (FC) dengan frekuensi audio (FA) terjadi perubahan amplitudo karena adanya proses penambahan dan pengurangan pada frekuensi pembawa dan frekuensi audio. Sedangkan, gelombang pada frekuensi pembawa tidak akan terjadi perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Lalu gelombang akan digabungkan di mixer. Setelah gelombang mengalami penggabungan, sinyal akan disalurkan ke antena dengan frekuensi sebesar 3000Khz
    FC-FA = Selisih
    FC = Carier (frekuensi masing-masing)
    Fc+FA = Jumlah

    PENERIMA RADIO AMPLITUDO MODULATION (AM)

    Sinyal radio dipancarkan oleh antena, lalu sinyal diterima oleh antena penerima. Antena penerima 3000kHz disamakan dengan antena pemancar agar terjadi sinkronisasi antar radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu, sinyal masuk ke Tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000Khz. Lalu, yang memiliki fungsi untuk menguatkan frekuensi agar pada proses setelahnya gelombang tetap memiliki frekuensi yang sama. Proses berlanjut ke mixer. Hasilnya adalah 3000Khz, 2545Khz, 5445 Khz, dan 455Khz. Pada saat di mixer, ketiga frekuensi diredam dan hanyak diambil 455Khz. Gelombang diturunkan karena digunakan untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier. Lalu, frekuensi sebesar 455Khz akan masuk ke IF Amplifier. If Amplifier membutuhkan frekuensi sebesar 455Khz karena 455Khz adalah standart frekuensi pada radio. Jika tidak 455Khz maka gelombang yang dihasilkan tidak sesuai. Di IF amplifier sinyal akan mengalami penguatan gelombang frekuensi modulasi.
    Selanjutnya, sinyal akan masuk ke Demodulator AM yang berguna untuk memotong atau memisah antara sinyal pembawa atau carier (FC) dan informasi hanya diambil positif saja. Frekuensi tinggi dibuang ke ground oleh kapasitor, jadi yang tersisa hanyalah frekuensi rendah (frekuensi suara) diperkuat oleh audio amplifier lalu dikeluarkan melalui loudspeaker, lalu keluarlah suaranya. Jika suaranya keras maka suara di amplifier juga keras. DI loudspeaker kita bisa mengaturnya, dinaikkan atau diturunkan volumenya tergantung kebutuhan penggunanya
    Jadi yang memotong atau memisah adalah dioda dan yang membuang adalah kapasitor

    Sistem ini termasuk sistem yang boros daya. Pembayaran tagihan listrik cukup tinggi
    Koordinat Lokasi : -7,9544743, 112,6107796

    BalasHapus
  53. 1FJTD/10/FABELA ANDRIYAN TIWI/2041160016


    1. PEMANCAR RADIO (AM)
    Proses diawali dengan osilator yang merupakan alat untuk membangkitkan getaran / gelombang yang memiliki frekuensi 3000 KHZ, kemudian di inputkan ke Buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000KHZ di dalam Buffer terdapat lambang segita yang berarti sebagai penguat frekuensi, di dalam segitiga ada 3 buah gelombang yang bearti jika gelombang atas dan gelombang bawah arti nya (Low Pass Filter), proses selanjutnya gelombang tersebut akan diinputkan ke dalam driver, di dalam driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Sesudah mengalami penguatan, selanjutnya akan diproses di dalam final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali mengalami penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan antara frekuensi pembawa atau carrier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan antara frekuensi pembawa atau carrier dengan frekuensi audio terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang/arus pada frekuensi pembawa atau carrier tidak akan terjadi sebuah perubahan atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.

    2. PENERIMA AUDIO (AM)
    Proses diawal di antenna dengan frekuensi 3000 KHz kemudian sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan serta terjadi singkronisasi antara keduanya.kemudian sinyal diinputkan di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal tersebut akan kembali mendapatkan supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang pembawa atau carrier. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang audio saja. Kemudian sinyal audio dimasukaan ke loudspeaker yang volume nya dapat di naikkan atau diturunkan oleh pendengar.

    Koordinat lokasi :
    7°48'51.5"S 112°17'35.6"E

    BalasHapus
  54. 1F/24/Siti Nur Hanifah/2041160019

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar Frekuensi dimulai dari Oscilator, yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang menghasilkan frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian frekuensi tersebut disalurkan pada penguat pertama (Buffer) dengan frekuensi yang sama sebesar 3000Khz, proses selanjutnya gelombang tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan, selanjutnya akan diproses disebuah alat yaitu Final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Untuk awal dari pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 Khz. Setelah itu sinyal tersebut akan diproses frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang berfungsi agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 Khz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 Khz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi yang semula akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut dikarenakan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 Khz, perumpamaan ketika tuning atau RF amplifier sebesar 5000 makan oscillator akan sebesar 4545 karena pada hasil mixer yang diambil sebesar 455 agar keluarannya nanti jelas dan sesuai, jika hasil mixer kurang dari 455 atau berada pada angka 400 suaranya akan tetap didengar tapi suaranya kecil dan tidak jelas, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan atau diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Koordinat Lokasi : -7.766592,113.418068

    BalasHapus
  55. 1F/13/Karin Febri Absari/2041160088

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pengiriman suara pada pemancar Radio AM dimulai dari oscilator. Oscilator sendiri yaitu alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000 kHz. Frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama atau buffer dan nilai frekuensinya tetap. Kemudian gelombang tersebut akan disalurkan ke dalam driver, saat di driver ini gelombang akan mengalami pembesaran gelombang yang disebabkan oleh proses penguatan. Selanjutnya gelombang akan diproses dalam sebuah alat yang disebut final. Saat masih di final, gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadi penguatan gelombang serta penggabungan frekuensi antara Frekuensi Carrier (Fc) dan Frekuensi Audio (Fa), sinyal audio dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yang disebut modulator. Saat terjadi proses penggabungan frekuensi antara audio dengan Frekuensi Carrier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi Carrier (Fc) dan Frekuensi Audio (Fa). Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carrier tidak akan terjadi perubahan dan akan tetap pada posisi semula. Setelah itu, gelombang akan mengalami penggabungan pada mixer yang menghasilkan sinyal, sinyal tersebut kemudian disalurkan kepada antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Pada saat penerimaan radio AM sinyal yang dikirimkan oleh antena pemancar AM diterima oleh antena penerima AM dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Setelah itu, sinyal tersebut akan diproses atau disamakan frekuensinya antara antena pemancar dengan antena penerima, dengan tujuan agar frekuensinya sama sehingga dapat terjadi proses sinkronisasi diantara keduanya. Kemudian sinyal dari antena akan masuk pada tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi yang sama, yaitu 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk ke dalam mixer, lalu sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan persediaan atau supply berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan menjadi 455 kHz, hal tersebut disebabkan oleh IF Amplifier. IF Amplifier hanya membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan nilai frekuensi sebesar 455 kHz dan pada IF Amplifier akan terjadi proses penguatan frekuensi gelombang. Kemudian gelombang akan masuk pada rangkaian demodulator AM. Pada demodulator AM, gelombang frekuensi akan mengalami pemisahan antara gelombang carrier dengan gelombang audio. Pemisahan tersebut terjadi dikarenakan gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanya gelombang audio saja. Setelah kedua gelombang tersebut mengalami proses filterisasi atau pemisahan, gelombang frekuensi audio akan mengalami penguatan kembali oleh Audio Amplifier dan akan berlanjut kepada loadspeaker. Dengan berlanjutnya gelombang tersebut, maka audio akan keluar dari loadspeaker. Pada loadspeaker, audio dapat dinaikkan atau diturunkan volumenya tergantung keinginan dan kebutuhan pengguna pada saat itu.

    Koordinat Lokasi :
    -8.1107828, 112.7332700

    BalasHapus
  56. 1F/23/Sinta Winda Purnamasari/2041160071

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pertama yaitu pada Oscilator terdapat sinyal carrier atau sinyal pembawa (fc) yang memiliki frekuensi sebesar 3000 Khz. Kemudian sinyal carrier tersebut disalurkan pada penguat pertama yaitu Buffer dengan frekuensi yang sama sebesar 3000 Khz. Selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran pada gelombang. Kemudian diteruskan ke Final yang mana gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara sinyal pembawa atau sinyal carrier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa (fc) terjadi sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa). Sebaliknya, gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan, gelombang tersebut akan disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Tahap pertama proses penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation). Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu dilakukan proses atau penyamakan frekuensi antara antena Pemancar dengan antena Penerima dengan tujuan agar frekuensinya sama dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Kemudian, sinyal modulasi akan masuk di dalam Tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 Khz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, yaitu terdiri dari sinyal dari RF amplifier sebesar 3000 Khz, sinyal dari oscillator sebesar 2545 Khz, dan terdapat penjumlahan dari sinyal-sinyal tersebut sebesar 5545 Khz, dan pengurangan dari sinyal-sinyal tersebut sebesar 455 Khz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai 455 Khz. Hal tersebut disebabkan oleh IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz. Dan juga pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Selanjutnya diteruskan ke Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa, yaitu audio ke Amplifier dan ke ground. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali oleh Audio Amplifier dan akan diteruskan ke Load Speaker. Sinyal audio dikeluarkan melalui Load Speaker hingga terdengar suara yang di hasilkan oleh microphone. Pada loudspeaker audio dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan atau diturunkan volume suaranya.

    -7.552302975875923, 112.66012875134851

    BalasHapus
  57. 1F/08/Dhias Dewa Ananta/ 2041160149

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar Radio AM mempunyai prinsip kerja yang sama dengan Pemancar CW (Continous Waves) yaitu dimulai dengan Oscilator yang berfungsi sebagai pembangkit getaran,yang Di pemancar ini menghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000Khz. Kemudian Frekuensi tersebut akan masuk ke buffer, disana frekuensi akan dikuatkan (penguatan pertama) sehingga frekuensi dari Oscilator ke driver tetap sama yaitu sebesar 3000Khz. Kemudian frekuensi masuk ke driver, disana frekuensi dikuatkan juga sama seperti buffer (penguatan kedua) . Setelah itu frekuensi /(frekuensi carrier) yang berasal dari driver akan masuk ke final, disana frekuensi (frekuensi carrier) akan dicampur/mixer dengan frekuensi Informasi (frekuensi yang berasal dari microphone masuk ke audio amplifier berukuran 1 Khz) sehingga proses pencampuran ini disebut modulator. Akibat dari pencampuran dua frekuensi ini adalah selisih (fc-fa),jumlah(fc+fa),dan frekuensi masing – masing, amplitude akan berubah karena naik turunnya frekuensi carrier dan frekuensi informasi/audio. Dengan Alat ukur yang bernama spektrum analiser (fc-fa),(fc+fa), dan (Fc) dapat dilihat. frekuensi yang sebesar itu tadi yaitu 3000 Khz tersebut akan dipancarkan oleh antena menuju antenna penerima.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses awal penerima Radio AM ( Amplitudo Modulation) yaitu sinyal diterima oleh antenna dengan frekuensi sebesar 3000Khz.Sinyal yang diterima akan disamakan frekuensinya antara antenna pemancar dengan antenna penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Kemudian Sinyal tersebut masuk kedalam Tunning/ RF Amplifier, disana sinyal akan diseleksi dan diproses . Frekuensi tetap sama yaitu sebesar 3000 Khz, yang berubah hanya amplitudo (karena naik turunnya frekuensi). Kemudian frekuensi yang berukuran 3000Khz akan masuk ke mixer, disana akan terjadi penambahan frekuensi yang berasal dari oscillator yang frekuensi tersebut berukuran 2545Khz sehingga kalo dijumlah , berjumlah 5545Khz. Dari hasil penjumlah frekuensi tersebut, sinyal akan diredam sehingga menyisakan frekuensi sebesar 455 Khz ( Frekuensi Standard Radio). Kemudian frekuensi masuk ke IF AMPLIFIER dan langsung diteruskan ke Demodulator AM. Yang terjadi di Demodulator AM ini adalah pemotongan gelombang, akan diambil adalah Phasa Positif yang dilakukan oleh diode. Sehingga frekuensi tinggi akan dibuang ke ground maka sisanya hanya frekuensi rendah / frekuensi suara. Frekuensi Carrier yang dikirimkan oleh pemancar akan dibuang pada proses ini, karena pada proses ini yang dibutuhkan hanyalah frekuensi suara/ frekuensi informasi. Yang kemudian frekuensi suara ini akan masuk ke dalam Audio Amplifier. Pada Audio Amplifier ini Frekuensi suara akan dikuatkan Sehingga ketika masuk ke Load Speaker tinggal mengeluarkan suara. Besar dan Kecilnya Suara tergantung pada ukuran frekuensi yang masuk ke microphone pada pemancar dan dikirimkan ke penerima yang akan keluarkan oleh Loud speaker.


    Koordinat : -7.9516080, 112.6602073

    BalasHapus
  58. 1F/14/Muhamad Faiz Kamilul Huda/2041160092
    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dengan osilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran, menghasilkan frekuensi 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan diarahkan ke penguat pertama yang disebut Buffer pada frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz. Pada proses selanjutnya dilakukan penguat frekuensi. gelombang akan memasuki driver. Pada sistem penggerak, gelombang frekuensi ini akan mengalami penguatan, sehingga terjadi penguatan gelombang. Setelah amplifikasi, itu akan diproses di perangkat (yaitu perangkat akhir), dan akhirnya gelombang akan diproses lagi, dan gelombang akan diperkuat atau diperkuat, dan kombinasi frekuensi (fc) dan kombinasi frekuensi antara satu atau lebih pembawa akan Frekuensi audio (fa) dari sinyal audio yang dihasilkan oleh penguat audio melalui alat yaitu modulator.
    Ketika frekuensi antara audio dan frekuensi pembawa atau pembawa digabungkan, amplitudo berubah karena naik dan turunnya frekuensi pembawa (fc) dan frekuensi audio (fa), tetapi gelombang atau frekuensi pembawa atau pembawa arus tidak akan berubah. berubah dan tidak akan berada dalam posisi tetap atau konstan. Setelah gelombang-gelombang ini digabungkan dalam mixer, mereka dapat diarahkan ke antenna Frekuensinya 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Untuk memulai proses penerimaan sinyal AM (modulasi amplitudo), antena akan menerima sinyal pada frekuensi 3000 kHz. Setelah itu, sinyal frekuensi akan diproses antara antena pemancar dan antena penerima, dan perannya adalah untuk menyamakan frekuensi dan melakukan sinkronisasi antara keduanya. Selain itu, sinyal yang dimodulasi akan masuk ke tuning atau penguat RF dari antena pada frekuensi 3000 kHz. Sinyal akan masuk ke mixer, dan di mixer, sinyal termodulasi akan kembali menerima daya berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi 3000 kHz. Dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi awalnya dikurangi menjadi 455 Khz, yang disebabkan oleh perangkat yang disebut penguat IF. Penguat IF hanya membutuhkan gelombang FM dengan frekuensi 455 KHz, misalnya pada saat tuning / penguat RF 5000 maka osilator akan menjadi 4545, karena hasil mixernya adalah 455, sehingga keluarannya akan jernih dan sesuai. jika hasil mixer Jika kurang dari 455 atau 400, suara masih akan terdengar, tetapi suaranya sangat kecil dan tidak jelas, sehingga gelombang modulasi frekuensi akan diperkuat pada penguat IF. Langkah selanjutnya adalah masuk ke demodulator AM (amplitude modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan ini terjadi karena gelombang yang dibutuhkan pada penguat audio hanya gelombang atau sinyal audio. Jika Anda mengalami pemfilteran atau pemisahan gelombang audio, gelombang audio akan bertambah lagi dan terus terhubung ke perangkat yang disebut loudspeaker.loudspeaker dapat diatur dengan cara ini, dan volume suara dapat dinaikkan atau diturunkan tergantung pada keinginan pengguna.
    Koordinat lokasi : -7.940187, 112.614062

