02 Maret 2021

PEMANCAR DAN PENERIMA CW

 

Uraikan cara kerja pengiriman kode Morse padaRadio  Pemancar CW oleh operator kode Morse, dan bagaimana sinyal itu diterma oleh Radio Penerima CW, sehingga kode morse dapat didengarkan oleh operator Morse dan diterjemahkan dan ditulis dalam catatan di kertas tulisnya.

Tuliskan pembahasan anda dalam kolom komentar dibawah ini.
Format:
Tulis di pojok kiri atas : Kelas / No urut / Nama / NIM
Tulis di pojok kiri bawah : Koordinat lokasi.

158 komentar:

  1. 1EJTD/18/Nasrul Deva Pratama/2041160059
    8°02'22.4"S 111°50'55.2"E

    Pemancar Radio CW(Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz,kemudian di salurkan pada penguat pertama atau disebut Buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000Khz,setelah itu berlanjut pada Driver dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter,dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz,yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz,untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator,Buffer,Driver,dan Final,dapat diambil dari accu 12 volt,ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt,dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz,disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW,agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima,setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning/RF Amplifier,gelombang mengalami penguatan agar pada step selanjutnya,gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continou),pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama,di dalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplay gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator,akan tetapi frekuensinya berbeda dari Oscilator pemancar,pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz,di dalam Mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455Khz,dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455Khz,setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier,gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance,di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator),maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio,dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz,dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz,setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz,dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio,agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio,dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.


    BalasHapus
  2. 1EJTD/03/Alvin Aldorino Setiawan/2041160158
    7°56'25.2"S 112°38'59.5"E

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut kita samakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan proses filter dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar gelombang yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    BalasHapus
  3. 1E/08/Dimas Kurniawan/2041160157

    Pemancar radio CW (Continuous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver, & final dapat diambil dari aku 12 volt ataupun inverter 220 AC ke 12 volt DC, & pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW (continuous wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima Radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000 khz, disamakan dengan antena pemancar, Radio pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi antara Radio pemancar dan Radio penerima setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning /RF amplifier 3000 khz. Didalam RF amplifier gelombang mengalami penguatan, agar pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous) , pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, didalam mixer gelombang Frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali, yang dihasilkan oleh oscilator akan tetapi frekuensi berbeda dari oscilator pemancar. Pada oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 445 khz, dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 445 khz, yang merupakan standar if amplifier, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910 khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1 khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1 khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Kordinat lokasi : 8°06'26.5"S 112°06'48.4"E


    BalasHapus
  4. 1EJTD/11/Elandara Fajar Syahputera/2041160018
    8°04'59.6"S 112°11'40.4"E

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscillator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, setelah itu berlanjut pada driver dan menggunakan system high phase filter, dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000khz. Untuk sumber tegangan mulai dari oscillator buffer, driver, dan final dapat diambil aki12 volt ataupun interver dari 220 AC ke 12 volt DC, dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalahantena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar terjadi sinkronasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. Pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenaka untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    BalasHapus
  5. 1E/01/Abirawa Agung/2041160039

    CW(Continous Wave) adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse, dan kode morse sendiri pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B. Morse berkebangsaan Amerika. Istilah lain dari kode morse adalah Telegrafie atau disebut juga dengan istilah kata sandi morse. Kode morse biasanya digunakan pada komunikasi maritim, perhubungan darat/laut, angkatan bersenjata dan amatir radio.Cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator kode morse biasanya dijalankan dengan tombol on dan off dari media pembawa informasi, contoh: arus listrik,cahaya tampak, gelombang suara, atau gelombang radio.Yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscillator, driver, dan buffer,dapat diambil dari accu 12 volt, atau bisa memakai inverter dari 220AC ke 12volt DC, kemudian pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.
    Sinyal morse dapat diterima oleh radio penerima CW(Continous Wave) dengan cara menyamakan penerima radio CW dengan antena pemancar, agar bisa sinkronisasi antara keduanya.Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning/RF Amplifier 3000khz, dan didalam RF Amplifier gelombang akan mengalami penguatan, agar di langkah berikutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap, pada langkah berikutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, dan didalam mixer, gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali, yang dihasilkan dari oscillator tersebut, tetapi frekuensinya akan berbeda dari oscillator pemancar pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, karena untuk menyuplai gelombang frekuensi sebesar 455 khz yang merupakan standart IF Amplifier, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada mixer balance, di dalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari Beat Frequency Oscilator, dan yang terjadi adalah di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio. Setelah itu dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem Band Stop Filter yang tujuannya agar dapat menyaring gelombang radio dan dapat masuk ke load speaker. Setelah semua proses itu terjadi operator morse dapat mendengarkan suara sandi morse dan diterjemahkan dan ditulis dalam catatan di kertas tulisnya

    -7.9617667, 112.6650373

    BalasHapus
  6. 1EJTD/12/Fadel Filla Akbar Santoso/2041160143

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut kita samakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    Koordinat lokasi : 7°16'37.6"S 112°43'31.8"E

    BalasHapus
  7. 1EJTD/13/Febri Hermana Putra/2041160072

    Pada dasarnya CW (Countinous Waves) adalah gelombang elektromagnetik dari amplitudo dan frekuensi yang konstan, biasanya gelombang sinus.
    Gelombang kontinu juga merupakan nama yang diberikan untuk metode awal transmisi radio , di mana gelombang pembawa sinusoidal dinyalakan dan dimatikan.
    informasi dibawa dalam durasi yang berbeda-beda dari periode sinyal hidup dan mati , misalnya dengan kode Morse.

    Proses Pemancaran Radio continous waves (CW)

    Untuk proses pemancaran frekuensi dimulai dari oscillator, oscillator sendiri adalah alat pembangkit getaran yang memiliki getaran 3000 KHz , Setelah itu di salurkan pada buffer, fungsi buffer sendiri ialah sebagai penguat pertama yang memiliki frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Yang selanjutnya disalurkan pada antenna yang memiliki frekuensi 3000 KHz. Lalu untuk sumber daya/tegangan dari mulai oscillator,buffer,driver, dapat di ambil dari PSU (power supply unit) yang berkekuatan 12 volt, ataupun inverter dari 220 AC ke 12 Volt DC, dan pada output sumber tegangan DC,Dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Proses Penerima Radio Continous Wave (CW)
    Agar penerima mendapatkan informasi dari pemancar Radio CW maka penerima harus menyamakan frekuensi Antena dengan pemancar yaitu 3000 KHz hal ini bertujuan untuk mensinkronisasikan radio pemancar dengan radio penerima. setelah terjadi sinkronisasi, gelombang frekuensi masuk kepada RF Amplifier atau biasa disebut TUNING yang berfungsi untuk menguatkan frekuensi agar pada proses selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap sama, setelah itu gelombang masuk pada MIXER utama di dalam MIXER gelombang ini diturunkan untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier , Dikarenakan IF amplifier membutuhkan gelombang frekuensi berkekuatan sebesar 455 KHz yang merupakan standart dari IF amplifier, Lalu setelah dari IF amplifier gelombang frekuensi masuk kedalam mixer balance yang berfungsi agar gelombang frekuensi mendapatkan suplai dari gelombang audio yang dihasilkan oleh Beat Frequency Oscilator (BFO), Mixer Balance sendiri memiliki dua gelombang frekuensi yaitu Gelombang Frekuensi Radio ( 910 KHz )dan Gelombang Frekuensi Audio ( 1 KHz ), Lalu gelombang audio masuk pada audio amplifier 1KHz untuk difilter menggunakan system Band Stop Filter ( BSF ) yang berfungsi menyaring gelombang radio tersebut agar yang masuk hanyalah gelombang audio, dan audio akan keluar dari load speaker lalu operator morse dapat mendengarkanya.

    Koordinat lokasi : -7.9641367 112.64644166666668

    BalasHapus
  8. 1E-JTD / 14 / Ilham Athaariq Gistanda / 2041160113
    Titik koordinat: 7°56'54.1"S 112°36'27.6"E

    A. Cara kerja pemancar CW (Constant Wave):
    Proses pemancaran frekuensi diawali dengan memasukkan frekuensi input kedalam osilator 3000 KHz untuk meningkatkan frekuensi input. Setelah itu frekuensi yang keluar diteruskan kedalam penguat pertama yang disebut buffer, buffer ini memiliki frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian disalurkan ke penguat kedua dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz, lalu frekuensi akan dikeluarkan melalui antena yang dapat menyalurkan frekuensi 3000 KHz. Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan osilator, buffer, driver dan final, memakai tegangan arus DC sebesar 12V PSA. Pada output PSA diberi sebuah saklar untuk mengatur sandi morse.

    B. Cara kerja penerima CW (Constan Wave)
    Pada proses pertama, antena harus bisa menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi yang masuk akan disalurkan ke RF amplifier untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi masuk ke mixer pertama, di dalam mixer ini frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh osilator sebesar 2545 KHz, kemudian di dalam mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz karena pada IF amplifier hanya dibutuhkan frekuensi sebesar 445 KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, di dalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Sehingga frekuensi yang terdapat dalam mixer ini memilik 2 frekuensi yaitu frekuensi radio sebesar 910 KHz dan frekuensi audio sebesar 1 KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki Audio Amplifier sebesar 1 KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir yaitu frekuensi radio dikeluarkan menjadi suara melalui speaker, dan suara yang keluar akan diterjemahkan oleh operator morse penerjemah.

    BalasHapus
  9. 1EJTD/04/ANANTA WICAKSANA/2041160049

    Cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator kode morse umumnya dijalankan dengan saklar on dan off dari media pembawa informasi yaitu gelombang suara maupun gelombang radio,lalu disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, sumber tegangan dari oscillator, driver, dan buffer diambil dari accu 12 volt, atau bisa memakai inverter dari 220 AC ke 12volt DC, kemudian pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur informasi berupa kode morse.
    Nantinya Sinyal morse dapat diterima oleh radio penerima CW dengan cara menyamakan frekuensi penerima radio CW dengan antena pemancar agar keduanya bisa sinkron. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning/RF Amplifier 3000Khz, dan didalam RF Amplifier gelombang mengalami penguatan, agar gelombang memiliki frekuensi tetap, maka gelombang frekuensi akan masuk pada mixer utama,yang didalamnya gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang balik, yang dihasilkan dari osilator tersebut, tetapi frekuensinya akan berbeda dari osilator pemancar. Pada oscillator penerima, gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz,nantinya didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan jadi 455 khz, karena untuk menyuplai gelombang frekuensi sebesar 455 khz yang merupakan standart IF Amplifier, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada mixer balance, di dalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari Beat Frequency Oscilator, dan yang terjadi adalah di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio. Setelah itu dilakukan pemfilteran dengan sistem Band Stop Filter yang tujuannya menyaring gelombang radio dan bisa masuk ke speaker. Setelah semua proses itu terjadi operator morse dapat mendengarkan suara sandi morse lalu menerjemahkan dan ditulis ke dalam catatan di kertas tulis.

    Lokasi = -7.697450, 111.621402 (Wungu, Kabupaten Madiun)

    BalasHapus
  10. 1EJTD/07/Daffa Novian Atmaja/2041160001


    Pengiriman kode Morse dengan menggunakan Pemancar Radio CW (Continous Wave) pada proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator ( Alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz), setelahnya di salurkan kepada Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, selanjutnya disalurkan ke Driver lalu di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan selanjutnya menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz. Untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final dapat diambil dari accu 12 volt ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt dan pada Output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.
    Selanjutmya, saat proses penerimaan kode Morse dengan menggunakan Penerima Radio CW (Continous Wave) untuk intputan pertamanya merupakan antena dengan frekuensi 3000Khz yang disamakan dengan antena pemencar agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. Lalu gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama dimana di dalam Mixer tersebut gelombang frekuensi mendapatkan suplay gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator namun frekuensi yang diberikan berbeda dengan Oscilator pemancar dikarenakan gelombang yang dihasilkan oleh Oscilator penerima sebesar 2545Khz. Saat di dalam mixer, gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455Khz untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier karena pada IF Amplifier dibutuhkan frekuensi sebesar 455Khz, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier berikutnya gelombang masuk pada Mixer Balance. Di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator). Maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz sedangkan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz. Selanjutnya gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, lalu dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Brand Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio agar yang masuk di dalam loud speaker hanya gelombang audio. Dan yang terakhir yaitu audio keluar dari Loud Speaker dan bisa didengar/dicatat oleh operator Morse.

    7°49'16.4"S 111°59'44.5"E

    BalasHapus
  11. 1EJTD/19/Rafli Dewantoro/2041160075

    Pemancar Radio CW
    Sebuah Proses frekuensi dimulai dengan osilator, yaitu generator getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian disalurkan ke penguat pertama atau penyangga yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama (yaitu 3000Khz), kemudian diteruskan ke driver, Dan gunakan sistem filter fase tinggi, dan terus jalankan ke rangkaian akhir pada frekuensi yang sama (yaitu 3000Khz), lalu distribusikan ke antena pada frekuensi 3000Khz.Untuk sumber tegangan seperti osilator, buffer, driver , dan rangkaian terakhir, Ini dapat diambil dari baterai 12V, atau inverter dari AC 220V ke DC 12V, dan sakelar disediakan pada tegangan DC output dari catu daya untuk menyesuaikan kode Morse
    Penerima Radio CW
    Pada masukan pertama dari penerima radio CW, terdapat antena dengan frekuensi 3000khz yang setara dengan antena pemancar guna sinkronisasi antara pemancar radio dan penerima radio. Setelah itu gelombang frekuensi masukan pada penguat tuning / Rf adalah 3000 kHz. Pada langkah selanjutnya gelombang mempunyai frekuensi yang konstan, kemudian gelombang frekuensi masuk ke main mixer. Osilator penerima gelombang yang dihasilkan adalah 2545 kHz. Pada mixer ini frekuensi diturunkan menjadi 455 kHz karena disediakan amplifier. Satu frekuensi membutuhkan 455 gelombang. Setelah gelombang direduksi dan masuk ke penguat IF, gelombang frekuensi masuk ke keseimbangan mixer.Pada mixer seimbang, gelombang frekuensi menghasilkan gelombang audio dari BFO (Beat Frequency Oscillator), jadi di mixer ada 2 balance Frekuensi radio gelombang yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang audio, jumlah gelombang frekuensi radio adalah 910khz, dan jumlah gelombang audio adalah 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk ke amplifier 1khz, kemudian disaring menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang dirancang untuk menyaring gelombang radio agar gelombang audio masuk ke beban speaker.audio keluar dari beban speaker, dan Dapat didengar oleh operator Morse

    Kordina Lokasi=7.9466038,112.6414153,19.5z
    .

    BalasHapus
  12. 1EJTD/16/Muhammad Rafi Mahendra P./2041160115

    Berikut cara kerja pengiriman kode Morse pada Radio Pemancar CW Continous Wave,
    (bagian Pemancar Radio CW) Memulai prosesnya dengan memancarkan frekuensi yang berawal dari Oscilator. Oscilator itu sendiri yaitu alat pembangkit getaran yang berfrekuensi 3000 kHz, yang kemudian dihubungkan pada penguat pertama dan biasa disebut Buffer. Frekuensi ini sama dengan Oscilator yaitu 3000 kHz. Berikutnya berlanjut pada driver dengan menggunakan sistem HPF (High Phase Filter), lalu lanjut lagi menuju Final yang berfrekuensi sama juga dengan Buffer dan Oscilator yaitu sebesar 3000 kHz. Sumber tegangan Oscilator, Buffer, Driver, dan Final bisa diambil dari Akumulator (Aki) dengan tegangan 12 Volt, maupun Inverter 220 Volt AC ke 12 Volt DC. Dan untuk Output sumber tegangan DC diberikan saklar untuk mengatur Kode Morse yang akan digunakan.
    (bagian Penerima Radio CW) Inputan pertama dari penerima radio Continuous Wave yaitu Antena yang berfrekuensi 3000 kHz, yang disamakan dengan antena pemancar Radio CW. Supaya terjadi sinkronisasi antara Radio Pemancar dengan Radio Penerima. Kemudian gelombang frekuensi masuk pada Tuning/RF Amplifier sebesar 3000 kHz. Di RF/Amplifier tadi gelombang mengalami penguatan, dan pada step selanjutnya gelombang mengalami frekuensi yang tetap (Continous), step berikutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama. Didalam tersebut gelombang frekuensi mendapatkan suplay gelombang kembali, yang dimana dihasilkan dari Oscilator. Namun frekuensinya berbeda dari Oscilator pemancar, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 kHz. Didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 kHz. Karena untuk menyuplai gelombang pada IF/Amplifier membutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 kHz yang termasuk standar IF/Amplifier, setelah gelombang mengalami penurunan lalu masuk e IF Amplifier, dan gelombang frekuensi masuk ke Mixer Balance. Kemudian didalam tersebut gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan Beat Frequency Oscilator (BFO), oleh sebab itu di mixer Balance terdapat 2 gelombang frekuensi (Gelombang Frekuensi Radio 910 kHz dan gelombang frekuensi audio 1kHz). Kemudian gelombang audio masuk ke audio amplifier 1 kHz dan melakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem Band Stop Filter (BSF). Tujuannya yaitu menyaring gelombang radio, agar yang masuk di dalam load speaker hanya gelombang audio. Proses terakhirnya audio keluar dari load speaker dan dapat didengar oleh operator/pengendali nya.

    Lokasi:
    -7.847394,112.011890

    BalasHapus
  13. 1EJTD/21/SOFYANHARIS/2041160118

    A. proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    B.Usahakan agar konsentrasi dilakukan pada PEMBACAAN KODE bukan pada gerak jari-jari yang sedang menulis huruf-huruf yang diterima.
    JANGAN membaca ulang apa yang telah dituliskan disamping meramalkan kode-kode yang akan keluar berikutnya.
    Bila salah satu huruf tidak dapat diingat / diterima, HILANGKAN dan TINGGALKAN. Pusatkan konsentrasi pada kode berikutnya. Bila hal ini tidak dapat dibuang, anda akan selalu ketinggalan dan tidak akan bisa maju. Hal tersebut dapat dikatakan mencampakkan konsentrasi yang tidak perlu.

    -7.812705,112.715331

    BalasHapus
  14. 1E/06/Atsani Dimas Huseini/2041160051

    Pengiriman kode Morse Proses pada pemancar frekuensi radio menggunakan sinyal yang dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi 3000Khz. Kemudian sinyal tersebut disalurkan dengan penguat pertama atau Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz dan menggunakan sistem Low Bandpass Filter. Selanjutnya sinyal Morse disalurkan lagi ke Driver dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz dan menggunakan sistem Low Bandpass Filter. Setelah itu sinyal tersebut disalurkan lagi ke Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz dan menggunakan sistem High Bandpass Filter. Kemudian sinyal Morse disalurkan ke Antena dengan frekuensi 3000Khz dan menggunakan sistem Bandstop Filter untuk dikirimkan ke penerima Radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar.
    Sinyal Morse dari pemancar Radio CW diterima oleh penerima Radio CW menggunakan antena dengan frekuensi 3000Khz, karena frekuensinya disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW supaya terjadi sinkronisasi antara Radio Pemancar CW dengan Radio Penerima CW. Selanjutnya sinyal Morse disalurkan ke Tunning/RF Amplifier dengan frekuensi 3000Khz, sinyal tersebut mengalami penguatan agar pada step selanjutnya memiliki frekuensi yang tetap (continou). Setelah itu sinyal disalurkan ke Mixer utama, di dalam Mixer frekuensi sinyal mendapatkan supply frekuensi yang dihasilkan dari Oscilator, namun frekuensinya berbeda dari Oscilator pemancar, yaitu sebesar 2545Khz. Kemudian di dalam Mixer frekuensi sinyal diturunkan menjadi 455Khz, dikarenakan untuk menyuplay frekuensi pada IF Amplifier sebesar 455Khz. Setelah itu sinyal disalurkan ke IF Amplifier dan menggunakan sistem Bandstop Filter. Selanjutnya sinyal di salurkan ke Balance Mixer, di dalam Balance Mixer frekuensi sinyal mendapatkan supply frekuensi audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator) dengan frekuensi 454Khz, maka dari itu di dalam Balance Mixer terdapat 2 frekuensi yaitu frekuensi radio dan frekuensi audio dengan jumlah frekuensi sebesar 910Khz dan selisih frekuensi sebesar 1Khz. Setelah sinyal disalurkan ke Audio Amplifier dengan frekuensi 1Khz dan menggunakan sistem Low Bandpass Filter yang bertujuan menyaring sinyal radio agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya sinyal audio. Terakhir audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse untuk ditulis didalam catatan kertas.

    Koordinat lokasi : -7.723102, 111.942438

    BalasHapus
  15. 1E/23/Vitania Maharani/2041160091

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscillator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 kHz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 kHz. Setelah itu berlanjut ke Driver dan menggunakan sistem HPF (high phase filter), kemudian lanjut ke Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 kHz, lalu disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 kHz. Sumber tegangan mulai dari Oscillator,Buffer,Driver, dan Final dapat diambil dari Aki 12 Volt atau Inverter dari 220 AC ke 12 Volt DC. Dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse
    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Proses pertama penerima Radio CW adalah menyamakan frekuensi antara antena pemancar dengan frekuensi 3000 kHz dengan antena penerima Radio CW agar terjadi sinkronisasi. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tuning/RF Amplifier 3000 kHz. Di dalam RF Amplifier gelombang mengalami penguatan, agar pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous),pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, didalam mixer gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh oscillator, akan tetapi frekuensi berbeda dari oscillator pemancar. Pada oscillator penerima, gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi diturunkan menjadi 445 kHz. Dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 445 kHz, yang merupakan standar IF Amplifier, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscillator). Maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio. Dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910 kHz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1 kHz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio. Dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    8°07'47.0"S 112°09'08.6"E

    BalasHapus
  16. 1E/22/Tika Mahirani/2041160145
    Cara Kerja Pengiriman Kode Morse pada Radio Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz. Setelah itu berlanjut pada driver dan menggunakan sistem high phase filter dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz. Untuk sumber tegangan mulai dari oscilator, buffer driver, dan final, dapat diambil dari aki 12 volt ataupun inverter dari 220 AC ke 12 volt DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.
    Untuk penerima Radio CW inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000 khz, disamakan dengan antena pemancar, radio pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning / RF amplifier 3000 khz di dalam RF amplifier gelombang mengalami penguatan, agar pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap  (continuous), pada setiap selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, di dalam mixer gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali, yang dihasilkan oleh oscilator, akan tetapi frekuensinya berbeda dari oscilator pemancar pada oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, di dalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada 1F amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz yang merupakan standar 1F amplifier, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada 1F amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu di dalam mixer Balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi audio sebesar 910 khz dan gelombang frekuensi audio sebesar 1 khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada audio amplifier 1 khz dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan system BFF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk di dalam loudspeaker hanya gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari loudspeaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.


    0°17'58.9"S 100°02'06.0"E


    BalasHapus
  17. 1E/05/Anisa Yakhtarina/2041160142
    Cara kerja berawal dari proses pemancar frekuensi. Dimulai dari oscillator dengan frekuensi 3000khz, kemudian disalurkan pada buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000khz. Dari buffer menuju driver menggunakan lpf lalu ke Final dengan frekuensi yang sama, dan kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000khz menggunakan bpf. Untuk sumber tegangan mulai dari oscillator, Buffer, Driver, dan Final berasal dari power supplay aparatus 12 volt yang sumber tegangannya DC diberi saklar untuk mengatur kode morse. Setelah dipancarkan gelombang akan diteria oleh antena penerima. Ketika gelombang dari pemancar diterima oleh antena frekuensinya disamakan agar terjadi sinkronasi. Setelah itu gelombang masuk pada tuning/RF amplifier untuk dikuatkan agar gelombang memiliki frekuensi sama. Dari amplifier menuju mixer utama mengalami perubahan frekuensi. Pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan adalah 2545khz lalu diturunkan menjadi 455 khz untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier. Setelah IF Amplifier gelombang masuk ke mixer balance dan mendapatkan elombang audio dari bfo, sehingga terdapat 2 gelombang yaitu gelombang radio dan gelombang audio. Setalah itu gelombang audio sebesar 1khz masuk ke audio amplifier dan difilter dengan menggunakan lpf. Proses terakhir adalah audio keluar melalui load speaker.

    8°05'32.8"S 112°10'17.2"E

    BalasHapus
  18. 1EJTD/15/Krisna Murti Rachmadani/2041160031

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancar dimulai dari rangkaian oscilator yang membangkitkan gelombang pada frekuensi 3000 kHz. Suplai DC 12 V sehingga menghasilkan sinyal AC 3000 kHz. Kemudian diperkuat oleh buffer dengan frekuensi tetap 3000 kHz. Kemudian rangkaian driver dan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi 3000 kHz. Kemudian disalurkan ke antena dengan kekuatan frekuensi 3000 kHz. Pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Proses penerima dimulai dari antena dengan frekuensi 3000 kHz, disamakan dengan antena pemancar radio CW agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancarCW dengan radio penerima CW. Kemudian gelombang masuk ke rangkaian RF amplifier. Sinyal yang diterima RF amplifier sebesar 3000 kHz. Di dalam RF amplifier terdapat penguatan agar gelombang memiliki frekuensi yang tetap. Kemudian membuat rangkaian oscilator pada frekuensi 2545 kHz. Beda frekuensi pada rangkaian RF amplifier dengan rangkaian oscilator sebesar 455 kHz, karena untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier dibutuhkan gelombang sebesar 455 kHz yang merupakan standar IF amplifier. Setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer. Di dalam mixer, gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari Beat Frequency Oscilator (BFO). Sehingga terdapat 2 gelombang frekuensi, yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio. Dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910 kHz dan gelombang frekuensi audio sebesar 1 kHz. Kemudian gelombang audio masuk ke audio amplifier 1 kHz dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan agar yang masuk di dalam load speaker hanya gelombang audio. Kemudian gelombang audio keluar dari load speker, jadi ketika sakelar diketuk sebentar dan lama, di speaker akan berbunyi dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat lokasi : -7.937834,112.694134

    BalasHapus
  19. 1E/24/Yayang Uyunurrohma/2041160046
    Pemancar Radio CW(Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz,kemudian di salurkan pada penguat pertama atau disebut Buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000Khz,setelah itu berlanjut pada Driver dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter,dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz,yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz,untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator,Buffer,Driver,dan Final,dapat diambil dari accu 12 volt,ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt,dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Dalam transmisi radio gelombang kontinu(CW), informasi ditransmisikan melalui pulsa gelombang pembawa radio yang tidak termodulasi yang mengeja pesan teks dalam kode morse. Panjang pulsa pembawa yang berbeda, yang disebut "titik" dan "tanda hubung" atau "dits" dan "dahs", dihasilkan oleh operator yang menghidupkan dan mematikan pemancar dengan cepat menggunakan sakelar yang disebut kunci telegraf.
    Karena pulsa pembawa tidak memiliki modulasiaudio , sinyal CW yang diterima oleh penerima radio AM terdengar seperti hening. Untuk membuat pulsa pembawa terdengar di penerima, osilator frekuensi denyut digunakan. BFO adalah osilator elektronik frekuensi radio yang menghasilkan gelombang sinus konstan pada frekuensi f BFO yang diimbangi dari frekuensi menengah f IF penerima. Sinyal ini dicampur dengan IF sebelum detektor kedua penerima (demodulator ). Dalam detektor dua frekuensi menambah dan mengurangi, dan frekuensi denyut ( heterodyne) dalam rentang audio menghasilkan perbedaan di antara keduanya: f audio = | f JIKA - f BFO | yang terdengar seperti nada di speaker penerima. Selama pulsa pembawa, frekuensi detak dibangkitkan, sedangkan di antara pulsa tidak ada pembawa sehingga tidak ada nada yang dihasilkan. Jadi BFO membuat "titik" dan "garis" dari sinyal kode Morse terdengar, terdengar seperti "bip" dengan panjang yang berbeda di speaker.

    BalasHapus
  20. 1E/20/Salwa Nadirah/2041160083
    Pemancar radio cw (continuous wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dengan osilator, yaitu generator getaran dengan frekuensi 3000KHz, kemudian mendistribusikannya ke amplifier atau buffer pertama dengan frekuensi yang sama (yaitu 3000KHz). Setelah itu, gunakan sistem filter fase tinggi (HPF) untuk melanjutkan program driver dan melanjutkan operasi terakhir pada frekuensi yang sama (yaitu 3000KHz). Kemudian pandu ke antena dengan frekuensi 3000 KHz
    Untuk sumber tegangan mulai dari osilator, buffer, driver hingga yang terakhir, dapat diperoleh dari PSA DC 12 volt (peralatan catu daya), atau dari inverter DC 220 AC hingga 12 volt, dan sakelar tegangan DC Output dari sumber untuk mengatur kode Morse
    Penerima radio cw (contious waves)
    Untuk yang pertama, masukan antena dengan frekuensi 3000KHz dari penerima radio cw, kemudian samakan dengan antena pemancar (radio transmitter) agar dapat melakukan sinkronisasi antara pemancar radio dengan penerima radio. Setelah itu gelombang frekuensi masukan pada penguat tuning / Rf adalah 3000 KHz.
    Pada penguat RF gelombang ditingkatkan, sehingga pada bagian selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang konstan.
    Pada bagian selanjutnya gelombang frekuensi masuk ke main mixer, pada mixer gelombang frekuensi mendapatkan daya gelombang balik yang dibangkitkan oleh osilator, tetapi frekuensi berbeda dengan osilator pemancar karena osilator penerima gelombang akhir adalah 2545KHz.
    Pada mixer frekuensi akan direduksi menjadi 455 KHz, karena untuk memberikan gelombang pada penguat IF diperlukan frekuensi sebesar 455 KHz yang merupakan penguat IF standar. Setelah bentuk gelombang berkurang dan masuk ke penguat IF, bentuk gelombang akan masuk ke keseimbangan mixer
    Kemudian pada mixer, penyeimbang gelombang frekuensi akan menghasilkan gelombang audio dari BFO (Beat Frequency Oscillator), sehingga penyeimbang mixer memiliki 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang audio.Banyak gelombang frekuensi radio adalah gelombang Suara dari 910 KHz dan 1 KHz.
    Setelah itu gelombang audio masuk ke penguat audio 1 KHz dan disaring dengan BSF (Band Stop Filter) yang dirancang untuk menyaring gelombang radio, sehingga beban speaker mengandung gelombang audio
    Pada bagian terakhir proses, audio akan dipancarkan dari speaker beban dan dapat didengar oleh operator pemutar rekaman Morse dan dapat ditulis di atas kertas.


    lokasi : -7.9842974, 112.636618

    BalasHapus
  21. 1E/09/Dwi Ayu Dyah Setyaningrum/2041160056

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses ini dimulai dari oscilator (alat pembangkit getaran dg frekuensi 3000khz), kemudian disalurkan pada penguat pertama (buffer dg frekuensi 3000khz).
    Kemudian berlanjut pada Priver dan menggunakan sistem High Phase Filter, kemudian menuju Final dengan frekuensi 3000khz.
    Kemudian disalurkan ke antena dg kekuatan frekuensi 3000khz untuk sumber tegangan mulai dr oscilator, buffer, driver, dan final dapat diambil dr aki 12v atau inverter dr 220 AC ke 12v DC untuk output diberi saklar guna mengatur kode morse.
    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Pada input pertama dr penerima radio CW adalah antena berfrekuensi 3000khz, disamakan dg antena pemancar agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio peneria. Kemudian gelombang frekuensi masuk pada tuning/RF Amplifier 3000khz.
    Di dalam RF Amplifier gelombang mengalami penguatan agar langkah selanjutnya gelombang memiliki frekuensi tetap (continous) .
    Pada langkah selanjutnya, gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, didalam mixer gelombang frekuensi mendapat suplay gelombang kembali yang dihasilkan oleh oscilator.
    Akan tetapi, frekuensinya berbeda dari oscilator pemancar pada oscilator penerima gelombang.
    Didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455khz dikarenakan dapat menyuplai gelombang pada IF Amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455khz yg merupakan standar IF Amplifier. Setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance yg mana gelombang frekuensi mendapat supply gelombang audio yg dihasilkan BFO (Beat Frequency Oscilator).
    Oleh karena itu, didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio(jumlah gelombang=910khz) dan gelombang frekuensi audio(jumlah gelombang=1khz).
    Setelah itu, gelombang audio masik pada audio amplifier 1khz dan dilakukan pemfilteran dg menggunakan sistem BSF (Band Stop Filyer) yang bertujuan menyaring gelombang radio agar yg masuk dlm load speakernya gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dr loadspeaker dan dapat didengarkan oleh operator morse

    Lokasi : -7.7769636, 112.1953829

    BalasHapus
  22. 1E/10/EKA WIJAYA/2041160107
    Titik Koordinat : -8.1090890, 112.3219680


    Pemancar Radio CW(Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian di salurkan pada penguat pertama atau disebut Buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000Khz, setelah itu berlanjut pada Driver dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Dalam transmisi radio gelombang kontinu (CW), informasi ditransmisikan melalui pulsa gelombang pembawa radio yang tidak termodulasi yang mengeja pesan teks dalam kode morse. Panjang pulsa pembawa yang berbeda, yang disebut "titik" dan "tanda hubung" atau "dits" dan "dahs", dihasilkan oleh operator yang menghidupkan dan mematikan pemancar dengan cepat menggunakan sakelar yang disebut kunci telegraf.
    Karena pulsa pembawa tidak memiliki modulasiaudio , sinyal CW yang diterima oleh penerima radio AM terdengar seperti hening. Untuk membuat pulsa pembawa terdengar di penerima, osilator frekuensi denyut digunakan. BFO adalah osilator elektronik frekuensi radio yang menghasilkan gelombang sinus konstan pada frekuensi f BFO yang diimbangi dari frekuensi menengah f IF penerima. Sinyal ini dicampur dengan IF sebelum detektor kedua penerima (demodulator ). Dalam detektor dua frekuensi menambah dan mengurangi, dan frekuensi denyut ( heterodyne) dalam rentang audio menghasilkan perbedaan di antara keduanya: f audio = | f JIKA - f BFO | yang terdengar seperti nada di speaker penerima. Selama pulsa pembawa, frekuensi detak dibangkitkan, sedangkan di antara pulsa tidak ada pembawa sehingga tidak ada nada yang dihasilkan. Jadi BFO membuat "titik" dan "garis" dari sinyal kode Morse terdengar, terdengar seperti "bip" dengan panjang yang berbeda di speaker.


    BalasHapus
  23. 1E/02/Ahmad Rasyidin Azis/2041160114

    Pemancar Radio CW [Continous Wave]
    Cara Kerja Pengiriman Kode Morse pada Radio Pemancar Radio CW dimulai dari Oscilator, oscilator adalah alat pembangkit getaran
    dimana frekuensinya tersebut 3000 Khz, kemudian di salurkan pada penguat pertama yakni Buffer dengan frekuensi 3000 Khz, lalu berlanjut pada Driver untuk di filter menggunakan sistem High Phase Filter, kemudian menuju Final dengan frekuensi 3000 Khz dan disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi yang sama 3000 Khz, untuk sumber tegangan dapat diambil dari accu 12 volt dan untuk outputan diberi saklar yang berfungsi mengatur kode morse

    Penerima Radio CW
    Pertama dilakukan adalah memasang antena dengan frekuensi 3000 Khz disamakan dengan pemancar radio CW, kemudian gelombang frekuensi masuk RF Amplifier dengan frekuensi yang tetap, selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer pertama dan mendapatkan suplay gelombang dari oscilator akan tetapi frekuensinya
    berbeda dari Oscilator pemancar, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 Khz,di dalam Mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 Khz, lalu gelombang masuk pada IF Amplifier dengan frekuensi 455 Khz, selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer kedua, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari
    BFO(Beat Frequency Oscilator)dan di dalam mixer balance terdapat 2
    gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio (910 Khz) dan gelombang frekuensi audio (1 Khz), kemudia gelombang disaring menggunakan sistem BSF (Brand Stop Filter) agar yang masuk dalam speaker hanya gelombang audio dan yang terakhir operator morse mendengarkan audio yang keluar dari speaker.

    koordinat lokasi : -7.424902,112.687633

    BalasHapus
  24. 1D/10/Dwiva Octaqiyyah/2041160102
    Pemancar radio CW (Continuous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver, & final dapat diambil dari aku 12 volt ataupun inverter 220 AC ke 12 volt DC, & pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.
    Penerima Radio CW (continuous wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima Radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antena pemancar, Radio pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi antara Radio pemancar dan Radio penerima setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning /RF amplifier 3000khz. Didalam RF amplifier gelombang mengalami penguatan, agar pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous) , pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, didalam mixer gelombang

    Frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali, yang dihasilkan oleh oscilator akan tetapi frekuensi berbeda dari oscilator pemancar. Pada oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 445 khz, dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 445khz, yang merupakan standar if amplifier, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.
    -7,9508612, 112,6885955

    BalasHapus
  25. 1D-JTD / 13 / Habib Mustofa Akhyar / 2041160089


    A. Cara kerja pemancar CW (Constant Wave):
    Proses pemancaran frekuensi diawali dengan memasukkan frekuensi input kedalam osilator 3000 KHz untuk meningkatkan frekuensi input. Setelah itu frekuensi yang keluar diteruskan kedalam penguat pertama yang disebut buffer, buffer ini memiliki frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian disalurkan ke penguat kedua dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz, lalu frekuensi akan dikeluarkan melalui antena yang dapat menyalurkan frekuensi 3000 KHz. Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan osilator, buffer, driver dan final, memakai tegangan arus DC sebesar 12V PSA. Pada output PSA diberi sebuah saklar untuk mengatur sandi morse.

    B. Cara kerja penerima CW (Constan Wave)
    Pada proses pertama, antena harus bisa menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi yang masuk akan disalurkan ke RF amplifier untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi masuk ke mixer pertama, di dalam mixer ini frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh osilator sebesar 2545 KHz, kemudian di dalam mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz karena pada IF amplifier hanya dibutuhkan frekuensi sebesar 445 KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, di dalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Sehingga frekuensi yang terdapat dalam mixer ini memilik 2 frekuensi yaitu frekuensi radio sebesar 910 KHz dan frekuensi audio sebesar 1 KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki Audio Amplifier sebesar 1 KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir yaitu frekuensi radio dikeluarkan menjadi suara melalui speaker, dan suara yang keluar akan diterjemahkan oleh operator morse penerjemah.

    Titik koordinat: 8°12'14''S 11°06'47"E

    BalasHapus
  26. 1D/07/Bita/2041160082

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian di salurkan pada penguat pertama atau disebut Buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000Khz, setelah itu ke Driver dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter,dan dilanjutkan menuju Final (akhir penguat) dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz,yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz,untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator,Buffer,Driver,dan Final,dapat diambil dari accu 12 volt,ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt,dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan proses filter dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar gelombang yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    Koordinat Lokasi : -7.085772,112.588575

    BalasHapus
  27. 1DJTD/01/ABDU FAIQ MU'AFIY/2041160137
    Cara kerja pemancar CW (Constant Wave):
    Proses pemancaran frekuensi diawali dengan memasukkan frekuensi input kedalam osilator 3000 KHz untuk meningkatkan frekuensi input. Setelah itu frekuensi yang keluar diteruskan kedalam penguat pertama yang disebut buffer, buffer ini memiliki frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian disalurkan ke penguat kedua dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz, lalu frekuensi akan dikeluarkan melalui antena yang dapat menyalurkan frekuensi 3000 KHz. Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan osilator, buffer, driver dan final, memakai tegangan arus DC sebesar 12V PSA. Pada output PSA diberi sebuah saklar untuk mengatur sandi morse.
    Cara kerja penerima CW (Constan Wave)
    Pada proses pertama, antena harus bisa menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi yang masuk akan disalurkan ke RF amplifier untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi masuk ke mixer pertama, di dalam mixer ini frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh osilator sebesar 2545 KHz, kemudian di dalam mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz karena pada IF amplifier hanya dibutuhkan frekuensi sebesar 445 KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, di dalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Sehingga frekuensi yang terdapat dalam mixer ini memilik 2 frekuensi yaitu frekuensi radio sebesar 910 KHz dan frekuensi audio sebesar 1 KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki Audio Amplifier sebesar 1 KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir yaitu frekuensi radio dikeluarkan menjadi suara melalui speaker, dan suara yang keluar akan diterjemahkan oleh operator morse penerjemah.
    Titik Koordinat : -8.119889,111.805731

    BalasHapus
  28. 1D/20/Ryan Arief Satrio/2041160104
    Cara kerja Pemancar CW (Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari osilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat kedua dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, kemudian frekuensi akan dikeluarkan melalui antena yang memiliki kekuatan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver, & final dapat diambil dari accu 12 volt ataupun inverter 220 AC ke 12 volt DC dan pada sumber tegangan diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Cara kerja Penerima CW
    Pada proses pertama antena penerima radio CW menerima frekuensi 3000khz,. Kemudian gelombang frekuensi masuk pada tuning/RF Amplifier 3000khz. Di RF Amplifier gelombang diperkuat agar langkah selanjutnya gelombang memiliki frekuensi tetap. Langkah selanjutnya, gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, di mixer gelombang frekuensi mendapat supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh oscilator. Tetapi, frekuensinya berbeda dari oscilator pemancar pada oscilator penerima gelombang. Di dalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455khz dikarenakan dapat menyuplai gelombang pada IF Amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455khz yg merupakan standar IF Amplifier. Setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance dimana gelombang frekuensi tersebut mendapat supply gelombang audio yg dihasilkan BFO (Beat Frequency Oscilator).Oleh karena itu, didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio(910khz) dan gelombang frekuensi audio(1khz). Kemudian gelombang audio masuk pada audio amplifier 1khz dan dilakukan pemfilteran/penyaringan dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filyer) yang bertujuan menyaring gelombang radio agar yang masuk dalam load speakernya gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari loadspeaker dan dapat didengarkan oleh operator morse

    Koordinat Lokasi : -7.958106,112.657711

    BalasHapus
  29. 1D/21/SALSABILA ANDHIKA NURAINI/2041160052

    Pemancar radio CW (Continous Wave)
    Pengiriman kode morse. Proses transmisi frekuensi ini dimulai dengan memasukkan frekuensi input kedalam osilator (osilator) yang merupakan generator getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian mentransmisikannya ke buffer yang berfungsi sebagai penguat pertama dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, kemudian diteruskan ke driver untuk proses filtering dengan system High Phase Filter atau fasa tinggi, Kemudian sinyal Morse dikeluarkan melalui Antena dengan frekuensi 3000Khz untuk dikirimkan ke penerima Radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar untuk mengatur dan menyesuaikan kode morse.

    Penerima Radio CW ((Continous Wave)
    Antena terlebih dahulu harus mampu menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz agar keduanya bisa sinkron. Nantinya gelombang frekuensi yang diterima akan disalurkan ke tuning/RF amplifier untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz agar gelombang memiliki frekuensi tetap (continuous).
    Kemudian frekuensi masuk ke main mixer atau mixer utama, dimana frekuensi mendapat daya gelombang balik yang dibangkitkan oleh osilator 2545 KHz. Dalam mixer ini frekuensi direduksi menjadi 445 KHz, karena penguat IF hanya membutuhkan Frekuensi 445 KHz. Setelah itu frekuensi memasuki mixer bbalance, dimana frekuensi mendapatkan gelombang suara yang dibangkitkan oleh BFO (Beat Frequency Oscillator). Oleh karena itu frekuensi yang terdapat pada mixer memiliki 2 frekuensi yaitu frekuensi radio 910 KHz dan frekuensi audio 1 KHz. Selanjutnya frekuensi audio memasuki Audio Amplifier pada frekuensi 1 KHz, dan BSF (Band Stop Filter) juga akan melakukan sistem penyaringan. Proses terakhir adalah suara yang dipancarkan oleh frekuensi radio melalui speaker, dan suara yang dihasilkan akan diterjemahkan oleh operator Morse.

    Koordinat lokasi -7.948560,112.618370

    BalasHapus
  30. 1D/24/Trio Prawiro Negoro/2041160024
    koordinat Lokasi : -77.945762,112.616338

    Pemancar Radio CW {continous wave}
    adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse, dan kode morse sendiri pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B. Morse berkebangsaan Amerika. Istilah lain dari kode morse adalah Telegrafie atau disebut juga dengan istilah kata sandi morse. Kode morse biasanya digunakan pada komunikasi maritim, perhubungan darat/laut, angkatan bersenjata dan amatir radio.Cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator
    pemancar frekuensi dimulai dari oscillator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, setelah itu berlanjut pada driver dan menggunakan system high phase filter, dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000khz. Untuk sumber tegangan mulai dari oscillator buffer, driver, dan final dapat diambil aki12 volt ataupun interver dari 220 AC ke 12 volt DC, dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalahantena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar terjadi sinkronasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. Pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenaka untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.




    BalasHapus
  31. 1D/06/ARHISYA PUTRI DAMAYANTI/2041160063

    1) Pemancar Radio CW(Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator berfrekuensi 3000Khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama (Buffer) dengan frekuensi sama 3000Khz, lalu pada Driver dan filter menggunakan sistem High Phase Filter, kemudian dilanjutkan menuju hasil akhir dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, hingga akhirnya disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator,Buffer,Driver,dan Final,dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt,dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.
    2) Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Input pertama yakni antena dengan frekuensi 3000Khz, disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Tunning/RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada tahapan selanjutnya memiliki frekuensi yang tetap(continou). Kemudian gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, di dalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplay gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator,akan tetapi frekuensinya berbeda dari Oscilator pemancar,pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455Khz. setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier,gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance,di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator),maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio,dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz,dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz,setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz,dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio,agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio,dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator.

    -7.648638,112.113332

    BalasHapus
  32. 1D/12/Firman nurendik latifani/2041160140

    Cara Kerja Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz. Setelah itu berlanjut pada driver dan menggunakan sistem high phase filter dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz. Untuk sumber tegangan mulai dari oscilator, buffer driver, dan final, dapat diambil dari aki 12 volt ataupun inverter dari 220 AC ke 12 volt DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Proses pertama penerima Radio CW adalah menyamakan frekuensi antara antena pemancar dengan frekuensi 3000 kHz dengan antena penerima Radio CW agar terjadi sinkronisasi. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tuning/RF Amplifier 3000 kHz. Di dalam RF Amplifier gelombang mengalami penguatan, agar pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous),pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, didalam mixer gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh oscillator, akan tetapi frekuensi berbeda dari oscillator pemancar. Pada oscillator penerima, gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 kHz. Di dalam mixer, gelombang frekuensi diturunkan menjadi 445 kHz. Dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 445 kHz, yang merupakan standar IF Amplifier, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscillator). Maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio. Dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910 kHz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1 kHz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio. Dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat lokasi : -7,9456599, 112,6164045

    BalasHapus
  33. 1DJTD/05/ALFIAN MALIK KUSWARA/2041160069
    -7.872554,112.678224

    Continous Wave Adalah gelombang yg continous atau terus menerus,
    Proses nya mulai dari oscilator memberikan getaran dengan frekuensi 3000kHz, lalu frekuensi tersebut di perkuat kan kembali oleh buffer sebagai penyangga menjadi 3000Khz (boleh sama atau pun naik sedikit), frekuensi dari buffer diteruskan lagi oleh penguat driver dengan filter high phase, lalu masuk pada penguat final dengan keluaran 3000KHz yg disalurkan ke Antena, Catu daya memberikan daya ke setiap penguat/amplifier, pada catu daya diberikan sebuah saklar untuk mengatur kode morse nya.

    Penerima menerima frekuensi dari si pengirim menggunakan antena, frekuensi yg diterima sebesar 3000KHz, lalu frekuensi pun melewati tunning dengan diperkuat lagi gelombanya, agar frekuensi nya tetap (continous), lalu mixer mendapatkan suplai dari oscilator sebesar 2545Khz, lalu mixer pun menurunkan frekuensi input dari antena menjadi 455Khz, sebab IF Amplifier membutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455Khz. Pada IF amplifier gelombang pun di perkuat lagi agar lebih stabil lalu diteruskan oleh Mixer balance, pada mixer balance ada suplai masuk yaitu gelombang audio dari BFO (Beat frequency oscilator) sebesar 454Khz, Mixer balance pun mendapatkan dua gelombang, Frekuensi radio sebesar 910Khz dan frekuensi audio 1Khz, lalu frekuensi audio di filter menggunakan BSF (Brand Stop Filter) agar gelombang radio terfilter dan yg lewat hanya frekuensi audio saja, Lalu frekuensi audio diperkuat menggunakan audio amplifier 1Khz, dan terakhir load speaker akan menerima frekuensi audio dan mengeluarkan suara audio Beep agar dapat didengar oleh pendengar morse.

    BalasHapus
  34. 1D/03/Abi Maulana/2041160141
    Cara kerja pemancar CW (Constant Wave):
    Proses pemancaran frekuensi diawali dengan memasukkan frekuensi input kedalam osilator 3000 KHz untuk meningkatkan frekuensi input. Setelah itu frekuensi yang keluar diteruskan kedalam penguat pertama yang disebut buffer, buffer ini memiliki frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian disalurkan ke penguat kedua dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz, lalu frekuensi akan dikeluarkan melalui antena yang dapat menyalurkan frekuensi 3000 KHz. Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan osilator, buffer, driver dan final, memakai tegangan arus DC sebesar 12V PSA. Pada output PSA diberi sebuah saklar untuk mengatur sandi morse.


    Cara kerja penerima CW (Constan Wave)
    Pada proses pertama, antena harus bisa menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi yang masuk akan disalurkan ke RF amplifier untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi masuk ke mixer pertama, di dalam mixer ini frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh osilator sebesar 2545 KHz, kemudian di dalam mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz karena pada IF amplifier hanya dibutuhkan frekuensi sebesar 445 KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, di dalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Sehingga frekuensi yang terdapat dalam mixer ini memilik 2 frekuensi yaitu frekuensi radio sebesar 910 KHz dan frekuensi audio sebesar 1 KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki Audio Amplifier sebesar 1 KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir yaitu frekuensi radio dikeluarkan menjadi suara melalui speaker, dan suara yang keluar akan diterjemahkan oleh operator morse penerjemah.
    Titik Koordinat : (7°56'06"S 111°58'09"E)

    BalasHapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. 1D/15/KHOMSANES A/2041160038

    Mengirim :
    Untuk pengiriman kode morse melalui pemancar radio CW ini adalah pertama-tama pemancaran frekuensi melaluli oscilator 3000 Khz, kemudian di salurkan pada buffer berfungsi sebagai penguat dengan frekuensi yang sama dengan oscilator, selanjutnya pada driver di filter menggunakan sistem high phase filter, yang terakhir adalah final dengan frekuensi 3000 Khz yang dihubungkan dengan antena. Oscilator hingga final ini disambung dari PSA DC 12 volt.


    Penerima :
    Antena dihubungkan dengan tuning sebagai penguta gelombang frekuensi, untuk selanjutnya gelombang frekuensi pada mixer mendapatkan suplay dari oscilator namun diturunkan frekuensinya menjadi 455 Khz. Setelah mengalami penurunan gelombang dikuatkan di dalam amplifier dan masuk kedalam mixer untuk mendapatkan kembali suply dari BFO sebanyak 454 Khz. Setelah itu masuk ke dalam audio amplifier untuk memfilter dari gekombang yang ada agar hanya gelombang audio yang masuk pada load speaker. Terakhir audio keluar melalui load speaker sehingga operator morse bisa mendengarkannya

    Titik koordinat : -8.142697,112.581121

    BalasHapus
  37. 1D/11/FATONATUL MUBAROKAH/2041160073

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Cara kerja pengiriman kode morse pada Radio pemancar CW yang mana bermula dari sebuah Oscilator yang sebagai alat pembangkit suatu getaran dengan frekuensi yang dimiliki sebesar 3000 Khz. Lalu, disalurkan kepada penguat Buffer yang sebagai penguat pertama dengan frekuensi 3000Khz. Selanjutnya menuju ke penguat yang kedua yaitu Driver memiliki frekuensi 3000 KHz. Dan kemudian yang terakhir pada penguat Final yang berfrekuensi 3000 Khz. Hasilnya akan di pancarkan dengan sebuah Antena yang memiliki frekuensi sebesar 3000 Khz pula. Dari oscillator, Penguat buffer, Penguat Driver, dan Penguat Final mendapatkan tegangan dari Power supply sebesar 12 volt.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Cara kerja penerimanya yaitu dengan sebuah antenna yang telah menerima sinyal atau gelombang dari pemancar yang mana frekuensi sebesar 3000 Khz, antena penerima harus menyamai antena pemancaar. Lalu disalurkan pada sebuah penguat Tunning atau RF Amplifier yang berfrekuensi 3000 Khz pula. Selanjutnya menuju mixer, disini gelombang frekuensi akan diproses dan mendapatkan supply dari oscillator yang membawa frekuensi 2545 Khz. Pada saat di mixer gelombang tersebut akan menurun hingga 455 Khz. Kemudian diteruskan ke Penguat IF Amplifier dengan frekuensi yang sudah berubah tadi yaitu 455 Khz. Lalu menuju ke mixer lagi dan mendapatkan supply dari BFO (Beat Frequency Oscilator) sebesar 455 Khz, sehinggafrekuensi gelombang tersebut menjadi 910 Khz, akan tetapi pada mixer ini akan menurunkan frekuensinya menjadi 1 Khz. Selanjutnya menuju penguat Audio Amplifier yang berfrekuensi 1 Khz. Dan terakhir akan dipresentasikan ke Pengeras Suara yang mana bentuk asli dari kode, gelombang atau sinyal yang dikirimkan dan diproses dengan beberapa tahap sebelumnya.


    Koordinat Lokasi : 8°02'01.4"S 112°12'01.6"E

    BalasHapus
  38. 1D/22/Shendi Setya Pradana/2041160138


    Cara Kerja Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian di salurkan pada penguat pertama atau disebut Buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000Khz, setelah itu ke Driver dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter,dan dilanjutkan menuju Final (akhir penguat) dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz,yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz,untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator,Buffer,Driver,dan Final,dapat diambil dari accu 12 volt,ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt,dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Cara Kerja Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Pada inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada tahap berikutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan proses filter dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar gelombang yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    koordinat lokasi : -7.945923,112.616370

    BalasHapus
  39. 1D/19/RIZKY STARHEZA RAMADHAN /2041160139
    Titik Koordinat :-7,4497110, 112,7189078

    Pemancar radio CW (Continous Wave)
    Pengiriman kode morse. Proses transmisi frekuensi ini dimulai dengan memasukkan frekuensi input kedalam osilator (osilator) yang merupakan generator getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian mentransmisikannya ke buffer yang berfungsi sebagai penguat pertama dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, kemudian diteruskan ke driver untuk proses filtering dengan system High Phase Filter atau fasa tinggi, Kemudian sinyal Morse dikeluarkan melalui Antena dengan frekuensi 3000Khz untuk dikirimkan ke penerima Radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar untuk mengatur dan menyesuaikan kode morse.

    Penerima Radio CW
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalahantena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar terjadi sinkronasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. Pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenaka untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    BalasHapus
  40. 1D/18/Navallino Mochammad Alvido/2041160065

    Pemancar radio CW (Continous Wave)
    Pengiriman kode morse. Proses transmisi frekuensi ini dimulai dengan memasukkan frekuensi input kedalam osilator (osilator) yang merupakan generator getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian mentransmisikannya ke buffer yang berfungsi sebagai penguat pertama dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, kemudian diteruskan ke driver untuk proses filtering dengan system High Phase Filter atau fasa tinggi, Kemudian sinyal Morse dikeluarkan melalui Antena dengan frekuensi 3000Khz untuk dikirimkan ke penerima Radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar untuk mengatur dan menyesuaikan kode morse.

    Penerima Radio CW ((Continous Wave)
    Antena terlebih dahulu harus mampu menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz agar keduanya bisa sinkron. Nantinya gelombang frekuensi yang diterima akan disalurkan ke tuning/RF amplifier untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz agar gelombang memiliki frekuensi tetap (continuous).
    Kemudian frekuensi masuk ke main mixer atau mixer utama, dimana frekuensi mendapat daya gelombang balik yang dibangkitkan oleh osilator 2545 KHz. Dalam mixer ini frekuensi direduksi menjadi 445 KHz, karena penguat IF hanya membutuhkan Frekuensi 445 KHz. Setelah itu frekuensi memasuki mixer bbalance, dimana frekuensi mendapatkan gelombang suara yang dibangkitkan oleh BFO (Beat Frequency Oscillator). Oleh karena itu frekuensi yang terdapat pada mixer memiliki 2 frekuensi yaitu frekuensi radio 910 KHz dan frekuensi audio 1 KHz. Selanjutnya frekuensi audio memasuki Audio Amplifier pada frekuensi 1 KHz, dan BSF (Band Stop Filter) juga akan melakukan sistem penyaringan. Proses terakhir adalah suara yang dipancarkan oleh frekuensi radio melalui speaker, dan suara yang dihasilkan akan diterjemahkan oleh operator Morse.

    7° 56' 40"
    112° 36' 54"

    BalasHapus
  41. 1D / 08 / Daffa Ahmad Saechu / 2041160047

    Cara Kerja Pemancar CW
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari osilator yang dimana bekerja sebagai pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 kHz,setelah itu disalurkan ke penguat pertama yang disebut buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 kHz,setelah itu disalurkan kembali ke penguat kedua dengan frekuensi 3000 kHz.Setelah itu frekuensi dikeluarkan oleh antena dengan kekuatan frekuensi sebesar 3000 kHz.Untuk tegangan yang diperlukan untuk menjalankan oscilator,buffer,driver dan final dapat diambil dari accu 12 volt atau inventer 220 AC ke 12 volt DC.Pada sumber tegangan juga diberikan saklar yang berfungsi untuk mengatur kode morse.

    Cara Kerja Penerima CW
    Proses pertama antena harus berfungsi dengan baik agar bisa menerima frekuensi 3000 kHz.Setelah itu frekuensi disalurkan ke RF amplifier agar frekuensi dapat diperkuat untuk proses selanjutnya,setelah itu frekuensi masuk ke mixer utama dan disini frekuensi mendapat supply gelombang kembali yang didapatakan dari oscilator.Frekuensi masuk ke mixer selanjutnya yaitu mixer gelombang dan frekuensi diturunkan menjadi 455kHz karena frekuensi akan masuk ke IF amplifier dan IF amplifier hanya membutuhkan frekuensi sebesar 455kHz.Gelmobang frekuensi masuk pada mixer balance dan di mixer ini gelombang frekuensi mendapat supply gelombang audio dari BFO (Beat Frequency Oscilator).Sehingga di mixer balance ini terdapat 2 frekuensi yaitu frekuensi radio (910kHz) dan gelombang frekuensi audio (1kHz).Setelah itu gelombang frekuensi audio masuk pada audio amplifier 1kHz dan dilakukan penyaringan atau pemfilteran menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter).Proses terakhir audio keluar dari loadspeaker dan dapat diterjemahkan oleh operator morse

    Koordinat Lokasi : -7.927912,112.599964

    BalasHapus
  42. 1D/ 17 / Nabila Laila Nirmala / 2041160040

    CW (Countinous Waves) adalah gelombang yang kontinus. Kontinus disini maksudnya lurus / konstan. Pada pemancar sinyal ini tidak dapat mengirimkan suara/ gambar yang dikirimkan. Namun , dapat mengirimkan sinyal informasi. Pemancar radio ini menggunakan komunikasi data. Jadi komunikasi data ini merupakan komunikasi pertama sebelum ditemukan komunikasi analog. Gelombang kontinu ini menggunakan kode morse dengan mengetuk on off kan.

    Pemancaran Radio CW

    Pada proses pemancaran frekuensi dimulai dari oscillator,oscillator ini merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki getaran 3000 KHz . Lalu akan disalurkan ke buffer. Buffer ini memiliki fungsi sebagai penyangga. Jadi buffer akan menjaga kestabilan dari oscillator tersebut Buffer memiliki frekuensi yaitu 3000 KHz. Setelah itu akan disalurkan ke driver lalu final dan ke antenna dimana memiliki frekuensi sama yakni 3000 KHz. Pada buffer, driver, final dan antena memiliki filter ( 3 buah gelombang ). Lalu untuk sumber daya/tegangan menggunakan mengatur kode morse dengan mengetuk on offkan.

    Penerima Radio CW
    Lalu penerima harus menyamakan frekuensi Antena dengan pemancar agar dapat memperoleh informasi yaitu 3000 KHz. Setelah itu, gelombang frekuensi masuk kepada RF Amplifier / TUNING yang berfungsi untuk memperkuat sinyal frekuensi dari antena yang memiliki frekuensi 3000 Khz. Lalu akan ke oscilllator yang memiliki frekuensi 2545 KHz etelah itu gelombang masuk pada MIXER. Diidalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, karena untuk menyuplai gelombang frekuensi sebesar 455 khz yang merupakan standart IF Amplifier , Lalu setelah dari IF amplifier gelombang frekuensi masuk kedalam mixer agar dapat mengeluarkan suara. Lalu akan ke Beat Frequency Oscilator (BFO) yang memiliki frekuensi 454 KHz. Lalu 1 Khz nya merupakan gelombang frekuensi audio. Lalu gelombang audio masuk pada audio amplifier 1KHz untuk difilter menggunakan system Band Stop Filter ( BSF ) yang berfungsi menyaring gelombang radio tersebut agar yang masuk hanyalah gelombang audio, dan audio akan keluar dari load speaker lalu operator morse dapat mendengarkanya. Biasanya morse ini akan menggunakan singkatan singkatan. Dan normalanya akan mengirimkan 40 kata / menit.