    BalasHapus
  59. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  60. 1F/12/ILHAM OKTA ALPRIANSYAH/2041160055

    A. Cara Kerja Pengiriman Suara Melalui Microphone Pada Radio Pemancar AM
    Dimulai dari sinyal carier yang masuk pada oscillator (alat pembangkit getaran atau gelombang) dengan frekuensi sebesar 3000 Khz kemudian sinyal carier masuk pada buffer (rangkaian penyangga) dengan frekuensi yang sama yakni 3000 Khz. Karena buffer disebut rangkaian penyangga maka frekuensinya tetap. Lalu dari buffer outputnya menuju driver yakni dengan frekuensi tetap 3000 Khz. Dari driver outputnya ke final, di final terdapat input yakni audio amplifier. Di audio amplifier terdapat microphone, microphone itulah yang memunculkan sinyal informasi. Jika suara yang dibunyikan melalui microphone besar maka campuran gelombang carier dan gelombang informasi semakin besar / semakin tinggi. Sebaliknya suara yang dibunyikan melalui microphone kecil maka maka campuran gelombang carier dengan gelombang frekuensi kecil atau rendah. Sinyal informasi masuk ke final pada proses modulator, proses modulator ini diibaratkan mirip dengan mixer (pencampuran) yakni dengan frekuensi tetap sebesar 3000 Khz. . Di gambar samping proses pemancar radio AM terdapat tulisan fc, fc-fa dan fc+fa, yang dimaksud disini fc adalah frekuensi carier dan fa adalah frekuensi informasi. Misalnya fc nya diketahui 3000 Khz dan fa nya diketahui 1 Khz. Karena modulator diibaratkan dengan mixer atau pencampuran maka terdapat jumlah dan selisih. Jadi fc+fa = 3000 Khz, fc-fa = 2999. Digambar atas pada saat proses modulator tidak ketahui fa nya berapa, jadi frekuensi yang masuk di final tetap sebesar 3000 Khz. Dari final outputnya menuju antena dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    B. Cara Kerja Pengiriman Suara Melalui Microphone Pada Radio Penerima AM
    Proses selanjutnya gelombang informasi dari pemancar atau antena dengan frekuensi 3000 Khz diterima oleh pemancar penerima radio AM dengan frekuensi 3000 Khz. Kemudian masuk pada tuning atau RF amplifier yakni sama dengan frekuensi sebesar 3000 Khz. Gelombang tersebut keluar menuju mixer (pencampuran). Input atau masukan pada mixer terdapat oscilator dengan frekuensi sebesar 2545 Khz. Pada proses mixer inilah muncul penjumlahan dan pengurangan. Di mixer ada keterangan frekuensi 3000 Khz yang berasal dari frekuensi tuning, frekuensi 2545 Khz dari frekuensi oscilator, frekuensi 5545 Khz berasal dari penjumlahan frekuensi tuning (3000 Khz) dan frekuensi oscilator (2545 Khz) dan frekuensi 455 Khz berasal dari pengurangan frekuensi tuning (3000 Khz) dan frekuensi oscillator (2545 Khz). Dari mixer output menuju IF amplifier, di IF amplifier ini frekuensi yang diterima hanya 455 Khz karena sudah ketentuan dari ITU. Jika frekuensi tidak sesuai maka yang terjadi adalah kebingungan pada tukang- tukang yang memperbaiki radio AM dan radionya jadi rusak. Kemudian dari IF amplifier gelombang tersebut berjalan ke demodulator. Demodulator artinya pemisahan antara carier dan informasi. Di dalam proses demodulator carienya dibuang ke ground, caranya buang dipotong dulu seperti gambar, frekuensi tinnginya dibuang melalui kapasitor. Yang memotong adalah diode, yang membuang ke ground adalah kapasitor, jadi tinggal modulasinya saja. Proses ini disebut envelope detector (pendeteksian amplop). Dari demodulator gelombang informasi menuju audio amplifier selanjutnya menuju load speaker . Di audio amplifier dapat diatur sedememikian rupa jika suara yang kita saat berbicara keras, maka suara yang di hasilkan load speaker akan tinggi. Dan sebaliknya jika suara saat berbicara pelan maka suara yang dihasilkan load speaker rendah.
    Koordinat Lokasi : -7.406903,112.666365


    BalasHapus
  61. 1F/07/Dani Dwi Saputra/2041160095

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses Pemancaran radio dimlai dari Oscilator atau sebuah pembangkit getaran, disini oscillator akan menghasikan gelombang frekuensi sebesar 3000Khz, gelombang inilah yang disebut dengan Frekuensi Carrier (fc). Setelah dari Oscilator frekuensi carrier akan disalurkan ke penguat pertama atau biasa disebut Buffer dan akan menghasilkan frekuensi yang tetap yaitu 3000Khz. Setelah ini, frekuensi dibawa ke Driver. Di dalam Driver akan terjadi penguatan yang menyebabkan gelombang mengalami pembesaran, akan tetapi frekuensi yang dihasilkan tetap sama yait 3000Khz. Setelah proses tadi, frekuensi akan masuk ke dalam Final, di dalam Final gelombang tersebut akan mengalami penguatan dan pembesaran gelombang kembali serta penggabungan 2 frekuensi antara Frekuensi Carrier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Frekuensi Audio (fa) merupakan frekuensi informasi yang dihasilkan oleh audio amplifier. Penggabungan inilah yang disebut dengan Modulator. Di dalam prosesnya akan menghasilkan 4 frekuensi yaitu fa, fc, fc+fa, dan fc-fa, dan akan terjadi perubahan amplitude. Akan tetapi gelombang frekuensi yang keluar dari Final sebagai hasil dari penggabungan fa dan fc tidak akan terjadi perubahan, setelah itu gelobang akan di salurkan ke antenna dengan frekuensi yang tetap yaitu 3000Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses Penerimaan sinyal AM mula-mula yaitu, diterimanya sinyal oleh antenna dengan frekuensi sebesar 3000Khz, dikarenakan sinyal tersebut disamakan antara Antenna Pemancar dan Antenna Penerima agar dapat disinkronisasi antara kedua sinyal tersebut, setelah itu sinyal akan diterima oleh Tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi 3000Khz. Sinyal tersebut setelah itu akan di salurkan ke dalam Mixer bersamaan dengan sebuah supply berupa gelombang frekuensi yang berasal dari Oscilator dengan frekuensi sebesar 2545Khz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan di gabungkan dengan sinyal dari oscillator tersebut dan akan menghasilkan 4 frekuensi dan dari 4 frekuensi tersebut frekuensi yang berguna hanya frekuensi yang didapatkan dengan menghitung selisih yaitu sebesar 455Khz. Setelah itu, frekuensi ini akan dibawa ke dalam IF Amplifier dan akan terjadi penguatan gelombang frekuensi. Proses selanjutnya yaitu Demodulator AM, di dalam sini sinyal modulasi yang berisi frekuensi audio dan carrier akan dipisah sehingga akan menghasilkan gelombang audio saja, hal ini dikarenakan gelombang yang memang diperlukan hanya sinyal audio saja. Setelah itu felombang akan mengalami penguatan kembali di dalam Audio Amplifier, dan akan di bawa ke alat yang bernama Loud Speaker, ini merupakan titik terakhir, disini audio dapat disesuaikan sebagaimana yang diinginkan oleh pengguna dapat dinaikkan maupun diturunkan volumenya.

    Koordinat Lokasi : -7.9949824, 112.6022981

    BalasHapus
  62. 1F / 02 / Afifah Khoirun Nisa' / 2041160076

    Pemancar Radio AM ( Amplitudo modulation )
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Ocilator, Ocilator yaitu sebuah alat yang menghasilkan sejumlah getaran yang menghasilakan sebuah frekuensi sebesar 300khz, lalu frekuensi disalurkan ke penguat pertama yaitu buffer dengan frekuensi sama yaitu 300khz, proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk kedalam driver dan didalam driver itu akan mengalami penguatan yang akan menyebabkan pembesaran gelombang, setelah mengalami penguatan di driver akan meunuju ke alat yang namanya final, di final akan terjadi pemrosesan gelombang lagi dan terjadilan penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa), sinyal audio yang dihasilkan yaitu ampifier melalui alat modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi atara audio disitu terjadi dengan frekuensi pembawa atau carier terjadi sebuah perubahan yaitu amplitudo yang disebabkan adanya proses pengurangan dan penjumlahan pada ferekuensi pembawa atau carier dan frekuensi audio, sedangkan gelombang pada frekuensi carier tidak akan terjadi sebuah perubahan atau konstan. setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer gelombang tersebut dapat disalurkan pada antena dengan frekuensi 300khz.
    Penerima Radio AM (amplitudo modulation)
    pada penerima radio AM ini, awal pemrosesnya adalah dengan awal pemrosesan penerimaan sinyal AM, sinyal tersebut akan diterima oleh antena dengan frekuensi 300khz, lalu sinyal tersebuat akan diproses dengan menyamakan frekuensi antena pemancar dengan frekuensi antena penerima, yang bertujuan unntuk menyamakan frekuensi dan dan supaya terjadi sinkronisasi antaara keduanya, dari antena selanjutnya masuk ke tunning atau RF amplifier dengan frekuensi 300khz, lalu sinyal tersebut akan di samakan frekuensinya anatraa antena pemancar dan antena penerima yang bertujuan supaya terjadi sinkronisasi, selanjutnya dari antena sinyal modulasi masuk dalam tunning dan dengan frekuensi 300khz, didalam mixer gelombng modulasi akan diturunkan hingga di titik 455khz, hal ini disebabkan karena sebuah alat bernama IF Amplifier, alat ini hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455khz, dan pada alat ini akan terjadi penguatan gelombang modulasi, pores selanjutnya masuk ke demudulator AM didalam ini gelombang frekuensi frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan anatara sinyal dengan gelombang carier. oemisahan tersebut dapaet terjadi karena gelombang yang dibutuhkan didalam audio amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. kalau sudah mrngalami pemisahan gelombang frekuensi auido itu akan mengakami sebuah penguatan dan akan berlanjut ke alat yang namanya loudspeaker audio yang dapat du atur sedemikan rupa, dinaik atau turunkan volume suaranya

    Lokasi Koordinat : (-6'22'08.O"S 107'32'28.3"E)

    BalasHapus
  63. 1F/03/Agvianto Perdawan/2041160150
    6°20'26.8"s 107°06'31.0"E


    mikropon

    Perangkat yang digunakan untuk mengubah suara speaker menjadi sinyal elektronik. Sistem kerja dari mikrofon adalah ketika seseorang berbicara, suara akan bergetar dari kolom udara, kemudian menghasilkan sinyal informasi suara. Getaran ini kemudian ditransmisikan ke pemancar, di mana mereka bereaksi dan bergetar pada diafragma pemancar. Peningkatan tekanan menyebabkan diafragma bergerak ke dalam, sedangkan penurunan tekanan menyebabkan diafragma bergerak ke luar. Kemudian, getaran dari diafragma digunakan untuk menghasilkan arus yang berubah, yang akan membentuk sinyal informasi suara elektronik, idealnya merupakan salinan langsung dari energi informasi suara tersebut.

    Pemancar radio AM (modulasi amplitudo) Saat pemancar frekuensi diproses, ini akan dimulai dengan osilator, yang menghasilkan frekuensi 3000 KHz. Kemudian frekuensi akan diarahkan ke buffer dengan frekuensi yang sama (3000 KHz). Setelah itu gelombang akan masuk ke drive dengan frekuensi 3000 KHz. Gelombang ini kemudian akan memasuki gelombang terakhir dengan frekuensi yang sama (yaitu 3000 KHz). Saat memasuki final, gelombang penguat akan berbeda dari sebelumnya (pada osilator, buffer dan driver). Hal ini terjadi karena pengaruh masukan sinyal suara ke dalam modulator. Karena pencampuran dua frekuensi, simbol modulator sama dengan simbol mixer. Hasil campuran antara 3000 dan 1 KHz akan memberikan hasil 3001 KHz, disebut frekuensi sideband atas.Pencampuran adalah perbedaan antara frekuensi. Selain itu, fc + fa adalah 3000 + 1 = 3001 KHz, dan pengurangannya adalah fc-fa, yaitu 3000-1 = 2999 KHz. Ini membuatnya tidak mungkin untuk mengirimkan audio ke antena. Karena antena adalah filter bandpass, maka hanya frekuensi radio yang dapat dikirim ke antena. Saat melihat bentuk gelombang dari osiloskop, sumbu vertikal adalah tegangan dan sumbu horizontal adalah waktu. Pada penganalisis spektrum, sumbu vertikal adalah daya dan sumbu horizontal adalah frekuensi. Sideband atas ditampilkan di bagian atas osiloskop. Sideband bawah ditampilkan di bagian bawah. Jadi selisihnya 180 derajat. Oleh karena itu, sinyal osiloskop mengikuti sinyal pembawa dan kemudian ditransmisikan ke antena pada frekuensi 3000 KHz.

    Penerima radio AM
    Pada bagian awal ini terdapat antena dengan frekuensi 3000 KHz, yang digunakan sebagai penangkap sinyal termodulasi atau sinyal berisi informasi yang telah dikirimkan oleh sebuah pemancar. Kedua sinyal ini dimasukkan ke dalam tuning atau penguat RF pada frekuensi 3000 KHz yang sama untuk meningkatkan daya RF (frekuensi radio), yang berisi informasi modulasi dari pemancar asli. Dari tuning hingga mixer yang telah dihubungkan oleh osilator lokal, mixer ini akan mencampurkan getaran atau sinyal RF dengan frekuensi osilator lokal. Dengan demikian akan diperoleh frekuensi antara. Frekuensi osilator lokal ini adalah 2545 KHz, sehingga mixer akan memancarkan frekuensi menengah sebesar 455 KHz. Proses ini disebut juga dengan teknologi superisoprene. Kemudian masuk ke penguat IF, dimana frekuensi antara 455 KHz diperkuat, kemudian diteruskan ke demodulator AM.Rangkaian terpenting pada demodulator AM ini adalah dioda, kapasitor dan ground. Fungsi dioda ini adalah untuk memutus fase negatif dari gelombang radio dan meninggalkan fase positif dari gelombang informasi. Fungsi dari kapasitor itu sendiri adalah berfungsi sebagai filter, menghilangkan kutub negatif pada ground. Ini akan meninggalkan audio atau suara. Kemudian, sinyal audio masuk ke penguat audio atau penguat AF, dan di penguat audio atau penguat AF, sinyal audio diperkuat atau diperkuat untuk diteruskan ke pengeras suara. Setelah sampai ke speaker, sinyal frekuensi AF akan diubah menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

    BalasHapus
  64. 1F/18/Revira Nanta Verusya/ 2041160148

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam Driver. Di dalam sistem Driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu Final, di dalam Final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.



    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam Tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai frekuensi sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal gelombang carrier atau gelombang pembawa dengan frekuensi audio. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama Load Speaker, pada Load Speaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    BalasHapus
  65. 1f/15/Muhammad Fachreza/2041160151
    Proses Pemancaran radio dimlai dari Oscilator atau sebuah pembangkit getaran, disini oscillator akan menghasikan gelombang frekuensi sebesar 3000Khz, gelombang inilah yang disebut dengan Frekuensi Carrier (fc). Setelah dari Oscilator frekuensi carrier akan disalurkan ke penguat pertama atau biasa disebut Buffer dan akan menghasilkan frekuensi yang tetap yaitu 3000Khz. Setelah ini, frekuensi dibawa ke Driver. Di dalam Driver akan terjadi penguatan yang menyebabkan gelombang mengalami pembesaran, akan tetapi frekuensi yang dihasilkan tetap sama yait 3000Khz. Setelah proses tadi, frekuensi akan masuk ke dalam Final, di dalam Final gelombang tersebut akan mengalami penguatan dan pembesaran gelombang kembali serta penggabungan 2 frekuensi antara Frekuensi Carrier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Frekuensi Audio (fa) merupakan frekuensi informasi yang dihasilkan oleh audio amplifier. Penggabungan inilah yang disebut dengan Modulator. Di dalam prosesnya akan menghasilkan 4 frekuensi yaitu fa, fc, fc+fa, dan fc-fa, dan akan terjadi perubahan amplitude. Akan tetapi gelombang frekuensi yang keluar dari Final sebagai hasil dari penggabungan fa dan fc tidak akan terjadi perubahan, setelah itu gelobang akan di salurkan ke antenna dengan frekuensi yang tetap yaitu 3000Khz.

    Untuk memulai proses penerimaan sinyal AM (modulasi amplitudo), antena akan menerima sinyal pada frekuensi 3000 kHz. Setelah itu, sinyal frekuensi akan diproses antara antena pemancar dan antena penerima, dan perannya adalah untuk menyamakan frekuensi dan melakukan sinkronisasi antara keduanya. Selain itu, sinyal yang dimodulasi akan masuk ke tuning atau penguat RF dari antena pada frekuensi 3000 kHz. Sinyal akan masuk ke mixer, dan di mixer, sinyal termodulasi akan kembali menerima daya berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi 3000 kHz. Dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi awalnya dikurangi menjadi 455 Khz, yang disebabkan oleh perangkat yang disebut penguat IF. Penguat IF hanya membutuhkan gelombang FM dengan frekuensi 455 KHz, misalnya pada saat tuning / penguat RF 5000 maka osilator akan menjadi 4545, karena hasil mixernya adalah 455, sehingga keluarannya akan jernih dan sesuai. jika hasil mixer Jika kurang dari 455 atau 400, suara masih akan terdengar, tetapi suaranya sangat kecil dan tidak jelas, sehingga gelombang modulasi frekuensi akan diperkuat pada penguat IF. Langkah selanjutnya adalah masuk ke demodulator AM (amplitude modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan ini terjadi karena gelombang yang dibutuhkan pada penguat audio hanya gelombang atau sinyal audio. Jika Anda mengalami pemfilteran atau pemisahan gelombang audio, gelombang audio akan bertambah lagi dan terus terhubung ke perangkat yang disebut loudspeaker.loudspeaker dapat diatur dengan cara ini, dan volume suara dapat dinaikkan atau diturunkan tergantung pada keinginan pengguna.
    lokasi koordinat (-7,947403 112,631541)



    BalasHapus
  66. 1FJTD/11/HAFIDZ EKO PRASETYO/2041160007

    PEMANCAR RADIO AMPLITUDO MODULATION (AM)

    Proses transmisi radio AM dimulai dengan osilator. Osilator adalah generator getaran atau gelombang, yang menghasilkan frekuensi 3000Khz. Kemudian frekuensi 3000Khz ditransmisikan ke Buffer (saluran penguat pertama). Kemudian pada tahap selanjutnya, gelombang akan memasuki drive. Dalam perjalanannya, gelombang akan mengalami penguatan, menyebabkan gelombang mengembang. Setelah itu gelombang akan diproses di bagian akhir. Pada tugas akhir ini gelombang akan diolah kembali, kemudian gelombang akan diperkuat atau diperkuat, dan frekuensi akan digabungkan antara satu atau lebih carrier (FC) dan audio (FA). Sinyal audio dihasilkan oleh penguat audio melalui perangkat yang disebut modulator. Selama proses penggabungan antara frekuensi pembawa (FC) dan frekuensi audio (FA), amplitudo telah berubah karena naik dan turunnya frekuensi pembawa dan frekuensi audio. Pada saat yang sama, gelombang frekuensi pembawa tidak akan berubah atau berada pada posisi tetap atau konstan. Kemudian gelombang tersebut akan digabungkan di mixer. Setelah gelombang digabungkan, sinyal akan dikirim ke antena pada frekuensi 3000Khz
    FC-FA = selisih
    FC = Carier (frekuensi masing-masing)
    Fc + FA = jumlah

    PENERIMA RADIO AMPLITUDO MODULATION (AM)

    Sinyal radio ditransmisikan oleh antena dan kemudian diterima oleh antena penerima. Antena penerima 3000kHz mirip dengan antena pemancar, sehingga terjadi sinkronisasi antara pemancar radio dan radio penerima. Setelah itu, sinyal dikirim ke Tunning atau penguat RF pada frekuensi 3000Khz. Kemudian berfungsi memperkuat frekuensi, sehingga masih memiliki frekuensi yang sama setelah gelombang. Proses berlanjut ke mixer. Hasilnya adalah 3000Khz, 2545Khz, 5445Khz dan 455Khz. Pada saat di mixer, ketiga frekuensi diredam dan hanyak diambil 455Khz.. Gelombang berkurang karena digunakan untuk menyediakan gelombang ke penguat IF. Kemudian, sinyal dengan frekuensi 455Khz akan masuk ke penguat IF. Jika amplifier membutuhkan frekuensi 455Khz, karena 455Khz adalah frekuensi standar radio. Jika bukan 455Khz, bentuk gelombang yang dihasilkan tidak akan cocok. Pada penguat sinyal frekuensi menengah, gelombang modulasi frekuensi akan diperkuat. Selain itu, sinyal akan masuk ke demodulator AM, yang berguna untuk memotong atau memisahkan carrier atau sinyal carrier (FC), dan informasinya hanya mengambil nilai positif. Frekuensi tinggi dibuang ke tanah melalui kapasitor, jadi yang tersisa hanyalah frekuensi rendah (frekuensi suara) yang diperkuat oleh penguat audio, dan kemudian dikeluarkan melalui speaker, dan kemudian mengeluarkan suara. Jika suaranya keras, maka suara pada amplifier juga akan keras. Di speaker, kita bisa mengatur volume, menambah atau mengurangi volume.

    Koordinat lokasi : -7.664662,112.297305

    BalasHapus
  67. 1FJTD/19/Richardo Dava Satria/2041160106

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam Driver. Di dalam sistem Driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu Final, di dalam Final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Untuk awal dari pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Setelah itu sinyal tersebut akan diproses frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang berfungsi agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi yang semula akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut dikarenakan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz,perumpamaan ketika tuning/RF amplifier sebesar 5000 makan oscillator akan sebesar 4545 karena pada hasil mixer yang diambil sebesar 455 agar keluarannya nanti jelas dan sesuai, jika hasil mixer kurang dari 455 atau berada pada angka 400 suaranya akan tetap didengar tapi suaranya kecil dan tidak jelas, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan atau diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    7.854990
    112.534914

    BalasHapus
  68. 1FJTD/20/Rizki Anis/2041160012

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dengan osilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran, menghasilkan frekuensi 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan diarahkan ke penguat pertama yang disebut Buffer pada frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz. Pada proses selanjutnya dilakukan penguat frekuensi. gelombang akan memasuki driver. Pada sistem penggerak, gelombang frekuensi ini akan mengalami penguatan, sehingga terjadi penguatan gelombang. Setelah amplifikasi, itu akan diproses di perangkat (yaitu perangkat akhir), dan akhirnya gelombang akan diproses lagi, dan gelombang akan diperkuat atau diperkuat, dan kombinasi frekuensi (fc) dan kombinasi frekuensi antara satu atau lebih pembawa akan Frekuensi audio (fa) dari sinyal audio yang dihasilkan oleh penguat audio melalui alat yaitu modulator.
    Ketika frekuensi antara audio dan frekuensi pembawa atau pembawa digabungkan, amplitudo berubah karena naik dan turunnya frekuensi pembawa (fc) dan frekuensi audio (fa), tetapi gelombang atau frekuensi pembawa atau pembawa arus tidak akan berubah. berubah dan tidak akan berada dalam posisi tetap atau konstan. Setelah gelombang-gelombang ini digabungkan dalam mixer, mereka dapat diarahkan ke antenna Frekuensinya 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Untuk memulai proses penerimaan sinyal AM (modulasi amplitudo), antena akan menerima sinyal pada frekuensi 3000 kHz. Setelah itu, sinyal frekuensi akan diproses antara antena pemancar dan antena penerima, dan perannya adalah untuk menyamakan frekuensi dan melakukan sinkronisasi antara keduanya. Selain itu, sinyal yang dimodulasi akan masuk ke tuning atau penguat RF dari antena pada frekuensi 3000 kHz. Sinyal akan masuk ke mixer, dan di mixer, sinyal termodulasi akan kembali menerima daya berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi 3000 kHz. Dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi awalnya dikurangi menjadi 455 Khz, yang disebabkan oleh perangkat yang disebut penguat IF. Penguat IF hanya membutuhkan gelombang FM dengan frekuensi 455 KHz, misalnya pada saat tuning / penguat RF 5000 maka osilator akan menjadi 4545, karena hasil mixernya adalah 455, sehingga keluarannya akan jernih dan sesuai. jika hasil mixer Jika kurang dari 455 atau 400, suara masih akan terdengar, tetapi suaranya sangat kecil dan tidak jelas, sehingga gelombang modulasi frekuensi akan diperkuat pada penguat IF. Langkah selanjutnya adalah masuk ke demodulator AM (amplitude modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan ini terjadi karena gelombang yang dibutuhkan pada penguat audio hanya gelombang atau sinyal audio. Jika Anda mengalami pemfilteran atau pemisahan gelombang audio, gelombang audio akan bertambah lagi dan terus terhubung ke perangkat yang disebut loudspeaker.loudspeaker dapat diatur dengan cara ini, dan volume suara dapat dinaikkan atau diturunkan tergantung pada keinginan pengguna.

    BalasHapus
  69. 1FJTD/06/Bayu Mahastra Satria/2041160064


    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dengan osilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran, menghasilkan frekuensi 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan diarahkan ke penguat pertama yang disebut Buffer pada frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz. Pada proses selanjutnya dilakukan penguat frekuensi. gelombang akan memasuki driver. Pada sistem penggerak, gelombang frekuensi ini akan mengalami penguatan, sehingga terjadi penguatan gelombang. Setelah amplifikasi, itu akan diproses di perangkat (yaitu perangkat akhir), dan akhirnya gelombang akan diproses lagi, dan gelombang akan diperkuat atau diperkuat, dan kombinasi frekuensi (fc) dan kombinasi frekuensi antara satu atau lebih pembawa akan Frekuensi audio (fa) dari sinyal audio yang dihasilkan oleh penguat audio melalui alat yaitu modulator.
    Ketika frekuensi antara audio dan frekuensi pembawa atau pembawa digabungkan, amplitudo berubah karena naik dan turunnya frekuensi pembawa (fc) dan frekuensi audio (fa), tetapi gelombang atau frekuensi pembawa atau pembawa arus tidak akan berubah. berubah dan tidak akan berada dalam posisi tetap atau konstan. Setelah gelombang-gelombang ini digabungkan dalam mixer, mereka dapat diarahkan ke antenna Frekuensinya 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Untuk memulai proses penerimaan sinyal AM (modulasi amplitudo), antena akan menerima sinyal pada frekuensi 3000 kHz. Setelah itu, sinyal frekuensi akan diproses antara antena pemancar dan antena penerima, dan perannya adalah untuk menyamakan frekuensi dan melakukan sinkronisasi antara keduanya. Selain itu, sinyal yang dimodulasi akan masuk ke tuning atau penguat RF dari antena pada frekuensi 3000 kHz. Sinyal akan masuk ke mixer, dan di mixer, sinyal termodulasi akan kembali menerima daya berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi 3000 kHz. Dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi awalnya dikurangi menjadi 455 Khz, yang disebabkan oleh perangkat yang disebut penguat IF. Penguat IF hanya membutuhkan gelombang FM dengan frekuensi 455 KHz, misalnya pada saat tuning / penguat RF 5000 maka osilator akan menjadi 4545, karena hasil mixernya adalah 455, sehingga keluarannya akan jernih dan sesuai. jika hasil mixer Jika kurang dari 455 atau 400, suara masih akan terdengar, tetapi suaranya sangat kecil dan tidak jelas, sehingga gelombang modulasi frekuensi akan diperkuat pada penguat IF. Langkah selanjutnya adalah masuk ke demodulator AM (amplitude modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan ini terjadi karena gelombang yang dibutuhkan pada penguat audio hanya gelombang atau sinyal audio. Jika Anda mengalami pemfilteran atau pemisahan gelombang audio, gelombang audio akan bertambah lagi dan terus terhubung ke perangkat yang disebut loudspeaker.loudspeaker dapat diatur dengan cara ini, dan volume suara dapat dinaikkan atau diturunkan tergantung pada keinginan pengguna.