    -7.849107,112.525788

    BalasHapus
  43. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  44. 1D/23/Tiara Ajeng Pamungkas/2041160110

    pemancar radio CW
    proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator dengan frekuensi 3000 Khz, kemudian mentransmisikannya pada penguat pertama yaitu buffer dengan frekuensi yang sama, setelah itu berlanjut pada driver menggunakan sistem high phase filter,dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    penerima radio CW
    proses penerima dimulai dari antena berfrekuensi 3000 Khz, frekuensi disamakan dengannantena pemancar radio agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. setelah itu gelombang masuk pada tunning/ RF amplifier, gwlombang mengalami penguatan agar gelombang memiliki frekuensi yang tetap, selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama dimana di dalam Mixer tersebut gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator namun frekuensi yang diberikan berbeda dengan Oscilator pemancar dikarenakan gelombang yang dihasilkan oleh Oscilator penerima sebesar 2545Khz. didalam mixer gelombang diturunkan 455 Khz karena menyuplai gelombang pada amplifier. setelah itu masuk pada mixer balance dimana gelombang frekuensi mendapat supply gelombang radio yang dihasilkan Beat Frekuensi Ocilator. sehingga terdapat gelombang radio dan gelombang audio. dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Band Stop Filter) yaitu filter atau penyaring frekuensi yang menolak dan memblokir frekuensi yang berada di antara dua titik cut-off. agar gelombang yang masuk hanya gelombang audio, dan yang terakhir adalah audio keluar dari loudspeaker, ketika sakelar diketuk sebentar dan lama, di speaker akan berbunyi dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    koordinat : -8.1575, 112.0493

    BalasHapus
  45. 1D/14/IVANA ARUM DIMARSASI/2041160068
    Pemancar Radio CW(Continous Wave)
    cara kerja yang pertama pada penentuan frekuensi kerja dengan menggunakan oscillator yang berfungsi membangkitkan sinyal pembawa dengan besar frekuensi pembawa sama dengan frekuensi kerja komunikasi sebesar 3000KHZ. Lalu sinyal disalurkan ke buffer, Dengan adanya buffer maka diusahakan agar frekuensi yang dibangkitkan oleh osilator bernilai konstan. setelah itu disalurkan ke Driver dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz,yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz, antena berfungsi menangkap gelombang elektromagnetik dari stasiun pemancar radio. Dengan menggunakan power supply sebesar 220 AC volt ke 12 DC volt,dan pada outputan sumber tegangan DC mempunyai fungsi pengatur kode Morse. Sehingga proses pemancar dapat berjalan sesuai

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    radio penerima adalah adalah radio yang bisa menerima gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah pemancar. Sinyal yang lemah akan ditangkap oleh antena untuk diteruskan ke RF Amplifier yaitu untuk menguatkan sinyal tersebut. Setelah itu masuk ke rangkaian mixer, rangkaian mixer adalah menggabungkan oscillator dalam menentukan frekuensi. Di dalam Mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455Khz,dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455Khz,setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier,gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance yaitu didalamnya terdapat gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator),maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio,dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz,dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz. setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz,dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yaitu sebagai penyaring gelombang radio yang masuk di dalam Load Speaker. Gelombang tersebut disebut gelombang audio. Kemudian gelombang tersebut dapat keluar dari load speaker dan operator morse dapat menerima gelombang audio yang dikirimkan.
    KOORDINAT : -7,9609379, 112,6643601

    BalasHapus
  46. 1D/09/Divia Cahaya Salsa/2041160034

    Pemancar Radio CW [Continous Wave]

    Cara Kerja Pengiriman Kode Morse pada Radio Pemancar Radio CW dimulai dari Oscilator, oscilator adalah alat pembangkit getaran dimana frekuensinya tersebut 3000 Khz, Kemudian disalurkan ke antena dg kekuatan frekuensi 3000khz untuk sumber tegangan mulai dr oscilator, buffer, driver, dan final dapat diambil dr aki 12v atau inverter dr 220 AC ke 12v DC untuk output diberi saklar guna mengatur kode morse.
    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Pada input pertama dr penerima radio CW adalah antena berfrekuensi 3000khz, disamakan dg antena pemancar agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio peneria. Kemudian gelombang frekuensi masuk pada tuning/RF Amplifier 3000khz.
    Pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan adalah 2545khz lalu diturunkan menjadi 455 khz untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier. Setelah IF Amplifier gelombang masuk ke mixer balance dan mendapatkan elombang audio dari bfo, sehingga terdapat 2 gelombang yaitu gelombang radio dan gelombang audio. Setalah itu gelombang audio sebesar 1khz masuk ke audio amplifier dan difilter dengan menggunakan lpf. Proses terakhir adalah audio keluar melalui load speaker.

    Koordinat : -7.917881,112.598458

    BalasHapus
  47. 1F/08/Dhias Dewa Ananta/2041160149

    Cara kerja pengiriman kode morse pada Radio pemancar CW(Continue Waves), dimulai dari Oscilator yang berfrekuensi 3000Khz berfungsi sebagai pembangkit getaran / gelombang, yang kemudian frekuensi tersebut di sangga dengan penyangga yang bernama buffer. setelah mlewati buffer, akan disalurkan ke driver yang berfungsi sebagai penjaga kestabilan daya. di driver terdapat banyak transistor sehingga dapat menyalurkan daya sesuai daya yang dinginkan pada final. setelah itu frekuensi tsb dipancarkan oleh antena (band pass filter). pada proses ini frekuensi dari oscilator ke antena tetap / tidak berubah yaitu 3000Khz. Untuk sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver, & final dapat diambil dari accu 12 volt atau inverter 220 AC ke 12 volt DC, & pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW (Continous Waves)
    Frekuensi yang dipancarkan oleh antena pengirim akan diterima oleh antena penerima yang kemudian disalurkan ke Tuning/Rf amplifiers, yang berfungsi sebagai penyeleksi frekuensi. kemudian masuk ke rangkaian mixer, disana frekuensi yang diterima ditambahkan/digabung ke frekuensi oscilator, sehingga didapatkan 455khz, kenapa 455Khz karena itu standard frekuensi diradio. kemudian diteruskan ke IF Amplifier. setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance yang didalamnya terdapat supply gelombang frekuensi yang dihasilkan oleh BFO(Beat Frequency Oscilator),maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio,dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz,dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz. setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz,dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yaitu sebagai penyaring gelombang radio yang masuk di dalam Load Speaker. Kemudian gelombang tersebut dapat keluar dari load speaker dan operator morse dapat menerima gelombang audio yang dikirimkan.

    Koordinat : -7.9516080, 112.6602073

    BalasHapus
  48. 1F/09/Edward Joel/2041160061

    Pemancar Continuous Wave
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscillator dengan frekuensi 3000 khz, lalu disalurkan pada buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, sumber tegangan diambil dari inverter 220 AC ke 12 Volt DC dan diberi saklar untuk mengatur morse.
    Penerima Continuous Wave
    Antena adalah input pertama dari Penerima dengan frekuensi 3000 khz, antena pemancar dan antena penerima dibuat sama agar terjadi sinkronisasi, lalu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. Setelah gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), gelombang frekuensi masuk pada mixer utama. Pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz. Setelah gelombang mengalami penurunan, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam situ gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari Beat Frekuensi Oscilator yang didalamnya terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Lalu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem Band Stop Filter, proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat Lokasi: 7°54'54.7"S 112°40'24.4"E

    BalasHapus
  49. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  50. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  51. 1F/18/Revira Nanta Verusya/ 2041160148

    CW adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse.
    Continuous Wave (CW)
    Untuk mengenal Kode morse maka, pertama-tama kita harus mempelajari terlebih dahulu sandi-sandi pada setiap huruf, angka & tanda-tanda baca. Berikut ini rumusan dari Kode morse Internasional yang dikenal:
    [ . ] Titik/Dit/Dot (Nada Pendek)
    [ _ ] Garis datar/Dah/Dash (Nada Panjang)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut kita samakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan proses filter dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar gelombang yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.
    Laporan Sinyal Dengan CW
    Laporan sinyal dengan CW adalah dengan menambahkan Nilai Tone pada RST. RST adalah Readebility Signals Strenght Tone maksudnya adalah pembacaan sinyal & tone yang dapat diterima. Pada dunia amatir radio, RST yang sah adalah minimal 339. Oleh karena itu usahakanlah Tone yang didengar oleh penerima pancaran sinyal anda tidak mengalami gangguan atau distorsi kwalitas, walaupun sinyal transmisi anda lemah dsbnya.
    Cuplikan Komunikasi Dalam Mode CW
    Biasanya pada komunikasi CW, sinyal tidaklah diutamakan pada komunikasi jarak jauh amatir radio, yang terpenting adalah kwalitas tone dan ketukan anda. Dengan adanya tone yang baik didengar dan ketukan yang mendekati sempurna, maka seorang amatir radio akan merasakan kepuasan dan kebanggaan tersendiri dalam komunikasi CW. Namun ada lagi komunikasi dengan stasiun langka yang istilahnya di Pile up. Hal ini cukup panggil stasiun langka tersebut dan jika ada jawaban darinya maka, kirim saja laporan sinyal 599 dan selesai.
    Koordinat : -7,9434540, 112,6474544

    BalasHapus
  52. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  53. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  54. 1F/Anita Marselia/2041160030


    Awal penggunaannya kode morse dipakai untuk pengiriman pesan antara dua tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan teknologi radio CW (constant wave) atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan suara. Karena radio pada masa awalnya masih pada penggunaan gelombang rendah, yang tidak mampu mengirimkan gelombang suara, tetapi dapat mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode morse.Continous wave( CW ) /gelombang terus menerus adalah gelombang elektromagnetik dari konstan amplitudo dan frekuensi , biasanya gelombang sinus , bahwa untuk analisis matematis dianggap durasi tak terbatas. Gelombang CW juga dikenal sebagai "gelombang tidak teredam ".
    Pemancar CW Proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.
    Penerima CW Proses pertama penerima Radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antena pemancar, Radio pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi antara Radio pemancar dan Radio penerima setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning /RF amplifier 3000khz.Di RF Amplifier gelombang diperkuat agar langkah selanjutnya gelombang memiliki frekuensi tetap. Di dalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455khz dikarenakan dapat menyuplai gelombang pada IF Amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455khz yg merupakan standar IF Amplifier. Setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance dimana gelombang frekuensi tersebut mendapat supply gelombang audio yg dihasilkan BFO .Oleh karena itu, didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio. gelombang audio masuk pada audio amplifier 1khz dan dilakukan pemfilteran/penyaringan dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filyer) yang bertujuan menyaring gelombang radio agar yang masuk dalam load speakernya gelombang audio, kemudian audio akan keluar melalui speaker dan dapat diterima/didengar oleh manusia sebagai operator morse.
    Koordinat : 7°39'47.1"S 112°41'50.1"E

    BalasHapus
  55. 1F/21/Rizki Viga Wulandari

    Pemancar Radio Cw (Continous wave)
    Proses pemancaran frekuensi ini biasannya di mulai dari oscilator biasannya merupakan alat pembangkit getaran yang memiliki 3000 KHZ,dan biasannya disalurkan pada buffer dengan frekuensi 3000 khz ,lanjut pada driver dan filter dengan menggunakan high phase filter.dan di lanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz yang kemudian disalurkan kepada antena dengan frekuensi 300 khz,untung tegangan oscilator buffer,driverdan final dapat di ambil dari 12 volt,dari 220 Ac volt pada out put sumber tegangan DC diberi saklar yang biasannya berfungsi untuk mengatur kode morse.Pemancar radio menggunakan komunikasi data,komunikasi ini komunikasi pertama sebelum ditemukan komunikasi analog ,gelombang ini menggunakan kode morse dengan mengetuk on of kan.jadi begitu

    #Cara kerja penerima Cw (Constan wave)
    Jadi ni antena 300 KHZ.Antena penerima bisa menerima 3000 KHz kemudian dimasukan Rf amplifer kalo gak sala sih itu.Kemudia frekuensi masuk ke amplifer pertama di dalam mixer frekuensi mendaptkan suply gelombang yang dihasilkan oleh osilator 2545 khz,kemudian frekuensi diturunkan menjadi 445 KHZ karena pada IF amplifer hanya dibutuhkan frekuesni sebesar 445 KHz.dan mendapatkan gelombang radio yang dihasilkan oleh BFO kalo gak sala kepanjangannya beat frekuensi oscilator sehinngga dapaat frekuensi pada mixer 2 radio 910 khzdan audio 1 kHz.Proses terakhir radio yg di keluarkan menajdi suara melalui sprkaer dan suara yang di artikan itu dari operator morse sendiri
    Koordinat -7.709349,113.510171

    BalasHapus
  56. 1FJTD/11/Hafidz Eko Prasetyo

    Prinsip kerja pemancar radio CW (continous wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dengan osilator, yaitu generator getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian dialokasikan ke penguat pertama atau penyangga yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama (yaitu 3000Khz), kemudian dialokasikan ke penggerak dan digunakan Sistem filter fase tinggi melakukan penyaringan, dan kemudian memasuki akhir (ujung penguat) pada frekuensi yang sama (yaitu 3000Khz), dan kemudian mendistribusikannya ke antena pada frekuensi 3000Khz, untuk osilator, buffer, driver dan perangkat akhir, dll. Sumber tegangan dapat diberi daya oleh baterai 12V atau inverter dari AC 220V ke DC 12V, dan sakelar disediakan pada sumber tegangan DC keluaran untuk menyesuaikan kode Morse.
    cara kerja penerima CW
    Pada input pertama penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, yang sama dengan antena pemancar radio CW, sehingga terjadi sinkronisasi, kemudian gelombang frekuensi masuk ke penguat Tunning / RF, sehingga gelombang radio bertahan intensitas. Dalam satu langkah, frekuensi gelombang ini masih (kontinu). Pada tahap berikutnya, gelombang frekuensi masuk ke mixer utama. Dalam mixer gelombang frekuensi, ia memperoleh daya gelombang balik dari osilator, tetapi untuk The frekuensi itu sendiri sangat berbeda dengan pemancar osilator, osilator penerima gelombang yang diperoleh adalah 2545Khz, mixer internal telah dikurangi atau dikurangi sebesar 455Khz, Karena pengisian atau penerapan gelombang listrik ke penguat IF 455Khz, setelah direduksi, gelombang tersebut masuk ke penguat IF, dan gelombang frekuensi tersebut masuk ke keseimbangan mixer. Pada keseimbangan mixer, gelombang frekuensi ini memperoleh frekuensi audio yang dihasilkan dari BFO. Gelombang (beat) Oleh karena itu, pada mixer balance terdapat dua gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang audio, jumlah gelombang frekuensi radio adalah 910Khz, dan jumlah gelombang audio adalah 1Khz.Setelah itu gelombang audio memasuki penguat audio 1Khz kemudian menggunakan sistem The BSF (Brand Stop Filter) yang digunakan sebagai filter gelombang radio melakukan proses penyaringan sehingga gelombang yang masuk ke Load Speaker hanya berupa gelombang audio.Proses terakhir adalah output audio memuat suara speaker , dan dapat digunakan oleh Morse (Morse) Operator mendengar.

    Koordinat : -7.664664,112.297236

    BalasHapus
  57. 1F/19/Richardo Dava Satria/2041160106

    Pemancar Radio CW [Continous Wave]

    Cara Kerja Pengiriman Kode Morse pada Radio Pemancar Radio CW dimulai dari Oscilator, oscilator adalah alat pembangkit getaran dimana frekuensinya tersebut 3000 Khz, Kemudian disalurkan ke antena dg kekuatan frekuensi 3000khz untuk sumber tegangan mulai dr oscilator, buffer, driver, dan final dapat diambil dr aki 12v atau inverter dr 220 AC ke 12v DC untuk output diberi saklar guna mengatur kode morse.
    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Pada input pertama dr penerima radio CW adalah antena berfrekuensi 3000khz, disamakan dg antena pemancar agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio peneria. Kemudian gelombang frekuensi masuk pada tuning/RF Amplifier 3000khz.
    Pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan adalah 2545khz lalu diturunkan menjadi 455 khz untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier. Setelah IF Amplifier gelombang masuk ke mixer balance dan mendapatkan elombang audio dari bfo, sehingga terdapat 2 gelombang yaitu gelombang radio dan gelombang audio. Setalah itu gelombang audio sebesar 1khz masuk ke audio amplifier dan difilter dengan menggunakan lpf. Proses terakhir adalah audio keluar melalui load speaker. Pemancar radio menggunakan komunikasi data,komunikasi ini komunikasi pertama sebelum ditemukan komunikasi analog ,gelombang ini menggunakan kode morse dengan mengetuk on off kan.jadi begitu.

    Titik koordinat :
    7.855199
    112.534903

    BalasHapus
  58. 1F/22/Sania Nuril Fijrina/2041160147

    Pemancar Radio CW (Continuous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator (alat pembangkit getaran) dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama (buffer) dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver, dan final dapat diambil dari inverter 220 AC ke 12 volt DC, pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW (Continuous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima Radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000khz, agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning (RF amplifier) 3000khz. Agar pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap , pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, didalam mixer gelombang.

    Frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yg dihasilkan oleh oscilator akan tetapi frekuensi berbeda dari oscilator pemancar. Pada oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 445 khz, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat : -7.739192,113.211121

    BalasHapus
  59. 1f/2041160151/MuhammadFachreza

    Pemancar Radio Cw (Continous wave)
    Proses pemancaran frekuensi ini biasannya di mulai dari oscilator

    kode Morse Proses pada pemancar frekuensi radio menggunakan sinyal yang dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi 3000Khz. Kemudian sinyal tersebut disalurkan dengan penguat pertama atau Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz dan menggunakan sistem Low Bandpass Filter. Selanjutnya sinyal Morse disalurkan lagi ke Driver dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz dan menggunakan sistem Low Bandpass Filter. Setelah itu sinyal tersebut disalurkan lagi ke Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz dan menggunakan sistem High Bandpass Filter. Kemudian sinyal Morse disalurkan ke Antena dengan frekuensi 3000Khz dan menggunakan sistem Bandstop Filter untuk dikirimkan ke penerima Radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar.
    Cara kerja pengiriman kode morse pada Radio pemancar CW(Continue Waves), dimulai dari Oscilator yang berfrekuensi 3000Khz berfungsi sebagai pembangkit getaran / gelombang, yang kemudian frekuensi tersebut di sangga dengan penyangga yang bernama buffer. setelah mlewati buffer, akan disalurkan ke driver yang berfungsi sebagai penjaga kestabilan daya. di driver terdapat banyak transistor sehingga dapat menyalurkan daya sesuai daya yang dinginkan pada final. setelah itu frekuensi tsb dipancarkan oleh antena (band pass filter). pada proses ini frekuensi dari oscilator ke antena tetap / tidak berubah yaitu 3000Khz. Untuk sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver, & final dapat diambil dari accu 12 volt atau inverter 220 AC ke 12 volt DC, & pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.
    koordinat lokasi : -7,167665 , 112,600511

    BalasHapus
  60. 1F/24/Siti Nur Hanifah/2041160019

    Pemancar Radio CW (continous wave) adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa sinyal pembawa nada atau suara dengan sistem pengiriman dan penerimaan yang menggunakan kode morse. Istilah lain dari kode morse adalah Telegrafie atau disebut juga dengan istilah kata sandi morse. Kode morse biasanya digunakan pada komunikasi maritim, perhubungan darat atau laut, angkatan bersenjata dan amatir radio. Cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator
    pemancar frekuensi dimulai dari oscillator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, setelah itu berlanjut pada driver dan menggunakan system high phase filter, dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000khz. Untuk sumber tegangan mulai dari oscillator buffer, driver, dan final dapat diambil aki12 volt ataupun interver dari 220 AC ke 12 volt DC, dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalahantena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar terjadi sinkronasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning atau Rf amplifier 3000 khz. Pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    koordinat lokasi: -.7.765269,113.414922

    BalasHapus
  61. 1F/10/FABELA ANDRIYAN TIWI/2041160016
    A. Proses pemancar radio CW
    Proses diawali dengan osilator yang merupakan alat untuk membangkitkan getaran / gelombang yang memiliki frekuensi 300 KHZ, kemudian di inputkan ke Buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000KHZ di dalam Buffer terdapat lambang segita yang berarti sebagai penguat frekuensi, di dalam segitiga ada 3 buah gelombang yang bearti jika gelombang atas dan gelombang bawah arti nya (Low Pass Filter), kemudian masuk atau di inputkan ke Driver
    (pengendali) untuk mestabilkan daya, kemudian di inputkan ke Final supaya bisa di transferkan ke antenna.

    B. Poses penerima radio CW
    Antenna penerima dihubungkan ke rangkaian / di inputkan ke Tunning diseleksi dan dikuatkan dengan sinyal dengan cara Band Pass Filter, kemudian membuat osilator dengan frekuensi 2545khz didalam nya dilegkapi dengan (Band Pass Filter) kemudian kedua rangkain 3000khz dengan 2545khz dicampurkan di dalam Mixer dengan cara dijumlahkan, lalu di selisihkan kemudian dimasukkan ke dalam IF Amplifierdan menghasilkan 455 (standart) kemudian membuat rangkaian isolator BFO (Beat Frequency Oscilator) di dalam BFO terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 9009khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz, kemudian difilter dengan menggunakan sistem Band Stop Filter, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat lokasi :
    7°48'51.5"S 112°17'35.6"E

    BalasHapus
  62. 1F/17/Raditya Gymnastiar Danaputra/2041160159

    Pengiriman Kode Morse pada Radio Pemancar Radio CW (Continous Wave), Pertama dimulai dari oscilator (Pembangkit Getaran) dengan frekuensi 3000 khz, selanjutnya disalurkan ke buffer (Penguat Utama) dengan frekuensi 3000 khz. Kemudian berlanjut pada driver dan menggunakan sistem high phase filter, dilanjutkan ke Final dengan frekuensi yang sama 3000 khz. Setelah itu disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz. Untuk sumber tegangan diambil dari aki 12 volt ataupun inverter dari 220 AC ke 12 volt DC diberi saklar untuk mengatur kode morse, dari oscilator, buffer driver, dan final.

    Penerima Radio CW pertama adalah antena dengan frekuensi 3000 khz, disamakan dengan antena pemancar, radio pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning / RF amplifier 3000 khz di dalam RF amplifier gelombang mengalami penguatan, agar pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama. Di dalam mixer gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali, yang dihasilkan oleh oscilator, akan tetapi frekuensinya berbeda dari oscilator pemancar. Jika oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, maka di dalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, Karena untuk menyuplai gelombang pada 1F amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz yang merupakan standar 1F amplifier. Setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada 1F amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator).

    Maka dari itu di dalam mixer Balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910 khz dan gelombang frekuensi audio sebesar 1 khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada audio amplifier 1 khz, pemfilteran dengan menggunakan system BFF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk di dalam loudspeaker hanya gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari loudspeaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat Lokasi : 7°09'43.8"S 112°36'59.2"E

    BalasHapus
  63. 1F/14/Muhamad Faiz Kamilul Huda/2041160092

    Pemancar radio CW (Continous Wave)
    Pengiriman kode morse. Proses transmisi frekuensi terlebih dahulu memasukkan frekuensi masukan ke dalam osilator (osilator) yang merupakan generator getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian mentransmisikannya ke buffer yang bertindak sebagai penguat pertama dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, kemudian meneruskannya Driver digunakan untuk sistem filter fase tinggi atau proses penyaringan fase tinggi, dan kemudian sinyal Morse dikeluarkan pada frekuensi 3000Khz melalui antena, dan kemudian dikirim ke penerima radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar untuk mengatur dan menyesuaikan kode morse.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Pada proses pertama antena harus mampu menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian, frekuensi input akan diarahkan ke penguat RF untuk diperkuat pada frekuensi yang sama (yaitu 3000 KHz). Kemudian frekuensi masuk ke mixer pertama, dimana frekuensi mendapatkan daya gelombang balik yang dibangkitkan oleh osilator 2545 KHz, kemudian pada mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz, karena penguat IF hanya membutuhkan frekuensi 445 KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, di dalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Oleh karena itu frekuensi yang terdapat pada mixer memiliki 2 frekuensi yaitu frekuensi radio 910 KHz dan frekuensi audio 1 KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki Audio Amplifier sebesar 1 KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir adalah suara yang dipancarkan oleh frekuensi radio melalui speaker, dan suara yang diterjemahkan akan diterjemahkan oleh operator Morse penerjemah.

    Koordinat lokasi : -7.940427, 112.614114

    BalasHapus
  64. 1F/01/ADITHYA QURBA ARISSAPUTRA/2041160070
    KOORDINAT LOKASI : -7.940427, 112.614114
    CW(Continous Wave) adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse, dan kode morse sendiri pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B. Morse berkebangsaan Amerika. Istilah lain dari kode morse adalah Telegrafie atau disebut juga dengan istilah kata sandi morse. Kode morse biasanya digunakan pada komunikasi maritim, perhubungan darat/laut, angkatan bersenjata dan amatir radio.Cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator kode morse biasanya dijalankan dengan tombol on dan off dari media pembawa informasi, contoh: arus listrik,cahaya tampak, gelombang suara, atau gelombang radio.Yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscillator, driver, dan buffer,dapat diambil dari accu 12 volt, atau bisa memakai inverter dari 220AC ke 12volt DC, kemudian pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.
    Sinyal morse dapat diterima oleh radio penerima CW(Continous Wave) dengan cara menyamakan penerima radio CW dengan antena pemancar, agar bisa sinkronisasi antara keduanya.Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning/RF Amplifier 3000khz, dan didalam RF Amplifier gelombang akan mengalami penguatan, agar di langkah berikutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap, pada langkah berikutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, dan didalam mixer, gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali, yang dihasilkan dari oscillator tersebut, tetapi frekuensinya akan berbeda dari oscillator pemancar pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, karena untuk menyuplai gelombang frekuensi sebesar 455 khz yang merupakan standart IF Amplifier, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada mixer balance, di dalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari Beat Frequency Oscilator, dan yang terjadi adalah di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio. Setelah itu dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem Band Stop Filter yang tujuannya agar dapat menyaring gelombang radio dan dapat masuk ke load speaker. Setelah semua proses itu terjadi operator morse dapat mendengarkan suara sandi morse dan diterjemahkan dan ditulis dalam catatan di kertas tulisnya

    BalasHapus
  65. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  66. 1F/20/Rizki Anis Kurnia R/2041160012

    Pemancar Radio CW {continous wave}
    adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse, dan kode morse sendiri pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B. Morse berkebangsaan Amerika. Istilah lain dari kode morse adalah Telegrafie atau disebut juga dengan istilah kata sandi morse. Kode morse biasanya digunakan pada komunikasi maritim, perhubungan darat/laut, angkatan bersenjata dan amatir radio.Cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator
    pemancar frekuensi dimulai dari oscillator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, setelah itu berlanjut pada driver dan menggunakan system high phase filter, dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000khz. Untuk sumber tegangan mulai dari oscillator buffer, driver, dan final dapat diambil aki12 volt ataupun interver dari 220 AC ke 12 volt DC, dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalahantena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar terjadi sinkronasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. Pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenaka untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat lokasi : -7.944801,112.614823

    BalasHapus
  67. 1F/06/Bayu Mahastra Satria/2041160064

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Pada proses pertama antena harus mampu menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian, frekuensi input akan diarahkan ke penguat RF untuk diperkuat pada frekuensi yang sama (yaitu 3000 KHz). Kemudian frekuensi masuk ke mixer pertama, dimana frekuensi mendapatkan daya gelombang balik yang dibangkitkan oleh osilator 2545 KHz, kemudian pada mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz, karena penguat IF hanya membutuhkan frekuensi 445 KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, di dalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Oleh karena itu frekuensi yang terdapat pada mixer memiliki 2 frekuensi yaitu frekuensi radio 910 KHz dan frekuensi audio 1 KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki Audio Amplifier sebesar 1 KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir adalah suara yang dipancarkan oleh frekuensi radio melalui speaker, dan suara yang diterjemahkan akan diterjemahkan oleh operator Morse penerjemah.
    -7.944801,112.614823

    BalasHapus
  68. 1F/04/AMARTYA WIRASWASTI/2041160022

    Proses pemancaran CW (Constant Wave)
    Dimulai dari Oscilator (pembangkit getaran atau gelombang) yang memiliki frekuensi 3000Khz, lalu disalurkan ke Buffer (penyangga osilator) agar getarannya dipertahankan supaya tetap 3000Khz. Pada buffer ditambahkan low pass filter. Setelah itu proses dilanjutkan ke driver (pengendali) yang berfungsi untuk menjaga kestabilan input pada daya final. Driver ini biasanya bertingkat-tingkat. Kemudian disalurkan ke final dengan frekuensi 3000Khz, lalu disalurkan pada antena dengan frekuensi 3000kHz
    Penerima CW (Constant Wave)
    Antena penerima 3000kHz disamakan dengan antena pemancar agart terjadi sinkronisasi antar radio pemancar dan radio penerima. Lalu gelombang masuk ke tunning atau RF Amplifier yang memiliki fungsi untuk menguatkan frekuensi agar pada proses setelahnya gelombang tetap memiliki frekuensi yang sama. Kemudian, membuat oscilator lagi yang memiliki frekuensi 2545 Khz, di dalam oscilator tersebut sudah dilengkapi band pass filter. Kemudian, Rf amplifier dengan osilator 2545 Khz dimixer. Hasilnya adalah 3000Khz, 2545Khz, 5445 Khz, dan 455Khz. Didalam mixer, gelombang akan diturunkan karena digunakan untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier. If Amplifier membutuhkan frekuensi sebesar 455Khz karena 455Khz adalah standart frekuensi pada radio. Setelah itu frekuensi akan masuk ke mixer balance. Didalam mixer balance terdapat supply gelombang frekuensi yang dihasilkan Beat Frequency Oscilator (BFO). Sehingga terdapat 2 gelombang, yaitu geombang frekuensi audio sebesar 1Khz dan gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz . Gelombang audio sebesar 1khz masuk ke audio amplifier lalu difilter oleh BSF (Band Stop Filter) yang memiliki fungsi menyaring gelombang radio agar yang masuk hanya gelombang audio. Lalu audio akan keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator mouse


    Koordinat lokasi : -7.951985,112.611323

    BalasHapus
  69. 1F/13/Karin Febri Absari/2041160088
    Pemancar Radio CW
    Untuk pengiriman kode morse melalui pemancar radio CW, langkah pertama yaitu pemancaran frekuensi melalui Oscilator 3000 kHz. Simbolnya gelombang dan ada bulatan. Oscilator membangkitkan getaran atau gelombang. Kemudian disalurkan ke buffer atau penyangga, yang frekuensi getarannya sama dengan oscilator (yang disangga oscilator yaitu frekuensi getarnya supaya tetap 3000 kHz). Misalkan output 1 miliwatt maka di buffer juga 1 miliwatt atau 2 miliwatt. Selanjutnya pada driver di filter menggunakan low pass filter dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi sama yaitu 3000 kHz. Untuk sumber tegangan / input mulai dari oscilator, buffer, driver, dan final menggunakan PSA 12 Volt dan pada bagian outputnya sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode morse.
    Penerima Radio CW
    Proses penerima yaitu mensinkronisasi frekuensi antara antena pemancar dengan frekuensi 3000 kHz dengan antena penerima radio CW. Setelah itu gelombang frekuensi masuk ke RF amplifier 3000 kHz. Gelombang akan mengalami penguatan di dalam RF amplifier ini, supaya pada langkah selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang kontinyu atau tetap. Kemudian gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, di dalam mixer ini gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh oscilator. Akan tetapi, pada oscilator penerima, gelombang memilki frekuensi 2545 kHz. Hasil pencampuran dengan mixer adalah selain frekuensi masing-masing masih ada, frekuensi yang awalnya 2545 kHz diturunkan menjadi 455 kHz karena untuk menyuplai frekuensi pada IF amplifier sebesar 455 kHz. Sinyal lalu disalurkan ke IF amplifier menggunakan sistem band stop filter. Kemudian sinyal disalurkan ke balance mixer, dimana sinyal mendapatkan supply frekuensi audio yang dihasilkan BFO dengan frekuensi 454 kHz. Maka dari itu, dalam balance mixer terdapat 2 frekuensi, yaitu frekuensi radio dan frekuensi audio dengan jumlah frekuensi 910 kHz dan selisih 1 kHz. Selanjutnya gelombang audio masuk pada amplifier 1 kHz dan dilakukan pemfilteran menggunakan sistem band stop filter dengan tujuan menyaring gelombang radio. Sehingga yang masuk ke dalam load speaker adalah gelombang audio. Proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse yang kemudian akan dituliskan kode morse tersebut di atas kertas.
    Koordinat : -8.1107828, 112.7332700

    BalasHapus
  70. 1F/23/Sinta Winda Purnamasari/2041160071

    Pemancar radio CW (Continuous Wave)
    Continuous Wave (CW) adalah gelombang elektromagnetik yang tidak mengalami perubahan(konstan).

    1. Cara Kerja Pemancar Radio CW
    Proses pemancaran frekuensi dimulai dari osilator (pembangkit getaran/gelombang) dengan frekuensi 3000 KHz. Kemudian disalurkan kepada Buffer (penyangga frekuensi getar osilator) dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Lalu disalurkan kepada Driver (pengendali atau menjaga kestabilan input daya) dengan frekuensi 3000 KHz menggunakan sistem Low-pass filter. Setelah itu terus disalurkan kepada Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Buffer, Driver dan Final tersebut adalah sebagai penguat. Kemudian disalurkan pada Antena dengan frekuensi 3000 KHz. Antena mempunyai karakteristik sebagai Band-pass filter. Walaupun antena itu pasif tetapi berfungsi sebagai resonator. Sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan osilator, buffer, driver, dan final memakai accu 12 volt ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt. Pada output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse

    2. Cara Kerja Penerima Radio CW
    Agar penerima mendapatkan informasi dari pemancar Radio CW maka penerima harus menyamakan frekuensi Antena dengan pemancar yaitu 3000 KHz hal ini bertujuan untuk mensinkronisasikan radio pemancar dengan radio penerima. Kemudian gelombang frekuensi masuk kepada RF Amplifier atau biasa disebut TUNING (Penala) yang berfungsi untuk menguatkan frekuensi agar pada proses selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap sama. Berikutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama. Gelombang frekuensi tersebut mendapatkan suplai gelombang yang dihasilkan dari Osilator, namun frekuensinya berbeda dari osilator pemancar. Pada Osilator penerima, gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 KHz. Pada mixer, gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 KHz untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier karena pada IF Amplifier dibutuhkan frekuensi sebesar 455 KHz, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier berikutnya gelombang masuk pada keseimbangan mixer. Dalam keseimbangan mixer frekuensi sinyal mendapatkan suplai frekuensi audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator) dengan frekuensi 454 KHz, maka dari itu di dalam keseimbangan mixer terdapat 2 frekuensi yaitu frekuensi radio dan frekuensi audio dengan jumlah frekuensi sebesar 910 KHz dan selisih frekuensi sebesar 1 KHz. Setelah itu sinyal disalurkan ke Audio Amplifier dengan frekuensi 1 KHz menggunakan sistem Low band-pass filter yang bertujuan menyaring sinyal radio agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya sinyal audio. Terakhir audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse untuk ditulis didalam catatan kertas.

    koordinat lokasi : -7.5613330961873055, 112.64893021239499

    BalasHapus
  71. 1F/02/Afifah Khoirun Nisa'/2041160076

    Pemancar Radio CW (continous wave)
    cara kerja pengiriman kode morse pada radio pemancar CW, pemancar CW atau sinyal kontinyu , terdapat 4 blok, yang pertama osilator yang simbolnya gelombang dan ada bulatan yang berguna untuk membangkitkan geteran atau gelombang yang contohnya berfrekuensi 3000kHz. lalu di salurkan ke buffer dan di buffer itulah dipertahankan supaya kontan karena buffer sendiri bisa diartikan penyangga osilator bagian frekuensi getarannya dipertahankan supaya tetap 300kHz. setelah itu disalurkan ke driver yang dimana driver itu sebagai pengendali untuk menjaga kestabilan daya dan input pada final. (driver biasanya bertingkat tingkat) untuk tegangannya dapat diambil dari aki 12v atau 220 AC ke 12v DC untuk outpt diberi sklar untuk mendapat kode moorse.
    penerima radio CW
    antena beresonansi di 300kHz. antena penerima dihubugkan ke rangkaian penala. Antena penerima bisa menerima 300kHz kemudian di masukkan di bandpass filter (rangkaian cunner). kemudia membuat osilator lagi frekuansi 2545 didalamnya dimasukkan bandpass filter kemudian dicamputkan dirangkain (mixer 3000 + 2545). hasil pencamurannya adalah jumlahnya dan selisih. kemudian 445 (standart) diambil bandpass filter kemudian dikuatkan oleh amplifier 445kgHz masih frek radio dan kita butuh frek audio, maka kita buat rangkaian osilator yang disebut BFO dengan frek 454 alu dicampur

    koordinat : -6.400.927.000

    BalasHapus
  72. 1F/07/Dani Dwi Saputra/2041160095

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)

    Proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator atau biasa disebut alatpembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000kHz, kemudian dilanjutkan ke Buffer atau penguatan dengan frekuensi yang sam ayaitu 3000kHz, lalu dilanjutkan ke driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, setelah itu akan disalurkan menuju Final dengan menggunakan frekuensi yang sama pula yaitu 3000kHz, lalu diakhiri dengan menyalurkan ke antenna dengan frekuensi yang sama yaitu 3000kHz. Sumber tegangan yang dapat digunakan yaitu accu 12 volt atau dapat diganti dengan Inverter 220 AC volt ke 12 DC volt, dan di bagian output diberikan saklar daru sumber tegangan DC yang digunakan untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)

    Input yang digunakan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000kHz, disamakan antenna pemancar Radio Pemancar CW agar tersinkronisasi antar radio pemancar dan radio penerima, gelombang frekuensi masuk pada Tunning/RF Amplifier, gelombang diberikan penguatan agar tetap dalam bentuk frekuensi yang tetap(Continou). Di step selanjutnya gelombang memasuki Mixer, di dalam mixer gelombang mendapat tambahan dari oscillator penerima gelombang sebesar 2545kHz, di dalam mixer gelombang dari oscillator pemancar dan oscillator penerima akan menghasilkan selisih, selisih inilah yang digunakan berguna selanjutnya. Pada mixer ini akan menghasilkan gelombang frekuensi sebesar 455kHz, karena IF Amplifier membutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455kHz, yang menjadi standart IF Amplifier, setelah gelombang turun dan masuk pada IF Amplifier. Gelombang Frekuensi masuk pada Mixer Balance, dan gelombang akan mendapatkan supply gelombang audio dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator) sebesar 454kHz, maka di dalam Mixer Balance terdapat 2 gelombang frekuensi audio, di sana mixer akan menghasilkan jumlah gelombang audio sebesar 910kHz dan gelombang frekuensi audio yang didapat dari selisih sebesar 1kHz, lalu gelombang audio ini akan dimasukan ke dalam amplifier 1kHz dan akan dilakukan filter dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter), hal ini bertujuan untuk menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan setelah semua proses yang terjadi operator morse dapat mendengarkan suara sandi morse yang diterjemahkan dan ditulis dalam catatan.

    Koordinat Lokasi : -7,9950199, 112,6023440

    BalasHapus
  73. 1F /12 / ILHAM OKTA ALPRIANSYAH / 2041160055
    -7.407128 112.665895
    A. Cara Kerja Pemancar Radio CW (Continous Wave/Sinyal Kontinu)
    Rumus Continous Wave
    Y = a sin ωt+θ
    a, omega, teta dan frekuensi tidak mengalami perubahan
    Cara kerja yang pertama dimulai dari oscilator (alat pembangkit getaran atau gelombang) dengan frekuensi 3000 Khz, dari oscilator outputnya ke buffer (penyangga) yang disangga adalah osilator yakni dengan frekuensi 3000 Khz. Lambang segitiga di buffer, driver dan final disebut lambang penguat. Di lambang tersebut terdapat 3 gelombang, jika gelombang yang atas dan tengah dicoret disebut low pas filter. Sedangkan gelombang atas dan tengah dicoret disebut band pass filter. Karena buffer disebut penyangga maka frekuensi nya tetap. Jika tidak ada buffer, ossilator akan terganggu. Setelah ke buffer gelombang atau sinyal dilanjutkan Driver (pengendali). Maksud dari pengendali, yang dikendalikan adalah menjaga kestabilan input atau daya pada final. Dari buffer ke driver yakni sama dengan frekuensi 3000 Khz dan dilanjutkan ke final. Setelah dari final gelombang ditangkap oleh antenna tetap dengan sebesar 3000 Khz. Antena berfungsi untuk menangkap gelombang elektromagnetik dari stasiun pemancar radio. Agar dapat berjalan lancar, input mulai dari osilator, buffer, driver sampai final disambungkan ke power supply dc 12 volt. Di output power supply diberi saklar agar dapat mengatur kode morse tersebut
    B. Cara Kerja Penerima Radio CW
    Gelombang dari antena pemancar dengan frekuensi 3000 Khz ditangkap oleh antenna penerima. Setelah itu gelombang diterima oleh tunning/ RF amplifier yakni sama dengan frekuensi 3000 Khz. Lalu gelombang sampai di mixer, di input mixer terdapat osilator dengan frekuensi 3000 Khz. Di mixer inilah mulai ada penambahan frekuensi yakni pencampuran frekuensi tuning sebesar 3000 Khz dan frekuensi oscillator 2545 Khz, maka kita jumlahkan maka muncul frekuensi 5545 Khz. Selain itu terjadi pengurangan frekuensi yaitu frekuensi tuning (3000 Khz)- frekuensi osscilator (2545 Khz) munculah frekuensi 455 Khz. Jadi di mixer ada 4 frekuensi yakni 3000 Khz, 2545 Khz, 5545 Khz dan 455 Khz. Setelah dari mixer gelombang menuju IF amplifier. Di IF Amplifier frekuensi yang ditangkap hanya 1 frekuensi sebesar 455 Khz karena semua radio penerima harus menggunakan IF Frekuensi 455 Khz sudah ketentuan dari ITU. Kemudian gelombang menuju mixer. Di input mixer terdapat BFO (Beat Frequency ossilator ) frekuensinya sebesar 454. Selanjutnya ada perubahan frekuensi yaitu penambahan frekuensi IF amplifier 455 Khz dengan frekuensi BFO sebesar 454 maka total frekuensi 910 Khz. Sebenarnya di mixer juga terdapat frekuensi 1 Khz, frekuensi kedua yang dimixer sesuai kebutuhan. Jika frekuensi semakin besar maka suara yang didengarkan semakin melengking. Kemudian dari mixer audio amplifier menangkap gelombang dengan frekuensi sebesar 1 Khz sampai dilanjutkan di load speaker. Akhirnya audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse untuk ditulis didalam catatan kertas.


    BalasHapus
  74. 1FJTD/03/AGVIANTO PERDAWAN
    titik koordinat ;6°20'26.8"s 107°06'31.0"E

    kode Morse digunakan untuk mengirim pesan antara dua tempat yang berjauhan menggunakan teknologi radio CW (gelombang konstan) atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio suara. Ini karena radio awal masih gelombang rendah, tidak dapat mengirim gelombang suara, tetapi dapat mengirim suara sederhana, seperti suara panjang dan pendek dalam kode Morse.

    Cara kerja pemancar radio CW (continous wave)
    Proses pemancar CW yang mentransmisikan frekuensi ini dimulai dengan osilator, yaitu generator getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian mengirimkannya ke buffer pada frekuensi 3000Khz, kemudian terus diteruskan ke driver, dan menggunakan High sistem filter fase, Dan masukkan final pada frekuensi yang sama (yaitu 3000Khz), dan kemudian tetapkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz untuk berbagai sumber tegangan seperti osilator, buffer, driver, dan perangkat akhir, yang dapat dari 12 -volt battery, Atau inverter AC 220V ke 12V DC Pada bagian ini disediakan saklar untuk keluaran sumber tegangan DC untuk mengatur kode Morse.

    Cara kerja Penerima CW(countinous wave)
    Frekuensi yang ditransmisikan oleh antena pemancar akan diterima oleh antena penerima, kemudian dikirim ke tuning / penguat RF yang bertindak sebagai pemilih frekuensi. Kemudian masuk ke rangkaian mixer, tambahkan / gabungkan frekuensi yang diterima ke frekuensi osilator, sehingga didapatkan 455khz, mengapa memilih 455Khz, karena ini standar frekuensi radio. Kemudian maju ke penguat IF. Setelah itu gelombang frekuensi masuk ke keseimbangan mixer yang berisikan gelombang frekuensi yang dibangkitkan oleh BFO (Beat Frequency Oscillator), sehingga terdapat 2 gelombang frekuensi pada keseimbangan mixer yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang audio yang diantaranya adalah Gelombang radio 910Khz Pita frekuensi audio adalah 1Khz. Kemudian, gelombang audio memasuki amplifier 1khz dan disaring menggunakan sistem band-stop filter, Proses terakhir adalah audio dipancarkan dari speaker beban dan dapat didengar oleh operator Morse.

    BalasHapus
  75. 1CJTD/20/Rifan Tri Wahyudi/2041160025

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Proses Penerima Radio CW
    Agar penerima mendapatkan informasi dari pemancar Radio CW maka penerima harus menyamakan frekuensi Antena dengan pemancar yaitu 3000 KHz hal ini bertujuan untuk mensinkronisasikan radio pemancar dengan radio penerima. setelah terjadi sinkronisasi, gelombang frekuensi masuk kepada RF Amplifier atau biasa disebut TUNING yang berfungsi untuk menguatkan frekuensi agar pada proses selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap sama, setelah itu gelombang masuk pada MIXER utama di dalam MIXER gelombang ini diturunkan untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier , Dikarenakan IF amplifier membutuhkan gelombang frekuensi berkekuatan sebesar 455 KHz yang merupakan standart dari IF amplifier, Lalu setelah dari IF amplifier gelombang frekuensi masuk kedalam mixer balance yang berfungsi agar gelombang frekuensi mendapatkan suplai dari gelombang audio yang dihasilkan oleh Beat Frequency Oscilator (BFO), Mixer Balance sendiri memiliki dua gelombang frekuensi yaitu Gelombang Frekuensi Radio ( 910 KHz )dan Gelombang Frekuensi Audio ( 1 KHz ), Lalu gelombang audio masuk pada audio amplifier 1KHz untuk difilter menggunakan system Band Stop Filter ( BSF ) yang berfungsi menyaring gelombang radio tersebut agar yang masuk hanyalah gelombang audio, dan audio akan keluar dari load speaker lalu operator morse dapat mendengarkanya.

    Titik koordinat:
    -7.8847690, 112.5883399

    BalasHapus
  76. 1CJTD/O2/Ade Dwi Arya/2401160002
    titik koordinat:8°07'37.7"S 113°14'20.1"E

    Kode Morse digunakan untuk mengirim pesan antara dua orang yang jauh menggunakan radio CW sebelum ditemukannya radio suara.Hal ini dikarenakan radio awal masih merupakan gelombang yang rendah tidak kuat mengirim gelombang suara yang kompleks,tetapi dapat mengirim suara yang sederhana seperti suara note panjang dan pendek dalam kode morse.

    Cara kerja pemancar radio CW
    Proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000kHz, kemudian dilanjutkan ke Buffer atau penguatan dengan frekuensi yang sama yaitu 3000kHz, dan kemudian dilanjutkan menuju driver dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter, setelah itu akan disalurkan menuju Final menggunakan frekuensi yang sama yaitu 3000kHz, lalu diakhiri dengan menyalurkan ke antena dengan frekuensi yang sama yaitu 3000kHz. Sumber tegangan yang dapat digunakan yaitu accu 12 volt atau dapat diganti dengan Inverter 220 AC volt ke 12 DC volt, dan di bagian output diberikan saklar daru sumber tegangan DC yang digunakan untuk mengatur kode Morse.

    Cara Kerja Penerima CW
    Pertama, antena harus menyamakan frekuensi yang dengan pemancar yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi yang masuk akan disalurkan ke RF amplifier untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi masuk ke mixer pertama, di dalam mixer ini frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh osilator sebesar 2545 KHz, kemudian di dalam mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz karena pada IF amplifier hanya dibutuhkan frekuensi sebesar 445 KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, di dalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Sehingga frekuensi yang terdapat dalam mixer ini memiliki 2 frekuensi yaitu frekuensi radio sebesar 910 KHz dan frekuensi audio sebesar 1 KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki Audio Amplifier sebesar 1 KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir yaitu frekuensi radio dikeluarkan menjadi suara melalui speaker, dan suara yang keluar berupa gelombang rendah kode morse

    BalasHapus
  77. 1CJTD/12/EUODIA/2041160015

    Pemancar Radio CW

    Pada pemancar radio SW dimulai dari osilator. Osilator ini digambarkan dengan kotak dan lingkaran didalamnya yang berguna sebagai pembangkit getaran. Osilator ini memiliki 3000 Khz. Lalu masuk ke Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000khz. Di buffer ini terdapat 3 garis. Garis atas dan bawah terikat dan garis terakhir tidak. Selanjutnya lanjut ke tahap driver dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz dan kemudian masuk kr tahap final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz. Dari final ini lalu dipancarkan ke antena dan frekuensi dari awal sampai akhir tetap 3000 Khz/tidak berubah. Semisal yang masuk 6000 Khz maka hasil keluaran di antenanya juga tetap 6000 Khz.

    Penerima Radio CW

    Pada penerima radio ada antena. Antena penerima yang baik harus sama dengan antena pengirim. Pemilihan frekuensi terjadi pada bandfast filter di kotak bagian tunning RF Amplifier. Lalu di tahap selanjutnya sinyal dari RF amplifier dan osilator digabung di rangkaian mixer. Hasil gabunyanya adalah jumlah selisih dan frekuensi masing masing. Dari 4 gelombang yang muncul hanya dibutuhkan 1. Yang dibutuhkan yang selilih misal di gambar itu 455 Khz(sudah standar). Kemudian frekuensi 455 itu masih di mixer dengan osilator yang bersonansi di 454 Khz. Hasilnya adalah jumlah masing masing dan selisihnya juga. Lalu di masukkan ke penguat audio sebanyak 1khz kemudian dikeluarkan loud speaker.Selama pemancar dihidupkan selama itu juga 1khz itu akan keluar. Kalau di matikan speaker nya akan mati.

    Sejarah
    Komunikasi ini tergolong dengan komunikasi menggunakan kode. Jadi komunikasi dengan kode Morse ini merupakan komunikasi data.

    Titik koordinat:
    -7.944568,112.6166277

    BalasHapus
  78. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  79. 1C/03/Aditya/2041160013
    Koordinat Lokasi :
    -7,9263882, 112,0421650

    Cara kerja Pemancar Radio CW
    Diawali dengan Blok Oscilator yang menghasilkan gelombang sinus dengan frekuensi 3000 KHz. Frekuensi ini harus dipertahankan sampai keluar antenna dengan pemberian daya. Namun daya harus dipecah tidak langsung diberikan daya yang besar. Pada Oscilator frekuensi yang dihasilkan harus stabil. Cara menstabilkan ini dengan menggunakan rangkaian Buffer. Pada rangkaian buffer ini hanya terjadi penguatan daya tidak sampai 2 kali misalnya sebelumnya 1 mW menjadi 2 mW. Buffer ini berfungsi sebagai Low Pass Filter yaitu meloloskan gelombang yang bawah dan memfilter Frekuensi Harmonik yang dihasilkan oleh oscilator. Kemudian dilanjutkan pada Driver. Pada driver ini terjadi beberapa kali penguatan yang bisa diatur besarnya sesuai kebutuhan. Misalnya 1 W menjadi 5W kemudian 5W menjadi 20 W. Setelah driver diteruskan ke rangkaian Final pada rangkaian final harus menggunakan komponen yang bisa mengeluarkan daya 1000 W dengan frekuensi 3000 KHz. Selanjutnya setelah dari Final sinyal dihamburkan ke udara menggunakan antenna yang mempunyai karakteristik Band Pass Filter (Meloloskan gelombang yang tengah). Untuk memancarkan sinyal sandi morse maka harus diberikan daya dari power supply. Bila saklar di on kan maka sinyal akan terjadi jika di off kan maka tidak terjadi sinyal.

    Cara Kerja Penerima Radio CW
    Diawali dengan antenna yang antenna. Setelah dari antenna dilakukan pemilihan frekuensi menggunakan tuning/RF Amplifier yang mempunyaj karakteristik Band Pass Filter. Untuk mengaturnya Tuning dan Oscilator harus diputat selaras. Pada Frekuensi yang diterima 3000 KHz maka Oscilator diatur menjadi 2545 khz. Kemudian sinyal dari Tuning dan Oscilator digabung pada Mixer. Hasil penggabungan terdiri dari jumlah, selisih, dan frekuensi masing masing. Namun yanh dibutuhkan hanya selisih yaitu pada diagran tersebut 455 KHz. selanjutnya frekuesni 455 KHz trrsebut digabungkan pada mixer dengan frekuensi dari BFO yang beresonansi pada 454 KHz. Sehingga akan keluar frekuensi selisih yaitu 1 KHz dimana 1 KHz tersebut meripakan gelombang suara yang dapat didengar operator morse. Kemudian frekuensi 1KHz tersebuat dikuatkan pada Audio Amplifier dan diteruskan ke Loud Speaker sehingga dapat diterima oleh operator morse. Setelah itu oleh operator morse, sandi-sandi morse tersebut dicatat dan diterjemahkan menjadi kata kata

    BalasHapus
  80. 1CJTD/23/YOGA WISHNU WARDHANA/2041160133

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Pada proses pertama antena harus mampu menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian, frekuensi input akan diarahkan ke penguat RF untuk diperkuat pada frekuensi yang sama (yaitu 3000 KHz). Kemudian frekuensi masuk ke mixer pertama, dimana frekuensi mendapatkan daya gelombang balik yang dibangkitkan oleh osilator 2545 KHz, kemudian pada mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz, karena penguat IF hanya membutuhkan frekuensi 445 KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, di dalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Oleh karena itu frekuensi yang terdapat pada mixer memiliki 2 frekuensi yaitu frekuensi radio 910 KHz dan frekuensi audio 1 KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki Audio Amplifier sebesar 1 KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir adalah suara yang dipancarkan oleh frekuensi radio melalui speaker, dan suara yang diterjemahkan akan diterjemahkan oleh operator Morse penerjemah.

    -7,961690, 112,607109

    BalasHapus
  81. 1CJTD/18/M Fadli Kurniawan/2041160017


    Pemancar Radio Cw

    Proses pemancar frekuensi dimulai dari ocilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000khz kemudian di salurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000khz setelah itu berlanjut pada driver dan di filter menggunkana sistem High phase filter dan di lanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000khz yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan freuensi 3000khz.

    Penerima Radio CW

    Untuk inputan pertama dari penerima eadio cw adalah antena dengan frekuens 3000khz disamkan dengan antena pemancar radio pemancar cw agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima ,setelah itu gelombang asuk pada tunning ,gelombang mengalami penguatan agar pada step selanjutnya,pada oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545khz,di dalam mixer gelombang frekuensi diturnkan menjadi 455khz dikarenakan untuk menyuplai gelombang ada if am-plifer dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455khz setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifer.BSF yang berfungsi menyaring gelombang radio tersebut agar yang masuk hanyalah gelombang audio dan audio akan keluar dari load speaker.

    BalasHapus
  82. 1CJTD/08/Bagus Setiawan/2041160111
    Koordinat lokasi :-7,166025
    112,652315


    Untuk Cara Kerja Pemancar Radio CW(Continous Wave)

    dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3MHz, kemudian di salurkan pada penguat pertama (Buffer) setelah itu berlanjut pada Driver dan di filter menggunakan sistem HPS (High Phase Filter) dan dilanjutkan menuju Final yang kemudian disalurkan pada antena. Untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator----> Buffer----> Driver----> Final dapat diambil dari baterai basah (aki) 12 volt dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Untuk Cara Kerja Penerima Radio CW

    Dimulai dari Input antena dengan frekuensi 3MHz yang sama dengan antena pemancar Radio Pemancar CW agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu, gelombang frekuensi masuk pada Tunning RF/ Power Amplifier (gelombang mengalami penguatan agar step selanjutnya dapat berjalan dengan frekuensi yang tetap(kontinyu). Step selanjutnya, gelombang frekuensi masuk pada mixer utama(gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator yang berbeda dengan frekuensi Oscilator pemancar), pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz. Di dalam mixer diturunkan menjadi 455Khz dikarenakan pada Amplifier IF dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455Khz. Setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada Amplifier IF, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance(gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator)). Maka dari itu, terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan audio,
    910KHz untuk frekuensi radio sedangkan 1KHz untuk frekuensi audio. Setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1KHz dan dilakukan penyaringan/filter menggunakan sistem BSF((Brand Stop Filter) untuk menyaring gelombang radio sehingga yang masuk di dalam Loud Speaker hanyalah gelombang audio). Dan proses terakhir yaitu audio keluar dari Loud Speaker dan dapat didengar oleh Operator Morse.

    BalasHapus
  83. 1CJTD/15/Fitri Irianti/2041160165

    Pemancar radio CW (Continous Wave)
    Pengiriman kode morse. Proses transmisi frekuensi ini dimulai dengan memasukkan frekuensi input kedalam osilator (osilator) yang merupakan generator getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian mentransmisikannya ke buffer yang berfungsi sebagai penguat pertama dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, kemudian diteruskan ke driver untuk proses filtering dengan system High Phase Filter atau fasa tinggi, Kemudian sinyal Morse dikeluarkan melalui Antena dengan frekuensi 3000Khz untuk dikirimkan ke penerima Radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar untuk mengatur dan menyesuaikan kode morse.

    Penerima Radio CW
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar terjadi sinkronasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. Pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenaka untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.
    Titik kordinat: -2,272403,139.541937

    BalasHapus
  84. 1C/14/Firmansyah/2041160014

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Cara Kerja Proses pemancar dimulai dari rangkaian oscilator yang membangkitkan gelombang pada frekuensi 3000 kHz. Suplai DC 12 V sehingga menghasilkan sinyal AC 3000 kHz. Kemudian diperkuat oleh buffer dengan frekuensi tetap 3000 kHz. Kemudian rangkaian driver dan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi 3000 kHz. Kemudian disalurkan ke antena dengan kekuatan frekuensi 3000 kHz. Pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Sedangkan untuk Proses penerima dimulai dari antena dengan frekuensi 3000 kHz, disamakan dengan antena pemancar radio CW agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancarCW dengan radio penerima CW. Kemudian gelombang masuk ke rangkaian RF amplifier. Sinyal yang diterima RF amplifier sebesar 3000 kHz. Di dalam RF amplifier terdapat penguatan agar gelombang memiliki frekuensi yang tetap. Kemudian membuat rangkaian oscilator pada frekuensi 2545 kHz. Beda frekuensi pada rangkaian RF amplifier dengan rangkaian oscilator sebesar 455 kHz, karena untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier dibutuhkan gelombang sebesar 455 kHz yang merupakan standar IF amplifier. Setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer. Di dalam mixer, gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari Beat Frequency Oscilator (BFO). Sehingga terdapat 2 gelombang frekuensi, yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio. Dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910 kHz dan gelombang frekuensi audio sebesar 1 kHz. Kemudian gelombang audio masuk ke audio amplifier 1 kHz dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan agar yang masuk di dalam load speaker hanya gelombang audio. Kemudian gelombang audio keluar dari load speker, jadi ketika sakelar diketuk sebentar dan lama, di speaker akan berbunyi dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat Lokasi : 7°27'41.9"S 112°26'45.0"E

    BalasHapus
  85. 1C/16/Lillah Nur Imania/2041160042

    Pengiriman kode morse dimulai dengan memasukkan frekuensi input kedalam osilator (osilator) yang merupakan generator getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian mentransmisikannya ke buffer yang berfungsi sebagai penguat pertama dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, kemudian diteruskan ke driver untuk proses filtering dengan system High Phase Filter atau fasa tinggi, Kemudian sinyal Morse dikeluarkan melalui Antena dengan frekuensi 3000Khz untuk dikirimkan ke penerima Radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar untuk mengatur dan menyesuaikan kode morse.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Antena terlebih dahulu harus mampu menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz agar keduanya bisa sinkron. Kemudian gelombang frekuensi yang diterima akan disalurkan ke tuning/RF amplifier untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz agar gelombang memiliki frekuensi tetap (continuous).
    Frekuensi masuk ke main mixer atau mixer utama, dimana frekuensi mendapat daya gelombang balik yang dibangkitkan oleh osilator 2545 KHz. Dalam mixer ini frekuensi direduksi menjadi 445 KHz, karena penguat IF hanya membutuhkan Frekuensi 445 KHz. Setelah itu frekuensi memasuki mixer bbalance, dimana frekuensi mendapatkan gelombang suara yang dibangkitkan oleh BFO (Beat Frequency Oscillator). Oleh karena itu frekuensi yang terdapat pada mixer memiliki 2 frekuensi yaitu frekuensi radio 910 KHz dan frekuensi audio 1 KHz. Selanjutnya frekuensi audio memasuki Audio Amplifier pada frekuensi 1 KHz, dan BSF (Band Stop Filter) juga akan melakukan sistem penyaringan. Proses terakhir adalah suara yang dipancarkan oleh frekuensi radio melalui speaker, dan suara yang dihasilkan akan diterjemahkan oleh operator Morse.

    Koordinat Lokasi : -7.9403242, 112.6325417

    BalasHapus
  86. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  87. 1CJTD/11/Elvira Fauziah/2041160116
    titik koordinat : -7.923651751058103, 112.61779453722279

    Pemancar radio CW (Continuous Wave)
    CW tidak mengalami perubahan (konstan), tidak ada pemodulasian karena variabelnya tidak berubah. Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator . Oscilator merupakan rangkaian pembangkit getaran, frekuensi,gelombang. Dan yang dihasilkan berupa gelombang sinus. Frekuensi di radio 3000khz (3Mhz) harus dipertahankan sampai dikeluarkan oleh antena. Untuk menjamin frekuensinya tetap 3000khz harus dijaga kestabilannya secara mekanis, ditutup dengan kotak logam yang dihubungkan dengan ground, supaya tidak terpengaruh oleh gelombang elektromagnetik dari rangkaian lain.
    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk masukan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar bisa disinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier(penguat gelombang radio) , gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap, selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami penurunan sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan untuk menyaring gelombang radio, agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    BalasHapus
  88. 1B/23/tegar hardiansyah/2041160099

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Cara kerja pengirim kode morse : pada Radio pemancar CW dimulai dari sebuah Oscilator yang sebagai alat pembangkit suatu getaran memiliki frekuensi sebesar 3000 Khz. Lalu, disalurkan kepada penguat Buffer sebagai penguat pertama dengan frekuensi 3000Khz. Selanjutnya menuju ke penguat yang kedua yaitu Driver memiliki frekuensi 3000 KHz. Yang terakhir pada penguat Final berfrekuensi 3000 Khz. Hasilnya akan di pancarkan dengan sebuah Antena yang memiliki frekuensi sebesar 3000 Khz juga. Dari oscillator, buffer, driver, dan final mendapatkan tegangan dari Power supply sebesar 12 volt. Dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar untuk mengatur dan menyesuaikan kode morse.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Cara kerja penerima : sebuah antenna yang telah menerima sinyal/gelombang dari pemancar dimana frekuensi sebesar 3000 Khz, antena penerima harus menyamai antena pemancar. Lalu disalurkan pada sebuah penguat Tunning atau RF Amplifier yang berfrekuensi 3000 Khz juga. Selanjutnya menuju mixer, disini gelombang frekuensi akan diproses dan mendapatkan supply dari oscillator yang membawa frekuensi 2545 Khz. Pada saat di mixer gelombang tersebut akan menurun hingga 455 Khz. Kemudian diteruskan ke Penguat IF Amplifier dengan frekuensi yang sudah berubah tadi yaitu 455 Khz. Lalu menuju ke mixer lagi dan mendapatkan supply dari Beat Frequency Oscilator (BFO) sebesar 455 Khz, sehingga frekuensi gelombang tersebut menjadi 910 Khz, akan tetapi pada mixer ini akan menurunkan frekuensinya menjadi 1 Khz. Selanjutnya menuju penguat Audio Amplifier yang berfrekuensi 1 Khz. Dan terakhir akan dipresentasikan ke Pengeras Suara dimana bentuk asli dari kode, gelombang/sinyal yang dikirimkan dan diproses dengan beberapa tahap sebelumnya dan diterjemahkan oleh operator Morse penerjemah.