    -7.977337,112.615288

    q1

    BalasHapus
  70. 1GJTD/16 Modesta Berliansa

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dengan osilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran, menghasilkan frekuensi 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan diarahkan ke penguat pertama yang disebut Buffer pada frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz. Pada proses selanjutnya dilakukan penguat frekuensi. gelombang akan memasuki driver. Pada sistem penggerak, gelombang frekuensi ini akan mengalami penguatan, sehingga terjadi penguatan gelombang. Setelah amplifikasi, itu akan diproses di perangkat (yaitu perangkat akhir), dan akhirnya gelombang akan diproses lagi, dan gelombang akan diperkuat atau diperkuat, dan kombinasi frekuensi (fc) dan kombinasi frekuensi antara satu atau lebih pembawa akan Frekuensi audio (fa) dari sinyal audio yang dihasilkan oleh penguat audio melalui alat yaitu modulator.
    Ketika frekuensi antara audio dan frekuensi pembawa atau pembawa digabungkan, amplitudo berubah karena naik dan turunnya frekuensi pembawa (fc) dan frekuensi audio (fa), tetapi gelombang atau frekuensi pembawa atau pembawa arus tidak akan berubah. berubah dan tidak akan berada dalam posisi tetap atau konstan. Setelah gelombang-gelombang ini digabungkan dalam mixer, mereka dapat diarahkan ke antenna Frekuensinya 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Untuk memulai proses penerimaan sinyal AM (modulasi amplitudo), antena akan menerima sinyal pada frekuensi 3000 kHz. Setelah itu, sinyal frekuensi akan diproses antara antena pemancar dan antena penerima, dan perannya adalah untuk menyamakan frekuensi dan melakukan sinkronisasi antara keduanya. Selain itu, sinyal yang dimodulasi akan masuk ke tuning atau penguat RF dari antena pada frekuensi 3000 kHz. Sinyal akan masuk ke mixer, dan di mixer, sinyal termodulasi akan kembali menerima daya berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi 3000 kHz. Dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi awalnya dikurangi menjadi 455 Khz, yang disebabkan oleh perangkat yang disebut penguat IF. Penguat IF hanya membutuhkan gelombang FM dengan frekuensi 455 KHz, misalnya pada saat tuning / penguat RF 5000 maka osilator akan menjadi 4545, karena hasil mixernya adalah 455, sehingga keluarannya akan jernih dan sesuai. jika hasil mixer Jika kurang dari 455 atau 400, suara masih akan terdengar, tetapi suaranya sangat kecil dan tidak jelas, sehingga gelombang modulasi frekuensi akan diperkuat pada penguat IF. Langkah selanjutnya adalah masuk ke demodulator AM (amplitude modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan ini terjadi karena gelombang yang dibutuhkan pada penguat audio hanya gelombang atau sinyal audio. Jika Anda mengalami pemfilteran atau pemisahan gelombang audio, gelombang audio akan bertambah lagi dan terus terhubung ke perangkat yang disebut loudspeaker.loudspeaker dapat diatur dengan cara ini, dan volume suara dapat dinaikkan atau diturunkan tergantung pada keinginan pengguna.

    BalasHapus
  71. 1G/24/Vierizky Fernanda Dianova/2041160062

    Cara kerja frekuensi AM ke Audio
    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation) dimulai dengan memproses pemancar frekuensi yang dimulai dari Oscilator. Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang menghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 kHz, lalu frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 kHz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Sesudah mengalami penguatan, selanjutnya akan diproses di sebuah alat yang disebut final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.
    Lalu untuk Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation) di awal pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Kemudian sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 kHz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 kHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker. Pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    titik kordinat = -7.841637,112.319482

    BalasHapus
  72. 1GJTD/20/MUHAMMAD PACHLEVY ARIRUL/2041160112

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation) :
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (amplitudo modulation):
    pada penerima radio AM ini, awal pemrosesnya adalah dengan awal pemrosesan penerimaan sinyal AM, sinyal tersebut akan diterima oleh antena dengan frekuensi 300khz, lalu sinyal tersebuat akan diproses dengan menyamakan frekuensi antena pemancar dengan frekuensi antena penerima, yang bertujuan unntuk menyamakan frekuensi dan dan supaya terjadi sinkronisasi antaara keduanya, dari antena selanjutnya masuk ke tunning atau RF amplifier dengan frekuensi 300khz, lalu sinyal tersebut akan di samakan frekuensinya anatraa antena pemancar dan antena penerima yang bertujuan supaya terjadi sinkronisasi, selanjutnya dari antena sinyal modulasi masuk dalam tunning dan dengan frekuensi 300khz, didalam mixer gelombng modulasi akan diturunkan hingga di titik 455khz, hal ini disebabkan karena sebuah alat bernama IF Amplifier, alat ini hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455khz, dan pada alat ini akan terjadi penguatan gelombang modulasi, pores selanjutnya masuk ke demudulator AM didalam ini gelombang frekuensi frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan anatara sinyal dengan gelombang carier. oemisahan tersebut dapaet terjadi karena gelombang yang dibutuhkan didalam audio amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. kalau sudah mrngalami pemisahan gelombang frekuensi auido itu akan mengakami sebuah penguatan dan akan berlanjut ke alat yang namanya loudspeaker audio yang dapat du atur sedemikan rupa, dinaik atau turunkan volume suaranya.

    BalasHapus
  73. 1GJTD/20/MUHAMMAD PACHLEVY ARIRUL/2041160112

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation) :
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 Khz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antenna dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    Penerima Radio AM (amplitudo modulation):
    pada penerima radio AM ini, awal pemrosesnya adalah dengan awal pemrosesan penerimaan sinyal AM, sinyal tersebut akan diterima oleh antena dengan frekuensi 300khz, lalu sinyal tersebuat akan diproses dengan menyamakan frekuensi antena pemancar dengan frekuensi antena penerima, yang bertujuan unntuk menyamakan frekuensi dan dan supaya terjadi sinkronisasi antaara keduanya, dari antena selanjutnya masuk ke tunning atau RF amplifier dengan frekuensi 300khz, lalu sinyal tersebut akan di samakan frekuensinya anatraa antena pemancar dan antena penerima yang bertujuan supaya terjadi sinkronisasi, selanjutnya dari antena sinyal modulasi masuk dalam tunning dan dengan frekuensi 300khz, didalam mixer gelombng modulasi akan diturunkan hingga di titik 455khz, hal ini disebabkan karena sebuah alat bernama IF Amplifier, alat ini hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455khz, dan pada alat ini akan terjadi penguatan gelombang modulasi, pores selanjutnya masuk ke demudulator AM didalam ini gelombang frekuensi frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan anatara sinyal dengan gelombang carier. oemisahan tersebut dapaet terjadi karena gelombang yang dibutuhkan didalam audio amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. kalau sudah mrngalami pemisahan gelombang frekuensi auido itu akan mengakami sebuah penguatan dan akan berlanjut ke alat yang namanya loudspeaker audio yang dapat du atur sedemikan rupa, dinaik atau turunkan volume suaranya.

    Koordinat: -8.132720581476612, 112.57504424098907

    BalasHapus
  74. 1G / 01 / Ahmad Fadhlan Sueby / 2041160090

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Untuk pemancar AM (Amplitudo Modulation). Proses pemancar frekuensi radio AM dimulai dari osilator yaitu alat pembangkit getaran yang menghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 KHZ, kemudian frekuensi tersebut akan disalurkan pada penguat pertama yang disebut buffer dengan frekuensi sebesar 3000 KHz, setelah itu gelombang akan masuk pada driver. Di dalam driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran pada gelombang. Setelah mengalami penguatan, gelombang frekuensi tersebut akan diproses pada rangkaian final yang digabung dengan mixer. Di dalam final, gelombang tersebut akan diproses dan terjadi penguatan atau pembesaran gelombang, serta penggabungan antara frekuensi pembawa atau frekuensi carrier (fc) dan frekuensi di gelombang audio (fa). Sinyal audio dihasilkan oleh Audio Amplifier melalui alat yang bernama modulator. Pada proses penggabungan frekuensi carrier dengan frekuensi audio, terjadi perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan antara frekuensi carrier (fc) dengan frekuensi audio (fa). Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carrier tidak mengalami perubahan atau dalam keadaan tetap (konstan). Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang akan disalurkan pada antena pemancar AM dengan frekuensi sebesar 3000 KHz.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada penerima radio AM (Amplitudo Modulation), sinyal yang dikirimkan dari antena pemancar AM diterima oleh antena penerima AM dengan frekuensi sebesar 3000 KHz. Kemudian sinyal tersebut diproses atau disamakan frekuensinya antara antena pemancar dengan antena penerima, yang bertujuan agar frekuensinya sama dan dapat terjadi sinkronisasi diantara keduanya. Kemudian sinyal dari antena masuk pada tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 KHz. Sinyal tersebut akan masuk dalam mixer, sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan persediaan atau supply berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 KHz. Kemudian di dalam mixer, terdapat 4 frkuensi, yaitu 3000 KHz, 2545 KHz, 5545 KHz, 455 KHz. Kenapa demikian, karena dalam mixer terjadi penambahan atau pengurangan, serta frekuensi asal itu sendiri. Tapi yang diperlukan untuk lanjut hanya frekuensi sebesar 455 KHz menuju IF amplifier. IF amplifier hanya membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF amplifier akan terjadi penguatan frekuensi gelombang. Kemudian gelombang akan masuk pada rangkaian demodulator AM. Pada demodulator AM (Amplitudo Modulation), gelombang frekuensi akan mengalami pemisahan antara gelombang carrier atau gelombang pembawa dengan gelombang audio. Pemisahan tersebut terjadi dikarenakan gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanya gelombang audio. Setelah mengalami filterisasi atau pemisahan, gelombang frekuensi radio itu akan mengalami penguatan kembali oleh Audio Amplifier dan akan berlanjut pada load speaker. Sehingga audio akan keluar dari load speaker. Pada load speaker, audio dapat dinaikkan atau diturunkan volumenya tergantung keinginan pengguna.

    Catatan tambahan :

    Keuntungan dan kerugian Radio AM.
    Keuntungan dari radio AM adalah bahwa itu adalah relatif mudah untuk mendeteksi dengan peralatan sederhana, bahkan jika sinyal tidak sangat kuat, radio AM memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan radio FM. Kerugian utama dari AM adalah bahwa sinyal dipengaruhi oleh badai lsitrik dan interfensi frekuensi radio lainnya. juga, meskipun pemancar radio dapat mengirimkan gelombang suara frekuensi hingga 15 kHz, sebagian besar penerima mampu memproduksi frekuensi hanya sampai 5 kHz atau kurang. Widebind FM diciptakan khusus diciptakan untuk secara khusus mengatasi kelemahan gangguan radio AM.

    koordinat -7.662576, 112.701403

    BalasHapus
  75. 1G/ 04 / Andhika Putra Agung / 2041160109

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator, oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 kHz pada gambar, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 kHz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.

    Proses pada Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada awal penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Kordina Lokasi = - 7.9474009,112.6194344.

    BalasHapus
  76. 1G/02/Ahmad Rozak S. N./ 2041160152

    Proses pemancaran sinyal Radio AM
    Proses pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation) dimulai dari Oscilator yang merupakan pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000 KHz. Selanjutnya, frekuensi tersebut disalurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 KHz. Setelah itu, gelombang tersebut akan masuk ke dalam Driver dengan frekuensi 3000KHz, di dalam sistem Driver gelombang frekuensi akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah gelombang frekuensi mengalami penguatan, gelombang frekuensi tersebut diteruskan ke final. Di dalam Final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadi penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau Carrier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), sinyal audio dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada proses penggabungan frekuensi antara audio dengan Frekuensi Pembawa atau Freakuensi Carrier (fc) terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi Pembawa atau Frekuensi Carrier (fc) dan Frekuensi Audio (fa). Sedangkan gelombang pada Frekuensi Pembawa atau Frekuensi Carrier (fc) tidak akan terjadi perubahan atau konstan. Selanjutnya, gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer yang menghasilkan sinyal, setelah dari mixer sinyal tersebut disalurkan ke antena dengan frekuensi sebesar 3000 KHz.

    Proses penerimaan sinyal Radio AM
    Pada pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 KHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses yaitu dengan disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan Antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Setelah dari antena, sinyal modulasi akan masuk ke dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 KHz, didalam tuning atau RF amplifier sinyal akan diperkuat . Setelah itu, sinyal akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi akan kembali mendapatkan sebuah supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 KHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 KHz, dengan cara di dalam mixer sinyal tersebt dicampur oleh osilator yang nilai nya 2545 KHz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami penyaringan atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke loud speaker, pada loud speaker audio tersebut dapat diatur, dapat dinaikkan atau diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna. Bila pemancar dimatikan atau dinonaktifkan penerima akan tetap menangkap sinyal, sinyal yang ditangkap yaitu noise.

    Koordinat lokasi : -7.941499000956242, 112.58102104029685

    BalasHapus
  77. 1G/21/Nandia Alifia D./2041160117

    Proses pengiriman suara melalui microphone pada Radio Pemancar AM (Amplitudo Modulation) dimulai ketika frekuensi sebesar 3000KHz dihasilkan osilator/alat pembangkit getaran. Keluaran dari osilator diperkuat oleh amplifier Buffer sebesar 3000KHz sebagai penyangga. Output gelombang dari Buffer akan mengalami penguatan lagi dalam sistem Driver 3000KHz. Gelombang yang sudah diperkuat Driver diproses pada amplifier Final di mana pada blok ini, terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carrier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau Carrier (fc) dan Frekuensi Audio (fa), sebaliknya gelombang atau arus pada frekuensi carrier tidak terjadi perubahan atau berada pada posisi konstan. Gelombang yang sudah dimodulasi, akan dipancarkan melalui antena berfilter bandpass sehingga hanya frekuensi radio yang dapat dilewatkan.
    Selanjutnya dilakukan proses atau penyamaan frekuensi antara antena Pemancar dengan antena Penerima dengan tujuan agar frekuensinya sama dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Sinyal termodulasi atau sinyal berisi informasi yang telah dikirimkan oleh pemancar ini masuk ke dalam tuning atau RF Amplifier pada frekuensi 3000 KHz yang sama untuk meningkatkan daya RF (frekuensi radio), yang berisi informasi termodulasi dari pemancar asli. Output dari RF Amplifier diarahkan menuju blok mixer untuk pencampuran getaran/sinyal RF dengan frekuensi osilator lokal sebesar 2545 KHz. Proses pencampuran ini menghasilkan 4 frekuensi yang berbeda yaitu 3000 KHz (Sinyal pemancar), 2545 KHz (Sinyal Osilator), 5545 KHz (Jumlah kedua sinyal), 455 KHz (Selisih kedua sinyal), keempat sinyal frekuensi pada MIXER dilewati melalui IF Amplifier dimana semua frekuensi selain 455KHz difilter, frekuensi 455 KHz dibiarkan lewat dan 3 frekuensi lainnya diblokir karena IF Amplifier hanya membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang modulasi. Selanjutnya sinyal yang sudah difilter oleh IF AMPLIFIER melalui blok Demodulator AM guna memisahkan sinyal frekuensi radio dengan sinyal frekuensi audio, pada tahap ini terdapat rangkaian dengan 2 komponen yaitu dioda dengan kapasitor, dioda berfungsi sebagai rectifier atau penyearah, lebih tepatnya dioda menghilangkan sinyal negatif pada sinyal modulasi dengan menyisakan sinyal positifnya saja dan kapasitor berfungsi untuk membiarkan sinyal frekuensi yang tinggi langsung turun ke Ground (Envelope Detector). Hasil dari pemisahan ini hanya akan menyisakan sinyal audio saja dan dilanjutkan pada Audio Amplifier agar sinyal dapat diperkuat hingga persis dengan sinyal audio pemancar dan dapat diteruskan pada loudspeaker atau pengeras suara. Output dari speaker berupa sinyal AF akan diubah menjadi getaran suara yang dapat diatur volume suaranya sedemekian rupa sesuai kebutuhan pengguna.