    -7.943420,112.617365

    BalasHapus
  89. 1B/11/KUSUMA/2041160006

    1. Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancaran frekuensi dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    2. Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Pada inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz agar gelombang memiliki frekuensi tetap (continuous). Kemudian frekuensi masuk ke mixer utama, dimana frekuensi mendapat daya gelombang balik yang dibangkitkan oleh osilator 2545 KHz. Dalam mixer frekuensi direduksi menjadi 445 KHz, karena penguat IF hanya membutuhkan Frekuensi 445 KHz. Setelah itu frekuensi memasuki mixer bbalance, dimana frekuensi mendapatkan gelombang suara yang dibangkitkan oleh BFO (Beat Frequency Oscillator). Akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier,gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance,di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator, maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio,dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz,dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz,setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz,dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio,agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio,dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse

    .
    Koordinat lokasi : -7,5404245, 111,6609826

    BalasHapus
  90. 1BJTD/09/FerdiansyahFarandi/2041160003
    kordinat lokasi : 7°57'03.1"S 112°38'01.9"E

    Rangkaian Pemancar Radio CW ( Continous wave )
    Proses pengiriman kode morse pada proses ini dimulai dari osilator yang merupakan generator pembangkit getaran yang memiliki daya kecil agar membuat sinyal stabil dengan frekuensi sebesar 3000KHz .Kemudian, diteruskan ke penguat buffer yang memiliki sistem low pass filter sehingga frekuensi diatas 3000KHz akan diredam hanya akan keluar 3000 KHz,kemudian akan diteruskan menuju rangkaian driver yang memiliki sistem High Phase Filter, dan diteruskan menuju final dengan frekuensi tetap 3000 kHz. dan terakhir disalurkan frekuensi 3000KHz ke antenna yang memiliki bypass filter.


    Rangkaian Penerima Radio CW ( Continous wave )
    Pertama-tama frekuensi 3000KHz masuk ke antenna dan sinyal masuk ke RF-amplifer dan dilakukan penyetelan tuning dan dibuat osilator dengan frekuensi 2545KHz sehingga menghasilkan selisih frekuensi keduanya 455KHz pada mixer ini merupakan standarnya sehingga apabila dimasukkan frekuensi 5000KHz akan dikurangi 455KHz sehingga osilator menjadi 4545KHz.dan pada IF Amplifier frekuensi 455KHz frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan BFO (Beat Frequency Oscilator). Sehingga ada 2 gelombang frekuensi, yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio. dimana frekuensi 455KHz digabung dengan BFO yang memiliki frekuensi 454 KHz dan didapati hasilnya frekuensi radio 909KHz pada mixer dan frekuensi audio sebesar 1KHz. Kemudian terjadi pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) dengan tujuan agar gelombang yang masuk di dalam load speaker hanya gelombang audio. lalu gelombang audio akan keluar dari speaker dalam bentuk suara sehingga dapat didengar oleh operator morse.

    BalasHapus
  91. 1B / 01 / Adam Rabbani Aji / 2041160067

    Cara Kerja Pemancar Constant Wave (CW)
    Proses pemancaran frekuensi diawali dari rangkaian Osilator, dimana memiliki fungsi yang sama dengan generator yaitu sebagai pembangkit. Gelombang masuk ke Osilator sebesar 3000 kHz. Proses selanjutnya adalah gelombang sinus disalurkan ke penguat pertama yaitu rangkaian Buffer (Penyangga) dengan frekuensi yang sama sebesar 3000 kHz dan menggunakan Low Pass Filter. Setelah dari rangkaian Buffer, gelombang kembali disalurkan menuju penguat kedua yaitu rangkaian Driver (Pengendali) dengan frekuensi 3000 kHz (masih menggunakan Low Pass Filter). Gelombang yang telah dikuatkan pada rangkaian Driver kemudian dilanjutkan ke rangkaian Final, yang masih tetap menggunakan Low Pass Filter. Setelah selesai dilakukan penguatan pada rangkaian Final, gelombang sinus kemudian dipancarkan melalui antena dengan frekuensi yang masih sama, yaitu sebesar 3000 kHz. Proses kerja dari rangkaian Pemancar CW ini didukung dengan Power Supply dengan arus DC sebesar 12 Volt sebagai dayanya.

    Cara Kerja Penerima Constant Wave (CW)
    Setelah pemancar mengirim gelombang sinus dengan frekuensi 3000 kHz, maka antena penerima akan menangkap gelombang tersebut dengan frekuensi yang masih sama. Frekuensi yang diterima kemudian akan disalurkan menuju ke Tuning / RF Amplifier untuk diperkuat dan menggunakan Band Pass Filter (frekuensi masih sama yaitu sebesar 3000 kHz). Frekuensi yang telah diperkuat tadi kemudian diarahkan menuju Mixer, dan mendapatkan supply gelombang kembali dari Osilator sebesar 2545 kHz. Gelombang sebesar 3000 kHz tadi kemudian diturunkan oleh Mixer menjadi 455 kHz, dikarenakan rangkaian selanjutnya / IF Amplifier hanya membutuhkan frekuensi sebesar 455 kHz. Setelah frekuensi diturunkan oleh IF Amplifier, kemudian gelombang tersebut dilanjutkan ke Mixer Balance, yang dimana gelombang sinus tadi akan mendapatkan gelombang audio yang berasal dari Beat Frequency Oscilator (BFO). Hal ini menyebabkan frekuensi yang telah turun menjadi 455 kHz tadi, kemudian akan diturunkan lagi hingga menjadi 1 kHz (Dikurangkan dengan frekuensi sebesar 909 kHz dari Mixer). Gelombang yang telah diproses tadi kemudian akan menuju ke Audio Amplifier yang menggunakan Low Pass Filter, dan kemudian dapat dikeluarkan dalam bentuk suara melalui loud speaker.

    -7.973361500303626, 112.66530357910536

    BalasHapus
  92. 1BJTD/22/Selfi Putri R/2041160027

    PEMANCAR DAN PENERIMA CW

    -Pemancar Radio CW
    Proses dalam pemancaran frekuensi dimulai dari oscillator yang merupakan pembangkit frekuensi atau gelombang dan mempunyai frekuensi sebesar 3000 Khz, kemudian disalurkan ke buffer yang merupakan filter yang dapat meredam frekuensi lebih dari 3000 Khz, setelah melewati buffer lalu menuju driver yang difilter dengan sistem high phase, lalu menuju final yang memiliki frekuensi sama yaitu 3000 Khz dan disalurkan pada antena sebagai sumber tegangan mulai oscillator, buffer, driver hingga final yang memiliki output sebesar 20 watt dengan input dari driver sebesar 12 mili watt.
    -Penerima Radio CW
    Input pertama yakni antena dengan frekuensi 3000Khz, disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Tunning/RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada tahapan selanjutnya memiliki frekuensi yang tetap(continou). Kemudian gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, di dalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplay gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator,akan tetapi frekuensinya berbeda dari Oscilator pemancar,pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455Khz. setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier,gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance,di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator),maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio,dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz,dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz,setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz,dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio,agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio,dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator.

    koordinat lokasi : 7°41'52.9"S 112°16'27.7"E

    BalasHapus
  93. 1B/05/Aqshal Putera Gaiska Athalla /2041160161

    Pemancar Radio CW [Continous Wave]
    Cara Kerja Pengiriman Kode Morse pada Radio Pemancar Radio CW dimulai dari Oscilator, oscilator adalah alat pembangkit getaran dimana frekuensinya tersebut 3000 Khz, Kemudian disalurkan ke antena dg kekuatan frekuensi 3000khz untuk sumber tegangan mulai dr oscilator, buffer, driver, dan final dapat diambil dr aki 12v atau inverter dr 220 AC ke 12v DC untuk output diberi saklar guna mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Pada input pertama dr penerima radio CW adalah antena berfrekuensi 3000khz, disamakan dg antena pemancar agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio peneria. Kemudian gelombang frekuensi masuk pada tuning/RF Amplifier 3000khz.
    Pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan adalah 2545khz lalu diturunkan menjadi 455 khz untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier. Setelah IF Amplifier gelombang masuk ke mixer balance dan mendapatkan elombang audio dari bfo, sehingga terdapat 2 gelombang yaitu gelombang radio dan gelombang audio. Setalah itu gelombang audio sebesar 1khz masuk ke audio amplifier dan difilter dengan menggunakan lpf. Proses terakhir adalah audio keluar melalui load speaker.

    KOORDINAT : -7.5445208,112.2222398

    BalasHapus
  94. 1BJTD/17/NADIA ALIFIAN/2041160131

    1. Cara kerja pemancar CW (Constant Wave)
    Proses atau cara kerja pemancar CW dimulai dari Oscillator, Oscillator sendiri adalah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi 3000 KHz. Kemudian disalurkan ke Buffer (penguat pertama) dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Lalu berlanjut pada Driver dan di filter menggunakan system High Phase Filter, dan kemudian menuju final (akhir penguat) dengan frekuensi yang tetap yaitu 3000 KHz. Setelah itu antenna akan mengeluarkan frekuensi sebesar 3000 KHz utuk diterima oleh penerima radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC sebesar 12 volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar untuk mengatur dan menyesuaikan kode morse.

    2. Cara kerja penerima CW (Constan Wave)
    Proses atau cara kerja penerima CW yaitu inputnya berasal dari antenna dengan frekuensi 3000 KHz, disamakan dengan antenna pemancar CW karena agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dengan radio penerima. Selanjutnya, gelombang frekuensi masuk pada Tuning/Rf Amplifer sebesar 3000 KHz. Didalam RF amplifer sendiri, gelombang mengalami penguatan agar pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous). Lalu dilanjutkan ke mixer yang mendapatkan suplai dari Oscilator sebesar 2545 KHz, lalu mixer pun menurunkan frekuensi input dari antenna menjadi sebesar 455 KHz karena pada IF amplifier hanya membutuhkan frekuensi sebesar 455 KHz. Setelah mengalami enurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier lalu gelombang masuk ke Mixer Balance, dan didalam mixer balance terdapat dua gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi audio dan radio, dengan jumlah frekuensi audio sebesar 1 KHz dan frekuensi radio sebesar 910 KHz. Lalu setelah itu gelombang audio masuk pada audio amplifier dan dilakukan proses filter dengan menggunakan system BSF (Brand Stop Filter) yang memiliki tuuan sebagai penyaring gelombang radio, agar gelombang yang masuk pada load speaker hanya gelombang audio saja. Dan step yang terakhir yaitu audio tersebut keluar dari loud speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat : (-7.8914353, 112.67007899)

    BalasHapus
  95. 1CJTD/22/SEPTIAN LANJAR PRABOWO
    titik koordinat : -7.526106,111.562812

    ~Cara kerja pemancar radio CW (continous wave)

    1.Proses pemancar CW yang mentransmisikan frekuensi ini dimulai dengan osilator, yaitu generator getaran dengan frekuensi 3000Khz atau pembangkit gelombang yang dihasil berupa gelombang sinus.
    2.kemudian mengirimkannya ke buffer pada frekuensi 3000Khz dan itu harus dipertahankan untuk berlanjut ketahap berikutnya.
    3.lalu akan diteruskan ke driver, dan menggunakan High sistem filter fase masukkan final pada frekuensi yang sama (yaitu 3000Khz).
    4.dan selanjutnya ditetapkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz untuk berbagai sumber tegangan seperti osilator, buffer, driver, dan perangkat akhir, yang sumbernya dari 12 -volt battery, Atau inverter AC 220V ke 12V DC,
    Untuk bagian ini disediakan saklar untuk keluaran sumber tegangan DC untuk mengatur kode Morse.

    ✓kode Morse digunakan untuk mengirim pesan antara dua tempat yang berjauhan menggunakan teknologi radio CW (gelombang konstan) atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio suara. Ini karena radio awal masih gelombang rendah, tidak dapat mengirim gelombang suara, tetapi dapat mengirim suara sederhana, seperti suara panjang dan pendek dalam kode Morse

    ~Cara kerja Penerima CW(countinous wave)

    1.Frekuensi yang ditransmisikan oleh antena pemancar akan diterima oleh antena penerima, kemudian dilanjutkan ke tuning(penyetelan) / penguat RF yang bertindak sebagai pemilih frekuensi serta penguat Gelombang Radio.
    2.Berikutnya masuk ke rangkaian mixer, yang nantinya digabungkan frekuensi yang diterima ke frekuensi osilator, sehingga didapatkan 455khz dari hasil selisihnya, mengapa memilih 455Khz, karena ini menjadi standar frekuensi radio.
    3.lalu menuju ke penguat IF, Setelah itu gelombang frekuensi masuk ke mixer yang berisikan gelombang frekuensi yang dibangkitkan oleh BFO (Beat Frequency Oscillator).
    4.sehingga terdapat 2 gelombang frekuensi pada mixer yaitu gelombang frekuensi radio(hasil penambahan dari penggabungan) dan gelombang audio (hasil selisih penggabungan) yang diantaranya adalah Gelombang radio 909Khz Pita frekuensi audio adalah 1Khz.
    5.Kemudian, gelombang audio memasuki amplifier 1khz dan disaring menggunakan sistem band-stop filter, Proses terakhir adalah audio dipancarkan dari speaker dan dapat didengar oleh operator Morse.

    BalasHapus
  96. 1BJTD/18/Naufal Abdir Rozaq/2041160129

    Cara kerja pemancar CW (Constant Wave)
    Proses pemancaran frekuensi diawali dengan memasukkan frekuensi input ke dalam osilator 3000 KHz untuk meningkatkan frekuensi input. Setelah itu frekuensi yang keluar diteruskan ke dalam penguat pertama yang disebut buffer, buffer ini memiliki frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian disalurkan ke penguat kedua dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz, lalu frekuensi akan dikeluarkan melalui antena yang dapat menyalurkan frekuensi 3000 KHz. Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan osilator, buffer, driver dan final memakai tegangan arus DC sebesar 12V PSA. Pada output PSA diberi sebuah saklar untuk mengatur sandi morse.

    Penerima radio CW (Constant Wave)
    Pada proses pertama, antena harus bisa menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi yang masuk akan disalurkan ke RF amplifier untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian frekuensi masuk ke mixer pertama, di dalam mixer ini frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh osilator sebesar 2545 KHz, kemudian di dalam mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz karena pada IF amplifier hanya dibutuhkan frekuensi sebesar 445 KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, di dalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Sehingga frekuensi yang terdapat dalam mixer ini memiliki 2 frekuensi yaitu frekuensi radio sebesar 910 KHz dan frekuensi audio sebesar 1 KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki Audio Amplifier sebesar 1 KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir yaitu frekuensi radio dikeluarkan menjadi suara melalui speaker dan suara yang keluar akan diterjemahkan oleh operator morse penerjemah.

    Koordinat lokasi : 8°00'49.0"S 112°37'15.8"E

    BalasHapus
  97. 1B/Antonius Erdie Natalionel/2041160077


    Awal penggunaannya kode morse dipakai untuk pengiriman pesan antara dua tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan teknologi radio CW (constant wave) atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan suara. Karena radio pada masa awalnya masih pada penggunaan gelombang rendah, yang tidak mampu mengirimkan gelombang suara, tetapi dapat mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode morse.Continous wave( CW ) /gelombang terus menerus adalah gelombang elektromagnetik dari konstan amplitudo dan frekuensi , biasanya gelombang sinus , bahwa untuk analisis matematis dianggap durasi tak terbatas. Gelombang CW juga dikenal sebagai "gelombang tidak teredam ".
    Pemancar CW Proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.
    Penerima CW Proses pertama penerima Radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antena pemancar, Radio pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi antara Radio pemancar dan Radio penerima setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning /RF amplifier 3000khz.Di RF Amplifier gelombang diperkuat agar langkah selanjutnya gelombang memiliki frekuensi tetap. Di dalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455khz dikarenakan dapat menyuplai gelombang pada IF Amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455khz yg merupakan standar IF Amplifier. Setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance dimana gelombang frekuensi tersebut mendapat supply gelombang audio yg dihasilkan BFO .Oleh karena itu, didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio. gelombang audio masuk pada audio amplifier 1khz dan dilakukan pemfilteran/penyaringan dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filyer) yang bertujuan menyaring gelombang radio agar yang masuk dalam load speakernya gelombang audio, kemudian audio akan keluar melalui speaker dan dapat diterima/didengar oleh manusia sebagai operator morse.
    Koordinat : -7,987411, 112,671305

    BalasHapus
  98. 1B/06/Muhammad Wildanul Arief R/2041160098

    Pemancar Radio CW( continuos wave)
    Continous wave atau disebut gelombang continyu yang artinya sinyalnya tidak bervariabel atau konstan. Terdapat ocilator, yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama yaitu Buffer. Dengan frekuensi 3000khz, lalu berlanjut ke antena dengan frekuensi yang sama yaitu 3000khz. Dari Osilator, Penguat buffer, hingga Penguat final mendapatkan tegangan dari air supply sebanyak 12volt. Dan pada output Sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur sandi morse.

    Penerima Radio CW(continuos wave)
    Untuk Cara kerja penerima CW, Input yang pertama adalah penerima radio CW dengan antena yang berfrekuensi 3000khz. Yang dimana, sama dengan antena pemancar radio CW. Setelah itu frekuensi masuk kepada Tuning (RF amplifier) 3000khz. Setelah itu agar gelombang frekuensi hasilnya tetap, maka pada tahap selanjutnya gelombang frekuensi harus masuk pada mixer pertama, diamana itu terdapat pada mixer gelombang. Pada Oscillator Penerima gelombang menghasilkan sebesar 2545khz. Yang dimana didalam mixer gelmbang tersbut frekuensi akan diturunkan menjadi 455khz. Dan harus membutuhkan gelombang frekuensi 455khz . Setelah gelombang terdapat penurunan, gelombang frekuseni masuk ke dalam mixer balance, yang dimana di dalam mixer tersebut, gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO. Proses yang terakhir ialah suara yang dipancarkan oleh frekuensi radio melalui speaker, suara dapat diterjemah oleh operator morse penerjemah.

    Koordinasi Lokasi : -7.888696,112.66695

    BalasHapus
  99. 1BJTD/02/Amelia/2041160021

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses ini dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz,kemudian di salurkan pada penguat pertama atau disebut Buffer(penyangga) dengan frekuensi sama yaitu 3000Khz. Di dalam Buffer juga terdapat low pass filter, jadi sinyal tidak hanya dikuatkan tetapi juga difilter.Low pas filter ini berfungsi untuk memfilter sinyal yang mempunyai frekuensi diatas 3000Khz, agar frekuensi sinyal tetap konstan. Selanjutnya sinyal disalurkan pada Driver(pengendali) dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter,dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz,yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz,untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator,Buffer,Driver,dan Final,dapat diambil dari power supply DC 12V dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Gelombang yang dipancarkan antena pemancar diterima oleh antena penerima sebesar 3000Khz, lalu gelombang frekuensi masuk pada TUNING/RF AMPLIFIER, gelombang mengalami proses penguatan dan pemfilteran oleh low pass filter dengan frekuensi tetap(continou) 3000Khz. Selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama,di dalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplay gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator,akan tetapi frekuensinya berbeda dari Oscilator pemancar,pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz,di dalam Mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455Khz,dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455Khz, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier,gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance,di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator),maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio(455Khz) dan gelombang frekuensi(454Khz) audio,dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 909Khz,dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz,setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz,dan dilakukan pemfilteran yang bertujuan menyaring gelombang radio,agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio,dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.
    koordinat Lokasi: -7,4426312, 112,2614416

    BalasHapus
  100. 1CJTD/10/Dytto Ardjiono/2041160126

    PEMANCAR RADIO CW (CONTINOUS WAVE)

    Pemancaran frekuensi dimulai dari osilator, sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000KHz, disalurkan ke buffer dengan frekuensi yang sama, lanjut ke driver dan difilter dengan menggunakan sistem high phase filter, lanjut ke final dengan frekuensi yg sama disalurkan ke antena dengan frekuensi yang sama pula. Sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver dan final dapat diambil dari accu 12 volt ataupun inverter 220 AC ke 12 volt DC, dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse yang sebagai penerjemah.

    PENERIMA CW (CONSTAN WAVE)

    Antena menerima frekuensi 3000KHz. Kemudian frekuensi di salurkan ke RF amplifier untuk diperkuat dengan frekuensi yang sama. Kemudian masuk ke mixer pertama didalam mixer frekuensi mendapat supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh osilator sebesar 2545KHz, didalam mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz karena pada IF amplifier hanya butuh frekuensi sebesar 445KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, didalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Sehingga frekuensi yang terdapat dalam mixer ini memiliki 2 frekuensi yaitu frekuensi radio sebesar 910KHz dan audio sebenar 1KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki audio amplifier sebesar 1KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir yaitu frekuensi radio di keluarkan jadi suara melalui speaker suara yang keluar diterjemahkan oleh kode morse.

    Kordinat lokasi : -7.4557910,112.6061900

    BalasHapus
  101. 1C/07/ATHA AZHAR ARRAFI/2041160023

    Pemancar Continuous Wave
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscillator dengan frekuensi 3000 khz, lalu disalurkan pada buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, sumber tegangan diambil dari inverter 220 AC ke 12 Volt DC dan diberi saklar untuk mengatur morse.
    Penerima Continuous Wave
    Antena adalah input pertama dari Penerima dengan frekuensi 3000 khz, antena pemancar dan antena penerima dibuat sama agar terjadi sinkronisasi, lalu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. Setelah gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), gelombang frekuensi masuk pada mixer utama. Pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz. Setelah gelombang mengalami penurunan, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam situ gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari Beat Frekuensi Oscilator yang didalamnya terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Lalu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem Band Stop Filter, proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    -7,961690, 112,607109

    BalasHapus
  102. 1B/07/DINDA FAJAR PRATIWI/2041160060

    PEMANCAR RADIO CW (CONTINOUS WAVE)
    Proses pemancaran frekuensi jenis ini dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz,kemudian di transmisikannya ke buffer yang bertindak dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz,setelah itu berlanjut pada Driver dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter,dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama juga yaitu 3000Khz,yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz,untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator,Buffer,Driver,dan Final,dapat diambil dari accu 12 volt,ataupun Inverter dari 220 AC volt ke tegangan DC 12 volt,dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    PENERIMA RADIO CW (CONTINOUS WAVE)
    Pada proses ini antena harus mampu menerima frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW,agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. Kemudian, frekuensi input akan diarahkan ke penguat RF untuk diperkuat pada frekuensi yang sama (yaitu 3000 KHz). Kemudian frekuensi masuk ke mixer pertama, dimana frekuensi mendapatkan daya gelombang balik yang dibangkitkan oleh osilator 2545 KHz, kemudian pada mixer frekuensi diturunkan menjadi 445KHz, karena penguat IF hanya membutuhkan frekuensi 445 KHz. Setelah itu frekuensi masuk kedalam mixer balance, di dalam mixer ini, frekuensi mendapatkan gelombang audio yang dihasilkan oleh BFO (Beat Frekuensi Oscilator). Oleh karena itu frekuensi yang terdapat pada mixer memiliki 2 frekuensi yaitu frekuensi radio 910 KHz dan frekuensi audio 1 KHz. Kemudian frekuensi audio memasuki Audio Amplifier sebesar 1 KHz dan dilakukan juga sistem filter dengan menggunakan BSF (Band Stop Filter). Proses terakhir adalah suara yang dipancarkan oleh frekuensi radio melalui speaker, dan suara yang diterjemahkan akan diterjemahkan oleh operator Morse penerjemah.

    Titik Koordinat lokasi : -8,0503618, 111,8382025

    BalasHapus
  103. 1B/10/GRENDIS /2041160078
    Koordinat Lokasi : -7.785570,111.414775

    Untuk kerja pemancar Radio CW (Continous Wafe)
    Untuk proses pemancar frequency dimulai dari Oscilator yang berfungsi sebagai, alat pembangkit getaran atau gelombang yang frekuensinya 3000KHz, untuk daya dari osilator itu kecil yang penting dapat menghasilkan sinyal yang kuat, lalu di salurkan pada penguat pertama (Buffer) sebagai penyanga kesetabilan rangkaian osilator dan dipertahankan osilator untuk tetap stabil frequensi di 3000Khz. Dengan adanya buffer maka ada rendam frequency di atas 3000 KJHz. Didalam buffer terdapat simbol lowpas filter untuk memfilter sinyal setelah itu berlanjut pada Driver yang berfungsi sebagai pengendali dan di filter menggunakan sistem HPS (High Phase Filter) dan dilanjutkan menuju Final yang kemudian disalurkan pada antena. Untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator----> Buffer----> Driver----> Final dapat diambil dari baterai basah (aki) 12 volt dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Untuk Cara Kerja Penerima Radio CW
    Untuk proses penerimaan Dimulai dari Dari pemancar antena dengan frequency 3000KHz lalu ditangkap oleh antena penerima dengan frequency yang sama yaitu 3000KHz agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu, gelombang frekuensi masuk pada Tunning RF/ Power Amplifier (gelombang mengalami penguatan agar langkah selanjutnya dapat berjalan dengan frekuensi yang tetap(kontinyu). Untuk langkah selanjutnya, gelombang frekuensi masuk pada mixer utama(gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator yang berbeda dengan frekuensi Oscilator pemancar), pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz. Di dalam mixer diturunkan menjadi 455Khz dikarenakan pada Amplifier IF dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455Khz. Setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada Amplifier IF, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance(gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator)). Maka dari itu, terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan audio, 910KHz untuk frekuensi radio sedangkan 1KHz untuk frekuensi audio. Setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1KHz dan dilakukan penyaringan/filter menggunakan sistem BSF((Brand Stop Filter) untuk menyaring gelombang radio sehingga yang masuk di dalam Loud Speaker hanyalah gelombang audio). Dan proses terakhir yaitu audio keluar dari Loud Speaker dan dapat didengar oleh Operator Morse.

    BalasHapus
  104. 1B/15/Dhorul/2041160127

    Koordinat Lokasi : 7°44'42.7"S 113°13'47.6"E

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)

    Cara kerja dari proses pemancar diawali dengan sebuah rangkaian oscilator yang gelombang frekuensi pada 3MHz. Lalu ditransmisi kan oleh Buffer dengan frekuensi yang sama, lalu berlanjut pada driver yaitu gunanya untuk memproses filter dengan sistem High Phase Filter yaitu atau Fasa tinggi, lalu kemudian sinyal morse dikeluarkan dari antenna dengan frekuensi 3MHz untuk dikirimkan kepenerima Radio Continous Wave. Untuk sumber tegangan dari oscilator, buffer, driver dan pada akhir atau final penggunaan PSA pada tengangan DC atau Direct Current sebesar 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar untuk mengatur dan menyesuaikan kode morse. Memakai accu 12 volt ataupun inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt. Pada output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)

    Cara kerja dari pemancar Radio CW maka penerima harus juga untuk menyamakan pada frekuensi antena dengan sebuah pemancar yaitu 3MHz yaitu untuk bertujuan sinkron radio pemancar dengan radio penerima. Kemudian gelombang frekuensi ini masuk kedalam RF Amplifier atau biasanya disebut tuning yang berfungsi untuk penguatan dalam frekuensi agar setiap proses memiliki frekuensi yang sama. Selanjutnya masuk pada mixer utama. Gelombang itu dapat suplai gelombang dari Osilator, namun frekuensinya berbeda juga dari osilator pemancar. Padaa osilator penerima gelombang yang dihasilkan yaitu sebesar 2545 KHz. dan Pada mixer, gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 KHz untuk meyuplai gelombang pada IF Amplifier karena membutuhkan frekuensi sebesar 455 KHz setelah itu gelombang akan mengalami penurunan dan DAlam keseimbangan mixer frekuensi mendapatkan suplai yang dihasilkan beat frequency oscilator dengan frekuensi 454 KHz setelah itu disalurkan audio amplifier dengan frekuensi 1KHz menggunakan sistem Low band pass filter sinyal radio agar masuk di dalam Load Speaker hanya sinyal audio. Terakhir audio keluar dari load speaker dan dapat di dengarkan oleh operator Morse untuk ditulis didalam catatan kertas.

    BalasHapus
  105. 1B/03/Anisya Kirana Hartono/2041160125

    CW (Countinous Wave) adalah gelombang Kontinue dari amplitudo dan frekuensi yang konstan, berupa gelombang sinus.
    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancar radio CW di mulai dari oscillator dilambangkan dengan lingkaran yang didalamnya ada gelombang sinus merupakan sebuah alat yang digunakan sebagai pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 KHz. Kemudian di salurkan ke Buffer dengan frekuensi 3000 KHZ. Pada Buffer dilambangkan dengan segitiga dimana didalam segitiga ada 3 gelombang (2 gelombang atas dan tengah terikat dan 1 gelombang bawah tidak tercoret) yang artinya sebagai penguat frekuensi dan low pass filter. Kemudian disalurkan ke Driver (pengendali) dengan frekuensi 3000 KHz. Kemudian disalurkan ke Final dengan frekuensi 3000 KHz. Dari final dipancarkan ke antenna dengan frekuensi 3000Khz. Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan osilator, buffer, driver dan final, memakai tegangan arus DC sebesar 12V . Pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Proses penerima radio CW untuk masukkan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar terjadi sinkronasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. Pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenaka untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat Lokasi : -8.583866, 115.121792






    BalasHapus
  106. 1C/19/PRILANTANIA ANTAMIHAYU/2041160057
    Pemancar Radio CW(Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran yang tidak ada pemodulasian karena variabelnya tidak berubah dan memiliki frekuensi sebesar 3000Khz. Kemudian di salurkan pada penguat pertama atau disebut Buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000Khz,setelah itu berlanjut pada Driver dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter,dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz. Untuk menjamin frekuensinya tetap 3000KHz harus dijaga kestabilannya secara mekanis, ditutup dengan kotak logam yang dihubungkan oleh ground. Supaya tidak terpengaruh gelombang elektrome dari rangkaian lain. Sumber tegangan Osilator,buffer,driver dan final sebesar 12 volt yang diambil dari aki atau bisa memakai inverter 220 AC ke 12 volt DC. Kemudian pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz,disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW,agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima,setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning/RF Amplifier,gelombang mengalami penguatan agar pada step selanjutnya,gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continou),pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama,di dalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplay gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator,akan tetapi frekuensinya berbeda dari Oscilator pemancar,pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz,di dalam Mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455Khz,dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455Khz,setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier,gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance,di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator),maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio,dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz,dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz,setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz,dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio,agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio,dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    Titik Koordinat : -7.9272468,112.61543,19

    BalasHapus
  107. 1B/06/Belinda Cindy Anggreani/2041160036

    CW tidak mengalami perubahan (konstan), tidak ada pemodulasian karena variabelnya tidak berubah. Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator . Oscilator merupakan rangkaian pembangkit getaran, frekuensi,gelombang. Dan yang dihasilkan berupa gelombang sinus. Frekuensi di radio 3000Khz (3Mhz) harus dipertahankan sampai dikeluarkan oleh antena. Untuk menjamin frekuensinya tetap 3000khz harus dijaga kestabilannya secara mekanis, ditutup dengan kotak logam yang dihubungkan dengan ground, supaya tidak terpengaruh oleh gelombang elektromagnetik dari rangkaian lain.
    Cara kerja dalam pengiriman kode morse pada Radio Pemancar CW (Continous Wave) bekerja dengan gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa sinyal pembawa nada atau suara dengan sistem pengiriman dan penerimaan yang menggunakan kode morse. Cara kerja pertama kali pada Radio Pemancar CW dimulai dari oscilator (pembangkit getaran) dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan ke buffer (penguat utama) dengan frekuensi 3000 khz. Selanjutnya berlanjut pada driver dan menggunakan sistem high phase filter, dilanjutkan ke final dengan frekuensi yang sama 3000 khz. Setelah itu disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz. Untuk sumber tegangan diambil dari aki 12 volt atau inverter dari 220 AC menuju ke 12 volt DC diberi saklar untuk mengatur kode morse, dari oscilator, buffer driver, dan final.