    Koordinat lokasi : -8.0708217, 111.9075114

    BalasHapus
  78. 1G/05/Andhini Lionita Prasetya/2041160094
    Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. Radio pertama kali ditemukan oleh Marconi pada tahun 1896.
    Untuk cara kerja pengiriman suara melalui microphone pada radio pemancar AM dan bagaimana dapat diterima oleh radio penerima AM , yaitu sebagai berikut :
    • Pada, pemancar radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dengan osilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran, menghasilkan frekuensi 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan diarahkan ke penguat pertama yang disebut Buffer pada frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz. Pada proses selanjutnya dilakukan penguat frekuensi. gelombang akan memasuki driver. Pada sistem penggerak, gelombang frekuensi ini akan mengalami penguatan, sehingga terjadi penguatan gelombang. Setelah amplifikasi, itu akan diproses di perangkat (yaitu perangkat akhir), dan akhirnya gelombang akan diproses lagi, dan gelombang akan diperkuat atau diperkuat, dan kombinasi frekuensi (fc) dan kombinasi frekuensi antara satu atau lebih pembawa akan Frekuensi audio (fa) dari sinyal audio yang dihasilkan oleh penguat audio melalui alat yaitu modulator.
    Ketika frekuensi antara audio dan frekuensi pembawa atau pembawa digabungkan, amplitudo berubah karena naik dan turunnya frekuensi pembawa (fc) dan frekuensi audio (fa), tetapi gelombang atau frekuensi pembawa atau pembawa arus tidak akan berubah. berubah dan tidak akan berada dalam posisi tetap atau konstan. Setelah gelombang-gelombang ini digabungkan dalam mixer, mereka dapat diarahkan ke antenna Frekuensinya 3000 Khz.
    FC-FA = selisih
    FC = Carier (frekuensi masing-masing)
    Fc + FA = jumlah
    • Pada sisi penerima radio AM (Amplitudo Modulation)
    Sinyal yang diterima pada antenna kecil, karena melalui jarak yang jauh pada hantaran udara. Pada rangkaian ini juga diberi osilator dengan frekuensi 2545 Khz dan selisihnya 455Khz. Pada mixer terjadi pencampuran frekuensi radio dari RF amplifier dan frekuensi radio dari osilator. Menghasilkan frekuensi masing-masing, frekuensi jumlah, dan frekuensi selisih. Pada IF amplifier termasuk di BPF dan dengan frekuensi yang tidak berubah dan masih termodulasi. Kemudian masuk ke demodulator, kebalikan dari modulator. Jika modulator pencampuran, demodulator adalah pemisahan frekuensi audio dan radio. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Setelah dipisah, frekuensi radio dibuang ke ground dan frekuensi audio diperkuat oleh audio amplifier dan hasilnya dikeluarkan melalui load speaker dan dapat kita dengarkan. Pada Load Speaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna. Demodulator pada AM ini rangkaian nya sederhana, hanya terdiri dengan 1 diode dan 1 kapasitor. Untuk cara kerjanya, gelombang frekuensi dipotong dan hanya diambil positif nya saja.
    Lokasi : -7.957467,112.6519913 Kota Malang

    BalasHapus
  79. 1G/15/Maulana Deski Andy Fitriawan/2041160005

    Pemancar Radio AM (Amplitude Modulation)
    osilator memancarakan freq 300hz kemudian masuk ke rangkaian buffer dengan freq. 300Khz nah carriernya di situ akan tambah besar dikit, driver tmbh besar dikit,di rangkaian final beda dan itu ada micropone dan audio amplifiernya yang nantinya masukan suara jadi di microphone dan dikuatkan suaranya dng audio amplifier kemudian nantinya menyesuaikan impedansi yg di campur dng carier yg ada di tingkat final, pencampuran itu disebut Teknik Modulasi dengan prosesnya di sebut pemodulasian oleh modulator, contohnya misal freq. 1khz masuk ke audio ampifier, kemudian di campur dengan modulator dan nantinya di pancarkan melalui antena gelombang di atas carrier nya ada di tengah" carrier nya di lingkupi oleh freq. suara maka dari itu dikenal dng nama envelope (carrier di masukan amplop) proses tersebut dapat dilihat pada osiloskop (horizontal adalah waktu vertikal adalah tegangan jika di osiloskop). Modulator di situ lambangnya adalah mixer kenapa? karena di situ ada proses pencampuran, tapi di situ disebut modulator karena yg di campurkan freq. raido dan audio dan terjadilah permodulasian hasil pencampuran adalah jumlah selisih dan freq. masing"( jml freq. yg di campur ) jmlhnya yaitu seperti tertera pada rumus di gambar adalah Fc+fa (jml) Fc-Fa (sellisih) Fc freq masing – masing. Frequensi audio tidak di loloskan radio yg akan diloloskan makanya yg terlihat nantinya di spektrum analiser hanya 3 freq tersebut. Nah Fc(frequensi pembawa) tidak berubah" sedangkan Fc+fa dan Fc-fa akan berubah ubah, kemudian yg dipancarakan di rangkaian akhir di situ dengan power yg cukup besar contoh di radio siaran itu biasanya besar misal dayanya itu 1000 watt maka yg di buthkan di situ setengahnya jadi nantinya kebutuhan daya nya jadi1500 waat kemudian nanti akan di tangkap oleh Penerima Am nya.


    Penerima Radio AM (Amplitude Modulation) :
    Jadi pertama - tama dari antena di situ pada sisi penerima ini sinyalnya itu kecil karena sudah melalui hamparan udara dan jarak yg jauh dan nantinya di situ dari antena dulu di terima kemudian masuk rangkaian penala dan di beri oscilator selisih frequensinya yaitu 3000Khz – 2545Khz jadi 455KHz dan biasanya di situ nantinya di berikan tombol kayak variable diaman nanti suapaya bisa mengatur frequensinya naik secara beriringan. Kemudian dari pencampuran 2 frequensi tersbut masuk ke mixer dan keluaran frequensi nya 4 freq. jadi di puter kemanpun nantinya tetep 455 frequensi tapi yang 3 freq itu beubah – ubah, kemudian masuk ke IF amplifier pada Band pas filter yg tidak berubah" degan freq. Tetap yaitu 455Khz dan masih termodulasi kemudian baru nantinya kemudian di masukan di Demodulator AM (pemisahan frequensi radio dan frequensi audio) karena yang di butuhkan nantinya hanya frequensi audio, nah kemudian setelah di pisah freq. radio di buang ke ground dan nantinya kemudian di perkuat dengan audio amplifier kemudian diperkuat lagi nanti keluarannya di load speaker, kemudian apa fungsi dioda dan capasitor di situ? Jadi fungsinya adalah penerima radio AM itu nanti dipotong di ambil fase postifnya saja oleh dioda yang disebut proses rectifier jadi nanti akan jadi arus DC setelah di potong oleh dioda yg frequensinya tinggi, dan nantinya akan di buang oleh capasitor kemudian dan dibuang ke gorund, sehinga nanti akan di dapat frequensi audionya kemudian dikuatkan oleh audio amplifier dan keluarlah suara nanti melalui load speaker.

    Koordinat Lokasi : -7.942921019900262, 112.61506631393442

    BalasHapus
  80. 1G/23/Rizky Maulana/2041160097

    Pemancar Radio AM (Amplitude Modulatiion)

    Seperti pada CW kemarin, pemancar gelombang AM(Amplitude Modulation) dimulai dari oscilator yaitu alat pembangkit getaran yang menghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 kHz, frekuensi ini sesuai yang dibutuhkan tidak harus 3000 kHz. Frekuensi dari oscillator itu berupa frekuensi carrier yang kemudian akan dikuatkan oleh rangkaian buffer, dalam buffer frekuensi semakin tinggi seperti dalam gambar yang menunjukkan frekuensinya semakin rapat, dan dikuatkan lagi oleh driver, Di dalam driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran pada gelombang. Setelah mengalami penguatan, gelombang frekuensi tersebut akan diproses pada rangkaian final yang digabung dengan modulator. Di dalam final, gelombang tersebut akan diproses dan terjadi penguatan atau pembesaran gelombang, serta penggabungan antara frekuensi pembawa atau frekuensi carrier (fc) dan frekuensi di gelombang audio (fa). Sinyal informasi yang dalam gambar berupa audio di gabungkan o;eh modulator sehingga menjadi envelope, daya yang dibutuhkan oleh audio amplifier adalah setengah dari daya yang dibutuhkan oleh penguat sinyal dari final stelah dimodulasi oleh modulator sinyal akan d pancarkan oleh antena dengan frekuensi 3000 kHz dengan double sideband.

    Penerima Radio AM(Amplitude Modulation)

    Sedangkan pada proses penerimaan radio AM (Amplitude Modulation), sinyal akan diterima oleh antenna dengan daya yang kecil yaitu hanya beberapa miliwattkarena jarak antara pemancar dan penerima jaraknya jauh dan sudah melalui berbagai noise dan udara terbuaka. Setelah diterima oleh antenna dengan frekuensi 3000 kHz sinyal akan di samakan frekuensi antara sinyal pemancar dan penerima agar terjadi sinkronisasi antara keduanya. Setelah dari antenna, sinyal modulasi akan masuk ke dalam tunning atau bisa disebut RF Amplifier dengan frejuensi yang sama yaitu 3000 kHz, di dalam stunning atau RFampliifier sinyal akan diperkuat dan dimasukkan ke mixer. Mixer juga akan menerima masukkan dari oscillator dengan frekuensi 2545 kHz, frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator ini sesuai pada frekuensi sinyalnya sehingga menghasilkan selisih antara sinyal dari antenna dan oscillator sebesar 455 kHz. Setelah di mixer lalu sinyal hasil dari selisih tadi yang menghasilkan 455 kHz diperkuat dengan IF amplifier dan dari IF amplifier sinyal akan di demodulasi atau diuraikan oleh demodulator, rangkaian demodulator AM adalah salah satu rangkaian demodulator yang sederhana, ranagkaian demodulator ini hanya terdiri dari 1 dioda yang digunakan untuk penyearah agar sinyal yang masuk hanya yang positif sehinggan menghasilkan arus DC dan 1 capasitor digunakan untuk menyaring frekuensi carier yang tidak terpakai sehingga hanya menyisakan frekuensi dari informasi saja yang dalam gambar informasi tersebut berupa seuara atau audio. Setelah di demodulasi sinyal suara akan di perkuat dengan audio amplifier yang kemudian suara dapat di dengar menggunakan load speaker, pada load speaker kerasnya suara dapat diatur dengan menaikkan dan menurunkan volume. Untuk catatan meskipun rangkaian penerima di matikan antenna tetap akan menerima sinyal, sinyal tersebut adalah noise, jika ingin sinyal informasi dapat didengar di load speaker, siniyal informasi harus lebih kuat dari pada noise

    Koordinat Lokasi : -7.511080, 112.461147

    BalasHapus
  81. 1G/19/Muhammad Hibban Syakir/2041160103

    Sistem kerja radio AM


    Sisi Pemancar

    Pada tahap awal pemancar AM sebagai pembuat awal sinyal frekuensi radio, sinyal dibangkitkan oleh perangkat Oscillator. Kemudian, setelah sinyal dibangkitkan, sinyal masuk ke perangkat Buffer untuk menstabilkan frekuensi dan/atau amplitudo oscillator akibat dari pembebanan. Sistem penyaringan sinyal pada perangkat Buffer menggunakan LPS (Low Pass Filter). Kemudian, setelah sinyal distabilkan, sinyal masuk ke perangkat Driver yang berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan arus) sinyal AM dari penyangga sebelum menuju ke bagian penguat akhir. . Sistem penyaringan sinyal pada Driver menggunakan LPS (Low Pass Filter). Pada tahap akhir/final pembuatan sinyal radio AM, yaitu pada perangkat Modulator. Perangkat ini menggabungkan sinyal radio tadi yang sudah diolah dengan sinyal audio berupa sebuah informasi yang telah disiapkan dan dikuatkan oleh Audio Amplifier. Sebagai catatan, jika daya yang digunakan pada modulator 1000 watt, maka daya yang digunakan pada Audio Amplifier adalah 500 watt. Pada perangkat Modulator, kita bisa menganalogikan bahwa sinyal radio itu sebagai sebuah wadah dan sinyal audio sebagai isi dari wadah tersebut, tentu saja besar frekuensi radio sebagai wadah tadi lebih besar daripada frekuensi sinyal audio. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier, terjadilah sebuah perubahan amplitudo karena adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada frekuensi pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa). Tetapi, gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Pada modulator, sistem penyaringan sinyal menggunakan LPS (Low Pass Filter). Kemudian pada tahap akhir pemancar AM, sinyal dikirimkan oleh sebuah Antena. Sistem penyaringan sinyal pada Antena menggunakan BPS (Band Pass Filter).


    Sisi Penerima

    Pada tahap awal proses penerimaan sinyal, sinyal diterima oleh Antena. Kemudian, setelah sinyal diterima oleh Antena, sinyal diteruskan ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk di-tuning dan dikuatkan. Sistem penyaringan sinyal pada RF (Radio Frequency) Amplifier menggunakan BPS (Band Pass Filter).Kemudian, sinyal diproses oleh Mixer untuk digabungkan dengan sinyal pembangkit dari sebuah Oscillator. Selisih besaran frekuensi antara RF Amplifier dan Oscillator adalah 455 kHz, yang mana selisih inilah yang menjadi hasil keluaran frekuensi dari proses pencampuran pada perangkat Mixer. Setelah proses pencampuran selesai, proses selanjutnya adalah sinyal sebesar 455 kHz tadi diteruskan ke IF (Intermediate Frequency) Amplifier untuk dikuatkan kembali. Sistem penyaringan sinyal pada IF (Intermediate Frequency) Amplifier menggunakan BPS (Band Pass Filter). Setelah dikuatkan oleh perangkat IF (Intermediate Frequency), sinyal di-demodulasi oleh perangkat Demodulator. Pada perangkat ini, antara sinyal carrier (pembawa) berupa RF (Radio Frequency) dan sinyal frekuensi audio (berupa informasi) dipisahkan. Setelah itu, frekuensi radio digroundkan dan frekuensi audio diperkuat dengan Audio Amplifier. Teknik pada Demodulator adalah dengan 1 dioda dan 1 kapasitor. Pada diode, gelombang frekuensi disearahkan atau hanya diambil bagian positifnya saja. Pada kapasitor, frekuensi tinggi dibuang dan di-ground-kan karena hanya frekuensi rendah yang digunakan. Setelah proses demodulasi, sinyal audio dikuatkan oleh perangkat Audio Amplifier. Sistem penyaringan sinyal pada Audio Amplifier menggunakan LPS (Low Pass Filter). Kemudian, pada tahap akhir, sinyal audio berupa informasi diproses oleh Load Speaker menjadi sebuah keluaran yang berupa suara.

    7°56'35"S 112°36'48"E

    BalasHapus
  82. 1G/17/Muhammad Aurulifiansyah /2041160010
    Pemancar dan Penerima Radio AM
    Pemancar Radio AM
    Pemancar AM pertama dimulai dari perangkat yang bernama oscillator, yang meiliki fungsi untuk menghasilkan frekuensi sebesar 3000 Khz, frekuensi tersebut diberi nama frekuensi pembawa atau frekuensi carrier (fc). Kemudian frekuensi tersebut akan diteruskan menuju perangkat buffer untuk dikuatkan gelombangnya dan menghasilkan nilai frekuensi carrier yang sama yaitu 3000 Khz. Selanjutnya akan diteruskan pada Driver yang memiliki fungsi yang sama dengan buffer yaitu menguatkan gelombang dan menghasilkan frekuensi carrier sebesar 3000 khz. Langkah selanjutnya adalah pada perangkat final, pada perangkat ini terjadi suatu proses yang dinamakan modulasi. Modulasi ini meyebabkan frekuensi carrier dan frekuensi suara (fa) dapat bercampur.
    Alat yang digunakan untuk modulasi bernama modulator. Frekuensi suara ini berasal dari suara manusia yang ditangkap oleh microphone dan kemudian gelombang suara itu akan diperkuat oleh audio amplifier untuk diteruskan menuju modulator. Gelombang suara dan Gelombang radio akan bercampur dan membentuk gelombang baru yang bernama envelope. Pada envelope gelombang suara akan dibungkus oleh gelombang radio.
    Setelah proses modulasi, perangkat final akan menghasilkan frekuensi sebesar 3000 khz dan akan diteruskan menuju antenna untuk memancarkan gelombang dengan frekuensi sebesar 3000 khz. Pada pemancar radio dibutuhkan daya yang sangat besar, sedangkan pada perangkat michrophon dan audio amplifier hanya membutuhkan setengah daya dari pemancar radio, misal jika pemancar membutuhkan daya 1000 watt maka daya yang dibutuhkan oleh michrophon dan audio amplifier adalah 500 watt.
    Penerima Radio AM
    Gelombang yang terpancar akan diterima oleh antenna yang dimiliki oleh penerima radio AM dengan nilai frekuensi sebesar 3000 khz. Kemudian gelombang ini akan diteruskan menuju Tunning atau RF amplifier untuk diperkuat gelombangnya. Gelombang ini perlu diperkuat karena pada saat gelombang yang dipancarkan akan mengalami penurunan dalam perjalanan pada saat menuju ke antenna penerima akibat beberapa fakor, seperti ruang udara. Setelah gelombang diperkuat output pada perangkat tunning ini akan menghasilkan nilai frekuensi yang tetap yaitu 3000 khz.
    Selanjutnya gelombang itu akan diteruskan menuju mixer yang tersambung dengan mixer. Mixer akan menghasilkan frekuensi sebesar 2545 khz dan dijumlahkan dengan frekuensi yang berasal dari tunning 3000 khz sehingga total nilai frekuensinya adalah 5545 khz. Pada mixer frekuensi tersebut akan diredam hingga nilainya menjadi 455 khz sesua dengan nilai standard radio. Pada mixer dan oscillator terdapat masing-masing satu tombol untuk sinkronisasi. Hasil redaman dari mixer tersebut dengan nilai frekuensi 455 khz akan diteruskan menuju if amplifier untuk diperkuat kembali gelombangnya dan akan mengasilkan outpu sebesar 455 khz. Outputan tersebut akan diteruskan menuju demodulator.
    Perangkat demodulator tersusun atas satu dioda dan satu kapasitor. Demodulator memiliki fungsi untuk pemotongan gelombang. Cara kerja dari demulator adalah memotong dan mengambil fase positif atau frekuensi rendah (frekuensi audio) dan akan diteruskan oleh dioda, sedangkan untuk fase negative atau frekuensi tinggi akan dibuang melalui capasitor menuju ground. Frekuensi Carrier yang dikirimkan oleh pemancar akan dibuang pada proses ini, karena pada proses ini yang dibutuhkan hanyalah frekuensi suara/ frekuensi informasi. Yang kemudian frekuensi suara ini akan masuk ke dalam Audio Amplifier. Pada Audio Amplifier ini Frekuensi suara akan dikuatkan Sehingga ketika masuk ke Load Speaker tinggal mengeluarkan suara. Besar dan Kecilnya Suara tergantung pada ukuran frekuensi yang masuk ke microphone pada pemancar dan dikirimkan ke penerima yang akan keluarkan oleh Loud speaker.

    Koordinat : -7,9438558, 112,6136925

    BalasHapus
  83. Radio Komunikasi AM merupkan radio jenis komunikasi yang bekerja pada spektrum frekuensi High Frekuensi(HF) 3-30 Mhz dan jenis modulasi amplitudo (AM).Pada pemancar sinyal informasi (suara)ditumpangkan pada sinyal pembawa(carrier) yang lebih tinggi frekuensinya dari frekuensi informasi ddengan teknik modulasi AM, dan sinyal hasil modulasi diperkuat dan dipancarkan ke udara oleh anten menjadi gelombang elektromagnetik.
    Pada penerima AM berfungsi sebaliknya, gelombang elektromagnetik di udara diterima oleh antenA penerima,dipilih frekuensi oleh bagian penala dan di demodulasikan kembali sehiga hanya sinyal audio saja yang akan diteruskan dan diperkuat sehingga dapat didengarkan oleh telinga manusia melalui loudspeaker.



    Bagian RF,Mixer,dan oscilator berfungsi sebagai tuning yang berfungsi memilih siaran yang diinginkan dan akan menghasilkan frekuensi IF sebesar 455 KHz
    1. Antenna berfungsi sebagai pengubah / transducer gelombang elektromagnetik menjadi isyarat listrik.
    2. Penala (Tuning) merupakan RF filter yang berfungsi sebagai pemilah frekuensi dari sekian banyak pemancar yang bekerja pada frekuensi AM 535Khz-1605Khz.
    3. Bagian IF Amplifier berfungsi memperkuatkan amplitudo sinyal yang dihasilkan oleh bagian tuner(sinyal frekuensi antara)sebesar 455 Khz sehingga besarannya sinyal tersebut mencapai nilai yang mampu diolah oleh rangkaian berikutnya.
    4. AM Demodulator berfungsi memisahkan dan menghilangkan sinyal cariier dari sinyal informasi (audio),sinyal informasi akan diteruskan ke bagian berikutnya dan sinyal carrier akan dihilangkan. AM Demodulator terdiri dari sebuah dioda dan kapasitor, dioda melewatkan setengah IF kemudian kapasitor merecover menjadi sinyal audio. Proses ini tidak beda seperti halnya rangkaian penyearah setengah gelombang.
    5. AF Voltage Amplifier dan AF Power Amplifier merupakan bagian penguat audio yang akan memperkuatkan sinyal suara dan menggerakkan loudspeaker sehingga menghasilkan getaran suara yang dapat didengarkan oleh telinga manusia.
    6. Pencampur (Mixer), frekuensi yang telah dipilih penala oleh mixer kemudian digabungkan dengan frekuensi Local Oscilator sehingga menghasilkan frekuensi antara (FIF) sebesar 455Khz. Ada referensi lain yang menggunakan standar IF 470Khz. Frekuensi IF merupakan hasil pengurangan antara frekuensi oscilator lokal dengan frekuensi RF yang diterima (If 455Khz = fo – fc).
    7. Osilator Lokal (Local Oscilator) merupakan pembangkit frek sinus konstan tertala oleh sebuah kapasitor variabel yang nilainya linear dengan kapasitor variabel Tuning. Besar frekuesi yang dihasilkan oleh osc lokal ini selalu lebih tinggi 455 kHz dari frek RF yang diterima, yaitu: fo = (f + 455) Khz.
    8. Penguat AF (Audio Frequency Amplifier) merupakan penguat frek suara sehingga sinyal audio dari detektor menjadi cukup kuat menggerakan speaker.
    9. Loud speaker merupakan transducer / pengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.

    BalasHapus
  84. 1G/22/Octa Anggi Anggraini/2041160154

    Radio Komunikasi AM merupkan radio jenis komunikasi yang bekerja pada spektrum frekuensi High Frekuensi(HF) 3-30 Mhz dan jenis modulasi amplitudo (AM).Pada pemancar sinyal informasi (suara)ditumpangkan pada sinyal pembawa(carrier) yang lebih tinggi frekuensinya dari frekuensi informasi ddengan teknik modulasi AM, dan sinyal hasil modulasi diperkuat dan dipancarkan ke udara oleh anten menjadi gelombang elektromagnetik.
    Pada penerima AM berfungsi sebaliknya, gelombang elektromagnetik di udara diterima oleh antenA penerima,dipilih frekuensi oleh bagian penala dan di demodulasikan kembali sehiga hanya sinyal audio saja yang akan diteruskan dan diperkuat sehingga dapat didengarkan oleh telinga manusia melalui loudspeaker.




    Gambar 2. Blok diagram penerima AM Super Heterodyne

    Bagian RF,Mixer,dan oscilator berfungsi sebagai tuning yang berfungsi memilih siaran yang diinginkan dan akan menghasilkan frekuensi IF sebesar 455 KHz
    1. Antenna berfungsi sebagai pengubah / transducer gelombang elektromagnetik menjadi isyarat listrik.
    2. Penala (Tuning) merupakan RF filter yang berfungsi sebagai pemilah frekuensi dari sekian banyak pemancar yang bekerja pada frekuensi AM 535Khz-1605Khz.
    3. Bagian IF Amplifier berfungsi memperkuatkan amplitudo sinyal yang dihasilkan oleh bagian tuner(sinyal frekuensi antara)sebesar 455 Khz sehingga besarannya sinyal tersebut mencapai nilai yang mampu diolah oleh rangkaian berikutnya.
    4. AM Demodulator berfungsi memisahkan dan menghilangkan sinyal cariier dari sinyal informasi (audio),sinyal informasi akan diteruskan ke bagian berikutnya dan sinyal carrier akan dihilangkan. AM Demodulator terdiri dari sebuah dioda dan kapasitor, dioda melewatkan setengah IF kemudian kapasitor merecover menjadi sinyal audio. Proses ini tidak beda seperti halnya rangkaian penyearah setengah gelombang.
    5. AF Voltage Amplifier dan AF Power Amplifier merupakan bagian penguat audio yang akan memperkuatkan sinyal suara dan menggerakkan loudspeaker sehingga menghasilkan getaran suara yang dapat didengarkan oleh telinga manusia.
    6. Pencampur (Mixer), frekuensi yang telah dipilih penala oleh mixer kemudian digabungkan dengan frekuensi Local Oscilator sehingga menghasilkan frekuensi antara (FIF) sebesar 455Khz. Ada referensi lain yang menggunakan standar IF 470Khz. Frekuensi IF merupakan hasil pengurangan antara frekuensi oscilator lokal dengan frekuensi RF yang diterima (If 455Khz = fo – fc).
    7. Osilator Lokal (Local Oscilator) merupakan pembangkit frek sinus konstan tertala oleh sebuah kapasitor variabel yang nilainya linear dengan kapasitor variabel Tuning. Besar frekuesi yang dihasilkan oleh osc lokal ini selalu lebih tinggi 455 kHz dari frek RF yang diterima, yaitu: fo = (f + 455) Khz.
    8. Penguat AF (Audio Frequency Amplifier) merupakan penguat frek suara sehingga sinyal audio dari detektor menjadi cukup kuat menggerakan speaker.
    9. Loud speaker merupakan transducer / pengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.


    -7,8618314, 112,5056427

    BalasHapus
  85. 1G/07/Bagus iqbal aulia rahman/2041160155

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancar frekuensi dimulai dengan osilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran, menghasilkan frekuensi 3000 Khz, kemudian frekuensi tersebut akan diarahkan ke penguat pertama yang disebut Buffer pada frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz. Pada proses selanjutnya dilakukan penguat frekuensi. gelombang akan memasuki driver. Pada sistem penggerak, gelombang frekuensi ini akan mengalami penguatan, sehingga terjadi penguatan gelombang. Setelah amplifikasi, itu akan diproses di perangkat (yaitu perangkat akhir), dan akhirnya gelombang akan diproses lagi, dan gelombang akan diperkuat atau diperkuat, dan kombinasi frekuensi (fc) dan kombinasi frekuensi antara satu atau lebih pembawa akan Frekuensi audio (fa) dari sinyal audio yang dihasilkan oleh penguat audio melalui alat yaitu modulator.
    Ketika frekuensi antara audio dan frekuensi pembawa atau pembawa digabungkan, amplitudo berubah karena naik dan turunnya frekuensi pembawa (fc) dan frekuensi audio (fa), tetapi gelombang atau frekuensi pembawa atau pembawa arus tidak akan berubah. berubah dan tidak akan berada dalam posisi tetap atau konstan. Setelah gelombang-gelombang ini digabungkan dalam mixer, mereka dapat diarahkan ke antenna Frekuensinya 3000 Khz.

    Sisi Penerima

    Pada tahap awal proses penerimaan sinyal, sinyal diterima oleh Antena. Kemudian, setelah sinyal diterima oleh Antena, sinyal diteruskan ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk di-tuning dan dikuatkan. Sistem penyaringan sinyal pada RF (Radio Frequency) Amplifier menggunakan BPS (Band Pass Filter).Kemudian, sinyal diproses oleh Mixer untuk digabungkan dengan sinyal pembangkit dari sebuah Oscillator. Selisih besaran frekuensi antara RF Amplifier dan Oscillator adalah 455 kHz, yang mana selisih inilah yang menjadi hasil keluaran frekuensi dari proses pencampuran pada perangkat Mixer. Setelah proses pencampuran selesai, proses selanjutnya adalah sinyal sebesar 455 kHz tadi diteruskan ke IF (Intermediate Frequency) Amplifier untuk dikuatkan kembali. Sistem penyaringan sinyal pada IF (Intermediate Frequency) Amplifier menggunakan BPS (Band Pass Filter). Setelah dikuatkan oleh perangkat IF (Intermediate Frequency), sinyal di-demodulasi oleh perangkat Demodulator. Pada perangkat ini, antara sinyal carrier (pembawa) berupa RF (Radio Frequency) dan sinyal frekuensi audio (berupa informasi) dipisahkan. Setelah itu, frekuensi radio digroundkan dan frekuensi audio diperkuat dengan Audio Amplifier. Teknik pada Demodulator adalah dengan 1 dioda dan 1 kapasitor. Pada diode, gelombang frekuensi disearahkan atau hanya diambil bagian positifnya saja. Pada kapasitor, frekuensi tinggi dibuang dan di-ground-kan karena hanya frekuensi rendah yang digunakan. Setelah proses demodulasi, sinyal audio dikuatkan oleh perangkat Audio Amplifier. Sistem penyaringan sinyal pada Audio Amplifier menggunakan LPS (Low Pass Filter). Kemudian, pada tahap akhir, sinyal audio berupa informasi diproses oleh Load Speaker menjadi sebuah keluaran yang berupa suara.

    koordinat : -7.977337,112.615288

    BalasHapus
  86. 1G/18/M. HAIDAR RAFI RAMADHAN/2041160160

    A. Cara Kerja Pengiriman Suara Melalui Microphone Pada Radio Pemancar AM
    Dimulai dari sinyal carier yang masuk pada oscillator (alat pembangkit getaran atau gelombang) dengan frekuensi sebesar 3000 Khz kemudian sinyal carier masuk pada buffer (rangkaian penyangga) dengan frekuensi yang sama yakni 3000 Khz. Karena buffer disebut rangkaian penyangga maka frekuensinya tetap. Lalu dari buffer outputnya menuju driver yakni dengan frekuensi tetap 3000 Khz. Dari driver outputnya ke final, di final terdapat input yakni audio amplifier. Di audio amplifier terdapat microphone, microphone itulah yang memunculkan sinyal informasi. Jika suara yang dibunyikan melalui microphone besar maka campuran gelombang carier dan gelombang informasi semakin besar / semakin tinggi. Sebaliknya suara yang dibunyikan melalui microphone kecil maka maka campuran gelombang carier dengan gelombang frekuensi kecil atau rendah. Sinyal informasi masuk ke final pada proses modulator, proses modulator ini diibaratkan mirip dengan mixer (pencampuran) yakni dengan frekuensi tetap sebesar 3000 Khz. Gambar di samping proses pemancar radio AM terdapat tulisan fc, fc-fa dan fc+fa, yang dimaksud disini fc adalah frekuensi carier dan fa adalah frekuensi informasi. Misalnya fc nya diketahui 3000 Khz dan fa nya diketahui 1 Khz. Karena modulator diibaratkan dengan mixer atau pencampuran maka terdapat jumlah dan selisih. Jadi fc+fa = 3000 Khz, fc-fa = 2999. Digambar atas pada saat proses modulator tidak ketahui fa nya berapa, jadi frekuensi yang masuk di final tetap sebesar 3000 Khz. Dari final outputnya menuju antena dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.