    Penerima Radio CW
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar terjadi sinkronasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning atau Rf amplifier 3000 khz. Pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat lokasi : -7.458454469176445, 112.45613594510247

    BalasHapus
  108. 1CJTD/17/Marselinus Jaika/2041160100


    Cara kerja pemancar Radio CW

    Dalam proses penyaluran frekuensi tahap ini dimulai dari sebuah oscilator yang merupakan alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000khz lalu di salurkan lagi oleh penguat frekuensi yg disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000khz. setelah itu diteruskan melalui driver dan di filterisasi menggunkana sistem High phase filter yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000khz.

    Penerima Radio CW

    Untuk cara kerja dari penerima radio cw adalah pertama pada sebuah antenna dengan frekuens 3000khz disamkan dengan antenna pemancar radio pemancar cw agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima ,setelah gelombang masuk, gelombang mengalami penguatan agar pada tahapan selanjutnya, pada oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545khz, di dalam mixer gelombang frekuensi diturnkan menjadi 455khz supaya gelombang dapat disalurkan pada if am-plifer. pada proses ini dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455khz setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifer. Band Stop Filter (BSF) menyaring gelombang radio tersebut agar menghasilkan output berupa gelombang audio yang dapat terdengar di sebuah speaker.

    koordinat -2.929343, 104.758043

    BalasHapus
  109. 1BJTD/25/Yoga/2041160045
    Untuk cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator kode morse biasanya dijalankan dengan saklar on dan saklar off dari media pembawa informasi yaitu gelombang suara maupun gelombang radio, kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, sumber tegangan dari oscillator, driver, dan buffer diambil dari accu 12 volt, atau bisa memakai inverter dari 220 AC ke 12volt DC, kemudian pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur informasi berupa kode morse. Nantinya Sinyal morse dapat diterima oleh radio penerima CW dengan cara menyamakan frekuensi penerima radio CW dengan antena pemancar agar keduanya bisa sinkron. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada RF Amplifier 3000Khz, dan didalam RF Amplifier gelombang mengalami penguatan, agar gelombang memiliki frekuensi yang tetap. Kemudian gelombang frekuensi akan masuk pada mixer utama,yang didalamnya gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang balik, yang dihasilkan dari osilator tersebut, tetapi frekuensinya akan berbeda dari osilator pemancar. Pada oscillator penerima, gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, nantinya didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan jadi 455 khz, karena untuk menyuplai gelombang frekuensi sebesar 455 khz yang merupakan standart IF Amplifier, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada mixer balance, di dalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari Beat Frequency Oscilator, dan yang terjadi adalah di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio. Setelah itu dilakukan pemfilteran dengan sistem Band Stop Filter yang tujuannya menyaring gelombang radio dan bisa masuk ke speaker. Setelah semua proses itu terjadi operator morse dapat mendengarkan suara sandi morse lalu menerjemahkan dan ditulis ke dalam catatan di kertas tulis.

    Koordinat Lokasi : -7.6996181, 112.8832424 (Kejayan, Kabupaten Pasuruan)

    BalasHapus
  110. 1B/14/Muhammad Aqmal ImanP/2041160128

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian di salurkan pada penguat pertama atau disebut Buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000Khz, setelah itu ke Driver dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter,dan dilanjutkan menuju Final (akhir penguat) dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz,yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz,untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator,Buffer,Driver,dan Final,dapat diambil dari accu 12 volt,ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt,dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan proses filter dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar gelombang yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    Koordinat Lokasi : -7.9547595,112.6014276

    BalasHapus
  111. 1C/06/Andrianing Tias/2041160084

    Pemancar radio CW (Continuous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver, & final dapat diambil dari aku 12 volt ataupun inverter 220 AC ke 12 volt DC, & pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.
    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan proses filter dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar gelombang yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    Koordinat lokasi :8.1304° S, 113.2240° E

    BalasHapus
  112. 1B/20/Raihandito Setyaki Kenasteka/2041160164

    Pemancar Radio CW (Continuous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator (alat pembangkit getaran) dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama (buffer) dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver, dan final dapat diambil dari inverter 220 AC ke 12 volt DC, pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW (Continuous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima Radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000khz, agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning (RF amplifier) 3000khz. Agar pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap , pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, didalam mixer gelombang.

    Frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yg dihasilkan oleh oscilator akan tetapi frekuensi berbeda dari oscilator pemancar. Pada oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 445 khz, setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat lokasi 7°55'26.2"S 112°39'20.2"E

    BalasHapus
  113. 1B / 08 / Elsa Ariska Rahmadhani / 2041160096

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Pengirim mengetuk – ketuk (Power Supply Aparatus) dengan kode morse, sinyalnya dipancarkan di antena (3000Khz), tetapi tidak ada suaranya. Pengiriman kode morse di (Power Supply Aparatus) sebenarnya ada kata-katanya walaupun tidak ada suaranya. Rangkaian pemancar CW pertama membuat rangkaian Oscilator adalah pembangkit getaran atau gelombang. Didalam Oscilator ada kode pembangkit. Frekuensi Oscilator adalah 3000Khz. Kemudian dimasukkan ke rangkaian kedua yaitu Buffer atau penyangga, didalam rangkaian ini terdapat gambar segitiga yang artinya penguat. Penguat Buffer, penguatnya tidak boleh terlalu besar. Buffer berfungsi sebagai penyangga kesetabilan rangkaian Oscilator. Rangkaian ketiga disebut Driver artinya pengendali. Dan rangkaian keempat disebut Final artinya terakhir.

    Penerima Radio CW
    Dipemancar dipancarkan 3000Khz, diterima oleh antena penerima 3000Khz tergantung dari sistem penalaran antara Tuning dan Oscilator. Dari antena penerima masuk ke Tuning, di Tuning ada benpast filter. Oscilator yang di penerima tidak sama dengan Oscilator di pemancar. Di Tuning 3000Khz sedangkan di Oscilator 2545 Khz selesihnya adalah 455Khz. Kemudian dicampur dengan rangkaian Mixer, hasil pencampuran adalah jumlah selesih frekuensi Tuning dan Oscilator. Yang dibutuhkan adalah selesihnya yaitu 455Khz, kemudian membuat rangkaian If Amplifier. Tujuan adalah untuk menghasilkan frekuensi 1Khz, jadi membuat Oscilator lagi yang dinamakan (Beat Frequency Oscilator) frekuensinya selesih 1Khz yaitu 454Khz, kemudian dicampur hasilnya jumlah frekuensi masing-masing dan selesih. Yang dibutuhkan adalah 1Khz, karena 1Khz adalah frekuensi suara. Frekuensi suara 20-20Khz. 1Khz dimasukkan filter 1Khz dikuatkan dimasukkan Load Speaker dan kemudian Load Speaker akan berbunyi pada frekuensi 1Khz.
    Koordinat lokasi : -7.931553,112.670844 (Kec.Pakis, Kab.Malang)

    BalasHapus
  114. 1B/24/THIO/2041160074
    Koordinat: -7.942842,112.618833

    - Pemancar Radio CW (Continous Wave)

    cara kerjanya adalah dengan melaui proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator ( sebuah alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz), setelahnya di salurkan kepada Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, kemudian disalurkan ke Driver lalu di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, setelah melalui Driver, kemudian diteruskan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz setelah itu disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz. Untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final dapat diambil dari accu 12 volt ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt dan pada Output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    - Penerima Radio CW (Continous Wave)

    Setelah sinyal morse yang ditrasnmisikan dari pemancar Radio CW diterima oleh penerima Radio CW menggunakan antena yang memiliki rentang frekuensi 3000Khz, frekuensinya harus disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW agar dapat terhubung antara Radio Pemancar CW dengan Radio Penerima CW. Proses selanjutnya adalah sinyal morse disambungkan ke Tunning/RF Amplifier dengan frekuensi 3000Khz, setelah dihubungkan sinyal tersebut terjadilah penguatan agar selanjutnya memiliki frekuensi yang tetap/continou. Setelah memiliki frekuensi yang sama, sinyal disalurkan ke Mixer utama. Namun, frekuensinya berbeda dari Oscilator pemancar, yaitu sebesar 2545Khz. Kemudian di dalam Mixer frekuensi sinyal diturunkan menjadi 455Khz, dikarenakan untuk memberi frekuensi pada IF Amplifier sebesar 455Khz. Setelah itu sinyal ditrasnmisikan ke IF Amplifier melalui sistem Bandstop Filter. Selanjutnya sinyal di salurkan ke Balance Mixer, di dalam Balance Mixer frekuensi sinyal mendapatkan audio yang berisi frekuensi dari BFO (Beat Frequency Oscilator) dengan frekuensi 454Khz, maka dari itu di dalam Balance Mixer terdapat 2 frekuensi yaitu frekuensi radio dan frekuensi audio dengan jumlah frekuensi sebesar 910Khz dan selisih frekuensi sebesar 1Khz. Setelah sinyal disalurkan ke Audio Amplifier dengan frekuensi 1Khz dan menggunakan sistem Low Bandpass Filter yang bertujuan menyaring sinyal radio agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya sinyal audio. Setelah audio keluar dari load speaker, kemudian dapat diterjemahkan sebagai kode morse melalui kaidah internasional. Hasil dari kode morse ini dapat dibaca oleh pendengar.

    Koordinat: -7.942842,112.618833


    BalasHapus
  115. 1B/21/Refa Bayu S/2041160066

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut kita samakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    Koordinat Lokasi -7.972957733178947, 112.6484238177426

    BalasHapus
  116. 1CJTD/04/Ajeng Onnis Septiyani/2041180060

    -Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    -Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut kita samakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker.

    Koordinat Lokasi : -7.9666377,112.64600842

    BalasHapus
  117. 1B/19/Qurrotul Ainis Sholehah/2041160163

    CW (Continuous Wave) adalah sinyal gelombang radio yang terus-menerus dipancarkan dengan membawa sinyal pembawa dengan sistem pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse. Lebih singkatnya, CW artinya gelombang yang kontinyu. Kontinyu maksudnya sinyalnya tanpa variabel atau konstan. Jika tanpa variabel berarti frekuensinya bisa berubah-ubah. Kode morse dikenal sejak zaman primitif, dimana zaman dahulu berkomunikasi dengan menggunakan kode. Kode morse harus line of sight. Digunakannya kode morse pada zaman dahulu karena lebih singkat, lebih cepat, dan masih dapat diterima sinyal pancarannya meskipun sangat lemah. Tetapi belajar kode morse sangat sulit dan membutuhkan waktu lama.
    Rangkaian Pemancar Radio CW (Continuous Wave) dimulai dari Oscilator atau osilator yang merupakan pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000 Khz dan sinyal yang dihasilkan sangat kecil. Kemudian dari Oscilator disalurkan ke Buffer dengan frekunsi yang sama sebesar 3000 Khz dan sinyal yang bisa dilepaskan sebesar 3000 Khz. Dari Buffer kemudian disalurkan ke Driver dengan frekuensi 3000 Khz. Driver adalah rangkaian pengendali yang outputnya 20 Watt dan inputnya 2 Milliwatt. Dari Driver kemudian disalurkan ke Final dengan frekuensi 3000 Khz. Pada ketiga rangkaian (Buffer, Driver, dan Final) terdapat Low Pass Filter yang berfungsi memfilter sinyal yang masuk. Setelah rangkaian Final maka diteruskan ke Antena dengan frekuensi 3000 Khz dan di dalam Antena terdapat Band Pass Filter yang berarti melewatkan sinyal frekuensi dalam rentang frekuensi tertentu (3000 Khz). Pada bagian output ini ada sumber tegangan DC 12 Volt PSA (Power Supply Aparatus).
    Rangkaian Penerima Radio CW (Continuous Wave) dimulai dari Antena dengan frekuensi 3000 Khz atau frekuensi yang sama dengan antena pemancar radio. Kemudian frekuensi 300 Khz dibawa menuju rangkaian Tuning/RF Amplifier dan gelombang sinyal mengalami penguatan agar pada rangkaian selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap. Kemudian dari Tuning disalurkan ke Mixer dengan mendapatkan suplai gelombang yang didapatkan dari Oscilator dengan frekuensi 2545 Khz. Akan tetapi pada Mixer ini gelombang mengalam pengurangan sebesar 455 Khz karena mengisi gelombang pada If Amplifier sebesar 455 Khz. Kemudian setelah mengalami pengurangan, gelombang masuk ke If Amplifier tetapi gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance. Di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator). Maka dari itu Mixer Balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 909 Khz dan gelombang frekuensi audio sebesar 1 Khz. Kemudian gelombang audio masuk pada Audio Amplifier sebesar 1 Khz. Pada Audio Amplifier dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    (-7.9434306, 112.6016362)

    BalasHapus
  118. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  119. 1B / 12 / M Hamim Zarkasyi / 2041160105

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses ini dimulai dari oscilator, kemudian disalurkan pada penguat pertama, kemudian berlanjut pada Priver dan menggunakan sistem High Phase Filter, kemudian menuju Final dengan frekuensi 3000khz. Selanjutnya disalurkan ke antena dg kekuatan frekuensi 3000khz untuk sumber tegangan mulai dr oscilator, buffer, driver, dan final dapat diambil dr aki 12v atau inverter dr 220 AC ke 12v DC untuk output diberi saklar guna mengatur kode morse.
    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Pada input pertama dr penerima radio CW adalah antena berfrekuensi 3000khz, disamakan dg antena pemancar agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio peneria. Kemudian gelombang frekuensi masuk pada tuning/RF Amplifier 3000khz.
    Di dalam RF Amplifier gelombang mengalami penguatan agar langkah selanjutnya gelombang memiliki frekuensi tetap (continous) .
    Pada langkah selanjutnya, gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, didalam mixer gelombang frekuensi mendapat suplay gelombang kembali yang dihasilkan oleh oscilator.
    Akan tetapi, frekuensinya berbeda dari oscilator pemancar pada oscilator penerima gelombang.
    Didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455khz dikarenakan dapat menyuplai gelombang pada IF Amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455khz yg merupakan standar IF Amplifier. Setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance yg mana gelombang frekuensi mendapat supply gelombang audio yg dihasilkan BFO (Beat Frequency Oscilator).
    Oleh karena itu, didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio(jumlah gelombang=910khz) dan gelombang frekuensi audio(jumlah gelombang=1khz).
    Setelah itu, gelombang audio masik pada audio amplifier 1khz dan dilakukan pemfilteran dg menggunakan sistem BSF (Band Stop Filyer) yang bertujuan menyaring gelombang radio agar yg masuk dlm load speakernya gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dr loadspeaker dan dapat didengarkan oleh operator morse

    Koordinat : (-7.9448168, 112.6066815 )

    BalasHapus
  120. 1C / 21 / Rizky / 2041160134

    Cara kerja pengiriman kode Morse pada Radio Pemancar CW oleh operator kode Morse yaitu pertama melalui Oscilator. Oscilator sendiri merupakan alat untuk pembankgit getaran, menghasilkan signal berfrekuensi tinggi yang berfungsi sebagai signal carrier (signal pembawa), dimana frekuensinya bernilai 3000 Khz. Setelah itu disalurkan ke penguat pertama yang bernama Buffer, kemudian disalurkan kembali ke Driver hingga ke Final hingga sampai ke antena dengan frekuensi 3000 Khz kemudian mendapatkan tegangan dari Power Supply sebesar 12 Volt. Kemudian pada output diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode morse yang diinginkan.
    Pada Penerima Radio CW pertama dilakukan melalui Antena yang berfrekuensi 3000 Khz. Kemudian gelombang frekuensi masuk ke Tuning. Setelah itu gelombang frekuensi masuk ke mixer pertama agar nilai dari frekuensinya tetap sama. Pada Mixer pertama terdapat Oscillator penerima gelombang yang menghasilkan gelombang sebesar 2545 Khz. Serta pada mixer gelombang tersebut frekuensi akan diturunkn emnjadi 455 Khz. Setelah gelombangnya diturunkan maka diteruskan ke Mixer kedua, dimana dalam Mixer tersebut gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari Beat Frequency Oscilator (BFO). Setelah itu pada bagian akhir gelombang frekuensi akan diubah menjadi suara audio melalui speaker.

    Titik Koordinat : 1.397533,125.021058

    BalasHapus
  121. 1C / 01 /Aang Fairuz Isfahani Roziq / 2041160132

    Pada pemancar radio Continous Wave (CW) proses diawali dari oscilator atau disebut pembangkit getaran berfrekuensi 3000Khz, yang kemudian akan disalurkan kepada buffer dengan frekuensi yang sama pula yaitu 3000Khz, lalu disalurkan terhadap driver yang difilter menggunakan High Phase Filter, selanjutnya menuju ke final yang juga berfrekuensi sama dan terakhir menuju Antena pemancar berfrekuensi 3000Khz. Dengan sumber tegangan seluruhnya yang diambil dari Power Suplai 12 Volt maupun inverter dari 220 AC ke 12 volt DC dengan diberikan saklar yang fungsinya sebagai pengatur kode morse.
    Selanjutnya pada proses penerimaan kode morse menggunakan penerima radio CW yang dimana awal penerimaannya melalui antena penerima yang frekuensi dari pengirim harus sama dengan penerima yaitu 3000Khz supaya terjadi sinkoronasi antar keduanya. Lalu gelombang frekuensi masuk kedalam mixer pertama yang mana gelombang tersebut mendapatkan suplai gelombang kembali yang dihasilkan oleh oscilator menjadi 2545Khz. Di dalam mixee ini gelombang pemancar diturunkan kembali menjadi 455Khz. Dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada amplifier membutuhkan frekuensi 455Khz. Selanjutnya sinyal disalurkan ke mixer kedua (balance mixer), yang dimana dalam mixer tersebut frekuensi sinyal mendapatkan suplai frekuensi audio yang dihasilkan oleh Beat Frequency Oscilator dengan frekuensi 454Khz. Didalam mixer balance menjadikan 2 frekuensi yaitu frekuensi radio sebesar 910Khz dan frekuensi audio sebesar 1Khz. Selanjutnya gelombang audio 1Khz masuk kedalam audio amplifier dan dengan difilter menggunakan Band Stop Filter. Dan proses terakhir yaitu suara audik keluar di load speaker yang dapat didengar oleh operator morse.

    Koordinat : -8,0964790, 113,0903659

    BalasHapus
  122. 1C / 09 / Dwinnar Rosyidan / 2041160087

    Cara kerja pengiriman kode morse pada Radio pemancar CW (Continous Wave) yakni melalui Oscilator. Oscilator adalah alat pembangkit getaran, penghasil sinyal berfrekuensi tinggi yang disebut signal carrier dengan frekuensi 3000khz.yang disalurkan ke Driver lalu di filter dengan sistem High Phase Filter, setelah melalui Driver, diteruskan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz lalu disalurkan menuju antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz. Untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final dapat diambil dari accu 12 volt ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt dan pada Output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW
    Untuk input pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar sinkron antara radio pemancar dan radio penerima. lalu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, karena untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Selanjutnya gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem Band Stop Filter supaya gelombang radio tersaring, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.


    Koordinat : -7.957467,112.6519913 Kota Malang

    BalasHapus
  123. 1C/24/Zaidan Safi
    Untuk kerja pemancar Radio CW (Continous Wafe)
    Untuk proses pemancar frequency dimulai dari Oscilator yang berfungsi sebagai, alat pembangkit getaran atau gelombang yang frekuensinya 3000KHz, untuk daya dari osilator itu kecil yang penting dapat menghasilkan sinyal yang kuat, lalu di salurkan pada penguat pertama (Buffer) sebagai penyanga kesetabilan rangkaian osilator dan dipertahankan osilator untuk tetap stabil frequensi di 3000Khz. Dengan adanya buffer maka ada rendam frequency di atas 3000 KJHz. Didalam buffer terdapat simbol lowpas filter untuk memfilter sinyal setelah itu berlanjut pada Driver yang berfungsi sebagai pengendali dan di filter menggunakan sistem HPS (High Phase Filter) dan dilanjutkan menuju Final yang kemudian disalurkan pada antena. Untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator----> Buffer----> Driver----> Final dapat diambil dari baterai basah (aki) 12 volt dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Cara kerja dari pemancar Radio CW maka penerima harus juga untuk menyamakan pada frekuensi antena dengan sebuah pemancar yaitu 3MHz yaitu untuk bertujuan sinkron radio pemancar dengan radio penerima. Kemudian gelombang frekuensi ini masuk kedalam RF Amplifier atau biasanya disebut tuning yang berfungsi untuk penguatan dalam frekuensi agar setiap proses memiliki frekuensi yang sama. Selanjutnya masuk pada mixer utama. Gelombang itu dapat suplai gelombang dari Osilator, namun frekuensinya berbeda juga dari osilator pemancar. Padaa osilator penerima gelombang yang dihasilkan yaitu sebesar 2545 KHz. dan Pada mixer, gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 KHz untuk meyuplai gelombang pada IF Amplifier karena membutuhkan frekuensi sebesar 455 KHz setelah itu gelombang akan mengalami penurunan dan DAlam keseimbangan mixer frekuensi mendapatkan suplai yang dihasilkan beat frequency oscilator dengan frekuensi 454 KHz setelah itu disalurkan audio amplifier dengan frekuensi 1KHz menggunakan sistem Low band pass filter sinyal radio agar masuk di dalam Load Speaker hanya sinyal audio. Terakhir audio keluar dari load speaker dan dapat di dengarkan oleh operator Morse untuk ditulis didalam catatan kertas.

    BalasHapus
  124. 1G-JTD/01/Ahmad Fadhlan Sueby/2041160090


    Cara kerja pemancar Radio CW

    CW (Countinous Wave) adalah gelombang Kontinue dari amplitudo dan frekuensi yang konstan, berupa gelombang sinus.
    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancar radio CW di mulai dari oscillator dilambangkan dengan lingkaran yang didalamnya ada gelombang sinus merupakan sebuah alat yang digunakan sebagai pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 KHz. Kemudian di salurkan ke Buffer dengan frekuensi 3000 KHZ Buffer berfungsi sebagai penguat frekuensi dan low pass filter. Kemudian disalurkan ke Driver (pengendali) dengan frekuensi 3000 KHz. Kemudian disalurkan ke Final dengan frekuensi 3000 KHz. Dari final dipancarkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz. Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan osilator, buffer, driver dan final, memakai tegangan arus DC sebesar 12V . Pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW

    Untuk cara kerja dari penerima radio cw adalah pertama pada sebuah antenna dengan frekuens 3000khz disamkan dengan antenna pemancar radio pemancar CW agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima ,setelah gelombang masuk, gelombang mengalami penguatan agar pada tahapan selanjutnya, pada oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545khz, di dalam mixer gelombang frekuensi menjadi 3000khz, 2545khz, 5545khz, 455khz dari penumlahan pengurangan dan gelombang asal, kemudian supaya gelombang dapat disalurkan pada if amplifer maka memakai low pass filter agar hanya 455khz saja yang bisa masuk. Kemudian masuk lagi ke mixer di dalam mixer selanjutnya terdapat gelombang lain lagi dari BFO yang mana dalam mixer menjadi 455khz, 454khz, 909khz, dan 1khz. Kemudian masuk ke dalam audio amplifier low pass filter sehingga hanya gelombang 1khz saja yang bisa lewat karena 1khz merupakan gelombang audio selanjutnya masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    koordinat -7.662576, 112.701403

    BalasHapus
  125. 1G/06/2041160108/AULIA KHOIRUNNISA'

    CW(Continous Wave) adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse, dan kode morse sendiri pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B.
    Cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator kode morse biasanya dijalankan dengan tombol on dan off dari media pembawa informasi, contoh: arus listrik,cahaya tampak, gelombang suara, atau gelombang radio.Yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscillator, driver, dan buffer,dapat diambil dari accu 12 volt, atau bisa memakai inverter dari 220AC ke 12volt DC, kemudian pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.
    Pada dasarnya CW (Countinous Waves) adalah gelombang elektromagnetik dari amplitudo dan frekuensi yang konstan, biasanya gelombang sinus.
    Gelombang kontinu juga merupakan nama yang diberikan untuk metode awal transmisi radio , di mana gelombang pembawa sinusoidal dinyalakan dan dimatikan.

    "Bagaimana Tahu Kalau Ada Informasi?"
    - Disisi pengirim tidak ada Suara, namun pada penerima muncul suara.

    Proses Pemancaran Radio continous waves (CW)

    Untuk proses pemancaran frekuensi dimulai dari oscillator, oscillator sendiri adalah alat pembangkit getaran yang memiliki getaran 3000 KHz , Setelah itu di salurkan pada buffer, fungsi buffer sendiri ialah sebagai penguat pertama yang memiliki frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Yang selanjutnya disalurkan pada antenna yang memiliki frekuensi 3000 KHz. Lalu untuk sumber daya/tegangan dari mulai oscillator,buffer,driver, dapat di ambil dari PSU (power supply unit) yang berkekuatan 12 volt, ataupun inverter dari 220 AC ke 12 Volt DC, dan pada output sumber tegangan DC,Dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Proses Penerima Radio Continous Wave (CW)

    Agar penerima mendapatkan informasi dari pemancar Radio CW maka penerima harus menyamakan frekuensi Antena dengan pemancar yaitu 3000 KHz hal ini bertujuan untuk mensinkronisasikan radio pemancar dengan radio penerima.
    setelah terjadi sinkronisasi, gelombang frekuensi masuk kepada RF Amplifier atau biasa disebut TUNING yang berfungsi untuk menguatkan frekuensi agar pada proses selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap sama, setelah itu gelombang masuk pada MIXER utama di dalam MIXER gelombang ini diturunkan untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier , Dikarenakan IF amplifier membutuhkan gelombang frekuensi berkekuatan sebesar 455 KHz yang merupakan standart dari IF amplifier, Lalu setelah dari IF amplifier gelombang frekuensi masuk kedalam mixer balance yang berfungsi agar gelombang frekuensi mendapatkan suplai dari gelombang audio yang dihasilkan oleh Beat Frequency Oscilator (BFO), Mixer Balance sendiri memiliki dua gelombang frekuensi yaitu Gelombang Frekuensi Radio ( 910 KHz )dan Gelombang Frekuensi Audio ( 1 KHz ), Lalu gelombang audio masuk pada audio amplifier 1KHz untuk difilter menggunakan system Band Stop Filter ( BSF ) yang berfungsi menyaring gelombang radio tersebut agar yang masuk hanyalah gelombang audio, dan audio akan keluar dari load speaker lalu operator morse dapat mendengarkanya.

    *Tambahan:
    1. Antena akan menangkap gelombang yang ada di hamparan udara, dan menangkap frekuensi di 3000KHz.
    2. Antena penerima harus bersifat weadband (Lebar)
    3. Antena Pengirim adalah narrowband (Sempit)
    4. Output penguat dan Oscilator dicampur oleh rangkaian mixer (Jumlah selisih dan Frekuensi masing-masing)
    5. Rangkaian radio penerima adalah super radio.
    454 dan 455KHz akan menghasilkan selisih 1KHz
    6. CW adalah Pemancar Komunikasi (Bukan Broadcast), pemancar yang digunakan pertama kali oleh umum.
    7. Frekuensi kelipatan 3000, 6000, 9000, ... disebut frekuensi harmonisa atau frekuensi anakan. Frekuensi tersebut dihilangkan dengan LPF

    BalasHapus
  126. 1G-JTD / 20 / MUHAMMAD PACHLEVY ARIRUL / 2041160112

    Cara kerja Pemancar CW (Constant Wave):
    Proses pemancaran frekuensi diawali dengan memasukkan frekuensi input kedalam osilator 3000 KHz untuk meningkatkan frekuensi input. Setelah itu frekuensi yang keluar diteruskan kedalam penguat pertama yang disebut buffer, buffer ini memiliki frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Kemudian disalurkan ke penguat kedua dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz, lalu frekuensi akan dikeluarkan melalui antena yang dapat menyalurkan frekuensi 3000 KHz. Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan osilator, buffer, driver dan final, memakai tegangan arus DC sebesar 12V PSA. Pada output PSA diberi sebuah saklar untuk mengatur sandi morse.

    Cara kerja Pemancar Radio CW (Continuous Wave):
    Dimulai dari Oscilator atau osilator yang merupakan pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000 Khz dan sinyal yang dihasilkan sangat kecil. Kemudian dari Oscilator disalurkan ke Buffer dengan frekunsi yang sama sebesar 3000 Khz dan sinyal yang bisa dilepaskan sebesar 3000 Khz. Dari Buffer kemudian disalurkan ke Driver dengan frekuensi 3000 Khz. Driver adalah rangkaian pengendali yang outputnya 20 Watt dan inputnya 2 Milliwatt. Dari Driver kemudian disalurkan ke Final dengan frekuensi 3000 Khz. Pada ketiga rangkaian (Buffer, Driver, dan Final) terdapat Low Pass Filter yang berfungsi memfilter sinyal yang masuk. Setelah rangkaian Final maka diteruskan ke Antena dengan frekuensi 3000 Khz dan di dalam Antena terdapat Band Pass Filter yang berarti melewatkan sinyal frekuensi dalam rentang frekuensi tertentu (3000 Khz). Pada bagian output ini ada sumber tegangan DC 12 Volt PSA (Power Supply Aparatus).
    Rangkaian Penerima Radio CW (Continuous Wave) dimulai dari Antena dengan frekuensi 3000 Khz atau frekuensi yang sama dengan antena pemancar radio. Kemudian frekuensi 300 Khz dibawa menuju rangkaian Tuning/RF Amplifier dan gelombang sinyal mengalami penguatan agar pada rangkaian selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap. Kemudian dari Tuning disalurkan ke Mixer dengan mendapatkan suplai gelombang yang didapatkan dari Oscilator dengan frekuensi 2545 Khz. Akan tetapi pada Mixer ini gelombang mengalam pengurangan sebesar 455 Khz karena mengisi gelombang pada If Amplifier sebesar 455 Khz. Kemudian setelah mengalami pengurangan, gelombang masuk ke If Amplifier tetapi gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance. Di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator). Maka dari itu Mixer Balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 909 Khz dan gelombang frekuensi audio sebesar 1 Khz. Kemudian gelombang audio masuk pada Audio Amplifier sebesar 1 Khz. Pada Audio Amplifier dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    Koordinat: -8.132720581476612, 112.57504424098907

    BalasHapus
  127. 1G / 04 / Andhika Putra Agung / 2041160109

    Pemancar Radio CW

    Sebuah Proses frekuensi dimulai dengan osilator, yaitu generator getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian disalurkan ke penguat pertama atau penyangga yang disebut Buffer dengan frekuensi yang sama (yaitu 3000Khz), kemudian diteruskan ke driver, Dan gunakan sistem filter fase tinggi, dan terus jalankan ke rangkaian akhir pada frekuensi yang sama (yaitu 3000Khz), lalu distribusikan ke antena pada frekuensi 3000Khz.Untuk sumber tegangan seperti osilator, buffer, driver , dan rangkaian terakhir, Ini dapat diambil dari baterai 12V, atau inverter dari AC 220V ke DC 12V, dan sakelar disediakan pada tegangan DC output dari catu daya untuk menyesuaikan kode Morse.