    B. Cara Kerja Pengiriman Suara Melalui Microphone Pada Radio Penerima AM
    Proses selanjutnya gelombang informasi dari pemancar atau antena dengan frekuensi 3000 Khz diterima oleh pemancar penerima radio AM dengan frekuensi 3000 Khz. Kemudian masuk pada tuning atau RF amplifier yakni sama dengan frekuensi sebesar 3000 Khz. Gelombang tersebut keluar menuju mixer (pencampuran). Input atau masukan pada mixer terdapat oscilator dengan frekuensi sebesar 2545 Khz. Pada proses mixer inilah muncul penjumlahan dan pengurangan. Di mixer ada keterangan frekuensi 3000 Khz yang berasal dari frekuensi tuning, frekuensi 2545 Khz dari frekuensi oscilator, frekuensi 5545 Khz berasal dari penjumlahan frekuensi tuning (3000 Khz) dan frekuensi oscilator (2545 Khz) dan frekuensi 455 Khz berasal dari pengurangan frekuensi tuning (3000 Khz) dan frekuensi oscillator (2545 Khz). Dari mixer output menuju IF amplifier, di IF amplifier ini frekuensi yang diterima hanya 455 Khz karena sudah ketentuan dari ITU. Kemudian dari IF amplifier gelombang tersebut berjalan ke demodulator. Demodulator artinya pemisahan antara carier dan informasi. Di dalam proses demodulator carienya dibuang ke ground, caranya buang dipotong dulu seperti gambar, frekuensi tinnginya dibuang melalui kapasitor. Yang memotong adalah diode, yang membuang ke ground adalah kapasitor, jadi tinggal modulasinya saja. Proses ini disebut envelope detector (pendeteksian amplop). Dari demodulator gelombang informasi menuju audio amplifier selanjutnya menuju load speaker. Di audio amplifier dapat diatur sedememikian rupa jika suara yang kita saat berbicara keras, maka suara yang di hasilkan load speaker akan tinggi. Dan sebaliknya jika suara saat berbicara pelan maka suara yang dihasilkan load speaker rendah.

    Koordinat Lokasi : -8.203429139823697

    BalasHapus
  87. 1G / 09 / Delanda Fitrida Indhah Sari / 2041160054

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pemancar Radio AM ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan pemancar CW (Continous Waves). Proses pemancar dimulai dari Oscilator sebagai pembangkit getaran, yang disini oscilatotor menghasilkan frekuensi sebesar 3000Khz. Kemudian Frekuensi tersebut masuk ke buffer. Pada buffer ini frekuensi akan dikuatkan (proses penguatan pertama) sehingga frekuensi dari Oscilator ke driver tetap sebesar 3000Khz. Kemudian frekuensi masuk ke driver (proses penguatan kedua) . Setelah itu frekuensi carier yang berasal dari driver akan masuk ke final, frekuensi carrier ini akan dicampur (mixer) dengan frekuensi Informasi. Frekuensi informasi ini berasal dari input suara pada microphone, kemudian frekuensi informasi masuk ke audio amplifier. Frekuensi informasi (frekuensi audio) dan frekuensi carier (frekuensi radio) yang bercampur ini disebut proses modulator. Pencampuran dua frekuensi ini menghasilkan selisih (fc-fa), jumlah (fc+fa), dan frekuensi masing – masing, amplitude akan berubah karena naik turunnya frekuensi carrier dan frekuensi informasi/audio. Dengan Alat ukur yang bernama radio frekuensi spektrum analizer (fc-fa), (fc+fa), dan (fc) dapat dilihat. Kemudian frekuensi yang sudah bercampur tadi (3000 Khz) dipancarkan oleh antena menuju antena penerima.
    Pada power pemancar AM ini jika tegangannya sebesar 1000 Watt, maka yang dibutuhkan oleh audio amplifier adalah 500 Watt (setengan dari daya yang digunakan power pemancar). Pemancar AM ini memiliki efisiensi yang rendah, artinya energi yang digunakan boros.

    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Pada proses penerima Radio AM ini sinyal diterima oleh antena penerima dari antena pemancar. Kemudian sinyal frekuensi tersebut masuk kedalam Tunning/ RF Amplifier (rangkaian penala),dalam rangkaian penalaini sinyal akan diseleksi dan diproses . Frekuensi yang dihasilkan dalam proses ini tetap sama yaitu sebesar 3000 Khz, yang berubah hanya amplitudo (karena naik turunnya frekuensi). Kemudian frekuensi yang berukuran 3000Khz akan masuk ke mixer, pada proses ini terjadi penambahan frekuensi yang berasal dari oscilator dengan frekuensi tersebut berukuran 2545Khz. Pada proses pencampuran ini akan menghasilkan empat frekuensi yaitu 3000 Khz, 2545 Khz, 5545Khz, dan 455 Khz yang kemudian sinyal frekuensi tersebut akan diredam sehingga menyisakan frekuensi sebesar 455 Khz ( Frekuensi Standard Radio). Frekuensi tersebut masih mengalami modulasi sehingga langsung diteruskan ke Demodulator AM. Demodulator AM merupakan teknik sederhana pemotongan gelombang dengan menggunakan satu diode dan satu capasitor, gelombang yang diambil adalah gelombang dengan Phasa positif. Pemotongan gelombang ini dilakukan oleh diode. Sehingga frekuensi tinggi akan dibuang ke ground maka sisanya hanya frekuensi rendah (frekuensi suara). Pada proses demodulator ini frekuensi carrier yang dikirimkan oleh pemancar akan dibuang, karena pada proses ini yang dibutuhkan hanyalah frekuensi suara (frekuensi informasi). Yang kemudian frekuensi suara ini akan diperkuat oleh Audio Amplifier. Suara yang sudah diperkuat oleh audio amplifier ini akan keluar melalui Load Speaker sehingga suara dapat didengarkan. Pada penerima radio AM, tegangan yang diterima hanya beberapa microWatt.

    Koordinat lokasi : -8,1390072, 112,3301511

    BalasHapus
  88. 1G/11/Erna Nurvita/2041160058

    1. Pemancar Radio AM
    Pemancar bertingkat dengan modulasi AM merupakan salah satu cara untuk menyalurkan informasi dalam teknik perhubungan radio. Pemancar radio AM adalah pemancar yang memanfaatkan teknik modulasi analog yaitu Amplitude Modulation (AM), untuk mentransmisikan sinyal informasi. Amplitude Modulation merupakan proses pemodulasian sinyal informasi audio yang ditumpangkan terhadap sinyal pembawa (carrier). Sehingga sinyal amplitudo pada frekuensi carrier akan berubah-ubah sesuai dengan sinyal informasi yang tumpangkan.
    Animasi diatas adalah diagram blok cara kerja pemancar radio AM, yaitu dimulai dari osilator yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal gelombang radio dengan frekuensi sebesar 3000 KHz. Pada dasarnya osilator hanya mampu mengeluarkan sinyal radio frekuensi (RF) dengan daya yang masih sangat kecil. Untuk memperkuat sinyal radio frequensi dari rangkaian osilator, diperlukan penguat radio frekuensi berikutnya. Bagian penguat RF biasanya terdiri dari beberapa tingkat sesuai dengan fungsinya, antara lain adalah tingkat penyangga (buffer), kemudian driver, dan terakhir adalah rangkaian Final RF dengan frekuensi masing-masing sama yaitu 3000 KHz. Kemudian microphone mengeluarkan sinyal audio yang kemudian dikuatkan oleh audio amplifier dengan penguatan maksimum setengah dari jumlah daya pada final setelah itu masuk ke modulator. Dalam modulator terjadi penyampuran frekuensi sinyal audio dan frekuensi sinyal radio, dimana sinyal audio ditumpangkan ke sinyal radio. Proses pencampuran ini disebut modulasi. Karena yang bekerja hanya frekuensi radio sehingga output dari modulator adalah
    1. selisih dari frekuensi radio dan frekuensi audio (fc-fa),
    2. frekuensi radio sebagai frekuensi carier/pembawa (fc),
    3. jumlah antara frekuensi audio dan frekuensi radio (fc + fa).
    (fc-fa) dan (fc+ fa) memiliki frekuensi yang berubah-ubah tergantung dengan frekuensi audio, sedangkan (fc) memiliki frekuensi tetap. Untuk frekuensi audio tidak diloloskan sehingga yang terlihat dalam spektrum analiser hanya 3 frekuensi tersebut. Kemudian antena memancarkan frekuensi campuran dari audio dan radio yaitu 3000KHz. Pemancar AM termasuk pemancar yang boros energi karena efisiensinya yang rendah.


    2. Penerima Radio AM
    Antena penerima radio AM menerima sinyal yang telah dipancarkan oleh antena pemancar radio AM. Namun sinyal yang diterima kecil karena telah melewati jarak yang jauh. Frekuensi yang diterima oleh antena adalah 3000KHz kemudian masuk ke rangkaian penala/tuning/ RF amplifier dan dibawah diberi osilator dengan frekuensi 2545 KHz selisih 454 Khz dengan frekuensi pada tuning/RF amplifier. Pada osilator biasanya diberi tombol untuk mengatur resonansi agar dapat berjalan beriringan. Kemudian terjadi pencampuran frekuensi pada mixer yaitu frekuensi pada tuning dan frekuensi pada osilator. Pada mixer menghasilkan 4 frekuensi yaitu :
    1. Frekuensi pada tuning, 3000 KHz
    2. Frekuensi pada osilator, 2545 KHz
    3. Jumlah kedua frekuensi, 5545 KHz
    4. Selisih kedua frekuensi, 455 KHz
    Dimana jumlah selisih kedua frekuensi bersifat tetap, sedangkan ketiga frekuensi yang lainnya berubah-ubah. Kemudian frekuensi 455 Khz dilewatkan ke filter IF amplifier yang memiliki band pass filter. Setelah itu masuk ke demodulator yang berfungsi untuk memisahkan frekuensi radio dan frekuensi audio. Teknik demodulator pada AM termasuk teknik yang paling sederhana yaitu hanya dengan menggunakan diode dan kapasitor (envelope detector). Dimana frekuensi audio kita butuhkan untuk memperoleh informasi, sedangkan sinyal radio dibuang ke ground. Dan frekuensi sinyal audio diberi penguat (audio amplifier) kemudian outputnya dikeluarkan lewat loud speaker sehingga audio bisa kita dengarkan.

    Koordinat : -7.933781266952063, 112.62702328306113

    BalasHapus
  89. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  90. 1G JTD/08/Berliana Bastiar/2041160032

    Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Proses pemancaran radio amplitudo modulation memiliki prinsip kerja dimulai dari Oscillator. Oscillator adalah sebuah alat pembangkit getaran atau gelombang yang menghasilkan frekuensi sebesar 3000Khz. Lalu frekuensi 3000Khz tersebut disalurkan ke Buffer (saluran penguat pertama). Lalu pada tahap selanjutnya, gelombang akan masuk ke dalam driver. Pada driver, gelombang akan mengalami penguatan yang akan menyebabkan pembesaran pada gelombang. Setelah itu, gelombang akan diproses di dalam final. Dalam Final ini, gelombang akan kembali diproses kemudian terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang dan penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (FC) dan Frekuensi audio (FA). Frekuensi radio dan frekuensi audio dicampur yang disebut modulator.
    Pada saat proses pencampuran antara frekuensi carier (FC) dengan frekuensi audio (FA) terjadi perubahan amplitudo karena adanya proses penambahan dan pengurangan pada frekuensi carier dan frekuensi audio. Sedangkan, gelombang pada frekuensi carier tidak akan terjadi perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Lalu gelombang akan digabungkan di mixer. Disebut mixer karena sama sama frekuensi radionya .Hasil pencampuran dari Frekuensi carier (FC) dan Frekuensi audio (FA) adalah
    FC-FA = Selisih
    FC = Carier (frekuensi masing-masing)
    Fc+FA = Jumlah
    Saat melihat bentuk gelombang dari alat yang namanya osiloskop, sumbu vertikal adalah tegangan dan sumbu horizontal adalah waktu. Pada penganalisis spektrum, sumbu vertikal adalah daya dan sumbu horizontal adalah frekuensi. Sideband atas ditampilkan di bagian atas osiloskop. Sideband bawah ditampilkan di bagian bawah. Jadi selisihnya 180 derajat. Oleh karena itu, sinyal osiloskop mengikuti sinyal pembawa dan kemudian sinyal disalurkan ke antena pada frekuensi 3000 KHz.


    Penerima Radio AM (Amplitudo Modulation)

    Penerima Radio AM Pada awal pemrosesan, Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. yang digunakan sebagai penangkap sinyal termodulasi atau sinyal berisi informasi yang telah dikirimkan oleh sebuah pemancar. Kedua sinyal ini dimasukkan ke dalam tuning atau penguat RF pada frekuensi 3000 KHz yang sama untuk meningkatkan daya RF (frekuensi radio), yang berisi informasi modulasi dari pemancar asli. Dari tuning hingga mixer yang telah dihubungkan oleh osilator lokal, mixer ini akan mencampurkan getaran atau sinyal RF dengan frekuensi osilator lokal.
    kemudian frekuensi yang berukuran 3000Khz akan masuk ke mixer, pada proses ini terjadi penambahan frekuensi yang berasal dari oscilator dengan frekuensi tersebut berukuran 2545Khz. Pada proses pencampuran ini akan menghasilkan empat frekuensi yaitu 3000 Khz, 2545 Khz, 5545Khz, dan 455 Khz yang kemudian sinyal frekuensi tersebut akan diredam sehingga menyisakan frekuensi sebesar 455 Khz ( Frekuensi Standard Radio). Frekuensi tersebut masih mengalami modulasi sehingga langsung diteruskan ke Demodulator AM. Kemudian masuk ke penguat IF, dimana frekuensi antara 455 KHz diperkuat, kemudian diteruskan ke demodulator AM.Rangkaian terpenting pada demodulator AM ini adalah dioda, kapasitor dan ground. Fungsi dioda ini adalah untuk memutus fase negatif dari gelombang radio dan meninggalkan fase positif dari gelombang informasi. Fungsi dari kapasitor itu sendiri adalah berfungsi sebagai filter, menghilangkan kutub negatif pada ground. Ini akan meninggalkan audio atau suara. Kemudian, sinyal audio masuk ke penguat audio atau penguat AF, dan di penguat audio atau penguat AF, sinyal audio diperkuat atau diperkuat untuk diteruskan ke pengeras suara. Setelah sampai ke speaker, sinyal frekuensi AF akan diubah menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

    Titik koordinat : -7.944937,112.616541

    BalasHapus
  91. 1G/10/Dwi Kautsar Handayani/2041160153
    1. Pemancar AM
    Pemancar radio AM merupakan rangkaian memiliki fungsi sebagai pembangkit frekuensi radio dengan sistem modulasi AM (Amplitudo Modulation). Amplitudo Modulation merupakan proses pemodulasian sinyal informasi Audio yang ditumpangkan terhadap sinyal pembawa (carrier). Sehingga sinyal amplitudo pada frekuensi carrier akan berubah-ubah sesuai dengan sinyal informasi yang tumpangkan. Osilator adalah rangkaian yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal gelombang radio dengan frekuensi tertentu. Ada beberapa jenis rangkaian osilator yang lazim digunakan para pemancar radio AM, antara lain adalah osilator hartley dan collpits. Pada dasarnya osilator hanya dapat mengeluarkan sinyal RF dengan daya yang masih sangat kecil. Untuk memperkuat sinyal RF dari rangkaian osilator, diperlukan penguat RF berikutnya hingga dapat mencapai daya yang cukup untuk diumpankan melalui antena sehingga dapat menjangkau jarak yang jauh. Bagian penguat RF biasanya terdiri dari beberapa tingkat sesuai dengan fungsinya, antara lain adalah tingkat penyangga (buffer), kemudian driver, dan terakhir adalah rangkaian Final RF. Rangkaian modulator terdiri dari rangkaian elektronika jenis audio amplifier yang berfungsi untuk memperkuat sinyal informasi dari mikrofon yang nantinya akan ditumpangkan kepada sinyal gelombang pembawa (carrier) yang berbentuk frekuensi radio. Proses penumpangan sinyal informasi pada gelombang pembawa ini disebut dengan “modulasi”. Alat atau rangkaian untuk memodulasi sinyal informasi kepada sinyal pembawa yang berupa radio frekuensi disebut dengan modulator. Tugas antena adalah untuk memancarkan sinyal radio frekuensi (RF) yang sudah dimodulasi ke udara yang akan dikirimkan kepada rangkaian penerima radio. Bagian antena merupakan sebuat untaian ataupun bentangan kawat tembaga yang dibentuk sedemikian rupa tergantung jenisnya sehingga dapat memancarkan sinyal RF seefisien mungkin sesuai dengan frekuensi dan panjang gelombang yang digunakan.

    2. Penerima AM
    Antena berfungsi untuk menerima gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh pemancar radio. Antena dapat berupa konduktor yang berfungsi untuk menyalurkan daya pancaran dari penguat akhir dan dipasang pada bagian paling akhir sebelum sinyal dipancarkan ke udara. RF amplifier berfungsi untuk memperkuat sinyal termodulasi dari antena serta dapat meningkatkan SNR (Signal to Noise Ratio). Mixer digunakan untuk mengubah sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi lain, pada umumnya mengubah sinyal frekuensi radio ke suatu nilai tengah (intermediate frequency) dan yang memerlukan input dari sebuah osilator lokal. Pada penerima AM mixer berfungsi mencampur sinyal RF amplifier dengan sinyal output osilator, output berupa sinyal termodulasi dengan frekuensi 455kHz. Rangkaian mixer memanfaatkan dua sinyal sinusoidal dikalikan bersama, hasilnya terdiri atas komponen frekuensi yang dijumlahkan dan dikurangkan atau selisihnya. Rangkaian IF amplifier mendapat sinyal masukan dari mixer yang berfrekuensi 455kHz kemudian sinyal tersebut akan dikuatkan dayanya. Demodulator AM berfungsi memisahkan frekuesi radio dan frekuensi audio. Biasanya menggunakan aplikasi dioda. Dioda bertindak sebagai sebagai penyearah dan dapat dianggap sebagai saklar ON apabila tegangan input positif, yang memungkinkan kapasitor memuat (charge) sampai ke puncak input RF. Selama berlangsungnya setengah negatif dari siklus RF, dioda OFF, tetapi kapasitor tetap menahan muatan positif yang diterima sebelumnya, maka tegangan keluaran tetap pada nilai positif puncak RF. Akan terjadi pelepasan muatan kapasitor (discharge), yang menghasilkan riak RF (RF ripple) pada bentuk gelombang output. Dengan hasil frekuensi audio dihambat lalu dikuatkan untuk frekuensi radio dialihkan ke ground. Audio amplifier berfungsi memperkuat daya dari filter yang menghasilkan sinyal audio. Jenis penguat yang digunakan adalah penguat menggunakan OpAmp. Speaker berfungsi untuk mengubah sinyal suara yang berupa getaran listrik menjadi suara.


    Koordinat: 7.9797°S 112.6304°E kab.malang

    BalasHapus
  92. 1G/14/Indriyani Mujirahayu/2041160009

    • Pemancar Radio AM (Amplitudo Modulation)
    Proses pemancar frekuensi Radio AM dimulai dari Oscillator (pembangkit frekuensi radio dengan frekuensi 3000 kHz). Kemudian sinyal frekuensi tersebut disalurkan ke-penguat pertama (Buffer) dengan frekuensi 3000 kHz. Setelah itu sinyal disalurkan lagi ke Driver dengan frekuensi 3000 kHz. Di Driver, sinyal mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran pada gelombang. Kemudian gelombang frekuensi akan diproses pada rangkaian Final yang digabung dengan Mixer, gelombang akan mengalami proses penguatan gelombang serta penggabungan antara frekuensi pembawa atau carrier & frekuensi gelombang audio. Sinyal audio dihasilkan oleh audio amplifier menggunakan Modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi carrier, terjadi perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa (fc) dan Frekuensi Audio (fa). Sedangkan gelombang pada frekuensi carier tidak akan terjadi sebuah perubahan (tetap konstan). Setelah itu gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer. Hasil pencampuran dari Frekuensi carier (fc) dan Frekuensi audio (fa) adalah :
    1. fc – fa (selisih dari frekuensi carrier & frekuensi audio)
    2. fc (frekuensi carrier masing-masing)
    3. fc + fa (jumlah frekuensi carrier & frekuensi audio)
    Saat melihat bentuk gelombang dari osiloskop, sumbu vertikal adalah tegangan dan sumbu horizontal adalah waktu. Pada penganalisis spektrum, sumbu vertikal adalah daya dan sumbu horizontal adalah frekuensi. Sideband atas ditampilkan di bagian atas osiloskop. Sideband bawah ditampilkan di bagian bawah. Jadi selisihnya 180 derajat. Oleh karena itu, sinyal osiloskop mengikuti sinyal pembawa dan kemudian sinyal disalurkan ke antena pada frekuensi 3000 KHz.

    • Penerima Radio AM
    Sinyal yang dikirimkan oleh pemancar Radio AM diterima oleh penerima Radio AM menggunakan antena dengan frekuensi 3000 kHz. Kemudian sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, dengan tujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan terjadi singkronisasi antara keduanya. Kemudian sinyal disalurkan ke Tunning/RF Amplifier dengan frekuensi 3000 kHz. Setelah itu sinyal akan disalurkan ke Mixer, dibagian ini terjadi penambahan frekuensi yang berasal dari oscilator dengan frekuensi sebesar 2545 kHz. Pada Mixer menghasilkan 4 frekuensi yaitu : 3000 kHz, (frekuensi pada tuning), 2545 kHz, (Frekuensi Oscilator), 5545 kHz, (penjumlahan kedua frekuensi), 455 kHz, (selisih frekuensi).

    Kemudian sinyal frekuensi tersebut akan diredam sehingga menyisakan frekuensi sebesar 455 Khz ( Frekuensi Standard Radio). Sinyal kemudian diteruskan ke IF Amplifier untuk memperkuat frekuensi. Kemudian sinyal diteruskan ke Demodulator AM dengan rangkaian diode (untuk memutus fase negatif dari gelombang radio dan meninggalkan fase positif dari gelombang informasi.), kapasitor (sebagai filter, untuk menghilangkan kutub negatif pada ground.), dan ground. Setelah itu, sinyal diteruskan ke Audio Amplifier, kemudian keluar melalui Load Speaker sebagai getaran suara yang bisa didengar oleh manusia.

    7°54'38.8"S 112°36'00.7"E



    BalasHapus
  93. 1G/13/FALAAH NUR J/2041160156

    koordinat -7.822157,112.078032

    Pemancar Radio AM

    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator, oscilator yaitu sebuah alat pembangkit getaran yang meghasilkan sebuah frekuensi sebesar 3000 kHz pada gambar, kemudian frekuensi tersebut akan di salurkan pada penguat pertama yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu sebesar 3000 kHz, pada proses selanjutnya gelombang tersebut akan masuk ke dalam driver. Di dalam sistem driver, gelombang frekuensi tersebut akan mengalami penguatan yang menyebabkan pembesaran gelombang. Setelah mengalami penguatan selanjutnya akan diproses di sebuah alat yaitu final, di dalam final gelombang tersebut akan kembali diproses dan terjadilah penguatan atau pembesaran gelombang serta penggabungan frekuensi antara pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa) sinyal audio yang dihasilkan oleh audio amplifier melalui alat yaitu modulator. Pada saat proses penggabungan frekuensi antara audio dengan frekuensi pembawa atau carier terjadilah sebuah perubahan amplitudo yang disebabkan adanya proses penjumlahan dan pengurangan pada Frekuensi pembawa atau carier (fc) dan frekuensi audio (fa), Sedangkan gelombang atau arus pada frekuensi carier atau pembawa tidak akan terjadi sebuah perubahan atau pada posisi yang tetap atau konstan. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut dapat disalurkan kepada antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz.

    Proses pada Penerima Radio AM

    Pada awal penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Lalu sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi singkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. Proses selanjutnya masuk pada Demodulator AM (Amplitudo Modulation), di dalam Demodulator AM gelombang frekuensi modulasi akan mengalami pemisahan antara sinyal dengan gelombang carrier atau gelombang pembawa. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    BalasHapus
  94. 1G/12/Fakri Muhammad/2041160043

    -Pemancar Radio AM
    Proses awalnya dimulai dari Osilator dengan frekuensi 3000 Khz yang berfungsi untuk membangkitkan getaran frekuensi tinggi lalu selanjutnya menuju ke Buffer, karena keluaran dari Osilator masih merupakan sinyal lemah dengan impedansi keluaran yang tinggi sehingga kurang sesuai untuk menggerakkan rangkaian penguat berikutnya. Tahap penyangga akan sangat berperan dalam hal ini karena pada intinya adalah sebuah rangkaian penguat arus bagi Osilator. Proses selanjutnya menuju Driver yang berfungsi untuk mengatur penguatan daya (tegangan dan arus) sinyal AM sebelum menuju penguat akhir, dan dengan frekuensi tetap yaitu 3000 Khz. Selanjutnya adalah penguat akhir yang merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi dan gelombang tersebut akan diproses dan terjadi penguatan atau pembesaran gelombang. serta penggabungan antara frekuensi pembawa atau frekuensi carrier (FC) dan frekuensi di gelombang audio (FC) Dan selanjutnya adalah Modulator yang bekerja dengan sebuah transformator modulasi menggerakkan kolektor penguat akhir sehingga menghasilkan ayunan amplitudo pada sinyal RF dan hasil dari permodulasian AM adalah berupa sinyal RF. Setelah gelombang tersebut mengalami penggabungan pada mixer, gelombang tersebut akan disalurkan ke antenna yang merupakan bagian terakhir pada blok diagram pemancar AM yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan meradiasikannya ke ruang bebas dan dengan frekuensi sebesar 3000 Khz.
    -Penerima Radio AM
    Proses awal penerimaan sinyal AM adalah dari antenna yang akan menerima dengan frekuensi 3000 Khz. Pada pemrosesan penerimaan sinyal AM (Amplitudo Modulation), Sinyal akan diterima oleh antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Selanjutnya sinyal tersebut akan diproses/ disamakan frekuensinya antara Antena Pemancar dengan antena Penerima, yang bertujuan agar frekuensinya dapat disamakan dan bisa terjadi sinkronisasi antara keduanya. Selanjutnya dari antena, sinyal modulasi akan masuk di dalam tunning atau RF Amplifier dengan frekuensi sebesar 3000 kHz, didalam tuning/RF amplifier sinyal diperkuat . Selanjutnya sinyal tersebut akan masuk pada mixer, dan di dalam mixer sinyal modulasi tersebut akan kembali mendapatkan sebuah persediaan/supply yang berupa gelombang frekuensi radio dengan frekuensi sebesar 3000 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi modulasi akan diturunkan hingga mencapai titik sebesar 455 Khz, dengan cara di dalam mixer sinyal tersebut dicampur oleh osilator yang nilai nya 2545 khz, hal tersebut disebabkan oleh sebuah alat bernama IF Amplifier. IF Amplifier hanya dapat membutuhkan sebuah gelombang frekuensi modulasi dengan frekuensi sebesar 455 KHz, dan pada IF Amplifier tersebut akan terjadi penguatan gelombang frekuensi modulasi. dan dari IF amplifier sinyal akan di demodulasi atau diuraikan oleh demodulator, rangkaian demodulator AM adalah salah satu rangkaian demodulator yang sederhana, rangkaian demodulator ini hanya terdiri dari 1 dioda yang digunakan untuk penyearah agar sinyal yang masuk hanya yang positif sehinggan menghasilkan arus DC dan 1 kapasitor digunakan untuk menyaring frekuensi carrier yang tidak terpakai sehingga hanya menyisakan frekuensi dari informasi saja yang dalam gambar informasi tersebut berupa suara atau audio. Pemisahan tersebut dapat terjadi karena gelombang yang dibutuhkan di dalam Audio Amplifier hanyalah gelombang atau sinyal audio saja. Jika sudah mengalami filterisasi atau pemisahan gelombang frekuensi audio itu akan mengalami sebuah penguatan kembali dan akan berlanjut ke alat bernama loudspeaker, pada loudspeaker audio tersebut dapat diatur sedemikian rupa, dinaikkan/ diturunkan volume suaranya tergantung dengan keinginan pengguna.

    Koordinat lokasi : -7.453995,112.393475

    BalasHapus

1F_17_Revira Nanta Verusya_2041160148

Assalamualaikum pak ,  Nama : Revira Nanta Verusya  Nim : 2041160148 Kelas : 1F/D4JTD Izin mengirimkan jawaban yg benar.