    Penerima Radio CW

    Pada masukan pertama dari penerima radio CW, terdapat antena dengan frekuensi 3000khz yang setara dengan antena pemancar guna sinkronisasi antara pemancar radio dan penerima radio. Setelah itu gelombang frekuensi masukan pada penguat tuning / Rf adalah 3000 kHz. Pada langkah selanjutnya gelombang mempunyai frekuensi yang konstan, kemudian gelombang frekuensi masuk ke main mixer. Osilator penerima gelombang yang dihasilkan adalah 2545 kHz. Pada mixer ini frekuensi diturunkan menjadi 455 kHz karena disediakan amplifier. Satu frekuensi membutuhkan 455 gelombang. Setelah gelombang direduksi dan masuk ke penguat IF, gelombang frekuensi masuk ke keseimbangan mixer.Pada mixer seimbang, gelombang frekuensi menghasilkan gelombang audio dari BFO (Beat Frequency Oscillator), jadi di mixer ada 2 balance Frekuensi radio gelombang yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang audio, jumlah gelombang frekuensi radio adalah 910khz, dan jumlah gelombang audio adalah 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk ke amplifier 1khz, kemudian disaring menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang dirancang untuk menyaring gelombang radio agar gelombang audio masuk ke beban speaker audio keluar dari beban speaker, dan Dapat didengar oleh operator Morse

    Kordina Lokasi= -7.9474009,112.6194344

    BalasHapus
  128. CW(Continous Wave) adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse, dan kode morse sendiri pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B.
    Cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator kode morse biasanya dijalankan dengan tombol on dan off dari media pembawa informasi, contoh: arus listrik,cahaya tampak, gelombang suara, atau gelombang radio.Yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscillator, driver, dan buffer,dapat diambil dari accu 12 volt, atau bisa memakai inverter dari 220AC ke 12volt DC, kemudian pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.
    Pada dasarnya CW (Countinous Waves) adalah gelombang elektromagnetik dari amplitudo dan frekuensi yang konstan, biasanya gelombang sinus.
    Gelombang kontinu juga merupakan nama yang diberikan untuk metode awal transmisi radio , di mana gelombang pembawa sinusoidal dinyalakan dan dimatikan.

    "Bagaimana Tahu Kalau Ada Informasi?"
    - Disisi pengirim tidak ada Suara, namun pada penerima muncul suara.

    Proses Pemancaran Radio continous waves (CW)

    Untuk proses pemancaran frekuensi dimulai dari oscillator, oscillator sendiri adalah alat pembangkit getaran yang memiliki getaran 3000 KHz , Setelah itu di salurkan pada buffer, fungsi buffer sendiri ialah sebagai penguat pertama yang memiliki frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Yang selanjutnya disalurkan pada antenna yang memiliki frekuensi 3000 KHz. Lalu untuk sumber daya/tegangan dari mulai oscillator,buffer,driver, dapat di ambil dari PSU (power supply unit) yang berkekuatan 12 volt, ataupun inverter dari 220 AC ke 12 Volt DC, dan pada output sumber tegangan DC,Dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Proses Penerima Radio Continous Wave (CW)

    Agar penerima mendapatkan informasi dari pemancar Radio CW maka penerima harus menyamakan frekuensi Antena dengan pemancar yaitu 3000 KHz hal ini bertujuan untuk mensinkronisasikan radio pemancar dengan radio penerima.
    setelah terjadi sinkronisasi, gelombang frekuensi masuk kepada RF Amplifier atau biasa disebut TUNING yang berfungsi untuk menguatkan frekuensi agar pada proses selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap sama, setelah itu gelombang masuk pada MIXER utama di dalam MIXER gelombang ini diturunkan untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier , Dikarenakan IF amplifier membutuhkan gelombang frekuensi berkekuatan sebesar 455 KHz yang merupakan standart dari IF amplifier, Lalu setelah dari IF amplifier gelombang frekuensi masuk kedalam mixer balance yang berfungsi agar gelombang frekuensi mendapatkan suplai dari gelombang audio yang dihasilkan oleh Beat Frequency Oscilator (BFO), Mixer Balance sendiri memiliki dua gelombang frekuensi yaitu Gelombang Frekuensi Radio ( 910 KHz )dan Gelombang Frekuensi Audio ( 1 KHz ), Lalu gelombang audio masuk pada audio amplifier 1KHz untuk difilter menggunakan system Band Stop Filter ( BSF ) yang berfungsi menyaring gelombang radio tersebut agar yang masuk hanyalah gelombang audio, dan audio akan keluar dari load speaker lalu operator morse dapat mendengarkanya.

    *Tambahan:
    1. Antena akan menangkap gelombang yang ada di hamparan udara, dan menangkap frekuensi di 3000KHz.
    2. Antena penerima harus bersifat weadband (Lebar)
    3. Antena Pengirim adalah narrowband (Sempit)
    4. Output penguat dan Oscilator dicampur oleh rangkaian mixer (Jumlah selisih dan Frekuensi masing-masing)
    5. Rangkaian radio penerima adalah super radio.
    454 dan 455KHz akan menghasilkan selisih 1KHz


    Lokasi: -7.957467,112.6519913 Kota Malang

    BalasHapus
  129. 1G/07/Bagus iqbal aulia rahman/2041160155
    Koordinat: 7°58'53"S 112°38'8"E

    pemancar Radio CW (Continous Wafe)
    proses pemancaran frekuensi yang dimulai dari oscilator merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000 KHz, lalu disalurkan ke pada buffer dengan frekuensi yang sama.setelah itu pada driver dan filter dengan menggunakan sistem high phase filter kemudian dilanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama, untuk sumber tegangan oscilator,buffer,driver, dan final dapat diambil dari accu 12 volt / inverter 220 ac v ke 12 dc v dan juga pada outputnya dari sumber tegangan dc diberi skalr yang berfungsi mengatus kode morse

    Penerima Radio CW
    Proses penerima radio CW untuk masukkan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar terjadi sinkronasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. Pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 KHz. dan Pada mixer, gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 KHz untuk meyuplai gelombang pada IF Amplifier karena membutuhkan frekuensi sebesar 455 KHz , setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker.

    BalasHapus
  130. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  131. 1G/16/Modesta Berliansa Termatu Arsanta/2041160029
    Pemancar Radio CW {continous wave}
    adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse, dan kode morse sendiri pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B. Morse berkebangsaan Amerika. Istilah lain dari kode morse adalah Telegrafie atau disebut juga dengan istilah kata sandi morse. Kode morse biasanya digunakan pada komunikasi maritim, perhubungan darat/laut, angkatan bersenjata dan amatir radio.Cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator
    pemancar frekuensi dimulai dari oscillator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, setelah itu berlanjut pada driver dan menggunakan system high phase filter, dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000khz. Untuk sumber tegangan mulai dari oscillator buffer, driver, dan final dapat diambil aki12 volt ataupun interver dari 220 AC ke 12 volt DC, dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalahantena dengan frekuensi 3000khz, disamakan dengan antenna pemancar agar terjadi sinkronasi antara radio pemancar dan radio penerima. Setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning / Rf amplifier 3000 khz. Pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenaka untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz. Setelah itu gelombang audio masuk pada amplifier 1khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Band Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio, agar yang masuk didalam load speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat lokasi : -7.944801,112.614823

    BalasHapus
  132. 1G / 24 / Vierizky Fernanda D / 2041160062
    Continous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari Oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz, kemudian di salurkan pada penguat pertama atau disebut Buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000Khz, setelah itu ke Driver dan di filter menggunakan sistem High Phase Filter,dan dilanjutkan menuju Final (akhir penguat) dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz,yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz,untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator,Buffer,Driver,dan Final,dapat diambil dari accu 12 volt,ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt,dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan proses filter dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar gelombang yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    Koordinat : -7.942352,112.615032

    BalasHapus
  133. 1G/05/Andhini Lionita Prasetya / 2041160094

    Kode morse pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B. Morse berkebangsaan Amerika. Istilah lain dari kode morse adalah Telegrafie atau disebut juga dengan istilah kata sandi morse. Kode morse biasanya digunakan pada komunikasi maritim, perhubungan darat/laut, angkatan bersenjata dan amatir radio.Pada Zaman Perang dunia I & II Kode morse sangat dibutuhkan pada setiap Negara karena, kegunaannya untuk dinas rahasia Negara, karena lebih singkat, lebih cepat dan masih dapat diterima sinyal pancarannya yang sangat lemah sekalipun. Disinilah kelebihan dari kode morse itu, namun kelemahannya bahwa orang beranggapan bahwa untuk belajar kode morse sangat sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

    Cara kerja pengiriman kode morse oleh pemancar CW

    Pemancar CW sendiri termasuk dalam pemancar komunikasi dan pemancar pertama yang di gunakan oleh umum, cw sendiri merupakan singkatan dari Continuous Waves. Disebut Continuous Waves karena gelombang yang dihasilkan tidak berubah dan bersifat continue.
    Untuk proses sisi pemancar, dimulai dari oscillator dengan frekuensi 3000 KHz dan masuk ke buffer dengan tujuan menyanggah frekuensi dari oscillator agar frekuensi nya tidak berubah. Lalu masuk ke driver, di driver ini bisa menjadi beberapa tingkatan watt, lalu keluar menuju antena berupa BPF. Pada rangkaian pemancar juga termasuk power supply dan saklar, jadi rangkaian bisa dikendalikan melalui saklar tersebut.
    Di pemancar juga ada frekuensi harmonisa (frekuensi kelipatan dari oscillator) yang keluar secara otomatis dan dapat dihilangkan kelipatannya dengan low pass filter.

    Pada sisi penerima
    Antena akan menangkap gelombang yang ada di hamparan udara dan akan menangkap frekuensi di 3000 KHz yang dikeluarkan oleh antena pemancar. Untuk antena penerima harus bersifat lebar bandwidth nya. Lalu ada tuning dan oscillator untuk pembangkit getaran. Frekuensi yang dihasilkan dari kedua komponen tersebut dicampur dengan mixer menghasilkan frekuensi awal, selisih, dan jumlah. Yang diambil hanya frekuensi selisih dan yang lainnya diredam. Lalu masuk ke amplifier dan BFO, dan frekuensi dari keduanya dicampur lagi di mixer. Untuk frekuensi yang diambil yang selisih dan frekuensi lainnya masuk ke frekuensi radio. Selanjutnya suara akan keluar melalui speaker.

    Lokasi : -7.957467,112.6519913 Kota Malang

    BalasHapus
  134. 1G/18/M. HAIDAR RAFI RAMADHAN/2041160160

    Pemancar radio CW (Continuous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver, & final dapat diambil dari aku 12 volt ataupun inverter 220 AC ke 12 volt DC, & pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan proses filter dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar gelombang yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    Koordinat lokasi :-7.9438487,112.6136084,21

    BalasHapus
  135. 1G/23/Rizky Maulana/2041160097

    Proses Pemancar Gelombang Radio berkelanjutan( Countinuous Wave)

    Proses pengiriman sinyal kode morse diawali dari oscilator yaitu alat pembangkit frekuensi dengan frekuensi sebeser 3000 kHz, setelah itu dikuatkan oleh Rangkaian buffer dengan penguatan yang tidak terlalu bersar sekitar 1 sampai 2 kali untuk menyanggah agar oscilator tidak terpengaruh oleh rangkaian penguat lainnya karena dalam oscilator menggunakan daya milliwatt sedangkan dalam pemancar menggunakan daya watt, dalam buffer juga berfungsi menghilangkan frekuensi harmonisa atau frekuensi anakan. Setelah itu berlanjut di rangkaian driver yang digunakan sebagai penguat dan di filter lagi menggunakan low pass filter, dan yang terakhir dikuatkan lagi sebelum di kirim melalui antena dengan frekuensi sebesar 3000 kHz, semua rangkaian tadi diaktifkan melalui power supply atau bisa memakai inverter dari 220 V AC ke 12 V DC mempunyai tegangan sebesar 12 V dan sebelum daya masuk ke semua komponen atau rankaian dipasang saklar yang berfungi untuk mengatur informasi yang berupa kode morse yang diinginkan.

    Proses Penerimaan Gelombang Radio Berkelanjutan(Continuous Wave)

    Agar penerima sinyal dapat mendapatkan informasi yang kirim oleh pemancar radio gelombang berkalanjutan maka antena penerima harus disamakan dengan antena pemancar yang berfrekuensinya sebesar 3000 kHz hal ini betujuan agar untuk menyinkronisasikan radio pemancar dengan radio penerima. Setelah terjadinya sinkronisasi tersebut sinyal diterima oleh antena dan di salurkan ke tuning atau bisa disebut RF amplifier yang berfungsi untuk menguatkan frekuensi dengan menggunakan system bandpass flter agar frekuensi tetap 3000 kHz, dan setelah dikuatkan oleh RF amplifier sinyal akan masuk ke mixer yang sudah di supply dengan gelombang sebesar 2545 kHz dan pada mixer menghasilkan 4 keluaran sinyal yaitu 3000 kHz sebagai frekuensi dari penerima, 2545 kHz sebagai supply frekuensi dari oscillator, 5545 kHz sebagai hasil jumlah dari frekuensi pemancar dan oscilator, dan 455 kHz adalh hasil selisih dari frekuensi pemancar dan oscilator, akan tetapi yang digunakan hanya yang 455 kHz karena dalam IF amplifier membutuhkan supply frekuensi sebesar 455 kHz yang akan di masukkan ke mixer balance yang berfungsi agar gelombang frekuensi mendapatkan suplai dari gelombang audio yang dihasilkan oleh Beat Frequency Oscilator (BFO), Mixer Balance sendiri memiliki dua gelombang frekuensi yaitu Gelombang Frekuensi Radio ( 910 KHz )dan Gelombang Frekuensi Audio ( 1 KHz ), Lalu gelombang audio masuk pada audio amplifier 1KHz untuk difilter menggunakan system Low pass filter yang berfungsi menyaring gelombang radio tersebut agar yang masuk hanyalah gelombang audio, dan audio akan keluar dari load speaker lalu operator morse dapat mendengarkanya.

    Koordinat lokasi : -7.943832105590257, 112.61368462055776

    BalasHapus
  136. 1G/17/Muhammad Aurulifiansyah/2041160010

    Pemancar Radio CW

    Proses pemancar radio CW berawal dari alat yang bernama oscilator.Dalam rangkaian ini oscilator berfungsi sebagai pembangkit getaran. Nantinya oscillator akan menghasilkan frekuensi sebesar 3000 khz. Hal ini memiliki tujuan untuk meningkatkan frekuensi input. Setelah itu, frekuensi akan diteruskan ke dalam penguat pertama yang disebut buffer, frekuensi yang diterima oleh buffer memiliki nilai yang sama yaitu 3000 khz. Selanjutnya, akan dilanjutkan ke penerima yang kedua yaitu driver nilai frekuensi yang dihasilkan juga sama yaitu 3000 khz. Kemudian dilanjutkan ke penguat terakhir yang diberi nama final dengan nilai frekuensi sebesar 3000 khz. Dan yang terakhir gelombang tersebut akan dipancarkan oleh antena untuk diterima oleh receiver, nilai frekuensinya juga sama yaitu, sebesar 3000 khz. Perangkat buffer, driver ,final menggunakan low pass filter yang berfungsi untuk memfilter sinyal yang masuk. Dalam rangkaian ini, menggunakan sumber tegangan yang dapat diambil dari power supply 12 volt maupun interver dari 220 AC ke 12 volt DC. Pada sumber tegangan diberikan sebuah saklar dengan tujan untuk mengatur sandi morse.

    Penerima Radio CW

    Setelah sinyal sandi morse yang dipancarkan oleh antenna dari pemancar radio cw akan diterima oleh antenna dari penerima radio cw dengan nilai frekuensi yang sama yaitu 3000 khz. Hal ini bertujuan agar terjadi sinkronisasi dan dapat terhubung antara pemancar Radio cw dan penerima radio cw. Kemudian proses yang ke dua sinyal tersebut akan di sambungkan ke Tunnel/RF Amplifier untuk dikuatkan sinyalnya agar memiliki frekuensi yang tetap atau continue, dengan nilai frekuensi sebesar 3000khz. Setelah memiliki nilai frekuensi yang sama, sinyal tersebut dapat dilanjutkan menuju mixer utama. Terdapat sebuah oscillator yang memiliki tujuan untuk menyuplai mixer dengan nilai frekuensi 2545 khz. Di dalam mixer terjadi sebuah proses yaitu, penurunan frekuensi menjadi 455 khz. Nilai frekuensi 455 khz digunakan untuk memberikan sinyal pada IF Amplifier. Kemudian sinyal tersebut ditransmisikan ke IF Amplifier melalui system bandstop filter untuk menguatkan sinya kembali. Selanjutnya sinyal di salurkan ke Balance Mixer, di dalam Balance Mixer frekuensi sinyal mendapatkan audio yang berisi frekuensi dari BFO (Beat Frequency Oscilator) dengan frekuensi 454Khz, maka dari itu di dalam Balance Mixer terdapat 2 frekuensi yaitu frekuensi radio dan frekuensi audio dengan jumlah frekuensi sebesar 910Khz dan selisih frekuensi sebesar 1Khz. Selanjutnya sinyal di salurkan ke Balance Mixer, di dalam Balance Mixer frekuensi sinyal mendapatkan audio yang berisi frekuensi dari BFO (Beat Frequency Oscilator) dengan frekuensi 454Khz, maka dari itu di dalam Balance Mixer terdapat 2 frekuensi yaitu frekuensi radio dan frekuensi audio dengan jumlah frekuensi sebesar 910Khz dan selisih frekuensi sebesar 1Khz. Setelah sinyal disalurkan ke Audio Amplifier dengan frekuensi 1Khz dan menggunakan sistem Low Bandpass Filter yang bertujuan menyaring sinyal radio agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya sinyal audio. Setelah audio keluar dari load speaker, kemudian dapat diterjemahkan sebagai kode morse melalui kaidah internasional. Hasil dari kode morse ini dapat dibaca oleh pendengar.

    Koordinat : -7,9438558, 112,6136925

    BalasHapus
  137. 1G/21/Nandia/2041160117
    Koordinat : -8.0708217, 111.9075114


    -Pada pemancar radio CW (Continous Wave) proses pemancaran dimulai dengan memasukkan frekuensi input ke dalam osilator 3000KHz yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran/gelombang. Output dari osilator ini diteruskan menuju penguat pertama berfrekuensi 3000KHz yang disebut buffer sebagai penyangga kestabilan osilator. Buffer ini merupakan low pass filter yang berarti akan meloloskan sinyal berfrekuensi rendah dan mengahambat sinyal berfrekuensi tinggi. Untuk selanjutnya output dari buffer dilanjutkan menuju penguat kedua berupa driver 3000KHz dan diteruskan menuju antena 3000KHz yang memiliki filter berupa Band Pass Filter. Sumber tegangan yang digunakan untuk menjalankan osilator,buffer,driver, dan final, berasal dari tegangan DC PSU(Power Supply Unit) berkekuatan 12V. Pada output tegangan DC ini diberi saklar yang berfungsi sebagai pengatur sandi morse.

    -Agar penerima CW (Continous Wave) dapat menerima informasi, baik radio pemancar maupun radio penerima harus terjadi sinkronasi, oleh karena itu, frekuensi antena penerima haruslah sama, yaitu sebesar 3000KHz. Setelah terjadi sinkronisasi, gelombang frekuensi masuk kepada RF Amplifier atau Tuning yang berfungsi untuk menguatkan frekuensi agar pada proses selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap/kontinyu. Selanjutnya gelombang frekuensi masuk ke dalam mixer pertama dimana di dalamnya frekuensi akan mendapat suplai gelombang kembali yang dihasilkan oleh osilator (yang berbeda dengan frekuensi osilator pemancar) sebesar 2545KHz. Karena IF amplifier hanya membutuhkan frekuensi sebesar 445 KHz yang merupakan standart dari IF amplifier, maka mixer akan menurunkan frekuensi hingga mencapai 445KHz. Output dari IF amplifier gelombang frekuensi masuk kedalam mixer balance yang berfungsi agar gelombang frekuensi mendapatkan suplai dari gelombang audio yang dihasilkan oleh Beat Frequency Oscilator (BFO), Mixer Balance sendiri memiliki dua gelombang frekuensi yaitu Gelombang Frekuensi Radio ( 910 KHz )dan Gelombang Frekuensi Audio (1 KHz ). Gelombang dengan Frekuensi Audio (1KHz) akan masuk menuju audio amplifier untuk difilter menggunakan sistem Band Stop Filter ( BSF ) untuk menghambat/memblokir gelombang berfrekuensi selain frekuensi audio. Proses terakhir yaitu frekuensi radio dikeluarkan menjadi suara melalui loud speaker yang dapat didengar oleh operator morse.

    BalasHapus
  138. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  139. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  140. 1G/22/Octa Anggi Anggraini/2041160154

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi di samakan dengan antena pemancar Radio CW, supaya sinkron setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang akan mengalami penguatan, gelombang akan memiliki frekuensi yang tetap,selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar yang masuk ke Load Speaker hanya gelombang audio, proses terakhir audio keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.


    -7,8618481, 112,5056420

    BalasHapus
  141. 1G/15/Maulana Deski Andy Fitriawan

    -Uraian Penjelasan Cara Kerja Pemancar Radio CW
    Jadi yang pertama di situ ada tegangan Dc 12V dan juga saklarnya dimana saklar di situ nantinya untuk mengkodekan pesan (kode morse), kemudian masuk ke oscilator (pembangkit getaran) / biasa kita sebut generator, kemudian sinyal yang dihasilkan oleh oscilator di situ ingin dihasilkan untuk sinyal frequensi 3000Khz dan ini ada beberapa teknologi untuk menghasilakan keluaran 3000Khz yang kita inginkan bisa menggunakan crystal (menggunakan induktor dan capasitor), tapi yang dihasilkan nanti malah 6000Khz 12000Khz dll. Padahal yang di inginkan adalah 3000Khz maka di situ digunakan
    Rangkaian Buffer untuk menyangga frequensi oscilator supaya tidak berubah ubah ataupun meloloskan frequensi 3000Khz dan yang fequensi 6000Khz 12000Khz di redam, nah di situ sebenarnya masih ada harmonisa (frequensi anak an) maka dari itu harus di tekan lagi jadi di situ ada rangkaian driver dan di finalnya nanti frequensi nya akan 3000Khz dan di antena itu adalah bandpasfilter jadi supaya harmonisanya kecil ataupun bahkan tidak ada. Kemudian nanti unutk komunikasi nya tinggal menggunakan saklar di rangkaian tersebut (menggunakan kode morse) yang nantinya kan di terima oleh penerima Radio CW.

    -Uraian Penjelasan Cara Kerja Penerima Radio CW
    Jadi pada antena di situ menangkap gelombang dari udara yang frequensinya adalah sebesar 3000Khz yang dimana frequensi ini harus sinkron dengan frequensi di pemancar. Antena di situ harus bersifat Wideband jadi bisa menerima sinyal lebih luas, sedangkan beda dengan di sisi pemancar dimana antenanya itu harus bersifat neroband. Kemudian lanjut ke Amplifier Di situ ada rangkaian penala yang fungsinya meresonasikan di frequensi 3000Khz,selain rangkaian penala ada juga rangkaian osilator (pembangkit getaran) yang dimana frekuensi dari osilator di situ mengikuti frekuensi dari rangkaian penala jadi rangkaian penala di situ bersifat variabel atau jika freq. Nya di ubah misal 3005Khz maka di oscilatornya di situ akan menjadi 2550Khz, seperti itu dan seterusnya.Di rangkaian penala pun di situ sifatnya dia band pas filter yang kemudian di campur oleh rangkaian Mixer dengan nantinya keluaran nya ada 4 yaitu jumlahnya, selisih dan jumlah masing” yaitu untuk jumlahnya 5545Khz kemudian selisihnya ada 455Khz dan jumlah masing” adalah 3000Khz dan 2545Khz, 4 keluaran tersebut hanya butuh 1 keluaran yaitu 455Khz yang menjadi standar, frequensi yang lain di redam, selanjutnya ada rangkaian BFO(bit frequensi oscilator), dimana frequensi nya konsta di frequensi 454Khz sebab supaya bisa menghasilkan frequensi 1Khz di Mixernya yaitu terlihat untuk jumlah nya 909Khz dan selisih nya 1Khz, dimana untuk frequensi yang satu nanti itu unutk frequensi audio sedangkan yang ketiga frequensi itu nantinya masuk ke frequensi radio, kemudian di situ di low pas filter karena supaya 1Khz nanti bisa lolos, kemudian lanjut di situ di kasi penguat audio dengan audio amplifier, dan terakhir di beri loudspeaker dan bunyilah nanti di loudspeaker tersbut dan kode morse pun dapat di dengarkan dari pemancar yang membunyikan atau mengkodekan melalui saklar.

    -7.9437782177547325, 112.61370406996787


    BalasHapus
  142. 1G/11/Erna Nurvita/2041160058
    Continuous Wave (CW) adalah sinyal gelombang radio yang secara kontinue atau terus menerus dipancarkan dengan membawa sinyal pembawa dengan sistem pemancaran dan penerimaan menggunakan kode morse.
    1. Proses Pemancar Radio CW (Continuous Wave)
    Proses pemancar radio CW (continuous wave) dimulai dari sumber tegangan DC 12 Volt dan terdapat saklar yang akan memberikan kode morse sebagai inputan. Kemudian masuk ke osilator yang berfungsi sebagai pembangkit getaran, osilator disini memiliki frekuensi 3000 KHz. kemudian masuk ke rangkaian buffer yang berfungsi untuk menyanggah frekuensi pada osilator agar frekuensi tidak berubah-ubah. Rangkaian buffer disini memiliki frekuensi yang sama yaitu 3000 KHz. Pada gambar rangkaian buffer terdapat gambar segitiga yang berarti berfungsi sebagai penguat dan terdapat simbol low pass filter. Selanjutnya disalurkan ke driver dengan frekuensi 3000 KHz kemudian masuk ke final dengan frekuensi yang sama. kemudian dari final masuk ke antena yang bersifat narrowband atau memiliki bandwitdh sempit dengan sistem band pass filter dan frekuensi dipancarkan oleh antena tersebut.
    2. Proses Penerima Radio CW (Continuous Wave)
    Pada penerima radio CW dimulai dengan antena penerima yang bersifat wave band atau mempunyai bandwidth yang lebar. Antena akan menangkap gelombang dari getaran udara kemudian terdapat penala yang akan meresonansikan frekuensi di frekuensi 3000 KHz. Dan pada rangkaian osilator diputar ke frekuensi 2545 KHz, fungsi osilator adalah sebagai pembangkit getaran. Kemudian output dari tuning/RF amplifier dan osilator dicampur di mixer sehingga diperoleh
    1. nilai dari frekuensi masing masing yaitu 3000 KHz pada tuning dan 2545 KHz pada osilator.
    2. total jumlah nilai dari kedua frekuensi yaitu 5545 KHz
    3. selisih nilai dari kedua frekuensi yaitu 455 KHz
    Namun dari ketiga frekuensi tersebut yang dipakai hanya frekuensi selisih dari keduanya yaitu 455 KHz. Kemudian frekuensi tersebut diteruskan ke IF amplifier (intermediate frequency) atau frekuensi menengah dengan sistem Band Pass Filter yang hanya meloloskan frekuensi 455 KHz sementara frekuensi yang lain dihilangkan. pada BFO (Beat Frequency Oscilator) frekuensi bersifat tetap tidak dapat diubah-ubah yaitu menghasilkan frekuensi 454 KHz berbeda 1KHz dengan frekuensi pada IF amplifier. Kemudian frekuensi pada IF amplifier dan BFO dicampur pada rangkaian mixer sehingga diperoleh jumlah total kedua frekuensi adalah 909 KHz dan selisih 1KHz. setelah itu diteruskan ke audio amplifier dengan sistem low pass filter dan meloloskan frekuensi 1 KHz. kemudian masuk ke loudspeaker maka akan terdengar oleh operator morse.
    Koordinat lokasi : -7.933659549872161, 112.62702458465729

    BalasHapus
  143. 1G/02/Ahmad Rozak S. N/2041160152

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian dari oscilator disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000 Khz, setelah itu dilanjutkan ke Driver dan di filter dengan menggunakan sistem Low Phase Filter, setelah itu dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi 3000 Khz, setelah dari Final disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000 Khz, Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan Osilator, Buffer, Driver dan Final, memakai tegangan arus DC sebesar 12V . Pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode morse.
    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, supaya terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, pada RF Amplifier gelombang mengalami penguatan agar gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, sedangkan di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami penambahan dan pengurangan sehingga frekuensi menjadi 3000 KHz, 2545 KHz, 5545 KHz, 455KHz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz. Setelah itu, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer , di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam Mixer terdapat gelombang lain dari BFO yaitu 455 KHz, 454 KHz, 909 KHz, dan 1 KHz. Kemudian masuk ke dalam audio Amplifier Low Pass Filter sehingga hanya gelombang 1 KHz saja yang bisa lewat, karena 1 KHz merupakan gelombang audio. Setelah itu, masuk ke dalam Loud Speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari Loud Speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse.

    Koordinat : -7.941654,112.580844

    BalasHapus
  144. 1G / 09 / DELANDA FITRIDA INDHAH SARI / 2041160054
    CW transmitter & receiver
    Pemancar CW (Continous Wave) merupakan pemancar telekomunikasi dan merupakan pemancar pertaa yang digunakan umum. Disebut CW karena gelombang bersifat continou.
    Proses penerimaan kode Morse menggunakan penerima CW
    Pada proses pemancar frekuensi mulai dari Oscilator ( Alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000Khz). Setelah itu di salurkan ke Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz. Dari Buffer selanjutnya disalurkan ke Driver, disini frekuensi di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan selanjutnya menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000Khz. Sumber tegangan yang digunakan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final dapat diambil dari accu 12 volt ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt dan pada Output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Proses penerimaan kode Morse menggunakan penerima CW
    Pada proses penerimaan kode Morse dengan menggunakan Penerima Radio CW (Continous Wave) untuk intputan pertamanya merupakan antena. Antena akan menangkap gelombang frekuensi dari hantaran udara, sehingga antenna akan menangkap frekuensi 3000Khz agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. Lalu gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama dimana di dalam Mixer tersebut gelombang frekuensi mendapatkan suplai atau campuran gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator s namun frekuensi yang diberikan berbeda dengan Oscilator pemancar dikarenakan gelombang yang dihasilkan oleh Oscilator penerima sebesar 2545Khz. Saat di dalam mixer, gelombang frekuensi yang diloloskan hanya frekuensi 455Khz untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier karena pada IF Amplifier dibutuhkan frekuensi sebesar 455Khz yang merupakan standard yang biasa digunakan,frekuensi selain itu diredam. Setelah gelombang di filter dan masuk pada IF Amplifier berikutnya gelombang masuk pada Mixer Balance. Di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator). Maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 909Khz dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz. Selanjutnya gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz. Kemudian dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF (Brand Stop Filter). Pemfiteran ini bertujuan menyaring gelombang radio agar yang masuk di dalam loud speaker hanya gelombang audio. Dan berakhir audio keluar dari Loud Speaker dan bisa didengar oleh operator Morse kemudian ditulis didalam catatan kertas.
    Koordinat Lokasi : -7.957467,112.6519913

    BalasHapus
  145. 1G/10/Dwi Kautsar Handayani/2041160153

    Pada dunia Amatir Radio, CW atau CONTINUOUS WAVE telah lama dikenal sejak tahun 1900-an. Gelombang radio CW ini adalah unik, karena walaupun penerimaan sinyal kecil oleh karena daya pancar radio transmisi kecil atau bahkan kecil sekali atau mungkin propagasi kurang baik, maka komunikasi dengan CW masih bisa didengar bagi penerima.Oleh sebab itu mengapa CW lebih banyak disukai oleh para amatir radio dunia.
    Hubungan komunikasi dengan CW lebih banyak dijumpai di band-band amatir jika dibandingkan dengan mode lainnya seperti misalnya SSB, RTTY, SSTV, & PSK31.
    Pada salah satu ketentuan regulasi mengenai amatir radio, IARU ( International Amateur Radio Union ) menyatakan bahwa seorang amatir radio harus dapat menerima dengan telinga dan mengirim dengan tangan kode-kode morse Internasional, walaupun dengan kecepatan rendah. Hal itu bermanfaat jika ada stasiun amatir, atau ada stasiun luar amatir yang masuk pada band-band amatir meminta pertolongan atau marabahaya baik di darat, laut dan udara, maka amatir radio wajib menolong apapun kondisinya. Dengan mengoperasikan CW, sinyal yang lemah sekalipun masih dapat didengar/dibaca oleh penerima. Oleh sebab itu Kode morse masih merupakan keandalan bagi setiap stasiun radio. Sebaliknya dengan SSB, RTTY atau Data sekalipun jika sinyal pancarannya lemah belum tentu penerimaannya sempurna atau paling tidak mudah didengar atau dibaca penerima.

    Untuk kerja pemancar Radio CW (Continous Wafe)
    Untuk proses pemancar frequency dimulai dari Oscilator yang berfungsi sebagai, alat pembangkit getaran atau gelombang yang frekuensinya 3000KHz, untuk daya dari osilator itu kecil yang penting dapat menghasilkan sinyal yang kuat, lalu di salurkan pada penguat pertama (Buffer) sebagai penyanga kesetabilan rangkaian osilator dan dipertahankan osilator untuk tetap stabil frequensi di 3000Khz. Dengan adanya buffer maka ada rendam frequency di atas 3000 KJHz. Didalam buffer terdapat simbol lowpas filter untuk memfilter sinyal setelah itu berlanjut pada Driver yang berfungsi sebagai pengendali dan di filter menggunakan sistem HPS (High Phase Filter) dan dilanjutkan menuju Final yang kemudian disalurkan pada antena. Untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator-> Buffer-> Driver-> Final dapat diambil dari baterai basah (aki) 12 volt dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Cara kerja dari pemancar Radio CW maka penerima harus juga untuk menyamakan pada frekuensi antena dengan sebuah pemancar yaitu 3MHz yaitu untuk bertujuan sinkron radio pemancar dengan radio penerima. Kemudian gelombang frekuensi ini masuk kedalam RF Amplifier atau biasanya disebut tuning yang berfungsi untuk penguatan dalam frekuensi agar setiap proses memiliki frekuensi yang sama. Selanjutnya masuk pada mixer utama. Gelombang itu dapat suplai gelombang dari Osilator, namun frekuensinya berbeda juga dari osilator pemancar. Padaa osilator penerima gelombang yang dihasilkan yaitu sebesar 2545 KHz. dan Pada mixer, gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 KHz untuk meyuplai gelombang pada IF Amplifier karena membutuhkan frekuensi sebesar 455 KHz setelah itu gelombang akan mengalami penurunan dan DAlam keseimbangan mixer frekuensi mendapatkan suplai yang dihasilkan beat frequency oscilator dengan frekuensi 454 KHz setelah itu disalurkan audio amplifier dengan frekuensi 1KHz menggunakan sistem Low band pass filter sinyal radio agar masuk di dalam Load Speaker hanya sinyal audio. Terakhir audio keluar dari load speaker dan dapat di dengarkan oleh operator Morse untuk ditulis didalam catatan kertas.

    Koordinat:
    7.9797°S 112.6304°E Kab. Malang

    BalasHapus
  146. 1G/19/ Muhammad Hibban Syakir/ 2041160103

    Pemancar Radio CW atau CW Radio Transmitter
    Sistem kerjanya adalah dimulai dari sistem oscillator, Teknologi yang digujnakan pada oscillator/pembangkit sinyal adalah kristal, Oscillator bekerja seperti mengirim kode morse yang membangkitkan getaran berupa sinyal, oscillator berfungsi sebagai pembangkit getaran sinyal frekuensi yang memiliki nilai 3000Khz. Setelah itu, sinyal berlanjut ke dalam sistem perangkat buffer yang bekerja sebagai penyanggah frekuensi dan penjaga nilai frekuensi agar tidak berubah-ubah sampai ke antenna pemancar yang diakibatkan oleh kelipatan frekuensi harmonisa. Sistem filter dari perangkat buffer menggunakan Low Pass Filter yang mana sistemn bekerja dengan memblok sinyal frekuensi tinggi dan mengalirkan frekuensi rendah. Setelah sinyal disanggah oleh buffer. Sinyal berlanjut pada perangkat driver, perangkat ini berfungsi sebagai gainer(penguat) sinyal dan juga pengendali,driver memiliki output sebesar 20 Watt dan input sebesar 2 Milliwatt, Sistem filter dari perangkat buffer menggunakan Low Pass Filter. Setelah sinyal melewati driver, sinyal menuju perangkat final untuk dikuatkan kembali tanpa mempengaruhi besar frekuensi tersebut karena sinyal sudah disanggah dan dijaga nilai frekuensinya oleh buffer. Pada tahap akhir, sinyal dipancarkan oleh antena yang pada umumnya memiliki sistem filter frekuensi Band Pass Filter. Semua sistem pada pemancar ini dikendalikan oleh daya yang dipasok oleh power supply yang memiliki tegangan sebesar 12 volt.

    Penerima Radio CW atau CW Radio Receiver
    Sisi penerima juga harus menyamakan pada frekuensi antena dengan sebuah pemancar, yaitu sebesar 3000kHz yang bertujuan untuk sinkronisasi radio pemancar dengan radio penerima.
    Sistem pada sisi penerima dimulai dari perangkat antena yang pada umumnya dan seharusnya bersifat menangkap sinyal secara Wide Band(Bandwidth Luas). Setelah dari antena, sinyal dialirkan menuju RF Amplifier untuk dituning yang akan difilter dengan sistem Band Pass Filter, sinyal yang difilter berupa sinyal radio. Berlanjut pada sistem kerja Oscillator, sama seperti sisi pemancar, Namun, pada sisi penerima, oscillator bekerja dengan frekuensi 2545khz. Kemudian, pada perangkat Mixer, sinyal dicampur dan menghasilkan output berupa selisih frekuensi dari RF(Radio Frecuency) Amplifier dan Oscilator yang di sini memiliki nilai 455khz, sinyal tersebut berupa sinyal radio. Setelah dari mixer, sinyal masuk ke sistem perangkat IF (Intermediate Frequency) untuk dikuatkan, system filter yang digunakan adalah Band Pass Filter. Pada perangkat BFO (Beat Frequency Oscillator), diberikan sinyal pembangkit sebesar 454khz untuk dicampurkan ke dalam sistem Mixer dan dicampur dengan sinyal dari IF (Intermediate Frequency) dan menghasilkan sinyal output berupa selisih dari kedua perangkat tersebut sebesar 1kHz dan jumlah frekuensi dari kedua perangkat tersebut sebesar 910kHz. Setelah sinyal dicampur, sinyal dikuatkan kembali dan besaran sinyal yang diolah untuk digunakan pada Audio amplifier adalah selisih frekuensi dari IF Amplifier dan BFO, sinyal selisih tersebut berupa Audio. Sistem filternya menggunakan Low Pass Filter. Setelah sinyal diolah sedemikian rupa, pada tahap akhir penerima, sinyal diteruskan menuju Loud Speaker sebagai keluaran dari sinyal informasi.

    7°56'35"S 112°36'48"E

    BalasHapus
  147. 1G JTD/08/Berliana Bastiar/2041160032
    Proses pengiriman sinyal kode morse dimulai dari Oscillator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 kHz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 kHz ,Buffer merupakan rangkaian penyangga oscilator agar tidak memancar/terpengaruh ke rangkaian penguat lain. Dalam buffer juga berfungsi menghilangkan frekuensi harmonisa atau frekuensi anakan.Setelah itu berlanjut ke Driver yang digunakan sebagai penguat dan menggunakan sistem HPF (high phase filter), kemudian lanjut ke Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 kHz, lalu disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 kHz. Untuk Sumber tegangan mulai dari Oscillator,Buffer,Driver, dan Final dapat diambil dari 12 Volt atau Inverter dari 220 AC ke 12 Volt DC. Dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode morse.

    Pada saat proses penerimaan kode Morse dengan menggunakan Penerima Radio CW (Continous Wave) masukan pertamanya merupakan antena dengan frekuensi 3000Khz yang disamakan dengan antena pemencar agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. Lalu gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama dimana di dalam Mixer tersebut gelombang frekuensi mendapatkan suplay gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator namun frekuensi yang diberikan berbeda dengan Oscilator pemancar dikarenakan gelombang yang dihasilkan oleh Oscilator penerima sebesar 2545Khz. Saat di dalam mixer, gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455Khz untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier karena pada IF Amplifier dibutuhkan frekuensi sebesar 455Khz,dan ini sudah standar frekuensi radio . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier berikutnya gelombang masuk pada Mixer Balance. Di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator). Maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz sedangkan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz. Selanjutnya gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, untuk dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem Low pass Filter yang bertujuan menyaring gelombang radio agar yang masuk hanyalah gelombang audio dan akan keluar dari load speaker lalu bisa didengar oleh operator morse.

    koordinat : -7.944545730408374, 112.61661446893858

    BalasHapus
  148. 1GJTD/14/Indriyani Mujirahayu/2041160009

    CW ( Continuous Wave ) adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse. Kode morse pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B. Morse, Kode morse biasanya digunakan pada komunikasi maritim, perhubungan darat/laut, angkatan bersenjata dan amatir radio.

    cara kerja pengiriman kode Morse pada Radio Pemancar CW oleh operator kode Morse umumnya dijalankan dengan saklar on dan off dari media pembawa informasi yaitu gelombang suara maupun gelombang radio. Pengiriman kode Morse dimulai dari Oscilator (pembangkit frekuensi radio dengan frekuensi 3000 kHz). Kemudian dihubungkan ke- penguat pertama (Buffer) dengan frekuensi 3000 kHz. Selanjutnya, sinyal morse disalurkan lagi ke Driver dengan frekuensi 3000 kHz. Setelah itu, sinyal disalurkan lagi ke Final dengan frekuensi yang masih sama 3000 kHz yang menggunakan sistem High Bandpass Filter. Kemudian sinyal Morse disalurkan ke Antena dengan frekuensi 3000 khz dan menggunakan sistem Bandstop Filter untuk dikirimkan ke penerima Radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar.

    Sinyal Morse yang telah dikirim oleh pemancar diterima oleh penerima Radio CW menggunakan antena dengan Frekuensi 3000 kHz. Kemudian sinyal Morse disalurkan ke Tunning/RF Amplifier dengan frekuensi 3000 kHz,di sini sinyal mengalami penguatan, agar pada step selanjutnya sinyal memiliki frekuensi yang tetap. Selanjutnya, sinyal disalurkan ke Mixer dan mendapatkan supply dari oscillator.Di dalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 kHz. Setelah itu sinyal disalurkan ke IF Amplifier dan menggunakan sistem Bandstop Filter. Selanjutnya sinyal di salurkan ke Balance Mixer, di dalam Balance Mixer frekuensi sinyal mendapatkan supply frekuensi audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator) dengan frekuensi 454Khz, yang kemudian terdapat 2 frekuensi yaitu radio & audio dengan jumlah frekuensi 910 kHz dengan selisih 1 kHz. Kemudian sinyal disalurkan ke audio Amplifier dengan frekuensi 1 kHz. Kemudian keluar dari Load Speaker berupa audio.

    7°54'38.8"S 112°36'00.7"E

    BalasHapus
  149. 1G/13/FALAAH NUR J/2041160156
    Koordinat -7.8224784, 112.0777858

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator (osilator) yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000Khz, setelah itu berlanjut pada driver dan di filter dengan menggunakan sistem High Phase Filter, dan dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz, yang kemudian disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000Khz, untuk sumber tegangan mulai dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final, dapat diambil dari accu 12 volt, ataupun Inverter dari 220 AC volt ke 12 DC volt, dan pada pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode Morse.

    Penerima Radio CW(Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut kita samakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, gelombang mengalami penguatan agar pada langkah selanjutnya, gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami pengurangan atau penurunan sebesar 455Khz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz, setelah mengalami penurunan, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer Balance, di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz, setelah itu gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, dan dilakukan proses filter dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan sebagai penyaring gelombang radio, agar gelombang yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, dan proses yang terakhir adalah audio tersebut keluar dari load speaker dan dapat didengarkan oleh operator Morse.

    BalasHapus
  150. 1G JTD / 12 / Fakri Muhammad / 2041160043

    Pemancar Radio CW
    Di pemancar radio CW ada 4 tahapan sehingga kode morse dapat diterima oleh pemancar CW, yaitu dimulai dari Oscilator yang berfungsi untuk menghasilkan sejumlah getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang konstan, dengan frekuensi 3000 Khz. Selanjutnya disalurkan ke buffer atau penyangga untuk menguatkan arus sinyal keluaran dari osilator dan dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 Khz, lalu selanjutnya adalah driver yang berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan arus) sinyal FM dari penyangga sebelum menuju ke bagian penguat akhir dengan filter low pass lalu menuju final, bagian penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi dan tetap dengan frekuensi 3000 Khz. Selanjutnya dilanjutkan menuju antena dengan frekuensi 3000 Khz untuk mengubah getaran listrik frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan meradiasikannya ke ruang bebas. Dan untuk sumber tegangan dari tahap awal sampai akhir didapat dari power supply sebesar 12 volt.

    Penerima Radio CW
    Untuk input pertama di penerima Radio CW adalah dari antena dengan frekuensi 3000 Khz lalu menuju tuning/rf amplifier yang berfungsi untuk mengkonversi berdaya rendah frekuensi radio sinyal menjadi sinyal yang lebih besar, gelombang mengalami penguatan agar pada step selanjutnya,gelombang memiliki frekuensi yang tetap, pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama,di dalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator,akan tetapi frekuensinya berbeda dari Oscilator pemancar, jika di Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz,di dalam Mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455Khz, Setelah dari mixer, sinyal masuk ke sistem perangkat IF (Intermediate Frequency) untuk dikuatkan, system filter yang digunakan adalah Band Pass Filter. Pada perangkat BFO (Beat Frequency Oscillator), diberikan sinyal pembangkit sebesar 454khz untuk dicampurkan ke dalam sistem Mixer dan dicampur dengan sinyal dari IF dan menghasilkan sinyal output berupa selisih dari kedua perangkat tersebut sebesar 1kHz dan jumlah frekuensi dari kedua perangkat tersebut sebesar 910kHz. Setelah sinyal dicampur, sinyal dikuatkan kembali dan besaran sinyal yang diolah untuk digunakan pada Audio amplifier ,dan dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem BSF(Brand Stop Filter) yang bertujuan menyaring gelombang radio,agar yang masuk di dalam Load Speaker hanya gelombang audio, Sistem filternya menggunakan Low Pass Filter. Pada tahap akhir, sinyal diteruskan menuju Loud Speaker dan audio keluar dari loud speaker.

    Koordinat lokasi : -7,9438558, 112,6136925

    BalasHapus
  151. Mochammad Iqbal Ramadani JTD1B/13/2041160081



    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, kemudian dari oscilator disalurkan pada Buffer dengan frekuensi 3000 Khz, setelah itu dilanjutkan ke Driver dan di filter dengan menggunakan sistem Low Phase Filter, setelah itu dilanjutkan menuju Final dengan frekuensi 3000 Khz, setelah dari Final disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000 Khz, Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan Osilator, Buffer, Driver dan Final, memakai tegangan arus DC sebesar 12V . Pada bagian outputnya dari sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode morse.
    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, supaya terjadi sinkronisasi, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Tunning /RF Amplifier, pada RF Amplifier gelombang mengalami penguatan agar gelombang memiliki frekuensi yang tetap(continous), setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi untuk frekuensinya sendiri sangat berbeda dengan pemancar oscilator, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, sedangkan di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami penambahan dan pengurangan sehingga frekuensi menjadi 3000 KHz, 2545 KHz, 5545 KHz, 455KHz, dikarenakan untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz. Setelah itu, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer , di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO(Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam Mixer terdapat gelombang lain dari BFO yaitu 455 KHz, 454 KHz, 909 KHz, dan 1 KHz. Kemudian masuk ke dalam audio Amplifier Low Pass Filter sehingga hanya gelombang 1 KHz saja yang bisa lewat, karena 1 KHz merupakan gelombang audio. Setelah itu, masuk ke dalam Loud Speaker gelombang audio, dan proses terakhir yaitu audio keluar dari Loud Speaker dan dapat didengarkan oleh operator morse

    BalasHapus
  152. 1C/13/Farah Almira Evelyn Wiwinda /2041160004

    Pemancar radio CW (Continuous Wave)
    Proses pemancar frekuensi dimulai dari oscilator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 khz, untuk sumber tegangan mulai dari oscilator buffer, driver, & final dapat diambil dari aku 12 volt ataupun inverter 220 AC ke 12 volt DC, & pada output sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW (continuous wave)
    Untuk inputan pertama dari penerima Radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000 khz, disamakan dengan antena pemancar, Radio pemancar CW, agar terjadi sinkronisasi antara Radio pemancar dan Radio penerima setelah itu gelombang frekuensi masuk pada tuning /RF amplifier 3000 khz. Didalam RF amplifier gelombang mengalami penguatan, agar pada step selanjutnya gelombang memiliki frekuensi yang tetap (continuous) , pada step selanjutnya gelombang frekuensi masuk pada mixer utama, didalam mixer gelombang Frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali, yang dihasilkan oleh oscilator akan tetapi frekuensi berbeda dari oscilator pemancar. Pada oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 445 khz, dikarenakan untuk menyuplai gelombang pada IF amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 445 khz

    koordinat lokasi : -8.063307,112.632511

    BalasHapus
  153. 1G/02/Ahmad Rozak S. N/2041160152

    Pemancar Radio CW (Continous Wave)
    Proses pemancaran frekuensi ini dimulai dari Oscilator yang merupakan sebuah alat pembangkit getaran yang memiliki frekuensi sebesar 3000Khz, setelah dari Oscilator, gelombang disalurkan ke Buffer dengan frekuensi 3000 Khz, setelah itu dilanjutkan ke Driver dan di filter dengan menggunakan sistem Low Phase Filter, setelah itu dilanjut ke Final dengan frekuensi 3000 Khz, setelah dari Final disalurkan ke antena dengan frekuensi 3000 Khz, Untuk mendapatkan keseimbangan, sumber tegangan yang diperlukan untuk menjalankan Osilator, Buffer, Driver dan Final, memakai tegangan arus DC sebesar 12 V. Pada bagian output sumber tegangan DC diberi saklar yang berfungsi untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW (Continous Wave)
    Untuk input pertama dari penerima radio CW adalah antena dengan frekuensi 3000Khz, frekuensi tersebut disamakan dengan antena pemancar Radio Pemancar CW, supaya terjadi sinkronisasi, selanjutnya gelombang frekuensi akan masuk ke Tunning /RF Amplifier, pada RF Amplifier gelombang mengalami penguatan agar gelombang memiliki frekuensi yang tetap, setelah itu gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama, didalam Mixer gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang kembali yang didapatkan dari Oscilator, akan tetapi frekuensinya berbeda dengan Oscilator pemancar, pada Oscilator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545Khz, sedangkan di dalam Mixer gelombang frekuensi tersebut mengalami penambahan frekuensi sebesar 3000 KHz dan 2545 KHz menjadi 5545 KHz,dan mengalami pengurangan menjadi 455KHz, karena untuk mengisi atau memberi gelombang pada IF Amplifier sebesar 455Khz. Setelah itu, gelombang tersebut masuk pada IF Amplifier, gelombang frekuensi masuk pada Mixer , di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator), maka dari itu di dalam Mixer terdapat gelombang lain dari BFO yaitu 455 KHz, 454 KHz, 909 KHz, dan 1 KHz. Kemudian masuk ke dalam audio Amplifier Low Pashe Filter sehingga hanya gelombang 1 KHz saja yang dapat lewat, karena 1 KHz merupakan gelombang audio. Setelah dari Audio Amplifier gelombang audio masuk ke dalam Loud Speaker , dan akhirnya audio keluar dari Loud Speaker dan dapat didengarkan oleh operator morsedan dapat di terjemahkan oleh operator morse.

    Koordinat: -7.941446109992253, 112.58090602373898

    BalasHapus
  154. 1D/24/Trio Prawiro Negoro/2041160024
    koordinat Lokasi : -77.945762,112.616338

    Pemancar Radio CW {continous wave}
    adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus akan dipancarkan dengan membawa carrier sinyal suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse, dan kode morse sendiri pertama kali ditemukan sejak tahun 1800 oleh F.B. Morse dari Amerika. Cara kerja pengiriman kode Morse pada radio pemancar CW oleh operator
    pemancar frekuensi dimulai dari oscillator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 khz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau disebut buffer dengan frekuensi sama yaitu 3000 khz, setelah itu berlanjut pada driver dan menggunakan system high phase filter, dan dilanjutkan menuju final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 khz, yang kemudian disalurkan pada antenna dengan kekuatan frekuensi 3000khz. Untuk sumber tegangan mulai dari oscillator buffer, driver, dan final dapat diambil aki12 volt ataupun interver dari 220 AC ke 12 volt DC, dan pada outputan sumber tegangan DC diberi saklar untuk mengatur kode morse.

    Penerima Radio CW
    pada inputan yang pertama penerima radio CW adalah antena dengan kekuatan frekuensi 3000khz, dibuat sama dengan antenna pemancar supaya terjadi sinkronasi diantara radio pemancar dengan radio penerima. Setelah nya gelombang frekuensi akan masuk pada Rf amplifier 3000 khz. Pada step yang selanjutnya frekuensi ada gelombang akan tetap (continuous), lalu gelombang frekuensi masuk pada mixer utama , pada oscillator penerima gelombang yang dihasilkan sebesar 2545 khz, didalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 khz, dikarenaka untuk menyuplai gelombang pada amplifier dibutuhkan gelombang frekuensi sebesar 455 khz . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF amplifier, gelombang frekuensi masuk pada mixer balance, didalam mixer balance gelombang frekuensi mendapatkan supply gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frekuensi Oscilator), maka dari itu didalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio & gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910khz, dan gelombang frekuensi audio sebesar 1khz.

    BalasHapus
  155. 1GJTD/14/Indriyani Mujirahayu/2041160009

    CW ( Continuous Wave ) adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse.

    cara kerja pengiriman kode Morse pada Radio Pemancar CW oleh operator kode Morse umumnya dijalankan dengan saklar on dan off dari media pembawa informasi yaitu gelombang suara maupun gelombang radio. Pengiriman kode Morse dimulai dari Oscilator (pembangkit frekuensi radio dengan frekuensi 3000 kHz). Kemudian dihubungkan disalurkan ke- penguat pertama (Buffer) dengan frekuensi 3000 kHz. Selanjutnya, sinyal morse disalurkan lagi ke Driver dengan frekuensi 3000 kHz. Setelah itu, sinyal disalurkan lagi ke Final dengan frekuensi yang sama 3000 kHz yang menggunakan sistem High Bandpass Filter. Kemudian sinyal Morse disalurkan ke Antena dengan frekuensi 3000 khz dan menggunakan sistem Bandstop Filter untuk dikirimkan ke penerima Radio CW. Untuk sumber tegangan dari Oscilator, Buffer, Driver, dan Final menggunakan PSA dengan tegangan DC 12 Volt, dan pada output sumber tegangan DC PSA diberi saklar.

    Sinyal Morse yang telah dikirim oleh pemancar diterima oleh penerima Radio CW menggunakan antena dengan Frekuensi 3000 kHz. Kemudian sinyal Morse disalurkan ke Tunning/RF Amplifier dengan frekuensi 3000 kHz,di sini sinyal mengalami penguatan, agar pada step selanjutnya sinyal memiliki frekuensi yang tetap. Selanjutnya, sinyal disalurkan ke Mixer dan mendapatkan supply dari oscillator.Di dalam mixer gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455 kHz. Setelah itu sinyal disalurkan ke IF Amplifier dan menggunakan sistem Bandstop Filter. Selanjutnya sinyal di salurkan ke Balance Mixer, di dalam Balance Mixer frekuensi sinyal mendapatkan supply frekuensi audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator) dengan frekuensi 454Khz, yang kemudian terdapat 2 frekuensi yaitu radio & audio dengan jumlah frekuensi 910 kHz dengan selisih 1 kHz. Kemudian sinyal disalurkan ke audio Amplifier dengan frekuensi 1 kHz. Kemudian keluar dari Load Speaker berupa audio.

    7°54'38.8"S 112°36'00.7"E



    BalasHapus
  156. 1G/05/Andhini Lionita Prasetya/2041160094
    Cara kerja pengiriman kode morse oleh pemancar CW

    Pemancar CW sendiri termasuk dalam pemancar komunikasi dan pemancar pertama yang di gunakan oleh umum, cw sendiri merupakan singkatan dari Continuous Waves. Disebut Continuous Waves karena gelombang yang dihasilkan tidak berubah dan bersifat continue.
    Untuk proses sisi pemancar, dimulai dari oscillator dengan frekuensi 3000 KHz dengan gelombang sinus dan masuk ke buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000Khz dan dengan tujuan menyanggah frekuensi dari oscillator agar frekuensi nya tidak berubah. Lalu masuk ke driver,masih dengan frekuensi yang sama 3000Khz tetapi gelombang sinus yang dihasilkan jauh lebih besar. Di driver ini bisa menjadi beberapa tingkatan watt. Lalu masuk ke final untuk lebih dikuatkan lagi dan keluar menuju antena berupa BPF. Pada rangkaian pemancar juga termasuk power supply dan saklar, jadi rangkaian bisa dikendalikan melalui saklar tersebut.
    Di pemancar juga ada frekuensi harmonisa (frekuensi kelipatan dari oscillator) yang keluar secara otomatis dan dapat dihilangkan kelipatannya dengan low pass filter.

    Pada sisi penerima
    Antena akan menangkap gelombang yang ada di hamparan udara dan akan menangkap frekuensi di 3000 KHz yang dikeluarkan oleh antena pemancar. Untuk antena penerima harus bersifat lebar bandwidth nya. Lalu ada tuning dan oscillator untuk pembangkit getaran. Frekuensi yang dihasilkan dari kedua komponen tersebut dicampur dengan mixer menghasilkan frekuensi awal, jumlah, dan selisih ( 3000Khz, 2545 Khz, 5545Khz, dan 455 Khz). Yang diambil hanya frekuensi selisih (455Khz), sedangkan frekuensi yang lainnya diredam. Lalu frekuensi selisih (455Khz) masuk ke amplifier, lalu frekuensi selsisih (455Khz) dari amplifier dan frekuensi dari BFO (Beat frequency Oscilator) sebesar 454Khz dicampur di mixer menghasilakn frekuensi gabungan sebesar 910Khz dan frekuensi selisih sebesar 1Khz. Untuk frekuensi yang diambil adalah frekuensi selisih sebesar 1Khz dan frekuensi gabungan sebesar 910 Khz masuk ke frekuensi radio. Lalu frekuensi selisih sebesar 1 Khz masuk ke amplifier untuk dikuatkan lagi. Selanjutnya frekuensi suarayang sudah dikuatkan tadi akan keluar melalui load speaker yang nantinya akan didengarkan oleh pendengar sandi morse.

    Lokasi : -7.957467,112.6519913 Kota Malang

    BalasHapus
  157. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  158. Pada dasarnya CW (Countinous Waves) adalah gelombang elektromagnetik dari amplitude,konstan dan frekuensi biasanya gelombang sinus .untuk analisis matematis dianggap durasi tidak terbatas..
    Gelombang kontinu(CW) juga merupakan nama yang diberikan untuk metode awal transmisi radio , di mana gelombang pembawa sinusoidal informasi dibawa dalam durasi yang berbeda beda ,dinyalakan dan dimatikan. misalnya dengan kode Morse.
    Proses pengiriman sinyal kode morse dimulai dari Oscillator yaitu alat pembangkit getaran dengan frekuensi 3000 kHz, kemudian disalurkan pada penguat pertama atau Buffer dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 kHz ,Buffer merupakan rangkaian penyangga oscilator agar tidak memancar/terpengaruh ke rangkaian penguat lain. Dalam buffer juga berfungsi menghilangkan frekuensi harmonisa atau frekuensi anakan.Setelah itu berlanjut ke Driver yang digunakan sebagai penguat dan menggunakan sistem HPF (high phase filter), kemudian lanjut ke Final dengan frekuensi yang sama yaitu 3000 kHz, lalu disalurkan pada antena dengan kekuatan frekuensi 3000 kHz. Untuk Sumber tegangan mulai dari Oscillator,Buffer,Driver, dan Final dapat diambil dari 12 Volt atau Inverter dari 220 AC ke 12 Volt DC. Dan pada output sumber tegangan DC diberi saklar yang memiliki fungsi untuk mengatur kode morse.

    Pada saat proses penerimaan kode Morse dengan menggunakan Penerima Radio CW (Continous Wave) masukan pertamanya merupakan antena dengan frekuensi 3000Khz yang disamakan dengan antena pemencar agar terjadi sinkronisasi antara radio pemancar dan radio penerima. Lalu gelombang frekuensi masuk pada Mixer utama dimana di dalam Mixer tersebut gelombang frekuensi mendapatkan suplay gelombang kembali yang dihasilkan oleh Oscilator namun frekuensi yang diberikan berbeda dengan Oscilator pemancar dikarenakan gelombang yang dihasilkan oleh Oscilator penerima sebesar 2545Khz. Saat di dalam mixer, gelombang frekuensi diturunkan menjadi 455Khz untuk menyuplai gelombang pada IF Amplifier karena pada IF Amplifier dibutuhkan frekuensi sebesar 455Khz,dan ini sudah standar frekuensi radio . setelah gelombang mengalami penurunan dan masuk pada IF Amplifier berikutnya gelombang masuk pada Mixer Balance. Di dalam Mixer Balance gelombang frekuensi mendapatkan suplai gelombang audio yang dihasilkan dari BFO (Beat Frequency Oscilator). Maka dari itu di dalam mixer balance terdapat 2 gelombang frekuensi yaitu gelombang frekuensi radio dan gelombang frekuensi audio, dengan jumlah gelombang frekuensi radio sebesar 910Khz sedangkan gelombang frekuensi audio sebesar 1Khz. Selanjutnya gelombang audio masuk pada Audio Amplifier 1Khz, untuk dilakukan pemfilteran dengan menggunakan sistem Low pass Filter yang bertujuan menyaring gelombang radio agar yang masuk hanyalah gelombang audio dan akan keluar dari load speaker dan dapat didengar oleh operator morse.

    Lokasi : -7.944937,112.616541

    BalasHapus

1F_17_Revira Nanta Verusya_2041160148

Assalamualaikum pak ,  Nama : Revira Nanta Verusya  Nim : 2041160148 Kelas : 1F/D4JTD Izin mengirimkan jawaban yg benar.